Alsava Adriani adalah seorang wanita berusia 23 tahun memiliki sifat penyayang, sabar dan lembut ia juga bersifat keibuan karna sava sangat menyukai anak kecil, ia adalah seorang yatim piatu karna kedua orang tua nya sudah meninggal ketika ia berusia 17 tahun, sava nama panggilan untuk diri nya ia hanya mempunyai seorang nenek dari pihak ibu nya. sava bekerja di salah satu restaurant sebagai pelayan karna ia hanya lulusan SMA.
💋💋💋💋💋
Bramantio Daniel Dirgantara lelaki berusia 39 tahun, seorang duda beranak dua yang di tinggal istri nya 10 tahun silam, Bram memiliki putri berusia 17 tahun yang bernama Rhea Luisa Dirgantara dan putra berusia 15 tahun bernama Elzo El-Rizky Dirgantara, sejak kepergian sang istri beberapa tahun silam membuat Bram berubah menjadi sosok yang lebih pendiam dan gila kerja hingga kedua anak nya di urus oleh orang tua Bram.
penasaran dengan kisah mereka? yuk baca dan jangan lupa tinggalkan jejak kalian ya 🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon emak naufal, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 33 : pertemuan setelah perpisahan.
Beberapa menit kemudian Mobil yang di kendarai oleh supir Bram pun tiba di Restaurant Bintang tempat di mana kekasih hati yang sudah bukan milik nya itu bekerja.
Jantung Bram sedari tadi sudah berpacu dengan cepat, setelah perpisahan mereka semalam kini mereka akan bertemu dengan status yang sudah berbeda tapi masih dengan perasaan yang sama.
Bram melangkahkan kaki nya memasuki Restoran tersebut di ikuti oleh Anna yang berjalan selangkah di belakang nya.
Saat pertama membuka pintu Restaurant itu mata Bram langsung di suguh kan pemandangan dimana Sava sedang melayani Pelanggan dengan senyum Ramah nya walaupun bisa Bram lihat kalau di mata perempuan itu masih tersimpan luka.
" Silahkan pak pihak antariksa group sudah mereservasi ruang VIP !" Ucapan Anna sontak saja mengalihkan perhatian nya dari Sava, seperti nya wanita itu tidak menyadari kedatangan nya.
" Oke kita ke sana sekarang !" Jawaban tegas Bram langsung mengikuti langkah Anna yang sudah lebih dulu berjalan.
" Silahkan pak !" Ujar Anna membuka kan pintu ruangan itu untuk bos nya.
Di dalam sudah ada pihak dari antariksa group mereka langsung berjabat tangan dan sedikit basa-basi.
" Silahkan tuan Bramantio !" Ujar Tuan martin presdir dari Antariksa group.
" Terima kasih tuan martin !" Sahut Bram lalu mendudukan bokong nya di sofa di ikuti oleh Anna sekertaris nya.
Mereka langsung membicarakan tentang kerja sama yang akan mereka jalani , tidak lama kemudian pintu ruangan itu di ketuk oleh seseorang, setelah di persilahkan masuk orang itu pun langsung membuka pintu tersebut.
Deg
Jantung Bram langsung ber maraton ria saat orang tersebut memasuki ruangan begitupun dengan orang tersebut yang ternyata adalah Sava, ia di tugas kan untuk mengantar pesanan untuk tamu VIP Tanpa tau kalo tamu itu ternyata adalah Bram.
Sava berusaha mengatur detak jantung nya dan berusaha profesional agar tidak mengecewakan pelanggan special ini apalagi membuat Restaurant merugi.
" Permisi pak ini pesenan nya !" Ujar Sava sambil meletakan beberpa menu di meja tersebut begitupun Yanti yang menaruh minuman itu.
" Terima kasih !" Sahut mereka tapi tidak terdengar suara Bram karna ia masih sibuk menatap lekat wanita pujaan hati nya itu, Sava pun sebisa mungkin menghindari kontak mata dengan Bram demi kesehatan jantung nya.
" jika ada yang kurang bapak bisa memanggil kami, silahkan di nikmati !" Ujar Sava diangguki oleh mereka, setelah tugas nya selesai Sava pun dengan cepat menarik Yanti keluar dari ruangan itu agar tidak membuat nya sesak karna melihat lelaki yang di cintai nya tapi tidak mampu untuk di miliki.
Bram menghela nafas nya kasar melihat tingkah Sava yang terkesan menghindari nya.
" kenapa kamu menghindar dari a*k***u Sa, kenapa kamu gak mau natap aku, apa kamu gak kangen sama aku kaya aku yang kangen sama kamu ?" Tanya Bram dalam hati.
" Silahkan di cicipi hidangan nya Tuan Bram semoga anda menyukai nya !" Ujar Tuan Martin dengan ramah.
" Terima kasih Tuan Martin, pasti saya suka !" Sahut Bram dengan Ramah pula.
Mereka pun kembali melanjutkan pembahasan masalah kerja sama mereka hingga dua jam kemudian mereka sepakat untuk melakukan kerja sama.
" Semoga kerja sama kita lancar Tuan Bram !" Ucap Tuan Martin berdiri dari duduk nya sambil mengulurkan tangan nya ke arah Bram.
" Semoga saja Tuan Martin, saya percayakan semua pada Tuan Martin !" Jawan Bram menyambut uluran tangan Tuan Martin mereka pun langsung tangan begitu pun dengan sekertaris mereka masing-masing.
" Kalau begitu saya duluan Tuan Bram karna masih ada urusan setelah ini !" Pamit Tuan Martin dan diangguki oleh Bram.
" Silahkan Tuan Martin !" Sahut Bram mengangguk sekilas pada rekan bisnis nya itu.
" Setelah ini kita langsung kembali ke kantor atau bapak ingin ke suatu tempat terlebih dahulu ?" Tanya Anna setelah selesai membereskan berkas-berkas yang berantakan.
" Kamu tunggu di mobil saja saya ada urusan sebentar di sini !" Sahut Bram dan diangguki oleh Anna.
Setelah Anna keluar Bram pun ikut kleuar dari ruangan itu tetapi mereka berbeda tujuan karna Bram akan menemui Sava terlebih dahulu.
Bram menghampiri Inka yang berada di meja kasir karna ia tidak melihat keberadaan Sava di sana.
" Permisi,, Bisa saya bertemu dengan Alsava !" Tanya Bram dengan suara tegas nya membuat Inka sempat terkejut tapi dengan cepat ia kembali menormalkan detak jantung nya.
" Maaf pak ada keperluan apa ya ?" Bukan nya menjawab Inka malah balik bertanya.
" Saya ada urusan dengan nya, bisa tolong panggilkan !" Sahut Bram langsung to the point.
" Baik, kalo gitu saya panggil dulu Alsava nya Bapak bisa duduk dulu sambil menunggu !" Ujar Inka langsung diangguki oleh Bram, Bram pun duduk di salah satu meja yang tak jauh dari sana.
Tidak lama Sava datang untuk menemui Bram " permisi pak ada yang bisa saya bantu ?" Tanya Sava ia tidak tau kalau itu Bram karna pisisi duduk Bram yang membelakangi.
" Sa !" Sapa Bram membuat Sava terhenyak.
" Mas Bram !" Lirih Sava tidak menyangka kalau Bram akan menghampiri nya.
" Mas Bram mau pesen apa ?" Tanya Sava seolah tidak terjadi apa-apa padahal hati nya sudah berdenyut ketika melihat wajah lelaki yang ia cintai nampak sangat terlihat gurat lelah di wajah nya.
" Aku gak mau pesen apa-apa Sa, aku cuma pengen ketemu kamu aja, kenapa gak ngabarin aku tadi pagi kaya biasa nya ?" Tanya Bram seolah lupa akan status mereka saat ini.
" Sa udah gak ada hak lagi buat urusin hidup mas, karna sekarang Sa bukan siapa-siapa mas lagi kalau mas lupa !" Ucapan Sava seletika menyadarkan Bram bahwa saat ini mereka hanyalah sekedar mantan.
" Maaf Sa mas lupa, Mas udah biasa dengan perhatian kamu dan mulai hari ini Mas kaya nya harus terbiasa tanpa itu semua, tapi tolong jangan menjaga jarak dari mas Sa, Mas gak sanggup kalau kamu kaya tadi seolah kamu seperti tidak mengenal Mas !" Keluh Bram dengan Raut memohon membuat dada Sava semakin sesak, Andai saja ia bisa ia pun ingin sekali tetap seperti dulu dengan Bram tapi semua itu mustahil karna itu sama saja terus membuat nama Bram terpatri di hati nya.
" Insya allah Mas, karna itu gak akan mudah buat Sava, harus terus berdekatan dengan seseorang yang mustahil buat Sava miliki, sekarang Sava hanya ingin kembali menata hati sampai hati Sava bisa seperti dulu tanpa ada bayangan Mas Bram !" Sahut Sava lirih sambil menundukan pandangan nya tidak berani menatap manik tajam milik Bram.
" Apa arti nya kamu akan melupakan Mas Sa? bukan kah kata kamu, kamu akan selalu mencintai Mas ?" Tanya Bram.
" Sava memang akan selalu mencintai Mas Bram, tapi Sava juga butuh sembuh dari semua ini, ternyata Sava gak sekuat itu Mas, Sava sesak jika harus mengingat kalau sekarang kita sudah bukan siapa-siapa lagi !" Ungkap Sava dengan air mata yang sudah luruh membasahi pipi nya.
Ya, Sava memang tidak sekuat itu apalagi saat kembali bertatap muka dengan Bram itu semakin membuat hati nya melow.
💞🥀💞🥀💞🥀💞🥀💞💞🥀💞🥀💞🥀💞🥀💞
***jangan lupa untuk tinggalkan jejak kalian ya para kesayangan 😘 terima kasih sudah setia mendukung karya othor ❤
Luv yu 😘***