NovelToon NovelToon
Istri Pengganti

Istri Pengganti

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Mafia / Pengantin Pengganti / Aliansi Pernikahan
Popularitas:281.2k
Nilai: 4.3
Nama Author: Cotton Candy Zue

Sienna Saamiya Albinara gadis muda yang terpaksa menikahi Samudera Bagaskara lelaki dingin penuh misteri, karena sebuah alasan konyol.

Dera, yang mencurigainya menjebaknya dalam pernikahan tanpa cinta.

"Ditempat ini semua yang terjadi harus atas izinku!" - Samudera

"Jika bukan karena itu semua, aku takkan sudi terkurung bersamanya!" Binar.

Dulu aku mengagumimu, sekarang aku membenci perlakuanmu, namun putus asa ku menaruh harap padamu - Sienna Saamiya Albinara.

Aku terlalu marah hingga tak merasa telah begitu banyak cinta yang tumbuh untukmu - Samudera Bagaskara.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cotton Candy Zue, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PART 32 : Shy

"Sekarang kamu mau makan apa?" tanya Dera lembut, sambil mengusap rambut halus istrinya yang tengah menyembunyikan wajahnya usai membuat Binar menjadi miliknya seutuhnya.

Dera terkekeh melihat Binar yang masih diam saja dengan pipinya yang memerah.

"Kenapa diam terus, hm?" tanya Dera dengan suara seraknya, tolong Binar....suara itu benar-benar terdengar seksi di telinganya.

Apalagi mereka baru saja melakukan percintaan, ah sudah!

Jangan di bahas!

"Malu!" cicit Binar sambil menutupi wajahnya menggunakan kedua tangannya.

"Hahaha, lucunya." kikik Dera sambil berusaha mengambil tangan istrinya, kalau dari dulu ia menerima Binar dengan lapang dada tanpa harus menyalahkannya, pasti mereka sudah bahagia sejak lama.

Dera tidak tahu bahwa mempunyai Binar menjadi bagian dari hidupnya adalah suatu hal yang menyenangkan.

"Kamu lapar kan? Aku tadi berhenti ya karena kamu lapar, sekarang mau makan apa?" ulang Dera, tidak tahu apa kalau Binar itu lagi salah tingkah!

Ia memang lapar, tapi laparnya hilang karena salah tingkah.

"Mau steak?" tawar Dera, Binar menggeleng pelan.

"Nggak suka." jawabnya, Dera mengeratkan pelukannya pada sang istri membuat tubuh mereka saling menempel dan itu membuat Binar merasakan gelenyar aneh itu lagi.

Gelenyar aneh yang di berikan Dera pada dirinya hingga terbuai, lupa diri dan jadi milik pria itu seutuhnya.

"Mau sushi?"

"Nggak suka makanan mentah!" tolak Binar tegas, lagian ini pukul berapa, ini sudah sangat malam loh!

"Nggak mau apa-apa, ini udah tengah malam." lanjutnya lagi sambil menggerak-gerakkan jemarinya membentuk pola abstrak di dada Dera yang sialnya masih belum tertutup apapun.

Dera hanya bisa menggeram tertahan, "Kayanya malam ini aku yang butuh makan." ujar Dera berbisik seduktif di depan wajah polos istrinya yang terlihat menggemaskan itu.

"Kamu mau makan apmph!" ucapannya terpotong karena ulah, Dera yang kembali menyatukan kedua belah bibir mereka.

Dera melepaskan tautan mereka sejenak, padahal Binar baru saja menikmati permainan pria itu.

"Aku mau kamu, lagi." kata pria itu menatap Binar dengan dalam.

Lagi katanya?

Oh tidak!

✨✨✨✨

Matahari sudah mulai naik, tapi sepasang kekasih itu masih setia memejamkan mata sembari saling memeluk satu sama lain.

Sang pemilik mata tajam itu lebih dulu membuka matanya, melihat wajah damai perempuan di sebelahnya.

Menyentuh lembut surai hitam itu penuh kasih.

'Aku tidak tahu ini benar atau tidak, tapi aku merasakan nyaman bersamanya.' batin Dera, ia terus menatap wajah Binar hingga tak lama kedua mata indah itu terbuka perlahan.

"Jam berapa ini?" gumamnya kurang jelas, karena ia baru saja bangun dan sudah mencari jam dinding.

Matanya membola saat melihat waktu pukul sembilan pagi.

"Hah?!" pekiknya panik, ia menoleh ke arah suaminya, "Kenapa enggak bangunin aku?" protesnya, kemudian buru-buru duduk lalu menyibakkan selimutnya sampai ia tersadar bahwa selain selimut itu ia tak mempunyai apapun untuk menutupi tubuh polosnya.

"Mau menggodaku, hm?" goda Dera, sambil memperhatikan betapa paniknya Binar yang sekarang kembali menutupi tubuhnya.

"Ck! Jangan main-main! Aku kesiangan." decak Binar kesal, lalu kembali bergerak untuk turun dari ranjang.

"Akh! Kenapa sakit gini." gumamnya, sebab baru ia melangkah ia merasakan tak nyaman dari **** *************.

Sepertinya, perempuan ini lupa bahwa semalam ia baru melepas kesuciannya untuk suaminya dan gilanya suaminya itu melakukan itu sampai hampir subuh.

Tidak berturut-turut sih, cuma ketika Binar kira ia sudah boleh tidur, kenyataannya tidak karena satu jam kemudian pria itu meminta haknya lagi, hingga kehilangan kendali sampai pagi.

"Apa? Kenapa? Apanya yang sakit?" tanya Dera dengan wajah tanpa merasa bersalah sama sekali.

Tapi, Dera sungguh tidak mengerti loh!

Binar menatap suaminya sengit, lalu berjalan tertatih menuju kamar mandi sambil mengeratkan pegangannya pada selimut yang melilit tubuhnya.

Sedangkan, Dera masih memasang wajah bingung sambil memperhatikan langkah istrinya.

Pria itu memakai kaos polos yang tergeletak di ujung ranjang begitu saja lalu mengikuti Binar ke kamar mandi.

"Heh! Ngapain masuk-masuk?!" hardik Binar kaget.

"Mau lihat keadaanmu." sahut Dera sekenanya, Binar hanya menatap suaminya aneh.

Melihat keadaannya, katanya?

"Tadi kamu kesakitan, coba aku lihat!"

"Eh!" Binar refleks mundur dan menjauh dari Dera, apa maksudnya pria ini? Mau mengecek area pribadinya begitu?!

"Binara, please. Aku cuma mau melihat bagian yang sakit, atau yang luka, apa semalam aku melukaimu tanpa sengaja atau tidak?" ucap Dera yang ternyata sungguh tidak mengerti sakit apa yang Binar rasakan.

"Aku gak apa-apa, sudah sana! Lain kali, jangan lama-lama lakuinnya, aku gak apa-apa. Sana...!"

Binar mendorong tubuh tegap suaminya dengan susah payah karena satu tangannya masih di gunakan untuk menahan selimut yang membalut tubuhnya.

Binar menghela nafas lega dan segera membersihkan dirinya dengan air hangat mungkin lebih baik?

"Rasanya badanku, remuk, huaa mama... aku udah gak gadis lagi..." rengeknya sembari menenggelamkan dirinya dalam bathtub berisi air hangat.

✨✨✨✨

Dera turun ke bawah mencari makanan, perutnya lapar ngomong-ngomong, semalam ia menghabiskan banyak tenaga untuk bercinta dengan istrinya.

Huh, mengingatnya membuat dia jadi 'ingin' lagi.

Keadaan di rumah sudah sepi, seluruh keluarga pasti sudah melakukan aktifitasnya masing-masing, sedangkan dirinya sudah terlanjur terlambat ya bagaimana, sekalian saja menghabiskan waktu dengan istrinya bukan masalah sepertinya?

Dera menyantap sarapannya sembari melirik ke lantai atas, "Lama sekali mandinya." gumamnya, soalnya ia saja sudah mandi dan sarapan tapi istrinya itu masih belum selesai juga mandinya.

Beres dengan sarapannya, ia kembali ke kamar dan ia masih belum melihat istrinya, ia mengecek walk in closet dan benar saja istrinya masih di balut handuk putih dan sedang menunduk mengambil sesuatu di laci pakaian.

Dera menggeram rendah melihat betapa mulusnya paha istrinya dan ia bisa melihat betapa seksinya__stop!

"Apa yang aku pikirkan, kenapa aku jadi pria mesum begini sih?!" gumamnya mengacak rambutnya kasar dan meninggalkan Binar yang nampak kebingungan, karena melihat suaminya yang tau-tau sudah pergi dengan wajah frustasi.

"Mas?! Kamu ngapain?"

"Gak!" teriak Dera dari dalam kamar, ia harus menahan diri jangan seperti ini, sedikit-sedikit tergoda, terbayang sedikit, langsung merindukan Binar, tidak boleh begitu!

Sedangkan, Binar masih berdecak kesal terus menerus, bagaimana ia harus menutupi bekas aneh ini?

Setelah menutupinya dengan concealer, Binar segera bersiap karena apa?

Tenaganya habis, ia lelah, tubuhnya serasa remuk semua dan dia lapar!

Ia keluar dari ruangan walk in closet dengan wajah lesu, "aku lapar..." rengeknya manja dan menjatuhkan tubuhnya di atas kasur yang mana terdapat Dera di atasnya sedang bersandar di kepala ranjang sambil berbicara melalui telepon dengan asisten pribadinya.

Mata tajam Dera melirik istrinya yang sedang merebahkan tubuhnya malas.

"Katanya lapar, kenapa malah tiduran?" tanya Dera yang mengundang tatapan sinis dari Binar.

"Kamu pikir aku gak capek, aku capek, badanku rasanya remuk, tau..." rengeknya seperti anak kecil dengan wajah sedih.

Binar menggulingkan badannya lalu tengkurap dan mendongakkan wajahnya menatap suaminya.

"Mau makan, laper. Tapi, malas mau ke bawah." rajuknya, entah sejak kapan Dera menjadi pria yang peka.

"Mau makan di bawah, aku gendong sampai bawah? Atau aku yang ambilkan?"

"Gendong..." rengek Binar, kapan lagi ia bisa mendapatkan momen manis bersama suaminya kan, semoga saja sikap Dera akan terus seperti ini, karena jujur saja hatinya sudah jatuh begitu dalam.

'Aku mencintaimu, tidak salah kan?' batin Binar sambil menatap Dera yang sedang menggendongnya dari bawah.

Binar mencintai suaminya sendiri, tidak apa-apa kan?

Aduh aku nulis apa sihhh

Maaf ya kalo gaje, aku nih malu kalo buat adegan kek gini hueeee😭

1
Putra Ganteng
Buruk
Shindy Yuliarti
binar adiknya dipta kah thor?
SUGA 💙💚💛💜💝💘
Luar biasa
Indah Rianti
bagus thor
Aghnia Raina
Luar biasa
Imam Firdaus
ceritanya bagus
Imam Firdaus
keren ceritanya
Salihah Azraai
mau thor. semangat ya!
Nyengsreng
lanjut dong
Sri Wahyuni
kurang greget
Hikam Sairi
mampir
dwisrilestari_cancer83
cerita nya simple n apik, alurnya ngga berat2 banget
Krystal Zu: terimakasih 🌹🤍
total 1 replies
Siti Saidah
lamaaaaaa
Zainab makky
bagus cerita x tor
Muh Nur
jujur lebih baik
Whi Tut
bodoh bodoh bodoh
Wiek Soen
menarik juga
Muh Nur
karyamu jeren thor
Iges Satria
mulai mutar2 gi ceritanya Thor, masa mertua binas ga ada capeknya bikin kejahatan. nah binar gi bisanya hilang kesabaran Krn bayi rewel terus. seira nasibnya baik banget padahal kan ??
Dewi Purnomo
Jangan bikin Binar kena baby blues dong kak....kasian Dera sma babynya.....lanjut up kak.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!