Diki Arya Wijaya harus menelan pil pahit saat matanya melihat istrinya masuk ke dalam kamar hotel bersama laki laki lain yang ia tak kenal, dan betapa terkejutnya dia saat mengetahui apa yang di lakukan istrinya dengan laki laki itu di dalam sana membuat ia ingin membunuh keduanya saat itu juga.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon jero rina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33
"Apa yang kamu lakukan disini? ini kan toilet cowok?" tanya Diki heran karna Dian masuk ke dalam toilet cowok.
"Saya mau bersih bersih tuan, hari ini jatah saya bersihin toilet cowok." ucap Dian berbohong karna tak ingin Diki tau kalo sebenarnya dia di hukum kan gak mungkin seorang pelayan membersihkan toilet karna sudah ada orang yang bertugas membersihkan toilet serta yang lain.
"Ya sudah lanjutkan pekerjaan kamu, dan setelah pulang kerja saya tunggu kamu di kantor saya." ucap Diki datar dan melangkah meninggalkan Dian.
"Tapi tuan saya tidak tau alamat kantor tuan." ucap Dian menghalangi jalan Diki.
Melihat Dian menghalangi jalannya seketika Diki diam dan tak sengaja matanya melihat wajah Dian dan turun ke bibirnya yang terlihat sangat menggoda.
Cup...
Diki mengecup bibir Dian karna spontan dan setelah itu dia melanjutkan lagi jalannya.
"Nanti sopir saya yang akan menjemput kamu." ucap Diki dan pergi dari sana karna grogi sudah mencuri cium dari Dian.
Dian yang mendapat ciuman dadakan dari Diki hanya diam seperti patung karna itu adalah ciuman pertama nya, sungguh Dian tak menyangka ciuman pertamanya akan ia berikan pada Diki, tapi bukan di berikan tapi di curi.
Hati Dian berbunga Bungan membayangkan ciuman singkat yang di berikan Diki padanya barusan dan itu membuat semangat Dian bertambah untuk mendapatkan hati Diki.
"Dia harus bertanggung jawab karna sudah mengambil ciuman pertama ku." pekik Dian kesel tapi senang.
Diki yang sebenarnya belum terlalu jauh dari posisi Dian berada menyunggingkan senyum saat mengetahui kalo dirinya adalah yang pertama mendapatkan ciuman itu, lebih tepatnya mencuri.
Dengan langkah lebar dan semangat Diki kembali ke tempat Tomi dan kliennya untuk segera menyelesaikan pekerjaan hari ini karna dia sudah tidak sabar menunggu Dian di kantornya.
Baru saja Diki masuk ke ruangan itu dia melihat Tomi hanya sendiri disana sedang membereskan berkas berkas di meja.
"Udah selesai meetingnya?" tanya Diki.
"Sudah, baru saja mereka pergi." jawab Tomi tanpa melihat bosnya karna ia pikir mod bosnya masih buruk.
"Bagus, kalo gitu kita langsung ke kantor ya, gue lagi menunggu seseorang yang akan datang nanti." ucap Diki sumringah dan seketika Tomi melihat ke arah bosnya yang sedang menyunggingkan senyum.
"Lo sehat?" tanya Tomi khawatir dengan perubahan mod Diki, masa baru ke kamar mandi langsung baik mod nya pasti ketempelan pikir Tomi.
"Gila Lo, sehat lah, sehat banget malahan." ucap Diki nyengir dan seketika otak Tomi berpikir.
"Pasti ada yang tidak beres ni dengan bos, gue harus cari tau apa yang membuat bos kaya gini, jangan sampe bos ketempelan." ucap Tomi dalam hati.
Setelah selesai Tomi membereskan berkas, Diki langsung keluar dan berjalan menuju mobil karna Tomi masih harus ke kasir membayar makanan dan kesempatan itu di pake Tomi untuk menghubungi anak buahnya.
"Retas cctv yang ada di restoran x sekarang, terutama di daerah toilet! saya tunggu secepatnya." perintah Tomi pada anak buahnya.
"Baik tuan." jawab seseorang di sebrang telpon.
Diki masih saja tersenyum membayangkan ciumannya tadi dengan Dian, lebih tepatnya ciuman yang ia curi, sungguh hati Diki berbunga bunga tanpa ia sadari dan membuat Tomi yang berada di balik kemudi melihat tingkah bosnya seperti itu bergeridik ngeri dan semakin yakin kalo bosnya itu ketempelan jin kamar mandi.
.
.
Bersambung....
Mak othor tunggu ya kunjungan nya..