NovelToon NovelToon
Waiting For You

Waiting For You

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta setelah menikah / Pernikahan Kilat / Identitas Tersembunyi / Romansa / Penyelamat
Popularitas:57.9k
Nilai: 4.9
Nama Author: Andreane

Bagaimana rasanya menikah dengan orang yang tidak kita kenal?
Baik Arsya maupun Afifah terpaksa harus menerima takdir yang telah di tetapkan.

Pada suatu hari, ayah Afifah di tabrak oleh seorang kakek bernama Atmajaya hingga meninggal.
Kakek tua itupun berjanji akan menjaga putri dari pria yang sudah di tabraknya dengan cara menikahkannya dengan sang cucu.

Hingga pada moment di mana Afi merasa nyawanya terancam, ia pun melakukan penyamaran dengan tujuan untuk berlindung di bawah kekuasaan Arsya (Sang suami) dari kejaran ibu mertua.

Dengan menjadi ART di rumah suaminya sendirilah dia akan aman.

Akankah Arsya mengetahui bahwa yang menjadi asisten rumah tangga serta mengurus semua kebutuhannya adalah Afi, istrinya sendiri yang mengaku bernama Rere?

"Aku berteriak memanggil nama istriku tapi kenapa kamu yang menyahut, Rere?" Salah satu alis Arsya terangkat.

"Karena aku_" Wanita itu hanya mampu berucap dalam hati. "Karena aku memang istri sahmu, pak Arsya"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Andreane, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 23

Aku langsung mendorong tubuh pak Arsya begitu sepasang telingaku menangkap suara panggilan dari seseorang.

Secara bersamaan aku dan pak Arsya pun menoleh ke arah pintu. Di sana ku temukan sosok Beno berdiri tegak dengan raut kaget sekaligus bingung.

Aku sendiri langsung menutup bibirku yang basah menggunakan telapak tangan, sementara pak Arsya berkacak pinggang dengan satu tangan, dan tangan lainnya mengusap bibir.

"Kalian?" Beno menatapku dan pak Arsya secara bergantian. "A_apa yang kalian lakukan?" Tanyanya masih dengan sorot tak percaya.

Pak Arsya langsung keluar setelah sebelumnya melirikku sesaat.

"Ikut aku!" Perintah pak Arsya pada asistennya.

Sebelum membalikkan badan untuk mengikuti langkah bosnya, Beno menatapku sekilas, aku yang masih di liputi perasaan tak enak hati campur malu, seketika menundukkan kepala tanpa berani membalas sepasang netranya.

Ku hembuskan napas berat begitu Beno menyusul pak Arsya yang ku taksir menuju ruang tengah.

Sudah kepalang basah, kemungkinan pak Arsya akan memberitahu Beno soal identitasku yang sebenarnya, karena kalau tidak, Beno pasti berfikir yang tidak-tidak. Apalagi pak Arsya sempat menyuruh Beno untuk menghentikan pencarianku. Bisa-bisa pria itu mengira kami memiliki scandal gelap.

Karena penasaran apa yang akan pak Arsya lakukan, aku pun memilih pergi ke ruang dimana dua pria sudah duduk di atas sofa. Seperti biasa, pekerjaanku selain menjadi asisten rumah tangga, aku juga selalu menguping pembicaraan orang lain. Entah itu pak Arsya, Beno, maupun bu Prilly. Pekerjaan menguping ku rasa pekerjaan yang paling utama selagi aku tinggal di sini.

Dua pria itu duduk tanpa bersuara. Mungkin pak Arsya sedang berfikir bagaimana cara yang pas untuk menyampaikan hal penting ini pada Beno. Dan Beno, diam sambil menunggu penjelasan dari pak Arsya.

Saat pak Arsya tak kunjung bersuara, Beno akhirnya melontarkan sebuah pertanyaan.

"Apa ini yang menjadi penyebab pak Arsya menghentikan pencarian nona Afi?" Tanyanya dengan fokus sepenuhnya menatap pak Arsya yang sedang memusatkan pandangan ke arah taplak meja.

Pak Arsya diam.

Beno kembali bertanya.

"Pak Arsya menjalin hubungan dengan ART bapak sendiri? Atau hubungan ini hanya untuk mempermainkan Rere?"

"Kamu paham betul aku bukan pria seperti itu?" Sergah pak Arsya menangkis tuduhan sang asisten.

"Lalu ini apa? Tidak masalah bagi saya, pak. Tapi kasihan Rere kalau hanya di jadikan pelampiasan sesaat, kasihan nona Afi juga. Dan yang saya tahu, pak Arsya tidak akan pernah lupa dengan nasehat bu Dinda"

Pak Arsya tersenyum smirk, lalu membalas tatapan Beno, dengan gestur tenang.

Pria itu selain memiliki ketampanan di atas rata-rata, dia juga memiliki sikap tenang yang sangat luar biasa. Kalau aku ada di posisinya, mungkin bajuku akan basah kuyup. Tangan serta kaki pun akan gemetar.

"Kamu ingin tahu, kenapa aku menyuruhmu berhenti mencari Afi?"

Beno terdiam, dan diamnya itu aku paham kalau dia memang sangat ingin tahu semuanya.

Sebelum kembali bersuara, pak Arsya tampak menarik napas dalam-dalam. "Rere itu adalah orang yang sedang kita cari"

Mendengar kalimat pak Arsya, Beno bereaksi kaget, dia langsung menegakkan posisi duduknya.

"R-Rere itu nona Afi? B-bagaimana bisa, pak?"

"Bisa saja, karena dia wanita cerdik"

Aku langsung bersembunyi ketika Beno melempar pandangan ke arah perbatasan antara ruang tamu dengan ruang di mana aku berdiri dan mengintip.

"Tapi bagaimana caranya dia menjadi Rere"

"Kamu nggak perlu tahu, yang pasti kamu harus tutup mulut soal ini. Jangan beritahu siapapun dulu apalagi mamah. Aku dan Afi yang akan memberitahu mamah nanti"

Aku kembali mengintip dan mencari tahu ekspresi dari dua pria tersebut.

"Jadi Rere adalah nona Afi?"

Pak Arsya mengangguk.

"Bapak tahu dari mana kalau dia itu nona?"

"Shema yang memberitahuku" Jawab pak Arsya. "Beberapa waktu lalu Shema menelfonku, dia selalu di teror sama seseorang kalau Afi dalam bahaya, terakhir peneror itu mengatakan sudah menemukan Afi dan akan membunuhnya. Karena Shema khawatir, diapun menanyakan kabar Rere padaku. Aku curiga kenapa selalu Rere yang dia tanyakan, apalagi jika mendengar nada suaranya, Shema seperti ketakutan. Ku tanyakan apa hubungan dia dengan Rere, ku tekan dia sampai akhirnya dia memberitahuku kalau sebenarnya Rere itu Afi"

"Pak Arsya bilang ada yang neror Shema, siapa orang yang neneroronya?"

Bukannya menjawab, pak Arsya malah mengambil benda dari dalam tas kerja.

"Saya belum tahu siapa peneror itu, karena Shema benar-benar menutup mulutnya, tapi kemungkinan besar dia memang benar-benar tidak tahu. Dan feelingku orang itu adalah mamah"

"Bu Prilly?" Tebak Beno.

"Hmm" Sahut pak Arsya lalu menyodorkan ponsel untuk menunjukkan rekaman yang sudah ku kirim ke nomornya.

"Kamu tahu kalau nomor Shema di sadap sama mamah?"

"Tidak, pak" Fokus Beno yang tadinya menatap layar ponsel, sedikit mengangkat kepala namun hanya sesaat.

"Astaga" Desisnya mendengar ancaman bu Prilly lewat rekaman yang sedang dia lihat.

"Kenapa nona Afi tidak jujur saja ke kita, kenapa harus mengubah identitasnya menjadi Rere?" Beberapa pertanyaan seakan membuat Beno sangat ingin tahu. "Selain cerdik, ku akui dia juga sangat pemberani, bos. Nona berhasil mendepak Rere yang asli dan menggunakan namanya untuk penyamarannya. Lantas bagaimana bisa nona melakukan itu?"

"Kamu nggak perlu tahu, yang pasti ini hanya bisa di lakukan oleh orang yang sangat manipulatif. Dan ingat! kamu harus merahasiakan ini sampai beberapa hari ke depan. Beri kami waktu untuk memberitahu keluarga kami"

"Baik, pak" Beno mengangguk mantap, kemudian dia bergumam lirih lengkap dengan pandangan kosong seperti tengah berfikir.

"Rere sama dengan nona Afi. Peneror sama dengan bu Prilly, dan Shema kena sadap. Pantas saja jika aku mengirim pesan dan membahas soal nona Afi dia selalu mengelak. Jika ku gombali di pesan watsapp, dia juga cuek, ku kira dia sibuk atau bosan denganku, jadi ini penyebabnya, ponselnya di mata-matai oleh bu prilly"

"Mulai sekarang jangan bahas Rere ataupun Afi di depan mamah ataupun saat kamu menghubungi Shema"

"Baik, pak" Jawab Beno. "Lalu bagaimana rencana pak Arsya selanjutnya?"

"Aku akan beritahu nenek dulu, karena nenek sepertinya bisa di percaya, selain itu nenek juga mendukung pernikahan ini, beliau ingin sekali bertemu Afi"

"Nenek?" Lirihku sembari berfikir keras. "Nenek mana yang mendukung pernikahanku?"

Aku termenung di tempatku. "Nenek itu juga ingin bertemu denganku? Mungkinkah nenek Indah? Istrinya kakek Atmajaya? Atau nenek Meta. Ibunya bu Prilly?"

"Lusa pak Zidan akan ke Sidney, pak. Kemungkinan bu Prilly juga ikut, mungkin waktu yang pas buat nawa nenek menginap di sini" Aku kembali fokus menguping.

"Ya, rencanaku juga begitu"

"Kita berangkat sekarang, pak" Ucap Beno setelah tadi sempat mengangguk lalu melihat jam di tangannya.

"Sebentar, aku ke Afi dulu"

"Silakan pak" Aku buru-buru lari ke kamar.

Beberapa detik kemudian pak Arsya masuk, aku yang berdiri sambil meremat tangan langsung menoleh.

"Gimana? Apa yang kalian bicarakan?" Tanyaku pura-pura.

"Kita bahas setelah aku pulang kantor, iya"

Mengatupkan bibir, aku mengangguk lesu."Aku berangkat dulu"

"Iya"

"Iya apa?" Pria itu menatapku lekat.

"Katanya mau ke kantor?"

"Gitu doang? Mamahku selalu nganterin papah sampai depan kalau mau ke kantor"

Aku membeku, konsentrasiku langsung buyar usai pak Arsya mengatakan itu. Gugup campur malu tentu masih terus mengusikku.

"Kenapa bengong, ayo antar aku ke depan?"

"Tapi pak Beno?"

"Kenapa dengannya?"

"Aku malu"

"Ayo!" Tanpa aba-aba, pak Arsya meraih tanganku, lalu membawaku mengekor di belakang langkahnya.

Setibanya di luar, Beno sudah menunggu di dekat mobil, tubuhnya bersandar pada sisi mobil, dan fokusnya menunduk menatap ponselnya.

"Kita berangkat, Ben" Suara pak Arsya membuat Beno segera berdiri tegak.

"Baik, pak"

Pak Arsya dan juga Beno kompak menaiki mobilnya masing-masing.

Pak Arsya melesat lebih dulu, sedangkan Beno sebelum melajukan mobilnya, dia menatapku dalam-dalam kemudian bersuara.

"Saya masih ingin tahu bagaimana nona bisa menjadi Rere, karena nona sudah membuatku membuang waktuku secara sia-sia untuk mencari nona sampai kelimpungan, kapan-kapan nona harus menjelaskan itu padaku"

Keningku spontan mengernyit, menatap pria yang perlahan tertutupi kaca mobil yang bergerak naik.

Bersambung

1
Asri
siapa itu? arsya kah?
sryharty
duuuh pasti Arsya ini,,semoga Arsya
mau mendengarkan Alasan Afi pergi ke Kanada
sedikit aku
Sri Wahyuni Abuzar
dan pria itu ternyata arsya...penjelasan apa yang akan di sampaikan ifa pd arsya..
yaa rabbi..pasti serba salah kaan ifa nya...arsya yakin kepergian ifa di dalangi oleh sang mama...dan mama prilly bersiap lah untuk kehilangan arsya 😃😃
Ainisha_Shanti
Alhamdulillah... pak Arsya tahu planning busuk Mama nya, sebab tu mengelabui Mama nya dengan alasan keluar kota. good job pak Arsya
N I A 🌺🌻🌹
wah afi kamu ketahuan mau kabur🤭 yo wis lah di tgu flash back nya
Rubyred
ibu meetua yg kejam jangan pulak nnt emak bilang mentunye yg maoknoergi sendiri bukan die yg nyuruhnye emaklah mak lampir
Sugiharti Rusli
apa Arsya tahu yah tentang rencana mamanya tuk mengirim Afifah ke Kanada
Salim S
iru arsya ya..? ayo fi jujur sama arsya apa yang kamu bicarakan sama prilly...arsya pasti mau mendengarkan semua cerita mubdan dia pasti percaya jangan main kabur2 an mulu,setiap ada masalah kabur ga bakalan selesai lah...percaya pada suamimu dia bukan orang yang picik kaya emaknya...
Puspita
semoga itu Arsya,trus afi gak jadi pergi sendiri,jadilah hanimun hehe
Syirfa Ratih
smga bnr" itu Arsya..malas bgt kl ceritanya sm kyak sinetron ikan terbang..plis y thor...jgn ada pisah"in mereka,,🥺
Asri
hayyah, menunggu reaksi arsya waktu pulang dari Singapura saja lah 😅
sryharty
ya Allah Ka ane sedikit syekaliii
N I A 🌺🌻🌹
afi pergi trus hamil trus bbrp tahun kemudian ketemu sama arsya dan udah punya anak terus kayak kisah novel pada umumnya😂
di tunggu karma prily
Salim S
udah gitu doang...?dikit amat..?!nunggunya sampai lumutan loh..mending kamu jujur fi ceritakan pertemuan kamu dengan s prilly kasihan arsya dia nggak melakukan kesalahan tp selalu menderita dia udah bucin sama kamu...jangan sakiti arsya lagi dengan meninggal kannya...jujur sama pasangan itu lah kunci keutuhan rumah tangga
Sugiharti Rusli
semoga aja kamu hamil yah pas pisah sama Arsya
Asri
hah, beneran jadi korban, silvia? kena aids gak tuh? 🫣
Salim S
tinggal jujur aja sama arsya,tahu ibu mertua mu manipulatif dan licik belum tentu srnua yg dia ceritakan semuanya benar atau hanya ingin membuatmu merasa bersalah dan meninggalkan arsya tanpa harus ribut dengan anaknya...arsya bukan orang picik dia pasti akan mengerti dan tetap menerimamu karena dia tulus mencintaimu..
sryharty
kalo aku jadi Afi pun akan mumet ,,
afi pergi pasti lg dalam keadaan hamil
duuuh kasihan banget seh fi hidup kamu

awas Arsya jangan sampe kamu mau di nikah kan sama si ulet bulu Silvia,,dia pembawa virus
enak kan sil senjata makan tuan
itu mama nya Silvia bener2 bikin gedek
Ainisha_Shanti
femikiran yang sangat dangkal
N I A 🌺🌻🌹
entahlah fi, apa nasib mu bakal sama kayak tokoh2 lain nya, berpisah terus hamil setelah bbrp tahun ketemu sama suami dg anak yg sdh kau lahirkan sendirian🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!