NovelToon NovelToon
ISTRI TANGGUH

ISTRI TANGGUH

Status: tamat
Genre:Tamat / Selingkuh / Tunangan Sejak Bayi / Crazy Rich/Konglomerat / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:1.9M
Nilai: 4.9
Nama Author: D'wie

Perjodohan adalah sesuatu yang Mazaya benci. Dari setiap novel yang ia baca, selalu saja pihak perempuan yang jadi sosok tertindas. Kadangkala ending cerita sang suami menjadi bucin. Kadang kala ada juga yang berakhir dengan perceraian dengan sang perempuan menikah lagi kemudian hidup bahagia dan laki-laki hidup dalam penyesalan.

Namun bagaimana bila Mazaya lah yang menjadi tokoh seperti dalam novel tersebut, terpaksa menikah karena perjodohan?
Apalagi setelah ia tahu, sosok yang dijodohkan dengan dirinya telah memiliki kekasih.

Sungguh, Mazaya tak ingin melewati proses jadi istri yang tertindas.

BIG NO!!!

Namun untuk ending, siapa yang tahu. Yang pasti, ia tak mau ditindas apalagi oleh sang pelakor meskipun dia adalah wanita yang suaminya cintai. Lalu bagaimana caranya agar ia tidak ditindas oleh pasangan sialan tersebut?

Makanya, yuk tap ❤️ untuk mengikuti cerita selengkapnya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon D'wie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pergi with mamer

Mazaya dan Anika kini sudah berada di sebuah mall. Anika mengajak Mazaya ke salon untuk perawatan tubuhnya. Anika begitu memanjakan Mazaya seperti putrinya sendiri. Bila ada yang melihat, pasti takkan menyangka kalau keduanya adalah mertua dan menantu. Bahkan teman-teman Anika yang sempat berpapasan saat mereka baru masuk ke dalam mall tersebut mengira Mazaya adalah putri Anika dan Guntara yang baru kembali dari luar negeri.

Anika mengajak Mazaya melakukan berbagai macam perawatan, dari rambut, kulit wajah, tubuh, hingga ke area sensitif. Meskipun Mazaya telah cantik dari sononya, tapi perawatan itu penting untuk menjaga agar apa yang kita miliki makin cantik. Terlebih setelah memiliki suami, Anika ingin agar Gemilang makin jatuh cinta dengan menantunya itu.

"Ma, emangnya Zaya harus ya perawatan itu?" tanya Mazaya saat Anika mendorongnya masuk ke dalam ruangan untuk melakukan perawatan organ intim.

"Harus dong, sayang. Meskipun kamu masih ngasi lampu merah ke Elang, tapi perawatan itu penting. Bukan semata untuk suami, tapi lebih ke untuk diri sendiri." Ujar Anika membuat Mazaya hanya bisa menerima dengan pasrah apapun yang disarankan sang ibu mertua sebab ia yakin, apapun yang disarankan Anika memang untuk kebaikan dirinya.

Selepas melakukan perawatan, Anika membawa Mazaya ke butik khusus pakaian perempuan milik sahabatnya. Di sana mereka berbelanja berbagai macam pakaian. Meskipun Anika tahu Mazaya memiliki segalanya, tapi ia pun tahu Mazaya bukan seperti perempuan lainnya yang gemar berbelanja. Atau yang lebih tepatnya, Mazaya nyaris tak pernah menghabiskan waktunya untuk bersenang-senang seperti perempuan lainnya. Oleh sebab itu, ia ingin sekali memberikan perhatian dan kasih sayang yang besar untuk menantunya yang malang itu.

"Nah, ini buat kamu hadiah spesial dari mama," ucap Anika sambil tersenyum manis.

"Ini apa, ma?" Mazaya penasaran dengan paper bag yang Anika berikan. Ia pun ingin membukanya, tapi Anika justru mencegahnya membuat Mazaya pun tak jadi membuka paper bag itu.

"Jangan!" Anika setengah memekik membuat Mazaya terkejut. "Duh, maaf, mama bikin kamu kaget ya?" Ujar Anika tak enak hati dengan menantunya. "Hadiahnya jangan buka di sini dong. Kan bisa di rumah. Ya udah, udah sore, kita pulang yuk. Entar Elang malah ngomel-ngomel istrinya mama culik kelamaan," seloroh Anika membuat Mazaya terkekeh.

Mereka pun segera pulang. Anika mengantarkan Mazaya ke rumah putranya terlebih dahulu.

"Makasih ya, ma, udah ajakin Zaya jalan-jalan. Zaya seneng deh," ucap Mazaya tulus seturunnya dari mobil diikuti Anika. Anika lantas memeluk tubuh Mazaya dan mengusap punggungnya dengan sayang. Kemudian ia melepaskan pelukannya dan menangkup pipi Mazaya sambil menatap lekat netranya.

"Wajahmu sangat cantik secantik mamamu. Matamu juga jernih dan tajam persis papamu." Tukas Anika membuat Mazaya mengerutkan keningnya.

"Mama mengenal mama dan papa Zaya?" tanya Mazaya penasaran.

Anika mengangguk, "mama dan papa mengenal kedua orang tuamu dengan baik karena itu sewaktu kakek mengatakan akan menjodohkan Elang dengan kamu, mama dan papa langsung setuju. Semoga kamu berhasil meluluhkan hati anak mama dan papa ya sayang. Semoga Elang bisa menjadi suami yang baik untukmu dan mampu menyayangi, mencintai, memberikan kebahagiaan, dan mampu melindungimu. Berhati-hatilah dimana pun berada dan kalau ada apa-apa, jangan sungkan hubungi mama atau papa. Mama dan papa akan selalu ada dan sedia untukmu," ujar Anika sambil tersenyum teduh.

Mendengar kalimat itu terlontar dari bibir ibu mertuanya membuat Mazaya tak bisa menyembunyikan tangis harunya. Ia pun memeluk Anika sambil tersedu-sedu.

"Terima kasih, ma. Terima kasih karena mama sudah menerimaku sebagai menantu mama. Bahkan mama memperlakukan ku seperti putri mama sendiri. Zaya merasa sangat beruntung memiliki mama mertua sebaik mama."

"Mama lah yang seharusnya mengatakan itu. Mama sangat beruntung memiliki kamu sebagai menantu mama." Ucap Anika.

Gemilang yang sedang berdiri di balkon tersenyum tipis. Ia dapat melihat betapa ibunya sangat menyayangi Mazaya.

"Siapa kau sebenarnya? Mengapa orang-orangku sangat sulit mencari tahu identitasmu sebenarnya."

Seketika Gemilang mengingat pembicaraannya dengan Juna tadi. Tadi Juna melaporkan hasil penyelidikannya tentang kecelakaan yang menimpa kedua orang tua CEO Syailendra Group. Benar kata sahabat-sahabatnya ternyata kematian mereka akibat kecelakaan. Banyak yang curiga kecelakaan itu disengaja, tapi yang yang jadi permasalahan, pelakunya belum terungkap hingga saat ini. Bahkan CEO Syailendra Group sebelumnya pun belum menutup kasus itu. Meskipun kejadian itu telah terjadi belasan tahun yang lalu, mereka masih ingin mengusut tuntas kasusnya karena dikhawatirkan pelaku masih berkeliaran dan hendak mencelakakan CEO Syailendra Group yang sekarang, yaitu Mazaya Syailendra.

Seketika Gemilang tersentak saat mengingat sesuatu. Lantas ia pun segera masuk kembali ke ruang kerjanya dan memeriksa beberapa dokumen.. Matanya pun terbelalak saat ia mulai menyadari sesuatu.

...***...

Mazaya dan Gemilang baru saja menyelesaikan makan malamnya. Karena masih ada yang harus dikerjakan, Gemilang pun meminta izin istrinya untuk ke ruang kerjanya. Mazaya tersenyum, perlahan sikap Gemilang memang jadi lebih lembut dan perhatian padanya.

"Mas mau ke ruang kerja dulu ya. Masih ada yang harus mas periksa," ujar Gemilang setelah mengelap bibirnya dengan tisu yang memang sudah disediakan di meja.

Mazaya mengangguk, "iya, mas. Mau kopi?" tawar Mazaya.

"Kalau tidak merepotkan."

"Nggak." Jawab Mazaya cepat. "Aku justru senang mas menghargai apa yang aku sediakan dan lakukan. Malah sejak awal kita menikah, meskipun mas sering bersikap menyebalkan, tapi mas selalu menerima makanan yang aku masukkan dan hidangkan. Mas menghargai apapun yang aku lakukan. Terima kasih ya, mas."

"Tak perlu berterima kasih. Justru mas yang seharusnya berterima kasih karena kamu sudah mau bertahan dan berusaha mempertahankan rumah tangga kita. Mas hampir saja melakukan kebodohan dengan melepaskan mu saat itu. Seandainya kamu tidak merobek surat perjanjian itu, mungkin saat ini mas akan benar-benar menyesali kebodohan yang sudah mas lakukan." Ucapnya sambil membelai surai panjang Mazaya.

Mazaya tersenyum tulus, "mas ke ruang kerja dulu gih. Sebentar lagi Zaya anterin kopinya," ucap Mazaya yang diangguki Gemilang. Sebelum menuju ruang kerjanya, Gemilang terlebih dahulu mengecup kening Mazaya membuat gadis itu tersipu dan merasa hangat bersamaan.

Beberapa menit kemudian, Mazaya pun masuk ke ruang kerja Gemilang sambil membawa nampan berisi secangkir kopi dan beberapa potong kue. Ia meletakkan kopi dan kue itu di meja yang tak jauh dari meja kerja Gemilang.

Saat melihat kedatangan sang istri, Gemilang pun memanggilnya untuk mendekat. Mazaya yang tidak curiga sedikitpun pun mendekat. Saat ia telah berdiri di samping Gemilang, tiba-tiba Gemilang menarik tangan Mazaya hingga ia terduduk di atas pangkuannya.

"Mas," pekik Mazaya terkejut.

Gemilang terkekeh lalu ia mengecup singkat bibir Mazaya yang telah membuatnya candu.

"Tadi pergi sama mama ngapain aja?" tanya Gemilang.

"Tadi mama ajakin ke salon, ke klinik kecantikan, terus ke butik." Ujar Mazaya bercerita. "Oh ya, tadi mama beliin sesuatu tapi Zaya nggak tau apa. Kata mama bukanya nanti pas berdua sama mas, pasti mas akan suka. Kira-kira apa ya, mas?" Ujar Mazaya bertanya-tanya.

"Mas juga nggak tahu," jawabnya masa bodoh. Ia justru tengah sibuk mengusap punggung Mazaya hingga telapak tangannya kini sudah berhenti di tengkuk Mazaya. Sorot matanya tak lepas dari wajah cantik sang istri yang tidak dipoles apapun. Perlahan ia mendekatkan wajahnya ke arah Mazaya. Sadar apa yang ingin suaminya lakukan, Mazaya pun memejamkan mata. Tak ada penolakan saat Gemilang kembali ingin mencumbu bibirnya. Mereka pun berpagutan mesra. Mazaya membuka sedikit mulutnya, memberikan akses suaminya untuk melakukan lebih hingga tiba-tiba terdengar deringan ponsel Gemilang yang tergeletak di atas meja. Awalnya Gemilang ingin mengabaikan, tapi panggilan itu terus berulang hingga pada panggilan ketiga mereka pun terpaksa melerai ciuman itu.

Gemilang meraih ponselnya dengan rahang mengeras dan hampir saja mengumpat saat melihat nama pemanggil yang tampil di layar ponselnya bila saja ia tak ingat ada sang istri di atas pangkuannya.

"Halo!" sentaknya. Ekspresinya seketika berubah saat mendengar suara seseorang di seberang sana.

"Mas, kenapa?" tanya Mazaya penasaran saat wajah Gemilang terlihat gusar setelah menutup panggilan itu.

"Mas keluar sebentar ya, sayang. Mas ada perlu sebentar di luar. Jangan kemana-mana! Oke?"

"Memang mas mau kemana?" tanya Mazaya yang menuntut jawaban.

"Maaf, mas belum bisa bicara sekarang. Mas pergi dulu ya!" Setelah mengucapkan itu, Gemilang pun segera keluar sambil mengenakan jaketnya.

...***...

...HAPPY READING. 🥰🥰🥰...

1
Bunda Iwar
Luar biasa
Ira Rachmad
nice story
Lismawati Salam
Luar biasa
Dapur Rinjas
mampir thor
Minarni
setelah anak nya lahir Carla tidak akan pergi 100% pembaca yakin 😅
Minarni
kulkas 100 pintu mulai buncin
Jue Juliza Johnson
Luar biasa
Jumi Eko
bagus
Sisilia Prastiwi
di kamar ada cctv-nya? bahaya donk pas lagi skidipawpaw /Grin/
Mma Aldi
Luar biasa
neng ade
hadir thor 🙏
Su Lastri
lanjut thor
Sisca Audriantie
😉😉😉
Anonymous
ceritanya bagus sangat suka congrats thor terus semangat menulisnya lope u sekebon
Iyan Bos muda
betul,100
Jie Fitri
Luar biasa
Reni Setia
makasih author untuk novelnya
Yulianthy Ethi
Luar biasa
Yulianthy Ethi
Buruk
hanastagladia
Ehh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!