NovelToon NovelToon
Antara Takdir Dan Harga Diri.

Antara Takdir Dan Harga Diri.

Status: sedang berlangsung
Genre:Berbaikan / Pernikahan Kilat / Cinta Paksa
Popularitas:243.6k
Nilai: 4.9
Nama Author: Alvinoor

sudah jatuh tertimpa tangga, itulah istilah yang tepat bagi nasib Ridho seorang pemuda miskin.

Baru beberapa hari di tinggal mati ayah nya Intan sang kekasih memutuskan hubungan cinta mereka, dan memilih kawin dengan pemuda kaya dari kota.

Dalam kehancuran hati nya, Ridho pergi ke kota, membawa peruntungan nasib nya.

Di kota, takdir membawa nya harus menikahi Anastasya seorang dara cantik, namun sangat angkuh dan arogan.

Anastasya yang tidak menyukai Ridho, berusaha menyingkirkan pemuda itu dari kehidupan nya.

Disaat hati Ridho mulai putus asa, muncul Rita yang memberi nya semangat hidup dan bangkit kembali.

Namun di saat Ridho dan Rita mulai akrab, justru benih cinta mulai bersemi di hati Anastasya.

Bagai mana Ridho mengatasi kedua nya?.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alvinoor, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kiai Rahmad.

Siang itu Guntur dan putri pergi ke kampus tempat Guntur mendaftar kuliah. Sehingga rencana kepindahan Ridho itu tidak diketahui nya.

Wa Wawan dan Bu Ema mengantarkan Ridho ke kontrakan nya.

Melihat situasi kontrakan itu, wa Wawan dan Bu Ema berinisiatif membelikan Ridho kasur lengkap dengan bantal dan guling nya, serta seperangkat alat dapur lengkap dengan kompor gas dan tabung nya.

Meskipun sekarang dia pindah ke kamar kontrakan yang jauh lebih kecil, namun jiwa nya terasa lebih tenang sekarang.

Sore hari nya, saat Guntur dan Putri datang, bukan main terkejut nya mendengar Ridho sudah pindah ke kontrakan.

Bahkan Putri sempat tertegun mendengar cerita dari kedua orang tua nya itu.

"Senang kau sekarang kan Put?, bahagia kan kamu sekarang?, aku dan Ridho sama sama orang kampung, sama sama orang udik, aku akan ikut Ridho tinggal di kontrakan, aku tidak ingin mengganggu putri sebagai penguasa rumah ini" ucap Guntur marah.

"Tur!, dengar ibu nak, tinggallah di rumah ini, rumah ini terlalu besar untuk ditinggali hanya oleh tiga orang, di rumah ini saja ya sayang?" bujuk Bu Ema pada putra nya.

"Terlalu besar bagi ibu dan ayah, tetapi terlalu sempit bagi putri Bu, aku tidak ingin mengganggu kebebasan putri selama ini" ucap Guntur mengemasi semua pakaian nya.

Putri termenung, mata nya memerah mengetahui Ridho sudah pergi dari rumah ini, serta kini kakak nya juga menyusul ikut dengan Ridho.

Bu Ema masih saja memohon agar putra nya itu mau tinggal di rumah mereka saja, namun guntur bersikeras pergi ikut Ridho.

"Bu!, maafkan guntur Bu, ibu tahu kan jika Ridho kesini atas ajakan Guntur, lalu sahabat macam apa Guntur ini Bu, yang tiba tiba setelah sampai di rumah Guntur, sahabat guntur sendiri guntur telantarkan, tidak Bu, guntur tidak bisa, seandainya nya Ridho tidur di emperan toko atau di selokan, maka guntur akan tetap menemani nya bu" sahut Guntur.

Pak Darmawan duduk termangu di sofa, sambil menghisap rokok kretek filter nya, tidak ada lagi yang bisa dia katakan, karena semua yang dikatakan Guntur itu benar ada nya.

Hari itu juga, guntur pergi menyusul Ridho ke kontrakan nya dengan motor metik yang baru di beli oleh ayah nya.

Ridho yang sedang tidur tiduran itu terkejut ketika pintu kontrakan nya diketuk dari luar.

"Do!, buka Do! Buka" terdengar suara Guntur di luar.

Segera Ridho bangkit berdiri, membuka pintu kontrakan nya.

Wajah nya tertegun melihat guntur berdiri di depan pintu dengan tas besar di punggung nya.

Tanpa permisi lagi, Guntur langsung masuk kedalam kontrakan, meletakan tas besar nya di sudut ruangan, lalu menghempaskan tubuh nya di atas kasur.

"Aku ikut sama kamu di sini!" cuma itu yang pemuda itu ucapkan.

"Kamu tidak sakit kan Tur?" .

"Sakit tahu?, kau pindah ke kontrakan tanpa berunding dengan ku, kau anggap aku sahabat apaan Do?" tanya Guntur emosi.

"Maafkan aku Tur, tadi siang saat sholat zuhur, kiai Rahmad meminta ku untuk kerja sebagai marbot di mesjid depan, dan aku menyanggupi nya, kau tahu jika marbot seharus nya berada di lingkungan Mesjid, makanya aku memilih pindah ke kontrakan, agar dekat dengan Mesjid, kau jangan salah paham Tur" Ridho mencoba membujuk hati sahabat nya itu.

"Aku tidak bisa terima keputusan mu Do, kita merantau ke kota ini bersama sama, kenapa saat aku hidup enak, aku melupakan diri mu?, tidak, aku tidak bisa Do, kita baru saja memulai langkah kita, aku sudah berjanji pada almarhum ayah, akan menjadi saudara mu satu satu nya yang akan membela mu, menjaga mu, merasakan semua kedukaan mu, jangan larang aku untuk tinggal bersama mu, aku juga akan mencari pekerjaan, aku ingin kuliah sambil kerja" ujar Guntur.

Ridho menarik nafas nya dalam-dalam, "terserah kau sajalah Tur, aku tentu saja tidak bisa menolak mu, yang penting kau mau hidup sederhana disini, aku tidak mengajak mu, namun tidak mungkin menolak mu" ....

Guntur meskipun anak orang yang tergolong mampu, namun semenjak SMP sudah terbiasa hidup sederhana bersama mamang nya di Desa.

Hari hari berikut nya, Ridho mulai aktif sebagai marbot mesjid, bersama marbot marbot lain nya.

Ketika hari Jum'at tiba, Ridho juga di minta oleh Kiai Rahmad menjadi mu'ajin di mesjid.

Selesai shalat Jum'at, kiai memanggil Ridho mendekat.

"Ada apa kiai memanggil saya? " tanya Ridho duduk di depan Kiai Rahmad.

"Begini Do!, Hari ini setelah selesai membersihkan mesjid, kita sama sama kerumah Kiai ya, Kiai ada niat mau ngajak Ridho makan siang, ada yang ngasih daging kambing tadi" kata Kiai Rahmad mengundang Ridho makan siang.

Ridho tidak berani menolak undangan dari Kiai Rahmad.

"Iya kiai, saya meneruskan tugas saya dulu" sahut Ridho.

Setelah selesai dengan tugas nya, Ridho segera menemui Kiai Rahmad yang sedang berbincang bincang dengan anggota Ta'mir mesjid lain nya.

"Kalian atur saja, nanti group Habsi nya di persiapkan kan saja, mana yang berhalangan, cari ganti nya, jangan sampai disaat hari perayaan Maulid nanti, kelabakan" kata Kiai Rahmad mengingatkan yang lain nya.

Melihat Ridho datang mendekat, kiai segera mengakhiri obrolan nya.

"Ayo Do, kita pergi" Kiai Rahmad bangkit dari duduk nya, setelah berpamitan dengan yang lain nya.

Kiai pulang kerumah nya berjalan kaki saja, karena jarak rumah Kiai dan mesjid hanya berjarak dua ratus meteran saja.

Rumah Kiai Rahmad cukup besar, dengan kebun pisang dibelakang nya.

"Assalamualaikum!" Kiai Rahmad memberi salam.

"Wa Alaikum salam!" terdengar sahutan dari dalam rumah.

Seorang dara cantik muncul dari balik daun pintu. Wajah nya yang mirip wanita Timur Tengah, karena Umi Aisyah istri Kiai Rahmad berasal dari Mesir.

"Abi baru pulang?" sapa gadis cantik berambut panjang sepinggang, berkulit putih berhidung mancung itu.

"Iya nak, Abi baru saja pulang, umi mu mana nak?" tanya Kiai Rahmad pada putri nya.

"Ada di belakang, lagi menyiapkan makan siang, oh iya Abi bersama siapa?" tanya putri Kiai Rahmad sambil menunduk malu.

"Oh ini marbot baru yang pernah Abi ceritakan dulu, nama nya Ridho, Abi mengajak nya untuk makan siang bersama kita, oh iya Do, ini kenalkan Umi Habibah, putri saya" Kiai memperkenalkan putri nya pada Ridho.

Kiai Rahmad mengajak Ridho masuk, sementara Kiai Rahmad berganti pakaian, Ridho duduk di sofa ruang tamu.

Umi Habibah menyuguhkan teh manis untuk Ridho.

"Di minum teh nya mas" terdengar suara lembut keluar dari mulut Umi Habibah.

"I… Iya Umi" sahut Ridho kikuk.

"Jangan Umi, Bibah saja mas, Umi terlalu tua rasa nya" sahut Habibah tersenyum simpul melihat sikap kikuk Ridho.

Ridho hanya tersenyum kikuk mendengar Habibah bicara.

"Ehm!" terdengar suara Kiai Rahmad keluar dari kamar nya, berjalan menghampiri Ridho.

"Nak Ridho bisa maulid Habsyi enggak?" tanya Kiai Rahmad.

"Untuk sekelas orang kampung, saya bisa kiai, kebetulan di kampung sering diajak membaca syair syair maulid sama kasidah nya" sahut Ridho malu malu.

"Boleh saya dengar suara nya?" tanya Kiai Rahmad.

Ridho menundukkan kepala nya, "saya jadi malu kiai" sahut nya.

"Kenapa harus malu, ayolah satu dua bait" desak Kiai Rahmad lagi.

Akhirnya Ridho memberanikan diri nya melantunkan kasidah shalawat hingga satu lagi sampai selesai.

Kiai Rahmad nampak sangat terpesona mendengar lantunan suara Ridho, hingga lupa jika Ridho melantunkan hingga satu lagi penuh.

"Waaoooo!, suara nya luar biasa mas, Bibah sampai menetaskan air mata, rasa rindu pada Rasulullah bergelora" puji Umi Habibah.

"Kau benar nak, Abi sampai larut dalam mahabah pada Baginda Rasulullah, nanti perayaan maulid, kau pembawa kasidah nya ya" pinta Kiai Rahmad lagi.

"Insyaallah Kiai, saya bersedia" sahut Ridho masih malu malu.

"Kalau begitu, nanti perayaan maulid di mesjid, Bibah boleh hadir ya bi?" pinta Umi Habibah.

"Tumben mau hadir acara maulidan di mesjid, biasa nya juga di rumah aja" goda Kiai Rahmad pada putri nya itu.

"Aah Abi, bagai mana kalau sama pengajian nya sekalian bi?" usul Umi Habibah.

"Pernah ngaji untuk acara maulidan nak?" tanya Kiai Rahmad menatap wajah Ridho .

"Alhamdulillah, sudah beberapa kali Kiai" sahut Ridho apa ada nya.

"Baiklah, kita atur nanti Ridho bawa nasyid sama ngaji nya juga ya, biar tidak susah nyari nya lagi" kata Kiai Rahmad.

Ridho hanya menganggukkan kepala nya saja, pasrah dengan kehendak Kiai Rahmad.

Tidak seberapa lama, terdengar suara panggilan dari dapur, untuk makan.

...****************...

1
Was pray
kesengsaraan mieske masih jauh dari kata cukup dibandingkan dengan kelakuannya yg seperti setan berujud manusia, seperti hewan yg berkepala manusia
🍾⃝ Wͩᴀᷞɴͧɢᷡɪͣ
Maisaroh/Sarah kenapa berubah jadi Siska
🍾⃝ Wͩᴀᷞɴͧɢᷡɪͣ
hahaha ngompol lagi
yos helmi
ko tidak ada basa basi ma atunya.. ngaku islami.. tp thor nya o on...
🍾⃝ Wͩᴀᷞɴͧɢᷡɪͣ
hahaha
yos helmi
Luar biasa
Isabell Serinah
lanjut lagi plseeee 👍
Fatkhur Kevin
rumah impian
tabina ruby
Luar biasa
fantasi jabar🤭🤭
boleh donk saya minta satu aja miliader kaya pak Syarkawi...biar saya punya uank 1 miliar🤣🤣🤣
Asih Merta
hore Tasya hamil lagi..kembar ya thore
Was pray
udah di dalam negri kah ido? itu udah ada pak bastian...ku kira masih di brunandi?
Haryati Atik Atik
mampus kau ibu durjana
Setiawan
maaaantaaaaapz
Eka Kaban
awal yang bagus
Syafrinal Endri
lanjut Thor yg banyak bab Nya makin seru
Bambank Amc
luarbiasa.,...kerennnn
terbaik pokoknya cerita bermutu.
Bambank Amc
Lumayan
Bambank Amc
salah satu novel terbaik yg penah saya baca...sangat banyak ilmu pengajarannya . trimakasih penulis...
Olid Al Adiy
ini masalahnya...anak dah ketauan kurang ajar tapi nggak dimarahin..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!