NovelToon NovelToon
Dihamili Adik Dinikahi Sang Kakak

Dihamili Adik Dinikahi Sang Kakak

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / One Night Stand / Pengantin Pengganti / Aliansi Pernikahan
Popularitas:309.5k
Nilai: 4.7
Nama Author: Sonata 85

Jihan Lekisha, seorang gadis cantik yang mempunyai rasa sosial tinggi terhadap anak-anak. Ia selalu membantu anak korban kekerasan dan membantu anak jalanan. Karena kesibukannya dirinya sebagai aktivis sosial , pekerja paruh waktu dan seorang mahasiswa ia tidak tahu kalau kekasihnya berselingkuh dengan sahabatnya. Hingga suatu hari ia melihat sang kekasih tidur dengan sahabatnya. Karena hal itu ia sampai jatuh sakit, lalu dirawat ibu bos tempatnya kerja. Tetapi ujian hidup tidak sampai disana. Siapa sangka anak bosnya maalah merusak kehormatannya dan lari dari tanggung jawab. Tidak ingin nama baik keluarganya jelek di mata tetangga, Rafan Yaslan sang kakak menggantikan adiknya menika dengan Jihan.
Mampukah Jihan bertahan dengan sikap dingin Rafan, lelaki yang menikahinya karena kesalahan adiknya?
Lalu apakah Jihan mau menerima bantuan Hary, lelaki yang menghamilinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sonata 85, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Suamiku Cuek, Adik Ipar Perhatian

Mendengar Jihan hamil semua keluarga kaget.

Tetapi kemarahan Pak Wilson belum reda ia masih menatap Rafan dengan tatapan tajam  penuh penekanan dan  kemarahan. Mungkin ini kemarahan pertama yang diterima Rafan dari ayahnya.

“Apa kamu juga tidak tahu kalau Jihan masih hamil?” tanya Wilson.

Rafan menunduk sembari menjawab, “saya tidak tau."

“Tidak tahu atau  pura-pura tidak tau?” Wilson mencerca putranya dengan pertanyaan bertubi-tubi.

"Saya sungguh tidak tau, Ayah."

"Ayah tenang dulu, nanti tensi ayah naik lagi." Si cantik Dila membujuk sang Ayah.

"Ayah sungguh kecewa dengan kamu Rafan, aku pikir kamu  lelaki yang baik. Jihan tidak punya siapa-siapa mendengar dia beberapa  kali ingin bunuh membuatku merasa bersalah," ujar Wilson.

Mendengar Rafan   tidak tahu kalau Jihan hamil membuat Wilson semakin kecewa. Lelaki itu tertawa mendengus. “Kamu sama Umimu ternyata sama saja. Punya sikap egois dan manufulatif."

Rafan  mengepal tangan dengan kuat saat dirinya disebut sifat  manufulatif.

“Kenapa Jihan tidak ditelepon saja Yah,” desak Dila.

“Dia bahkan tidak punya ponsel. Dia sudah hampir tiga bulan di Jakarta  bekerja pelayan toko untuk bertahan hidup dan untuk biaya kuliah.  Seseorang bahkan mengirim ini padaku.” Jihan bekerja sebagai pelayan restoran dan tidur di depan pos keamanan beralaskan kardus di mana otak sebagai seorang polisi Rafan! Anggap saja Jihan bukan istrimu. Apa kamu tidak ada niat membantunya?"

Rafan berdiri ia tidak terima disalahkan. "Saya sungguh tidak tau, dia selalu diam saat  bersamaku saya pikir dia butuh waktu untuk bisa menerimaku sebagai suami jadi aku membiarkan Jihan kost."

"Bukan dia yang butuh waktu Rafan ... tapi kamu yang belum bisa menerimanya sebagi istri," tuduh Wilson.

Rafan tidak bisa berkata-kata lagi, melihat kemarahan di wajah ayahnya ia tidak ingin membantah ia memilih diam.

“Astaga ini Jihan?’ Dila menutup mulut  melihat Jihan tidur di atas kardus.

Hary berhasil guncangan besar bagi keluarganya. Foto Jihan saat mereka di Tanjung Priuk malam itu ia kirim pada ayahnya. Keluarga Rafan  berpikir kalau Jihan selama ini hidup terluntang -lantang dan tidur di jalanan.

Selamat untuk Hary karena berhasil membuat keluarganya syok dan berhasil membuat Rafan dapat tamparan dan kemarahan dari ayah mereka.

"Yah, kenapa Jihan berbohong kehilangan bayinya?" tanya Dila penasaran.

“Dia tidak pernah kehilangan bayinya, dia melakukan itu karena selama ini Ibumu dan Arfan tidak menerimanya dan tidak meganggap dia di rumah ini.”

“Apa benar seperti itu?” Kakek Rafan juga menatap  ibu anak itu dengan  kepala menggeleng terlihat rasa kecewa di wajah tuanya..

“Saya  malu sama teman-teman,” ujar Bu Neha.

“Umi, harusnya senang akan punya cucu, walau Rafan bukan ayah kandungnya. Tapi dia anak adiknya sendiri, darah keluarga kita mengalir dalam tubuh anak itu, Umi Jangan seperti itu Jihan juga tidak menginginkan dirinya menangung semua ini. Umi ... Jihan anak yang baik, saya sudah mengenalnya selama tiga tahun dan Mas Rafan juga sudah tau Jihan  anak yang baik

“Benar-benar mengecewakan. Jika kamu memutuskan menikah dengan seseorang, maka sebaiknya lupakan wanita lain.”

"Yah, jangan marah. Kta akan bawa Jihan kembali ke rumah ini, aku akan merawatnya dan bayinya," bujuk Dila.

Melihat tatapan kecewa dari ayahnya Rafan hanya terdiam .  Malam itu juga ia mencari Jihan kembali ke tempat ia menurunkannya, tapi  ia tidak bisa menemukan. Saat bertanya pada orang di sana tidak pernah melihat menelepon Hary  sang adik mengabaikan panggilan darinya .

*

Besok hari,  Jihan bertemu Hary di kampus.

“Apa kamu membuat alasan lagi, supaya jangan dibawa ke rumah?”

“Dari mana kamu tau?”

Hary tidak memberitahukan tentang kehebohan di rumahnya, ia justru mengeluarkan kotak dari tas. “Ini ponsel untuk kamu pakai. Tapi jangan di jual lagi.”

Mendengar jangan dijual Jihan tersenyum, ia membuka kotak ponsel dan terseyum manis. " Terimakasih Bos, mulai sekarang aku akan jadi karyawan yang baik," ucap Jihan  bercanda.

"Aku berhasil mendapatkan  proyek besar lagi berkat kamu Jihan, aku merasa kamu  dan bayimu pembawa rezeki  untukku. Setelah aku menolongmu ada hal-hal yang baik aku terima," ujar Hary.

"Benarkah? Kamu mendapatkan proyek besar! wah hebat kamu Pak Hary," Jihan tertawa lebar.

Wajahnya sangat gembira saat tahu kalau Hary berhasil mendapatkan kontrak kerja sama lagi, semakin  gembira sebab diberi hadiah ponsel juga.

"Jangan jual," ucap Hary mengingatkannya lagi.

“Aku tidak akan menjual kalau pekerjaan lancar.”

"Kalau kamu butuh sesuatu ini." Hary menyodorkan kartu.

"Aku tidak mau," tolak Jihan.

"Jangan salah paham Jihan, itu uang kamu selama kita bekerja."

"Benarkah ...? Kamu tidak memberiku cuma-cuma?"

"Tidaklah ... mana ada sperti itu, anggap saja itu gaji kamu. Beli apa saja yang kamu butuhkan dengan uang itu."

"Apa gajiku besar?" Jihan mengangkat kelopak matanya.

"Iya, nominalnya besar."

Mendapart upah kerja kerasnya Jihan menerimanya dengan senang hati. hari itu bibirnya full senyum.

"Tumben aku tidak dapat omelan dan kemarahan darinya," ucap Hary bicara pelan sembari mengusap-usap dada. Setiap kali bertemu Jihan Hary selalu dapat kemarahan atau kata-kata yang menusuk hati. Namun Hary selalu sabar dan menahan diri. Tetapi sekalinya tidak dapat omelan ia  merasa ada yang kurang.

"Apa kamu bilang?"  tanya Jihan  mendengar Jihan mendumal.

"Tidak, kamu sangat senang dapat uang," ujar  Hary.

"Iyalah, aku butuh uang banyak untuk bayar kuliah. Apa kamu tidiak tahu kalau wanita hamil banyak kebutuhan? Iya .. kamu tidak tahu karena kamu tidak pernah hamil . Kalau kamu menikah denganku pasti kami berdua jadi tanggung jawabmu. Tapi sayangnya kamu menolak ..."

"Jihan ... tolong sekali saja."

"Baiklah ... aku hanya bercanda," balas Jihan.

Saat sedang duduk Dila dan ayahnya datang, ternyata Hary yang menelepon untuk menjemput Jihan. Ia menatap Hary lelaki itu hanya menunduk.

“Kamu menelepon mereka lagi?”

“Itu demi kebaikanmu dan bayimu,” ujar Hary, memikirkan penderitaan  Jihan selama ini ia tidak tega.

“Kalau kamu tidak mau membantu. Jangan memaksa orang lain  melakukannya.”

“Jihan, mereka keluargaku.”

“Sudahlah, aku sangat kesal karena kamu selalu meminta mereka menjemput seolah-olah aku ini anak kecil yang belum bisa berpikir,” ujar Jihan kesal

Ia tahu kalau Jihan akan marah. Jihan menatapnya dengan sinis dan berdiri menghampiri Dila, ia memeluk gadis cantik itu.

“Ji, kenapa tidak bilang kalau kamu masih hamil? Aku jadi khawatir padanya. Ayo kita pulang,” bujuk Dila.”

“Hary, kamu tidak ikut pulang?

“Aku masih ada kuliah, Kak.

Mereka bertiga pergi meninggalkan Hary, pria itu menatap punggung Jihan yang semakin menjauh meninggalkannya.

‘Kalau dia tidak mau bertanggung jawab pada kami.  Kenapa dia harus mengadu pada keluarganya. Aku tidak pernah memaksa untuk membantu’ Jihan marah pada Hary yang selalu meminta keluarganya untuk menjemputnya pulang. Jihan berpikir kalau keluarga tidak menerima diri sebagai menantu tapi Hary selalu memaksakan kehendak.

Mendengar Jihan pulang, Rafan juga pulang. Ia menatap wajah wanita itu  dengan tatapan dalam. Lalu menatap ke arah perut Jihan membuat wanita cantik itu merasa risih dengan tatapan penyelidikan Rafan.

Bersambung

Bantu like, komen , vote dan berikan hadiah juga terimakasih

1
Fajar Ayu Kurniawati
.
Lies Atikah
aku jadi gak suka sama wilson egois dan gak adil memaksakan keinginan tanpa peduli perasaan orang jahat kamu wilson semoaga ada jln Jihan jodoh takan kemana
Lies Atikah
cinta memang tak bisa di paksakan itu nyata dan perasaan tak bisa di bohongi semoga ada jln untuk kalian bisa bersama
Lies Atikah
awas nanti ummi lampir sama naya genggong berkunjung untuk hal yang buruk kalau sama hari bikin gemes sama Revan garing
Lies Atikah
jihan bodoh
Lies Atikah
ada yah lelaki begitu macam si Revan ngaca Revan masih gak nyadar dasar turunan ummi lampir udah kawintuh si lenna bidadari mu geuleuh ih
Lies Atikah
semoga dipersatukan Harry dan Jihan
Lies Atikah
ayo Ri jadikan Hilda istrimu jangan sampai dia dirumah itu bisa jadi kerangka hidup nanti menyedih kan sekali nasib mu Hilda
Lies Atikah
bodoh jangan di pelihara jihan jangan mengemis cinta si Revan Jihan nyadar gak kamu dia udah cinta mati si naya mengalah jihan jangan memaksa orang
Lies Atikah
apa Jihan gak cantik X yah sampai 2 cowo itu gak tertarik apa lagi berharap dicintai kasihan banget Jihan semoga nanti ada seseorang mencintai menyayangi dan menerima mu apa adanya
Lies Atikah
ih geuleuh ka si Revan teh jadi pengen muntah
Lies Atikah
si Repan keterlaluan se x kaya bukan manusia AJ semoga dapat karma
Lies Atikah
mending pergi jihan ngapain dipertahan kan udah di rendah kan tak ada harga diri mu jangan ngemis minta di kasihani apa yang di harap dari si Revan batu gak punya hati apalagi si hari gak jelas banget buat mereka menyesal tunjukan pada mereka bahwa kamu tuh cantik pintar dan berkelas semangat Jihan
Alaric Zikri
Luar biasa
Irmaya Prasetyo
padahal jihan & hary saling mencintai.
tapi kenapa mereka semua gk mengizinkan jihan & hary hidup bersama.
Ira Sulastri
Jihan Aqila lebih baik menjauh termasuk jauh dr Hary, lebih baik hidup ber2 demi mental kalian ber2, kl memang suami tulus dan jodoh dia akan berusaha memperbaiki semua dan ga mudah terhasut. Kl sdh ga jodoh jangan jg balik ke Hary, lanjut kan hidup dg orang yg benar tulus sayang dan bertanggung jawab
Ira Sulastri
Jihan lebih baik kamu pergi jauh bersama Aqila, hidup ber2 jauh dr orang yg kamu kenal dan sdh membuat kamu menderita itu lebih baik
Irmaya Prasetyo
emg lbh bagus jihan itu cerai saja sm rafan.
{A}lixn
Luar biasa
Irmaya Prasetyo
lebih baik jihan itu sm hary.
dan jelas hary itu ayah kandung aqila.
kalo emg takdir nya sama hary,jngn muter² lg dech crita nya.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!