NovelToon NovelToon
ARAKA

ARAKA

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Komedi / Tamat / Cintamanis / Teen School/College
Popularitas:2.2M
Nilai: 4.8
Nama Author: Mae_jer

Hubungan Ara dan Ravel sih aktor terkenal yang juga adalah kakak kandungnya berubah semenjak mama mereka meninggal. Kakaknya menjadi sangat dingin padanya.

Meskipun begitu, Ara tumbuh menjadi gadis yang ceria. Ia juga banyak teman di sekolah dan suka berbuat onar.

Suatu hari, ketika ia sedang menjalani hukuman, sekolah mereka tiba-tiba diserang preman. Hari sudah gelap dan semua orang sudah sudah pulang, hanya ada Ara dan cowok yang berpapasan dengannya tadi,

Karrel, cowok populer di sekolah itu yang terkenal dingin.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mae_jer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 13

"Ada kecoa di sebelahmu."

"Mana, mana, mana?" seru Ara heboh. Matanya celingak celinguk ke segala arah mencari-cari kecoa yang dibmaksud Karrel. Pria itu malah tersenyum lebar sambil mengacak-acak rambut Ara gemas.

"Penakut." ucapnya lalu meninggalkan gadis itu. Ara awalnya masih bingung tapi akhirnya ia sadar sudah dibodohi.

"KARREL JELEK, AKU BAKALAN BALAS KAMU NANTI!" teriaknya geram.

Semua yang berada dalam tenda itu melongo tidak percaya. Berani sekali gadis itu berteriak begitu pada Karrel. Yang lain berbisik-bisik dan memandangnya remeh, mereka mulai mengatai gadis itu tidak tahu diri berbeda sekali dengan Karrel yang malah sedang mati-matian menahan tawanya supaya tidak meledak. Entah kenapa ia jadi suka sekali menggoda Ara.

"Kau sungguh bukan seperti dirimu." ucap Devin menggeleng-gelengkan kepala ketika Karrel kembali ke tempat itu. Pria itu tersenyum acuh tak acuh. Wulan yang berada tak jauh dari situ melirik tidak suka ke Ara. Berani-beraninya gadis itu mendekati pria yang di sukainya. Beberapa menit kemudian Bintang muncul dan memberi perintah pada mereka semua untuk segera berkumpul di luar karena ceramah akan segera di mulai.

                                 ***

Ara bernapas lega ketika ceramah narkoba selesai. Ia cepat-cepat berdiri dan pergi ke tendanya untuk tidur. Ia terlalu lelah seharian ini, belum lagi besok ada hiking, jadi ia harus istirahat yang cukup supaya punya tenaga besok, ia bahkan sudah tidak menunggu pengumuman selesai dan langsung pergi dengan mengendap-endap.

"Hufft." gadis itu menghembuskan nafas lega setelah membaringkan diri dalam tenda. Ia harus cepat-cepat tidur sebelum dua pengganggu itu datang dan membuat telinganya panas.

                                 ***

"Sih full make up dekatin kamu juga?" Bintang menatap Devin bingung. Mereka baru selesai prepare buat kegiatan besok dan tinggal mereka berdua bersama Karrel di dalam tenda panitia.

"Maksudku Wulan. Aku lihat kamu ngasih dia nomor hp kamu." Devin menjelaskan. Bintang mengangguk mengiyakan. Dia rasa tidak ada yang salah dengan itu.

"Wulan itu sekretaris osis, jadi dia butuh melapor sama aku." jelasnya. Devin tersenyum menggoda.

"Kamu yakin itu hanya karena tugasnya sebagai sekretaris osis?"

Bintang menatap Devin tidak mengerti. Kenapa sih pria itu bicara tidak jelas dari tadi.

"Kau jangan terlalu dekat dengannya, dia mungkin punya maksud lain deketin kamu." ujar Devin kemudian lalu menepuk punggung Bintang sebelum beranjak keluar mengikuti Karrel. Bintang tertawa pelan menatap kepergian dua sahabatnya.

"Ada-ada saja, bisa-bisanya dia berpikir aku menyukai Wulan." gumamnya merasa lucu.

Pagi-pagi sekali Ara sudah berada dalam tenda ke tiga pria itu. Ia masuk diam-diam bahkan memotret tiga pria yang masih berada dalam alam mimpi mereka itu dengan ponselnya.

"Cih, tidur saja sok bergaya keren." gumamnya pelan menatap tiga pria itu satu persatu. Ia merasa Devin lebih tampan kalau tidur karena tidak banyak bicara. Bintang dan Karrel bahkan lebih tampan tapi ia sudah terlanjur tidak mau menyukai pria-pria yang sok keren begitu.

"Apa yang kamu lakukan pagi-bagi buta di tenda cowok?" suara berat Bintang mengagetkan Ara. Dia hampir melompat mendengar suara pria itu.  Bintang tak kalah kaget saat mendapati Ara yang sudah duduk manis di sofa sambil terus bergumam sendiri. Tak lama kemudian Karrel dan Devin ikut bangun karena merasa penasaran siapa yang berbicara dengan Bintang di dalam tenda itu. Dua pria itu melotot melihat Ara. Gadis itu melambai-lambai dengan senyum lebarnya menatap mereka bertiga.

"Ngapain kamu kesini? Masih pagi banget loh ini Ara." tanya Devin heran sedang Karrel biasa saja. Ucapannya tentang gadis itu akan datang lagi kemarin terbukti sekarang.

"Dua cewek nyebelin itu terus nendang aku waktu tidur, aku nggak bisa tidur nyenyak. Aku sudah jalan-jalan di luar tadi dan sekarang kakiku nggak kuat lagi. Ya udah aku ke sini aja." jelasnya panjang lebar.

"Kenapa nggak kembali ke tenda kamu saja?" tanya Karrel datar.

"Kenapa harus ke tenda aku kalau tenda kalian lebih nyaman? ada sofanya juga kasur. Ayo tukar tempat, aku ingin berbaring sebentar di tempat tidur." ucapnya tanpa pikir panjang dan beranjak tidur di kasur yang masih ada penghuninya itu. Kali ini ia berhasil membuat tiga pria itu melongo tidak percaya. Ara ini memang sangat tidak tahu malu.

Ara melangkah ke arah tempat tidur yang masih di tempati tiga pria itu dan langsung melemparkan dirinya ke kasur. Ia menghembuskan nafas lega dan merasa lebih nyaman. setelah semalam tidur di tempat keras yang tidak ada kasurnya akhirnya pagi ini ia bisa berbaring pada sesuatu yang lebih lembut dan empuk.

"Duduk sana di sofa, nggak baik cowok sama cewek ada di kasur yang sama." kata Ara mengusir mereka. Gadis itu menunjukan cengiran lebarnya. Karrel dan yang lainnya heran dengan sih gadis berkulit badak ini.

"Kamu bener-bener nggak tahu malu Ara." Ara hanya tertawa mendengar ucapan Devin, memang ia nggak tahu malu, baru tahu. Gadis itu menutup mata. Tak lama kemudian ia malah ketiduran.

Karrel tersenyum diam-diam. Bintang ikut tersenyum, sementara Devin menggeleng-geleng keheranan.

"Dia bahkan bisa tertidur di situasi begini." ucapnya takjub.

"Aku ke tenda panitia sebentar ngecek sarapan pagi." ujar Bintang lalu melirik Ara sebentar dan berbalik  pergi.

"Bagaimana dengannya? kita biarkan saja dia tidur disini?" tanya Devin ke Karrel setelah Bintang pergi.

Karrel ikut menatap Ara yang sudah benar-benar tertidur. Tampaknya gadis itu memang kelelahan. Fisiknya lemah jadi pasti gampang capek. Karrel menarik napas pelan

"Biarkan saja dia sebentar." ucapnya kemudian.

"Bagaimana kalau ada yang liat ada perempuan di tenda kita?" tanya Devin lagi.

"Aku yang akan bertanggung jawab." balas Karrel. Devin senyum-senyum penuh arti menatap sahabatnya itu.

"Aku masih nggak nyangka pria batu seperti kamu ditaklukan sama cewek pembuat onar sepertinya." ucapnya. Karrel diam saja tidak menampik. Matanya menatap lurus ke Ara yang telah tenggelam di alam mimpinya.

"Tapi perjalanan kamu masih panjang." Karrel menoleh ke Devin lagi dengan alis terangkat.

"Kayaknya dia belum suka sama kamu, kamu masih harus berjuang." Karrel tersenyum singkat, mungkin itu adalah salah satu alasannya tertarik pada Ara. Gadis itu tidak menunjukkan ketertarikannya sama sekali saat melihatnya. Biasanya para gadis akan langsung terpesona pada ketampanannya, tapi tidak dengan gadis ini, ia justru selalu menunjukkan ekspresi kesal dan terkadang malah ingin kabur tiap kali melihatnya, membuat Karrel gemas sendiri. Padahal baru beberapa hari ini ia melihat gadis itu, tapi dirinya sudah tertarik begitu saja pada gadis mungil itu dengan segala kekonyolannya.

1
westi
🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Ismi Anah
baca kedua kalinya setelah akun yg lama hilang
Nur Oktaviana
Ara😭😭
UniLatjuba
kok ending-nya nanggung banget thor
Ice Sulistina
mana season 2 nya tor
feli dwisantika
kapan yahh novelku bisa serame ini ?:)
tini_evel
episode awal udah seru
Cod Cod Dulu
thor aku pngn cubit ginjal pa tua ,, bolehkah.
Rina Delfita
Luar biasa
Ana
sedih q
Norma Koelima
br mampir... kayaknya seru nieh
Tiwi
ok
rere
bagusssss
Anik Hidayat
Luar biasa
Angin sepoi-sepoi
nenek lampir mana yang punya hati selembut itu kalo bukan Lily 😭 i like it
Angin sepoi-sepoi
hmmmm
🌺Ulie
Luar biasa
Fitrothul Auliya
filingku mh ad hubungan nya sma bintang
Angin sepoi-sepoi
ini paling penghemat tenagaa/Sob/
Hadyan Ghauzan
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!