NovelToon NovelToon
Pusaka Pedang Tabut

Pusaka Pedang Tabut

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi Timur / Perperangan / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: Zakaria Faizz

Sebuah senjata pusaka yg sempat menggegerkan dunia persilatan karena kehebatan nya, menjadi incaran banyak tokoh-tokoh pendekar yg berkeinginan untuk memiliki nya di saat senjata itu menghilang.

Dan bagi siapa saja yg akan berjodoh dengan pedang tersebut tentu akan menjadi tokoh dunia persilatan kelas wahid bahkan kemungkinan menjadi tokoh nomor satu tidak akan terbantahkan bila berhasil menggenggam senjata tersebut.

Baik dari kalangan putih maupun hitam saling berlomba guna mendapatkan pedang pusaka tersebut.

Nantikan kisah nya dalam cerita Pusaka Pedang Tabut.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zakaria Faizz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#6 Desa Semenyih

Kedua orang putri dari sang Maharaja Prabhu Aria Agra Semantik bergegas menujh ke dalam kamar orang tua nya itu.

Sedangkan si emban segera ke sebuah tempat dimana biasa nya si bungsu berada.

Yeah, putri ketiga dari prabhu Aria Agra Semantik ini masih cukup belia sekali, akan tetapi tubuh nya nampak bongsor sehingga terlihat dewasa dari pada usia nya yg sebenar nya.

Jadi sifat si bungsu ini masih juga senang bernain-main layak nya seòrang anak kecil.

Seperti saat ini, ia tengah berada di belakang taman kaputren dan sedang mencoba menangkap kupu-kupu serta capung.

" Ah, ternyata gusti Putri berada di sini, di cari kemana- mana tadi tidak ada, ternyata tengah berada di sini !" seru sang emban begitu melihat junjungan nya itu berlarian mengejar kupu-kupu yg berterbangan.

" Ada apa emban, mengapa kamu datang kemari ?!" tanya putri ayu Tri Andini.

" Ini Gusti Putri, Gusti Putri di panggil menghadap Gusti Prabhu sekarang juga " sahut si emban.

" Hehh, ada apa dengan ramanda Prabhu, emban ?!" tanya putri ayu Tri Andini kaget.

Meski sebenar nya diri nya tahu bahwa orang tua nya itu saat ini memang tengah sakit keras, tetapi tidak biasa nya ia memanggil putri-putri nya datang menghadap.

" Entah lah Gusti Ayu, yg jelas kalian bertiga diminta untuk datang menghadap !" terang sang emban.

" Baiklah emban, mari kita kesana, " ujar Putri ayu Tri Andini.

Sambil bergegas meninggalkan tempat tersebut meski tidak mendapatkan seekor pun kupu-kupu atau pun capung.

Di belakang nya mengekor sang emban.

Sedangkan di dalam bilik kamar sang Prabhu, putri ayu Eka Rinjani dan putri ayu Dwi Shintani sudah pun berada di sebelah orang tua nya itu.

Adalah Putri ayu Eka Rinjani lah yg kemudian langsung bertanya kepada Prabhu Aria Agra Semantik pengusa kerajaan Mudragha sekaligus orang tua nya ini.

" Ada apa sebenar nya ramanda Prabhu memanggil kami bertiga ?" tanya nya perlahan sambil memegangi tangan kanan dari Prabhu Aria Agra Semantik ini.

" Aaahh, a,..ku,..ingin,..mengatakan sesuatu kepada kalian bertiga,.apakah kalian semua sudah berada di sini ?" tanya Sang Maharaja Prabhu Aria Agra Semantik.

Sambil terputus-putus, Prabhu Aria Agra Semantik menoleh ke arah sebelah kiri nya dan dengan samar-samar di lihat nya putri kedua nya yg tengah menggenggam tangan kiri nya.

" Di,..mana,..adik mu,..Shintani ?" tanya Sang Prabhu kepada putri kedua nya ini.

Karena ia tidak melihat ada seorang lagi yg berada di sana.

" Maaf ramanda Prabhu, rayi Andini sedang berada di luar kaputren, mungkin sebentar lagi ia juga akan tiba di sini" jawab Putri ayu Dwi Shintani.

Ia tidak melepaskan genggaman tangan nya , bahkan dengan agak sesegukan menahan air mata nya untuk tidak keluar, gadis cantik ini berusaha menenangkan orang tua nya itu ketika melihat Prabhu Aria Agra Semantik yg tiba-tiba merasakan sesak yg begitu hebat nya.

Ini dapat di lihat dengan diri nya mengangkat dada nya itu ke atas sambil kepala bergerak ke kiri dan kanan menahan rasa sakit yg teramat sangat.

" Ramanda prabhu, tenang lah, jangan terlalu banyak bergerak dan berbicara, biar ku suruh seorang pengawal memanggil kan tabib istana " kata Putri ayu Dwi Shintani.

" Tidak perlu Shintani, mungkin ajal ku sudah sangat dekat , untuk itu lah kalian bertiga aku minta untui datang kemari, jangan terlalu mencemaskan ku " sahut Prabhu Aria Agra Semantik.

Walau pun sambil berusaha menahan rasa sakit yg di derita nya, Prabhu Aria Agra Semantik, penguasa kerajaan Mudragha ini berkata lagi.

Akan tetapi sebelum satu patah kata keluar dari mulut nya, tiba-tiba datang lah putri ayu Tri Andini datang sambil berseru keras

" Ramanda Prabhu ,...!"

Putri ayu Tri Andini ini berlari masuk ke dalam bilik kamar sang Prabhu dan terus menubruk tubuh sang orang tua.

Putri ayu Tri Andini menangis sejadi-jadi nya di pelukan Prabhu Aria Agra Semantik.

" Untuk apa ramanda Prabhu memanggil kami bertiga , ?" tanya Putri ayu Tri Andini sambil menangis.

'' Rayi Andini , menjauh lah dari ramanda Prabhu , diri mu akan menambah kesulitan untuk nya bernafas !" seru Putri ayu Eka Rinjani.

Belum pun sempat putri ayu Tri Andini menarik tubuh nya dari atas dada sang Prabhu, langsung saja penguasa kerajaan Mudragha ini berkata.

" Tidak apa-apa,. Rinjani, aku malah sangat senang, karena Andini mau memeluk ku, ramanda hanya ingin mengatakan sesuatu kepada kalian bertiga dengarkan lah baik-baik " ujar Prabhu Aria Agra Semantik.

Tiba-tiba saja diri nya merasa kuat dan mampu berbicara dengan sangat jelas tanpa terputus-putus lagi.

Penguasa kerajaan Mudragha ini pun menerangkan bahwa ia sangat berharap kepada ketiga putri nya untuk tidak saling berebut kekuasaan atas tahta istana kerajaan nya ini.

" Aku berharap sepeninggal diri ku, kalian akan tetap akur satu dengan yg lain nya , jangan lah kekuasaan menjadi pemecah diantara kalian bertiga " kata nya menasehati.

Selanjut nya Prabhu Aria Agra Semantik meminta kepada putri sulung nya ini yaitu Putri ayu Eka Rinjani untuk dapat membimbing dan menuntun kedua adik nya ini.

" Kau harus menjadi teladan bagi kedua orang adik mu ini, Rinjani " ucap nya pelan sambil menoleh ke arah putri ayu Eka Rinjani.

" Baik Ramanda Prabhu, semua titah ramanda akan ku laksanakan " sahut Putri ayu Eka Rinjani.

Setelah nya barulah Sang Prabhu Aria Agra Semantik menjelaskan mengenai kerajaan nya ini, mengenai orang-orang nya dan juga sebuah piyandel kerajaan yg harus di pertahankan bila tahta kerajaan nya ini akan langgeng selama nya.

" Pedang pusaka , pedang tabut itu jangan sampai hilang dan jatuh ke tangan orang lain, usahakan lah agar memperkuat penjagaan dalam istana, sebab aku merasa bahwa akan banyak sekali orang yg menginginkan senjata itu, berjanji lah kalian bertiga untuk menjaga nya meski nyawa taruhan nya !" pinta Prabhu Aria Agra Semantik kepada ketiga putri nya ini.

" Kami berjanji ramanda Prabhu " sahut ketiga nya dengan mantap.

Meski pun Putri ayu Tri Andini masih sangat muda sekali usia dan tidak terlalu tahu menahu mengenai seluk beluk dalam istana, tetapi setelah mendengar titah dari orang tua nya ini ia pun turut pula berjanji.

Sebelum Prabhu Aria Agra semantik mengakhiri perkataan nya , ia meminta kepada ketiga putri nya ini untuk berhati-hati dengan Patih Aria Wurut dan kedua orang anak nya itu.

" Berhati-hati lah dengan dimas Aria Wurut, anak-anak ku,..aahhh,.."

Sehabis berkata begitu, tiba-tiba saja rasa sakit yg teramat sangat mendera sang Prabhu.

Ia berteriak keras sekali sebelum akhir nya menghembuskan nafas terkahir nya di sekeliling putri nya ini.

1
Sopwan Gojali
bagus cerita nya
Windy Veriyanti
penempaan seorang Diwandaka yang kelak menjadi Pendekar Sakti 👊
Zahira Zahira ahda safarina
lanjut thor, jangan putus di tengah jalan
Windy Veriyanti
semakin menarik 👍
Walbadri Badri
ubdet nya sedikit
Redy Ryan Little
💯👍
Walbadri Badri
bagus
Windy Veriyanti
Diwandaka bagaikan dewa obat...
obat yang diberikannya sangat mujarab 👍
Zahira Zahira ahda safarina
lanjut,....!!!
Windy Veriyanti
sang junjungan yang belum terbuka tabir jati dirinya...
Windy Veriyanti
mulai seru 👍
Zahira Zahira ahda safarina
lanjut thor, jangan kasih kendor
Windy Veriyanti
sudah pengkhianat...tidak ksatria pula...
Windy Veriyanti
ikan jadi-jadian...👍
Windy Veriyanti
Pedang Tabut pergi mencari tuannya yang baru...yang memang layak memilikinya
Windy Veriyanti
tidak adakah seorangpun yang berilmu tinggi di istana Mudragha?
Windy Veriyanti
patih yang mbalelo
Windy Veriyanti
mulai menyimak 😊
Zahira Zahira ahda safarina
lanjut terus thor jangan kasih kendor
Zahira Zahira ahda safarina
up, up, up trus thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!