Nara seorang gadis cantik terpaksa menikahi pria dengan gangguan mental demi melunasi hutang paman dan bibinya, akakah ia hidup bahagia dengan pernikahannya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunga Alika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28
Setelah semua terlihat baik-baik saja, Reyhan dan pak Sam pun keluar dari kamar Rayan. Jika Reyhan terlihat lega, berbanding terbalik dengan pak Sam yang terlihat tengah memikirkan sesuatu.
Sejak keluar dari kamarnya Rayan, pak Sam hanya diam saja, mereka berdua berjalan beriringan pergi ke bawah untuk istirahat. Namun karena tidak mendengar suara pak Sam Reyhan pun berbalik, hingga pak Sam yang tidak konsentrasi pun menabarak Reyhan.
Brugghh
"Oh ya ampun....." ucap pak Sam, melihat tingkah konyol pak Sam yang tidak biasanya mengundang kercurigaan pada pak Sam. Biasanya pria setengah baya yang selalu terlihat kalem itu sangat fokus dan tidak pernah terlihat melamun. Itu sebabnya Reyhan yang melihat pak Sam seperti itu membuat Reyhan bertanya-tanya ada apa. Reyhan pun berbalik dan langsung bertanya pada pak Sam, apa pria tua ini sakit.
"Pak Sam ada apa? "tanya Reyhan
"Maksud tuan....? "tanyanya, karena pak Sam memang merasa tidak apa-apa.
"Kau terlihat aneh sejak dalam kamar Rayan tadi...." ucap Reyhan.
"Aneh bagaimana, saya merasa saya biasa-biasa saja" jawab pak Sam dengan wajah datar kembali ke semula.
"Aihh, kau tidak berpikir macam-macam kan tentang mereka...? "tanya Reyhan lagi.
"Berpikir macam-macam apa saya tidak mengerti, tolong langsung saja pada pokok pembicaraan saja tuan muda Reyhan...." ucap pak Sam tegas, karena pak Sam merasa Reyhan ini terlalu berputar-putar membuat kepala pak Sam menjadi pusing saja.
"Pak Sam ini ya.... begini, pak Sam tadi tidak berharap melihat adegan live kuda-kudaan antara anak ayam dengan sepupuku yang kurang waras itu kan? "tanya Reyhan membuat ekspresi pak Sam mendadak berubah. Wajahmya menjadi merah entah itu malu atau marah, yang jelas Reyhan ingun tertawa terbahak melihat ekspresi pak Sam saat ini.
"Sepertinya kejiwaan anda juga harus di periksa tuan muda" ucap pak Sam sambil berlalu meninggalkan Reyhan yang sedang tertawa. Jika tidak ingat ia adalah keponakan tuannya, mungkin mulut lucknutnya sudah di masukan cabai oleh pak Sam. Pertanyaan macam apa itu, sungguh pemikiran yang tidak berakhlak pikir pak Sam.
"Aiihh, pak tua itu marah...." gumam Reyhan sambil tertawa, sedangkan pak Sam kini masuk ke ruang kerja untuk menenangkan diri, karena ulah anak ayam genit dan juga kedua majikannya yang kurang waras sekarang membuatnya pusing.
"Hey pak Sam tunggu.... " ucap Reyham sambil berlari menyusul pak Sam dan masuk ke ruang kerjanya. Pak Sam mendudukan dirinya di sofa di ruangan kerja itu sambil memijat hidungnya, di susul oleh Reyhan yang duduk bersebrangan dengannya.
"Pak Sam apa kau sakit? "tanya Reyhan yang melihat pak Sam hanya menunduk saja sambil memijat hidungnya.
"Tidak tuan muda, saya hanya. sedang lelah saja... "jawab pak Sam.
"Oh... kalau begitu mulai besok pak Sam tidak usah ke kantor saja. Biar di kantor aku saja yang menghandlenya, biar pak Sam di sini saja dan menjaga Rayan aku khawatir jika tweety menghandle Rayan sendiri. Ya... walau di sini banyak pelayan tapi hanya pak Sam yang bisa di andalkan" ucap Reyhan karena memang begitu keadaannya, walaupun pekerjaan di kantor sangat banyak tapi Rayan tetaplah prioritas utama bagi Reyhan.
Pak Sam terlihat menarik nafasnya dengan kasar, lalu kemudian ia menatap pada Reyhan.
"Tuan muda Reyhan.... " panggil pak Sam
"Ada apa pak....? "tanya Reyhan
"Sepertinya tuan muda Rayan, sudah tidak membutuhkan penjagaan dari kita lagi " ucap pak Sam
"Apa maksudnya tidak butuh penjagaan kita, tidak mungkin anak ayam kecil itu bisa menjaga Rayan sendiri tanpa bantuan kita " bantah Reyhan, tidak setuju dengan pemikiran pak Sam
"Tuan muda sekarang tidak membutuhkan penjagaan dari siapa pun lagi" ucapnya lagi.
"Maksudmu.... ayolah jangan berputar-putar aku pusing, langsung saja "ucap Reyhan kesal, sekalian balas dendam pada pak tua ini karena ia tadi juga bicara berputar-putar.
"Tuan muda Reyhan sembuh, itu yang saya lihat barusan" jawab pak Sam tegas. Sontak saja Reyhan terkejut mendengarnya benarkah Rayan sembuh...
"A-apa.... benarkah jika Rayan sembuh? dari mana kau tahu pak? "tanya Reyhan memastikan.
*
*
*
Sedangkan di kamar Rayan dibuat pusing oleh Nara, yang akan membantunya mandi. Rayan tidak mau di mandikan oleh Nara, ia merasa sangat malu jika itu sampai terjadi.
"Rayan ayo cepat mandi sayang, aku akan memandikanmu" ucap Nara, seperti biasa anak ayam genit itu selalu curi-curi kesempatan untuk melihat tubuh seksi suaminya, hanya tubuhnya tidak termasuk gagang sapunya. Mentalnya masih belum sanggup jika bertemu dengan gagang sapu milik suaminya.
Namun Rayan malah bersembunyi di balik selimutnya dengan perasaan gelisah karena takut di preteli oleh istrinya yang aneh itu.
Meskipun kepingan ingatannya mulai pulih saat ia menikahi Nara. Namun ia merasa risih jika ada seorang gadis yang melihatnya mandi. Bagaimana jika benda pusakanya terlihat oleh si tweety . Bisa-bisa nanti burung perkututnya malah di patuk oleh anak ayam ini. Rayan bergidik membayangkannya.
"Seseorang tolong aku.... "gumam Rayan dalam hati
*
*
*
Likenya sumbangin dong, kasih hadiah juga buat Nara sama vote buat Rayan.... 😚😚😚
di novel ini sangat kocak... banyak menghibur....
semoga othor nya memberi jodoh Reyhan yang se gesrek Nara....🤲🤲🤲....
dari bab awal sampe bab di sini gak comend di krn kan nyimak dulu..