Azura adalah gadis cantik tapi menyebalkan dan sedikit bar-bar. Dia mendapatkan misi untuk menaklukkan seorang dokter tampan namun galak. Demi tujuannya tercapai, Azura bahkan sampai melakukan hal gila-gilaan sampai akhirnya mereka terpaksa terikat dalam satu hubungan pernikahan. Hingga akhirnya Alfi terpaksa menjalani pernikahan yang sama sekali tak ia inginkan. Akankah benih-benih cinta itu tumbuh seiring kebersamaan mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riska Sutrisno, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
32
"Menu cafe ini emang juara, pantas saja selalu ramai" puji Eza dan Azura membenar kan.
"Eh Andmash udah mulai nyanyi tuh! Wah suara nya emang beneran keren ya. Thanks ya Za udah ajakin gue ke sini" ucap Azura tulus.
"Nope, asal lo seneng aja"
"Ih, lo kok baik banget Za. Kan makan di cafe ini mahal, entar gaji lo sebulan langsung habis gimana?"
"Tenang aja, gaji gue nggak bakal habis kok. Cuma makan kayak gini mah kecil" ujar Eza jumawa sambil terkekeh.
"Cih, sombong banget!" sahut Azura yang juga terkekeh.
Tanpa mereka tahu, setiap aksi dan canda tawa mereka tak luput dari dua pasang mata tak jauh dari sana. Jengah melihat kedua orang itu yang terlihat sangat dekat bagai pasangan kekasih, salah satu dari mereka pun akhir nya memilih undur diri.
************
Seminggu sudah berlalu semenjak kedatangan Azura ke rumah sakit untuk mengantar kan makan siang hari itu. Alfi masih bekerja seperti biasanya, acuh, datar, dingin, nyaris tanpa ekspresi. la hanya sekedar tersenyum tipis pada sesama rekan yang memang di anggap nya saja, tapi banyak juga rekan yang di anggap nya seperti makhluk tak kasat mata apalagi mereka yang tidak begitu di kenal nya.
Seminggu ini, Azura memang sengaja tidak menampakkan diri di hadapan Alfi. Ini merupakan strategi baginya, karena jika terlalu sering bertemu justru membuat seseorang jengah dan ia tidak menginginkan hal itu terjadi.
Cekrek...
Seorang pria tampan masuk ke ruangan Alfi dengan wajah lusuh nya. Terlihat sekali ia begitu kelelahan, ia pun duduk di sofa sambil menyandar kan punggung nya agar lebih nyaman dan santai.
"Bro, Azura nggak ke sini?" tanya Mario sambil melirik Alfi yang sedang membaca laporan hasil observasi pasien yang akan segera di operasi nya.
Alfi melirik sejenak lalu mengedikkan bahu nya membuat Mario menghela nafas dalam.
"Lo nggak punya nomor handphone nya?" tanya Mario lagi.
Alfi hanya melirik kesal tanpa menjawab, Mario sudah dapat menebak apa arti nya membuat Mario makin menghela nafas kasar.
"Yah, gimana cara menghubungi nya ya kalau kita sama sekali nggak punya kontaknya. Mana nggak tau dia kerja di mana juga" desah Mario.
"Bodoh, harusnya tempo hari lo tanyain jadi lo bisa deketin dengan cara pura-pura nggak sengaja ketemu, pura-pura nabrak, pura-pura apa aja gitu biar bisa makin deket" omel nya kepada diri sendiri membuat Alfi geleng-geleng kepala. Seketika pikiran nya menerawang, ia tahu tempat kerja gadis itu bahkan kedua nya. Ia pun berpikir, apakah ia harus memberitahukan alamat tempat kerja gadis itu? Tapi sisi lain otak nya mengatakan jangan.
Alfi pun melanjut kan pekerjaan nya, masa bodoh lah pikirnya. Kalau memang Mario menyukai gadis itu, ia bisa mencari tahu nya sendiri tanpa harus ia beritahu kan. Ia tak mau ikut campur pada urusan percintaan teman nya tersebut.
Ddrrttt ...
✉️Hei bro, Miracle tonight, okey!
✉️Okey!
'Miracle!' gumam Alfi dalam hati.
Miracle adalah nama club malam yang ia datangi belum lama ini. Saat mengingat nama Miracle, otak nya justru langsung mengingat kebodohan nya membuntuti Azura karena mendengar percakapan dua orang yang berniat jahat pada gadis itu. Tapi yang terjadi justru sebalik nya, Azura lah yang berhasil membekuk kedua pria bodoh itu. Ia tak menyangka, gadis itu memiliki kemampuan bela diri yang cukup hebat hingga dapat membekuk dua pria dewasa yang tubuh nya justru lebih besar dari gadis itu.
...Happy Reading...
...❤️❤️❤️...
ceritanya bagus, menarik....dan menginspirasi banget...top deh 👍
semangat terus dalam berkarya 💪🥰
semoga sukses dan sehat selalu ya