Domanick Limson seorang Casssnova yang terkenal di negaranya, pria yang menganggap wanita hanyalah sebuah mainan dikala dirinya jenuh dengan pekerjaan, maka dia akan memainkan mainannya ( wanita ) tapi setelah dia bosan maka dia akan menyingkirkannya.
Pria yang tidak pernah jatuh cinta sekalipun dalam hidupnya, memiliki segudang perusahaan legal mau pun ilegal group Limson. Hidupnya seketika berubah disaat sepupunya sendiri bernama Lindsey Caroline mengejarnya dan membawa segenggam cinta untuk Domanick.
Sementara orangtua Lindsey telah menjodohkannya dengan laki-laki lain.
Akankah Domanick bisa jatuh cinta dan bisa bersatu dengan Lindsey?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sopi_sopiah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33
♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️
Othor mengucapkanTerimakasih banyak untuk yang sudah berkenan memberikan Like, Komen dan Vote 🙏🙏🙏
Ini Novel engga ada faedahnya ya selain bikin hareudang panas yang jomblo juga bakalan ngenes banget kalau baca novel ini😅
Menerima pesan dari orang tak dikenal yang sudah berani bermain-main dengan seorang Domanick Limson, kepalanya mendidih geram ingin mencengkram leher orang yang telah berani menguntit dirinya bahkan juga Lindsey.
"Aku akan ikut denganmu Bert,"
"Baik Tuan, tapi aku harus menyelesaikan beberapa pekerjaan ku dulu di ruangan kerja ku!"
"Ya sudah, sambil kau keluar dari ruangan ku tolong panggilkan Lindsey!"
"Panggilkan Lindsey atau panggilkan istri mu?" Gilbert meledek sambil cekikikan sendiri.
"Apa kau mau aku lempar dari lantai paling atas gedung ini Bert?"
"Ja-jangan Tuan ampun, aku akan melaksanakan perintah mu!" Gilbert keluar dari ruangan Domanick lalu pergi ke meja kerja Lindsey untuk menyampaikan pesan Domanick.
"Sore nona,
"Gilbert, ada apa?"
"Kau dipanggil Tuan Nick ke ruangannya!"
"Ada apa? Apa hari ini pekerjaan ku ada yang salah?"
"Sepertinya begitu karena Tuan terlihat marah, sebaiknya kau lebih fokus lagi bekerja dan makan siang di kantin kantor saja!"
"His, baiklah terimakasih sudah memberitahu ku!" Lindsey bergegas bangun dari kursi kerjanya untuk pergi menemui Domanick didalam ruangannya.
Tok.
Tok.
Tok.
"Masuk!"
Klek..
"Permisi Tuan Nick ada yang bisa saya bantu?" Lindsey mendekati meja kerja Domanick.
Sedangkan Domanick masih duduk dikursi kebesarannya namun membelakangi meja kerjanya sehingga tidak melihat kearah Lindsey.
"Kau tau kenapa aku memanggil mu ke ruangan ku?"
"Tidak tau Tuan, tapi sepertinya ada yang salah dengan laporan yang aku buat?"
Prok.
Prok.
Prok.
"Hebat sekali kau nona Lindsey Caroline sampai-sampai kesalahan fatal saja kau tidak sadar telah melakukannya!"
"Kesalahan fatal? Apa laporan ku salah semua Tuan?" Lindsey masih bingung karena seingatnya dia sudah hati-hati betul dalam mengerjakan laporan harian itu.
Domanick memutar kursinya, terlihat wajah datar sang Cassanova dengan kerah baju yang sudah sedikit berantakan karena sejak pagi hingga sore Domanick sibuk dan tidak sempat merapihkan rambut ataupun pakaiannya kembali.
Justru rambut Domanick yang agak berantakan, serta kerah baju yang berantakan membuat Lindsey lebih tertarik melihat ketampanan Domanick dilihat-lihat seperti laki-laki bad boy yang menggetarkan hati.
Lindsey malah senyum-senyum sendiri melihat wajah tampan suaminya itu.
"Nona Lindsey kau baru saja tersenyum padaku? Padahal aku sedang sangat marah akibat kesalahan mu hari ini!"
"Maaf Tuan Nick lain kali aku akan lebih teliti lagi!"
"Bukan lebih teliti lagi tapi, kemarilah!" Domanick menggerakkan jari telunjuknya agar Lindsey mendekat.
Gadis itu hanya menurut saja lalu menghampiri Domanick disamping kursi kerjanya.
"Duduk dimeja!"
Lindsey pun duduk diatas meja sesuai perintah Domanick, tak lama kemudian Domanick berdiri dihadapan Lindsey yang sedang anteng duduk diatas meja.
"Buka kedua kaki mu selebar mungkin!"
"Hah? Ungu apa aku melakukan itu, tidak mau,"
Tidak terima penolakan Domanick sendiri yang membuka kedua pangkal paha Lindsey hingga melebar dan Domanick masuk ditengahnya. Lindsey hanya bisa membelalakkan kedua matanya saat Domanick berada ditengah-tengah pangkal pahanya.
"Kakak rok ku bisa robek,"
"Memang itu yang aku mau! Kau sudah sangat membuat ku kesal hari ini Lindsey!" bisik Domanick ditelinga Lindsey.
Tubuh Lindsey mendadak lemas saat merasakan bisikan ditelinga yang membuat buku kuduknya merinding.
"Daritadi kau bilang aku melakukan kesalahan, tapi aku tidak tau kesalahan itu beritahu aku!" dengan nada manja.
"Astaga," melihat tingkah manja Lindsey membuat Domanick mengigit bibir bawahnya sendiri karena hasrattnya naik menggebu-gebu.
"Apa?" Lindsey memainkan dasi Domanick.
Dikeluarkannya handphone dari saku celana Domanick, lalu ditunjukan pada Lindsey foto dirinya tengah makan siang dengan David.
"Hah kenapa bisa ada yang memfoto ku diam-diam begini? Ini mirip kejadian kemarin malam saat aku menerima foto mu dan wanita bayaran itu kak,"
"Setelah pulang dari kantor aku akan membereskan penguntit ini! Tapi aku memanggil mu kesini bukan untuk banyak mengoceh,"
"Lalu untuk apa?"
"Jangan pernah lagi pergi dengan laki-laki lain apalagi itu David!"
"Kakak cemburu?"
"Untuk apa aku cemburu? Lagipula tidak ada laki-laki yang lebih tampan dan lebih keren daripada aku, dan bukankah kau hanya tergila-gila pada ku?" Domanick mengangkat dagu Lindsey dengan jari telunjuknya.
Membuat wajah Lindsey menengadah keatas saat dagunya terus ditopang oleh jari telunjuk Domanick.
"Memangnya berteman dengan Dev tidak boleh?"
"Tidak,"
"Padahal hanya David yang selalu mengajak ku makan diluar, sementara suamiku sendiri saja tidak pernah mengajak ku makan diluar,"
Domanick melepaskan dagu Lindsey.
"Kau baru saja menyindir ku Lindsey?"
"Tidak menyindir tapi itu fakta!"
"Lain kali aku akan usahakan mengajak mu makan diluar!"
"Apa? Apa? Sekali lagi aku tidak dengar mengajak siapa?"
"Aku akan mengajak istri ku makan diluar, puas?"
Senyum mengembang nampak jelas dibibir Lindsey.
Lindsey mengalungkan kedua tangannya dipundak Domanick.
"Kau menggoda ku Lindsey?"
"Tidak, lagipula kau kan belum siap menyentuhku!"
Ditariknya pinggang Lindsey oleh Domanick hingga tubuh keduanya menempel, kedua tangan Domanick menaikkan rok yang dikenakan Lindsey hingga paha mulusnya tak lagi tertutupi.
"Sssttthh kakak," terasa sekali bagaimana tangan besar itu meraba lembut kulit mulus kedua pahanya hingga membuat tubuh Lindsey menggeliat merasakan sensasi merinding penuh gai rah.
"Aku suka melihat wajahmu saat sedang naf su begini,"
Domanick terus meraba-raba paha mulus Lindsey, tanpa Lindsey sadari rok uang dia kenakan sudah tak lagi menutupi paha mulusnya, paha mulus itu menjadi santapan empuk bagi Domanick untuk memberikan rang sa ngan dan melihat kegelisahan diwajah Lindsey.
"Emmthh kakak ah,"
"Suara de sah mu seksi sekali Sey lakukan lagi aku ingin dengar!"
Domanick kembali mengelus-elus paha mulus Lindsey bahkan kini kedua tangannya sudah naik mengelus ujung paha dekat dengan daerah inti milik Lindsey.
Membuat tubuh Lindsey bergetar hebat merasakan daerah intinya hampir disentuh, Lindsey menggigit bibir bawahnya. Domanick benar-benar seorang Cassanova terbaik hanya dengan memberikan sedikit sentuhan saja sudah berhasil membuat hasratt Lindsey naik tinggi bahkan gadis itu sulit untuk menghentikan hawa naf sunya.
"Ah, kakak emmmh kak ah,"
"Oughttt des ahan mu serak dan sangat menggoda Sey, aku tidak tahan ingin melakukannya!"
Merasakan lobak importnya semakin mengeras dan sulit dikendalikan sampai-sampai Domanick ingin segera melampiaskannya, tapi kembali lagi jika dilakukan sekarang itu artinya Domanick melakukannya karena hawa naf su bukan disertai rasa cinta, karena Domanick merasa belum merasakan cinta seperti seorang suami pada istrinya.
Lindsey merem melek saat kedua tangan besar itu terus mengelus-elus area pangkal pahanya.
mampir yuk ke novel aku❤☺