Perubahan hidup seorang gadis yang dijodohkan oleh kedua orang tuanya dengan alasan klasik memberikan yang terbaik,tapi bukannya kebahagiaan yang didapat ia justru menderita karena suaminya yang tak pernah menganggapnya ada dan malah menikah lagi dengan wanita lain.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Irwineka, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Diatas Kertas #33
Danu membuka matanya perlahan karena sinar matahari yang silau menembus ke dalam kelopak matanya yang masih tertutup. Ia heran karena sudah berada di kamarnya,padahal seingatnya semalam ia pergi ke sebuah bar lalu minum minuman beralkohol entah habis berapa botol hingga tak sadarkan diri.
Tok tok tok
Danu menoleh ke arah pintu saat terdengar pintu kamarnya dibuka oleh seseorang. Dipikir art nya yang masuk untuk menanyakan apakah dirinya sudah bangun,ternyata Rendra yang masuk.
"sudah bangun kak ?" tanya Rendra menyapa Danu
"apa semalam kau yang membawaku pulang ?" Danu tak menjawab malah memberi pertanyaan untuk adiknya.
"kau mabuk berat tadi malam,kalau aku tidak datang kesana mungkin sekarang ini kau masih bersama wanita malam itu " ucap Rendra sedikit kesal.
"jadi yang tadi malam itu bukan El ?" batin Danu
Sementara itu, Rina sedang dalam perjalanan pulang ke rumah Valdo sang ayah. Pagi² sekali wanita itu sudah pergi dari apartemennya dan melakukan perjalanan jauh agar sampai ke rumah sang ayah sebelum siang hari.
Pergilah sejauh mungkin dari kehidupan rumah tangga Danuarta dan Elsifa !!
Paling lambat besok sebelum tengah hari kau harus sudah berada di rumah ayahmu,melebihi waktu yang ditentukan bersiaplah tak bisa bertemu dengan satu² nya orangtuamu.
Sepucuk surat yang ia temukan dalam bungkusan berisi kain lusuh bekas noda darah yang ia terima dari Joseph membuatnya sangat ketakutan. Karena hanya Valdo satu² orang yang ia miliki untuk saat ini. Dia tak mau kalau sampai terjadi sesuatu yang tidak diinginkan pada ayahnya itu.
...****************...
Hari sudah semakin larut,namun dua anak manusia masih saja duduk santai disebuah bangku taman yang berada di pinggiran danau yang indah. Merekalah Elsifa juga Adam. Adam yang mengajak kakak sepupunya itu datang ke tempat favoritnya.
"kenapa baru sekarang kau mengajakku ke tempat seindah dan senyaman ini ?" El menggerutu
"aku baru teringat tadi sore" jawab Adam bohong,karena pada kenyataannya justru dia sudah lama ingin mengajak Elsifa ke sana.
"ini sudah malam,apa kau tidak ingin pulang ?tak baik anak gadis keluyuran di waktu malam" Adam mengingatkan
"anak gadis ?" El menatap Adam
"kau memang istri orang,tapi masih belum buka segel sama sekali,kau masih virgin kan ?" ungkap Adam berani
El bangkit dari duduknya lalu berdiri bersandar di tepian pagar yang mengelilingi danau. Memandang rembulan yang bersinar dengan indahnya melalui pantulan cahaya nya di tengah genangan air yang sangat luas itu. Adam menyusul berdiri.
"kau tau ? aku sedikit tersinggung dengan kata² mu" El bicara tanpa menoleh pada lawan bicaranya
"aku sungguh² minta maaf,aku sama sekali tak bermaksud untuk menghinamu seperti itu" Adam menyesal
El tak menjawab,ia justru naik ke atas pagar pembatas dan berdiri disana. Lalu berteriak sekuat tenaganya.
" ELSIFA BODOOOOOOOOOOOOOOOOOOOH "
teriak El memaki dirinya sendiri
Untung saja saat itu keadaan sekitar danau sedang sepi karena hari sudah malam. Adam membantu El turun dari atas pagar pembatas,kemudian menuruti langkah gadis itu dan berjalan jalan di sekitar danau. Tanpa mereka sadari sedari tadi ada sepasang mata yang terus mengawasi mereka dari suatu tempat. Orang tersebut merasa kesal dan panas melihat kedekatan Adam juga Elsifa yang sudah seperti pasangan kekasih. Dengan geram dia pun meninggalkan danau karena sudah tak tahan dengan tingkah keduanya.
..