NovelToon NovelToon
Pengantin Bayangan

Pengantin Bayangan

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Perjodohan / Cinta Paksa
Popularitas:919.7k
Nilai: 5
Nama Author: sushanty areta

Sebuah permintaan mengejutkan dari Maria, mama Paramitha yang sedang sakit untuk menikahi Elang, kakak kandungnya yang tinggal di London membuat keduanya menjerit histeris. Bagaimana bisa seorang ibu menyuruh sesama saudara untuk menikah? padahal ini bukan jaman nabi Adam dan Hawa yang terpaksa menikahkan anak-anak kandung mereka karena tidak ada jodoh yang lain. Apa yang bisa kakak beradik itu dilakukan jika Abimanyu, sang papa juga mendukung penuh kemauan istrinya? Siapa juga yang harus dipercaya oleh Mitha tentang statusnya? kedua orang tuanya ataukah Elang yang selalu mengatakan jika dirinya adalah anak haram.

Mampukah Elang dan Mitha bertahan dalam pernikahan untuk mewujudkan bayangan dan angan-angan kedua orang tuanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sushanty areta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pijat

"Kita harus mengagalkan hal gila ini."

"Apa itu harus?" tanya Mitha gamang.

"Harus! Kau tau betapa cintanya papa dengan mama? Kau tau bagaimana tersiksanya sahabatmu itu jika tau mama memanfaatkan dia agar dia menikahi papa yang mungkin selamanya akan hidup dibawah bayang-bayang istrinya? Kita harus mencegahnya. Baik temanmu itu atau papa berhak bahagia dengan jalannya." Mitha terpana. Ini pertama kalinya Elang berkata panjang lebar padanya. Setelah sekian tKahun menjadi adik dan sekarang menjadi istrinya. Bukankah itu satu hal yang harus dirayakan? Tak apa jika dia tetap memasang wajah judes dan dinginnya.

"Tapi mama...."

"Mama? mana ada wanita yang mau dimadu? Meski sekarat sekalipun aku yakin mama tidak rela papa menikahi wanita lain. Mama hanya khawatir pada nasib papa setelah kepergiannya."

"Apa rencana kakak?" kali ini Mitha melunak. Semua yang dikatakan Elang memang benar. Mama papanya adalah dua sejoli yang enggan dipisahkan sejak berpacaran. Maria bahkan memilih meninggalkan kemewahan keluarganya dan dikeluarkan dari daftar ahli waris keluarga opanya karena lari dari rumah dan menikah dengan Abi. Kini, takdir yang akan memisahkan mereka.

"Mengatakan semuanya pada opa." kata Elang tegas. Dia sama sekali tidak punya pilihan lain sekarang. Hanya dia satu-satunya orang yang tau jika opanya juga sangat menyayangi mamanya terlepas dari tragedi kawin lari oleh mamanya dimasa lalu.

"Tapi papa??"

"Nanti aku bicara pada papa." Mitha bergerak merapikan dasi dan sepatu milik Elang yang baru saja lepas dari tubuhnya dan diletakkan sembarangan. Hanya tatapan dingin Elang yang mengiringi langkahnya menyiapkan baju ganti untuk sang suami. Selebihnya dia memlilih masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

"Mau kemana?" suara rendah Elang mengagetkan Mitha yang akan keluar dari kamar mereka.

"Melihat mama."

"Sudah ada papa."

"enngg...aku mau ke kamar Zahra." lanjut Mitha mencari alasan. Yang sebenarnya adalah dia tidak ingin berlama-lama dengan Elang di dalam kamar. Risih rasanya. Apalagi dengan sikap dingin Elang padanya. Dia takut dikira cari perhatian.

"Kau tak dengar mama menyuruhnya istrirahat?"

"Tapi aku ingin kebawah kak!" Mitha tetap berusaha bisa pergi dan sedikit bersantai diluar sana.

"Tetap disini kataku!" Kapan Elang bisa berubah jadi pria yang lembut dan perhatian? kenapa yang ada pada dirinya hanya sifat otoriter saja? Tanpa menjawab Mitha menutup pintu kembali, mengurungkan niatnya untuk keluar. Dia sudah cukup lelah untuk berdebat dengan suaminya itu.

"Lalu kakak mau aku bagaimana?" tanya Mitha jengah. Tiba-tiba Elang mendekat padanya yang berdiri di dekat sofa dengan langkah pelan. Hampir saja Mitha terpekik kaget kala secara spontan pria didepannya itu melepas kaos putih yang melekat ditubuhnya.

"Ka...Kakak ..kakak mau apa?" kali ini Mitha dibuat tergagap entah apa penyebabnya. Tiba-tiba tubuhnya gemetaran dan beringsut mundur. Elang menyeringai ke arahnya.

"Pijit aku!"

"heh???"

"Pijit aku! apa kau tak mendengar itu?" Mitha menelan ludahnya kasar.

"Memangnya kau pikir apa?" sinis Elang sambil merebahkan tubuhnya ke ranjang dengan posisi tengkurap.

"Kau tunggu apa lagi? ahh ya Tuhan...tubuhku capek sekali." keluh Elang seperti gumaman. Mitha mendekat dan memposisikan dirinya disamping sang suami. Tangannya terasa gemetar saat menyentuh punggung telanjang yang kokoh dan tegap itu. Tangannya menjadi sedingin es. Ini pengalaman pertamanya bersentuhan langsung dengan seorang pria.

Jangan bilang jika Elang tak tau apa yang terjadi. Pria tiga puluhan itu tau jika istri kecilnya sedang dalam masa grogi akut. Tangan dingin yang terasa bergetar saat menyentuh punggungnya itu semakin membuatnya merasa punya mainan baru. Dia hanya wajib pura-pura tidak tau itu dan menikmati pijatan sang wanita. Pria itu menarik bibirnya membentuk senyuman tipis yang tak kentara.

"Apa kau kurang makan hingga sama sekali tak punya tenaga?"

"heh??"

"Aku bertanya padamu. Memijit saja tak terasa sama sekali." gerutu Elang sambil tetap memejamkan matanya. Mitha mendelik kesal. Berlahan dia memposisikan diri lebih baik dan mulai memijit dengan tenaganya. Jika tadi bercampur grogi, sekarang bercampur emosi.

"Kau ingin aku patah tulang ya??!!" sentak Elang sambil melotot ke arahnya. Ternyata tenaga Mitha kuat juga. Dia pikir gadis keluarga kaya seperti istrinya akan lemah soal fisik karena tidak pernah bekerja keras. Satu yang Elang lupa, Mitha adalah pekerja yang rajin dan andal. Apalagi saat musim liburan, resto tempatnya bekerja memerlukan tenaga ekstra karena ramainya pengunjung.

Mitha menarik nafas dalam. Berlahan dia menurunkan tenaganya dan kembali memijat. Entah berapa kali dia menyemangati dirinya agar tetap sabar dan kuat menghadapi seorang Elang yang keras kepala. Dengkuran halus terdengar menandakan jika Elang sudah tertidur. Mitha tetap memijat telapak kaki suaminya saat ponsel Elang bergetar. Notofikasi pesan masuk.

"Hentikan. Pijatanmu payah." ingin rasanya Mitha menjambak rambut bak oppa Korea di depannya. Dia meruntuk dalam hati. Suami esnya itu masih berani bilang jika pijatannya payah. Payah kok sampai ketiduran. Elang bangkit dari tidurannya dan meraih ponselnya untuk menghubungi penelepon.

"Hay nak, bagaimana kabarmu?" tanya seseorang diseberang sana dengan bahasa Inggris yang fasih. Elang juga menjawabnya dengan sangat lancar. Mitha saja hanya mengerti beberapa kalimatnya jika mereka bicara dengan pelan, jika cepat ya dia nyerah.

"Apa opa boleh melihat istrimu?" hampir saja Mitha berlari keluar kamar jika Elang tak segera menariknya mendekat dan mengadapkan wajahnya pada kamera.

" Dia istriku opa, Paramitha." Wajah pria tua diseberang sana mengrenyit, dia sedang memikirkan sesuatu.

"Kau...mirip sekali dengan seseorang." bisiknya pelan. Mitha segera menyapa sang kakek dengan bahasa ala kadarnya.

"Kalian terlihat bahagia." ujar pria itu. Ya, pria yang sangat mirip dengan mama Maria. Pasti dia termasuk golongan pria most wanted dijamannya.

"Begitulah opa."

"Lalu kapan kau bawa istrimu ke tempat opa?"

"Nanti jika mama sudah sembuh." sahut Elang cepat.

"Mamamu? dia sakit??"

"ya." opa malah dibikin penasaran dengan jawaban pendek-pendek cucunya. Wajahnya terlihat gemas.

"Dia ..sakit apa?"

"Kanker getah bening." opa terhenyak mendengar jawaban Elang. Wajah tuanya berubah sedih dengan tatapa menerawang.

Mendengar kata kanker saja sudah membuatnya ngeri. Seperti dejavu...dulu istrinya, ibu Maria juga meninggal karena kanker. Dia bahkan tidak bisa mendapatkan pengobatan secara layak karena dia yang hanya karyawan biasa dengan penghasilan minim pada masa itu. Sekarang putri sulungnya juga bernasib sama seperti istri yang dicintainya. Sebenci apapun dia pada kelakuan Maria dimasa lalu, tapi dia tetap seorang ayah yang amat menyayangi putrinya.

"Apa sekarang mamamu baik-baik saja?" tanyanya dengan suara bergetar.

"Mama mungkin tidak akan selamat opa."

1
Santi
Luar biasa
Ds Phone
bahagia sampai lupa kawan
Ds Phone
apa kah dapat
Ds Phone
dah laki bini pangil yang manis aja
Ds Phone
muking betul dia cinta sama kamu
Ds Phone
nemang halal
Ds Phone
dah jadi laki apa lagi jalan terus
Ds Phone
nikah secara paksa
Ds Phone
betul betul jadi
Ds Phone
semua nya main paksa
Ds Phone
gila tu orang
Ds Phone
marah lah tu
Ds Phone
kawan baik nya
Ds Phone
bahagia sangat lah tu
Ds Phone
berita gembira tu
Ds Phone
ada ada aja yang nak di gaduh kan
Ds Phone
ya betul tu baik di lepas kan
Ds Phone
ada aja meraka ni
Ds Phone
sedih tak habis
Ds Phone
memang itu ke bahagian nya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!