NovelToon NovelToon
My Lovely MUA

My Lovely MUA

Status: tamat
Genre:Tamat / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Kaya Raya
Popularitas:93.5k
Nilai: 5
Nama Author: Sage Green92

Briana Micella mendadak menjadi seorang MUA (Make Up Artist) idola para model, artis maupun istri pejabat di negaranya. Bukan tanpa alasan Briana menjadi idola, sebelumnya dia terpaksa menggantikan ibunya yang juga berprofesi sebagai MUA senior profesional yang sedang sakit. Banyak sekali kejutan-kejutan menghampiri Briana di saat dia sedang melakukan tugasnya. Termasuk mendapat seorang klien model terkenal, mirisnya model itu adalah calon istri dari masa lalunya yang belum usai; Nevan Xaquil, mantan kekasih Briana saat duduk di bangku SMA.
Akankah Briana goyah kembali setelah Nevan datang kembali di kehidupannya ? Sanggupkah Briana bekerja secara profesional jika selalu berhubungan dengan masa lalunya ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sage Green92, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

33.

“Pagi, Briana,” sapa beberapa talent di lorong. Di sebelah kanan-kiri lorong terdapat ruang-ruang yang digunakan untuk makeup, pemotretan, ruang kostum dan lain-lain.

Briana membuka ruangannya, dia sedikit bergumam karena jadwal hari ini padat. Ada pemotretan 2 jam lagi. Namun, modelnya belum datang. “Kak, modelnya belum dateng ya ?” tanya Briana kepada salah satu MUA senior di WillEnt.

Wanita itu menggeleng, “Belum, Bri. Aku tinggal dulu.”

Briana duduk di kursi menghadap ke kaca sambil bermain ponsel. Dia tidak sadar jika ada seseorang yang membuka pintu masuk tanpa permisi.

“Lagi fokus ngrebut cowok orang lagi ya ?!” tanya gadis itu ketus. Matanya menyorot tajam ke depan kaca.

Briana menengadah, di belakangnya sudah berdiri Isyana. Model yang akan di makeup oleh Briana. Mampus! Briana menelan ludah kasar, seraya bangkit berdiri mengambil beberapa alat tempurnya.

Isyana berdecak kesal dan menghempaskan tubuhnya ke kursi dengan kasar. Melirik Briana seperti orang salah tingkah.

“Bisa kita mulai Kak Isyana ya,” sahut Briana profesional.

Tak!

Tangan Isyana menepis tangan kiri Briana yang sudah siap melukis wajahnya. “Siapa suruh lo makeup-in gue, hah ?!” tanya Isyana, judes.

Dada Briana sontak bergemuruh, ingin sekali dia menjambak rambut Isyana seperti dulu saat Adriella merebut Nevan darinya. Tapi, kini situasinya berbeda. Terbalik, seolah-olah Briana merebut Nevan dari Isyana. Padahal, Briana tak pernah menyangka Nevan akan membatalkan pernikahannya dengan gadis ini. Isyana pasti sangat membencinya.

“Keluar, lo!” titah Isyana memecah lamunan Briana.

“Ta-tapi, ini sudah sesuai jadwal—”

Plak!

Wajah Briana sampai melongok ke samping kanan saking kerasnya tamparan dari Isyana. Briana meringis kecil, saat pipinya terasa panas, berdenyut nyeri. “Maaf, Kak. Saya—”

Plak! Satu lagi tamparan mendarat di pipi kanan Briana. Total dua kali Isyana memberi tamparan keras untuk Briana. Kelakuannya kali ini benar-benar sungguh kelewatan. Bulir-bulir air mata Briana sudah jatuh di pipinya yang panas. Kepalanya masih menunduk. Sebenarnya dia bisa saja membalas, tapi, posisinya sedang bekerja. Jika dia membalas, nama baik Aisha dan dirinya sendiri yang akan dipertaruhkan.

“Lo tahu kan gue gagal nikah gara-gara lo, cewek brengsek!” Isyana mendorong tubuh Briana hingga mentok ke dinding. Briana masih tetap menahan emosi. Tidak ingin bertambah runyam.

Lagi, tangan Isyana sudah melayang di udara. Namun, dengan cepat seseorang menarik tubuh Isyana hingga ambruk ke lantai.

“Bener-bener deh, lo!” Adriella melotot tajam kepada Isyana. Lalu tatapannya teralih ke arah Briana yang masih menunduk bersandar di dinding.

“Briana, lo baik-baik aja ?

Briana menggeleng, “Gue nggak papa. Kak Isyana harus gue makeup-in sekarang.”

Briana melewati Adriella, tapi dengan cepat Adriella menarik tangan Briana. Dia berdecak, “Nggak usah keras kepala!”

Isyana bangkit dari lantai, lalu menghela nafas kasar. Melihat kebersamaan Adriella dan Briana. “Adriella lo tuli, sahabat lo ini mau makeup-in gue sekarang ?!”

“Minta maaf ke Briana sekarang!” titah Adriella berteriak di depan wajah Isyana. Sambil menujuk Briana di belakangnya.

Briana mendadak cengo. Adriella berkali-kali membelanya. “La, udah nggak usah.”

“Justru Briana yang harus minta maaf! Kok malah gue ?!” balas Isyana, tak kalah emosi.

Adriella ingin sekali memaki lebih dari ini. Namun, dia masih sadar diri. “Oke, Briana lo makeup-in dia buru!” titah Adriella sangat emosi jiwa!

Briana masih tertunduk lesu karena shock, tangannya bergetar mengambil foundation yang terlempar di belakang Isyana. Foundation yang dibungkus dengan botol kaca itu pecah. Padahal, foundation itu dia beli dengan hasil jerih payahnya selama ini.

“Gue tungguin disini,” sambung Adriella, dingin. Adriella duduk di kursi dekat dimana Isyana di makeup oleh Briana.

Dengan profesional dan telaten, Briana memoles wajah Isyana. Adriella menggeleng-gelengkan kepala heran. Briana tahu apa yang ada di dalam otak Adriella. Dia pasti berpikir jika Briana terlalu bodoh dan cengo.

Setelah selesai, Isyana berdecak. “Kok jadi menor gini sih ?” keluhnya tidak puas.

“Banyak bacot lo!” umpat Adriella ketus. “Udah bagus masih ada yang mau ngurusin lo, dasar—”

Isyana maju satu langkah. Merendahkan tubuhnya supaya sejajar dengan Adriella. “Dasar apa ? Manja, sok berkuasa, banyak maunya. Gitu kan ?!” potongnya, kesal.

“Sudah-sudah, Kak Isyana bentar lagi waktunya pemotretan,” sanggah Briana.

Isyana berbalik badan, dan menyenggol lengan Briana sampai Briana hampir terseok jatuh.

Blam! Pintu ditutup dengan kasar oleh Isyana.

“Briana, maaf ya. Gara-gara gue, lo kena getahnya si nenek lampir,” ujar Adriella merasa sangat bersalah. Dia sendiri yang menawari pekerjaan kepada Briana. Tapi, dia sendiri yang menyeretnya ke dalam masalah. Niatnya hanya ingin menolong Briana. Ya walaupun tanpa pertolongan dari dirinya, Briana pasti lebih bisa eksis berkat Aisha. Namun, Briana tipekal orang yang tidak mau pansos. Adriella tak pernah berpikir jika dampaknya akan jadi buruk.

“It's Ok, Adriella,” jawab Briana. Gadis itu berusaha menahan rasa perih di kedua pipinya. Tak hanya di pipi, hati Briana terasa sangat sakit.

...----------------...

Cuaca malam ini lumayan dingin. Hujan, petir mendominasi malam perih Briana setelah bertengkar dengan Isyana. Pipinya masih sedikit memerah. Untung saja Aisha atau Steven tak menyadari gelagat aneh putrinya itu.

Briana merebahkan diri di ranjang. Bersembunyi di balik selimut. Sambil mengecek benda pipihnya, banyak job berdatangan. Tapi, Briana bingung setengah mati sempat menolak dan dialihkan kepada Mamanya. Cuan, cuan, cuan. Dia menolak cuan karena masih bekerja di WillEnt. Dia kini dihantui rasa dilema. “Minggu depan genap sebulan. Apa gue resign aja ya ?” gumamnya dalam lirih.

Benda pipihnya berdering, membelai telinga. Mata Briana terbeliak membaca siapa yang menelfon.

Nevan calling...

“Oh my God! Angkat nggak ya ?”

Briana menimbang-nimbang. Pada akhirnya dia menggeser tombol jawab ke kanan.

“Yah, halo ?”

“Hai, belum tidur ?”

“Um.. Belum, habis ini tidur.”

“Sorry, gue tadi nggak jemput.”

Briana mengernyit tidak mengerti. Sejak kapan dia diantar jemput oleh Nevan ?

“Hah ? Emang gue nyuruh lo jemput ?”

Nevan tertawa di seberang sana. “Becanda, tapi kalo beneran gue ikhlas.”

Sejenak wajah Briana tersipu malu. Lalu, dia tersadar kembali. Ingat! Dia hanya mantan.

“Gue tidur dulu ya, Van.”

“Tu-tunggu, um... Besok gue jemput kerja gimana ?”

Briana tersenyum kecut. “Maaf, nggak usah, Van. Gue tutup du—”

“Eit, tunggu! Lo nggak bakal lupa sama janji lo kan ?”

“Janji, apa ?”

“Janji ngasih waktu dua minggu, buat nikahin lo ?”

Briana menepuk keningnya. Dia pikir Nevan akan lupa. Jangan lupa, dia adalah Nevan Xaquil, manusia licik sejagad raya.

“Atau lo bakal sebarin video itu, gitu kan maksud lo ?”

Nevan tersenyum licik penuh kegirangan. “It all depends on… you.”

Tangan Briana mengepal. “Whatev! Kepedulian gue udah sepenuhnya hilang. Gue matiin telfonnya, selamat malam.”

Briana mengusap wajahnya kasar. Menangis terisak di balik selimut tebalnya. Dia pikir-pikir sekali lagi, Nevan yang dulu masih lekat di dalam dirinya. Tak pernah sedikitpun berubah. Meskipun, dia sering bersikap manis beberapa hari ini.

“F*ck, you!” ucap Briana, lirih. Sambil mengirim pesan umpatan itu ke nomer Nevan.

1
Lies Atikah
ah cangkeul thor kapan bersamanya
Lies Atikah
jangan lembek bri melawan lah
Imam Kambali S. Ped
yup cepat lanjut
Lies Atikah
yang tegas atuh Bri sama Nepan kok mau aja dileceh kan udah gak punya harga diri yah s nevan ingat si nevan udah tunangan coba buka hati sama Reno kalau ga bisa berteman aja buat si natan cemburu jangan jadi lembek
Imam Kambali S. Ped
tenang dibawa nevan
Herlina
Luar biasa
Surati
bagus
Fidia K.R ✨
Aku udah mampir di ceritanya ka thor yaa😉 Overalls aku suka jalan cerita nya👍🏻
💞N⃟ʲᵃᵃ࿐yENni💖
maaf kak baru mampir, awal cerita yg luar biasa semoga seterusnya ceweknya gak melow jgn mau ditindas trs sm cwok 👍👍👍😍😍😍😍😍
վմղíα | HV💕
nyimak thor mampir juga keceritaku
𝕾𝖆𝖌𝖊🄶𝖗𝖊𝖊𝖓92࿐N⃟ʲᵃᵃ࿐
Jangan lupa baca karya terbaru Author dengan judul Cinta Yang Lain ya... 🥰
©h♦©♦
Otw ikut kak!
𝕻𝖔𝖈𝖎𝕻𝖆𝖓
kak ak mampir ya
tina yusuf
akur ceritanya bagus ,suka
tina yusuf
briana jangan mau di perlakukan begitu putusin aja
Widya Tutik
keren
🌕🌊🍁🪷
jangan lupa minta daddy nevan belikan pabriknya sekalian boy
𝕾𝖆𝖌𝖊🄶𝖗𝖊𝖊𝖓92࿐N⃟ʲᵃᵃ࿐: Pabrik thomas and friends 😅😅
total 1 replies
𝕾𝖆𝖌𝖊🄶𝖗𝖊𝖊𝖓92࿐N⃟ʲᵃᵃ࿐
Hi kak Elna, akan ada extra chapter dan next ada kejutan lagi..

Jangan lupa subscribe supaya kalau aku update bisa kelihatan di kakak. ☺😘
Elna Nur
ini serius end thor🥺
𝕻𝖔𝖈𝖎𝕻𝖆𝖓
judulnya kok gda kak?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!