NovelToon NovelToon
When Mafia Fall In Love

When Mafia Fall In Love

Status: tamat
Genre:Tamat / Mafia
Popularitas:687.5k
Nilai: 4.9
Nama Author: Puput

Setelah gagal berjodoh dengan Ustaz Ilham, tanpa sengaja Zahra bertemu dengan pria yang bernama Rendra. Dia menolong Rendra saat dikejar seseorang, bahkan memberi tumpangan pada Rendra yang mengaku tak mempunyai tempat tinggal.

Rendra yang melihat ketulusan hati Zahra, merasa jatuh cinta. Meski dia selalu merasa kotor dan hina saat berada di dekat Zahra yang merupakan putri pertama pemilik dari pondok pesantren Al-Jannah. Karena sebenarnya Rendra adalah seorang mafia.

Apakah Zahra akan ikut terseret masuk ke dalam dunia Rendra yang gelap, atau justru Zahra lah penerang kehidupan Rendra?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puput, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 33

"Mau apa kamu!!!"

Mereka berdua saling bertatap tajam.

"Kalau seandainya hidup Zahra bisa ditukar dengan hidup saya, saya rela menukar hidup saya buat Zahra! Tapi semua itu tidak bisa!" Rendra semakin melangkah maju dan menodongkan pistol itu pada Abah Husein.

"Rendra, kamu mau apa?" Pekik Bu Laila saat mengetahui suaminya diancam oleh Rendra dengan senjata api.

"Datang besok sebagai wali nikah Zahra di Rumah Sakit Harapan yang berada di kota jam 10 pagi atau Anda akan menyesal seumur hidup!" Rendra menurunkan pistolnya lalu berjalan keluar dari rumah Zahra.

Di luar rumah, Rendra berpapasan dengan Syifa dan Ustaz Ilham.

"Rendra!"

Rendra tak menggubris panggilan Ustaz Ilham. Saat ini pikiran Rendra benar-benar sedang kacau. Dia tekan lagi ujung matanya yang memerah lalu dia masuk ke dalam mobil dan beberapa saat kemudian mobilnya melaju dengan kencang meninggalkan rumah Zahra.

Syifa dan Ustaz Ilham kini masuk ke dalam rumahnya. Dia melihat Abinya yang sedang mengelus dada sambil dipeluk Umi.

"Ilham, kamu laporkan Rendra. Dia sudah mengancam abi." suruh Abah Husein. Dia tidak menyangka Rendra berani melakukan itu padanya. Seumur-umur baru kali ini dia diancam oleh seseorang dengan senjata.

"Mengancam abi?" Syifa duduk di sebelah abinya. "Kenapa?"

"Rendra mau menikahi kakak kamu tapi Abi tidak setuju. Dia justru mengancam abi dengan pistolnya." cerita Abah Husein sambil menghela napas panjang.

Syifa saling lirik dengan suaminya kemudian dia mulai bercerita. "Abi, Rendra melakukan semua ini karena dia cinta sama Kak Zahra. Mengapa Abi tidak merestui mereka?"

"Syifa, bagaimana dia bisa menjaga Zahra kalau dia menginginkan sesuatu selalu dengan kekerasan."

Syifa menggelengkan kepalanya. "Dia orang yang sangat baik. Diam-diam Syifa dan Mas Ilham selama ini terus mencari info tentang Rendra. Bisnis gelapnya sudah dia tutup, hanya saja musuhnya masih terus ingin menjatuhkan Rendra. Dia juga punya perkebunan dan pabrik teh. Masih banyak juga bisnisnya selain itu, bahkan dia sudah berhasil membentuk rumah kanker gratis bagi siapa saja yang membutuhkan." cerita Syifa. Setelah mengumpulkan semua informasi yang valid tentang Rendra, barulah dia kini bisa menceritakan semuanya pada orang tuanya.

"Abi, sebenarnya Rendra jauh lebih baik daripada saya. Dia sampai rela menurunkan harga dirinya saat memohon pada saya agar menikahi Zahra. Sebenarnya saya hanya mengetesnya bagaimana reaksi dia saat saya akan menikahi Zahra dan juga Syifa, dari sana saya tahu bahwa cinta Rendra benar-benar tulus pada Zahra." tambah Ustaz Ilham.

Abah Husein tak berkomentar sama sekali mendengar cerita mereka. Dia hanya menarik napas panjang beberapa kali.

"Abi," Syifa mulai meneteskan air matanya. "Syifa dan Mas Ilham tadi juga ke rumah kanker itu karena dari info yang kita dapat Kak Zahra ada di sana. Ternyata benar, Kak Zahra ada di sana tapi..." Syifa semakin menangis.

"Zahra kenapa, Syifa?" tanya Umi Laila dengan sangat khawatir.

"Kak Zahra juga sakit kanker dan katanya sekarang sudah stadium akhir. Itu sebabnya Rendra ingin segera menikahi Kak Zahra." Saat Syifa tiba di rumah sakit, Zahra sedang tidak sadarkan diri. Dia hanya bertemu dengan Dokter Hendra yang menceritakan semua tentang Zahra dan Rendra padanya.

Umi Laila menutup mulutnya mendengar cerita Syifa. Benarkah itu?

"Abi, gak ada lelaki yang setulus Rendra untuk Kak Zahra. Dia tidak peduli bagaimana keadaan Kak Zahra, dia tetap mau menikahinya. Abi sebelum semua terlambat, berikan restu pada mereka. Abi harus datang besok ke rumah sakit untuk menikahkan mereka. Syifa yakin dengan begitu Kak Zahra akan segera sembuh."

Abah Husein hanya terdiam. Dia kini berdiri dan berjalan masuk ke dalam kamarnya.

"Umi, jangan sedih." Syifa memeluk Uminya yang terus menangis.

"Umi, merasa gagal menjadi ibu yang baik. Umi tidak ada di samping Zahra saat Zahra sedang membutuhkan Umi. Dulu waktu kecil Zahra memang mempunyai gejala leukemia, tapi setelah itu dia sembuh. Umi tidak menyangka penyakit itu tumbuh lagi di tubuh Zahra."

Syifa semakin memeluk erat uminya.

"Umi tidak bisa membayangkan bagaimana Zahra melawan penyakit itu seorang diri. Semua sudah terlambat."

"Umi, semua belum terlambat. Tadi Dokter Hendra yang menangani Kak Zahra bilang, masih ada harapan untuk Kak Zahra bisa sembuh yaitu dengan melakukan transplantasi sumsum tulang belakang. Kak Zahra membutuhkan kita. Besok kita semua harus segera tes kecocokan itu. Semoga salah satu di antara kita ada yang cocok dengan Kak Zahra."

Umi Laila hanya terdiam lalu dia berdiri dan berjalan masuk ke dalam kamarnya.

Syifa hanya mengernyitkan dahinya melihat tingkah kedua orang tuanya. Apa dugaannya selama ini benar?

...***...

Rendra kini masuk ke dalam kamarnya, dia lempar pistolnya ke sembarang tempat. Dia buka jendela kamarnya, lalu dia ambil sebatang rokok dan menyalakannya dengan koreknya. Kemudian menyesapnya sambil duduk di dekat jendela.

Dia tatap langit malam yang kian pekat. Dia hisap rokok itu, sebatang demi sebatang sampai tak terasa hanya tinggal setengah dari sebungkus rokok itu.

Malam itu, dia sama sekali tidak mengantuk. Dipikirannya saat ini hanya ada Zahra.

"Zahra, cepat sembuh."

Rendra menarik napas dalam lalu menghembuskannya. Matanya terasa memanas saat mengingat kondisi Zahra yang sudah di stadium akhir. Begitu cepatnya kanker itu menyerang tubuh Zahra. Kemoterapi pun semakin melemahkan tubuh Zahra.

Hatinya terasa hancur saat Zahra selalu membicarakan tentang kematian.

"Jika aku berdo'a, apa Allah akan mengabulkan doaku?"

Rendra mematikan puntung rokok terakhirnya. Dia hirup dalam udara malam itu sambil memejamkan matanya.

Beberapa saat kemudian, dia berjalan menuju kamar mandi. Membersihkan dirinya dan mengambil air wudhu. Memang sudah beberapa hari, dia mempelajari dan mendalami ilmu agama. Sudah beberapa kali juga dia mencoba untuk sholat lima waktu. Meski awalnya berat tapi semakin hari dia sudah mulai terbiasa.

Kali ini dia akan sholat di sepertiga malam itu dan memohon kesembuhan Zahra. Dia sholat dengan khusyuk dan di sujudnya yang terakhir, dia memohon dengan sungguh-sungguh kesembuhan Zahra sampai dia menangis terisak. Hatinya sekarang memang sangat lemah. Dia tidak sanggup jika harus kehilangan Zahra. Cinta yang baru tumbuh dan bersemi itu harusnya diiringi dengan tawa dan kebahagiaan bukan kesedihan seperti ini.

Setelah dia menyelesaikan sholat malamnya. Dia segera berganti baju dan memakai jaketnya. Dia ambil kunci mobilnya dan segera keluar dari rumah. Dia akan ke rumah sakit menemani Zahra.

Zahra, mulai besok kita akan hidup bersama. Aku akan selalu bantu kamu berjuang. Aku yakin, kamu pasti sembuh. Ya, aku yakin itu...

💕💕💕

.

Like dan komen ya...

1
nuraeinieni
ceritanya bagus dan luar biasa
Anjelie Sharma
di tunggu cerita azam nya
jgn lama2
critanya bnyk bngt cobaan nya
Anjelie Sharma
seorang ustad tp ngerti ga di pake
Nifatul Masruro Hikari Masaru
muncul lagi musuhnya
Surati
bagus
kristi hartati
Luar biasa
kristi hartati
Lumayan
afifah aefa
Luar biasa
Ina Karlina
wah sepertinya tanda tanda Hamidin Alhamdulillah 🥰🥰🌹🌹🌹
Ina Karlina
semoga aja ga ada ulat bulu yang menggangu mereka
Ina Karlina
beruntung nya Zahra mendapatkan laki laki sebaik Rendra.. semoga bahagia
Hani hana
Lumayan
Hani hana
Kecewa
Ina Karlina
ha ha ha ayooo siapa cepet dia dapet... semangat ya kalian 🤣🤣🤣🤣
Ina Karlina
idih seorang kiyai tapi pikiran nya sangat picik ..tidak bisa menilai ..dan berpikir bijak😡😡😡
nada Tsani
Luar biasa
RossyNara
ustad cuma gelar tetap dia cuma manusia biasa yang bisa egois, tapi sangat di sayangkan abi husen seperti lilin bisa menerangi org lain tapi tak bsa menerang diri sendiri.
RossyNara
Zahra trauma sama perjodohan abi, ilmu. yang terbaik menurut orang tua belum tentu terbaik bagi si anak.
Aize Ze🗝️🥀°_°
kak buat cerita anaknya Zahra Ama Rendra donk Thor penasaran sama kelanjutan nya
MPit Mpit MPit
Iyah ih inih pak ustad bikin kesel meresahkan...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!