NovelToon NovelToon
Istri Rahasia Seorang Gus

Istri Rahasia Seorang Gus

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Selingkuh / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Pernikahan rahasia
Popularitas:58.7k
Nilai: 4.4
Nama Author: Julia And'Marian

Kejadian tidak di inginkan terjadi, membuat Gus Ikram terpaksa harus menikahi seorang gadis yang sama sekali tidak di kenal olehnya. "Kita menikah, jadi istri rahasia saya " Deg ... Ramiah sungguh terkejut mendengar perkataan pria itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Julia And'Marian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 28

Zahra sudah melengos keras, tak suka melihat Via yang bermanja-manja seperti itu dengan Abangnya. Bukannya Zahra cemburu, tapi Zahra sama sekali   tidak suka dengan perempuan yang berstatus kakak iparnya itu, sangat tau bagaimana sifat perempuan itu. Pandai sekali dia berkelit, dan perempuan itu sangat jahat...

Abang, ummi dan Abinya saja yang selama ini di butakan kasih sayang oleh Via. Padahal Zahra sudah pernah mengatakan yang sebenarnya tentang kejanggalan pada diri Via, namun mereka malah tidak mempercayai Zahra.

Zahra tidak punya bukti kuat, dan dirinya terpaksa diam..

Ramiah, perempuan itu juga melengos ke samping, tak kuasa melihat pemandangan di depannya itu. Hatinya terasa sakit. Biar bagaimanapun dirinya seorang perempuan, dan pasti punya rasa cemburu.  Tapi Ramiah harus sadar diri, jika perempuan itu lebih berhak daripada dirinya.

Sedangkan Gus Ikram, ia langsung melirik ke arah Ramiah, dirinya peka,  ia tau apa yang di rasakan oleh istri rahasianya itu, langsung saja tangannya menyingkirkan tangan Via.

Via langsung melotot, dan langsung protes. "Mas! Kamu kenapa sih?!"

"Via, nada bicara kamu, dan jaga sikap kamu, malu di lihat ada orang."

"CK, cuman perawatnya ummi kan? Dia juga harus biasa nantinya lihat kita bermesraan kayak begini." Kata Via tanpa malu.

Gus Ikram mengusap wajahnya  kasar. Menarik tangan Via dan membawanya pergi sebelum kesabarannya habis karena menghadapi Via yang sikapnya akhir-akhir ini berubah.

"Mbak maaf ya, jadi lihat kayak begituan deh." Zahra merasa tak enak hati dengan Ramiah.

Ramiah tersenyum tipis, kepalanya menggeleng. "Enggak masalah, dia kan istrinya Gus Ikram, jadi enggak masalah kan mau begitu sama suami sendiri." Kata Ramiah, walaupun hatinya nyeri mengatakan hal itu, tapi Ramiah berusaha tetap biasa saja.

Zahra mencibir, beneran kelihatan tidak menyukai Via. "Iya, sah-sah aja mbak, tapi enggak tau malu juga, di depan orang rame. Malah pernah di depan santri lagi. CK, padahal sering di tegur sama bang Ikram juga. Tapi bebel banget orangnya."

Ramiah tersenyum tipis, tak menanggapi perkataan itu, karena dirinya tidak ingin memancing keributan, bukan kah sebaiknya dirinya diam saja? Dirinya juga tidak tau apa-apa di sini...

"Ini ibunya makannya jam berapa aja? Boleh di kasih tau? Biar saya enggak kelewatan jam makannya, harus minum obat juga kan?" Ramiah mencoba mengalihkan pembicaraan,

"Ya ampun, hampir lupa. CK, gara-gara dia deh... Ini mbak, makan pagi jam tujuh, makan siang jam satu. Kalau makan malamnya biar Ara aja mbak, karena makan malam pasti Ara udah ada di rumah. Mbak cuman kasih makan pagi sama siang." Zahra lalu menundukkan kepalanya. "Sebenarnya Ara pengen yang ngurusin ummi, tapi Ara harus kuliah, dan siang setelah selesai kuliah, Ara harus mengajar lagi di pondok pesantren...."

Ramiah tau bagaimana kesibukan Ara, dirinya juga dulu sesibuk Ara, sampai tak ada waktu untuk ibunya. Tapi waktu itu Ramiah tak punya banyak uang untuk menyewa seorang perawat untuk merawat sang ibu, hingga ibunya berakhir tragis saat dirinya tinggal. Mengingat kejadian itu, membuat embun di kedua pelupuk matanya rasanya ingin keluar, sungguh bayang-bayang mengerikan saat dirinya pulang langsung terlintas, dan itu membuat dada Ramiah sesak.  Trauma masa lalunya kembali... Tapi Ramiah mencoba menahannya.

"Bakti seorang anak pada kedua orang tuanya, tapi Ara enggak bisa melakukannya. Ara enggak bisa meninggalkan kuliah, kuliah juga salah satu mimpi ummi yang harus Ara wujudkan." Kata Zahra kembali dengan tatapan menatap sendu ke arah umminya yang juga menatapnya.

Ramiah mencoba menormalkan tekanan di dalam dada sana, mencoba untuk tenang, dan akhirnya dirinya bisa. Tangan Ramiah lalu terulur menepuk pelan pundak Ara.

"Semuanya pasti menginginkan hal itu Ara... Tapi kita harus realistis lagi, bahwa kita harus meraih masa depan.. Orang tua kamu pasti ingin yang terbaik untuk kamu. Tidak mungkin kamu meninggalkan kuliah kamu...

"Kamu beruntung karena ada yang menjaga ibumu, dan tidak terlalu membuat beban pikiranmu saat kamu tinggal. Terkadang ada di luaran sana yang meninggalkan ibunya demi bekerja, mencari pundi-pundi rupiah untuk segenggam nasi." Ucap Ramiah sesak.

Zahra mengangguk, dirinya sepertinya memang kurang bersyukur. Sampai lupa akan hal itu. "Astaghfirullah, Ara nggak bersyukur banget ya mbak, ya Allah maafin Ara. Ara mestinya sadar, , apa yang mbak bilang benar. Ara bersyukur karena masih punya keluarga bahkan harta yang Allah titipkan."

Ramiah tersenyum tipis menanggapinya.

"Mbak Ramiah ini pandai sekali sih? Nanti cerita dong kisah mbak sama Ara. Ara pengen denger,"

Ramiah meringis, bingung mau menceritakan kisahnya yang mana. "Ki-sah apa?" Tanya Ramiah gugup.

"Eum, kisah cinta mbak gitu. Ara penasaran, pria mana yang sudah mendapatkan gadis sebaik mbak ini."

Mata Ramiah bergerak gelisah, bingung mau menjawab apa.

Zahra-- gadis itu tertawa pelan saat melihat wajah lucu perawat umminya itu. "His mbak kenapa lucu banget sih... Hehehe.."

Ramiah tersenyum sambil meringis..

*

"Kenapa?! Mau larang ini itu lagi, halah udah basi. Mas itu udah kayak orang asing tau enggak?! " Pekik Via yang kesal dengan suaminya.

Gus Ikram mengusap wajahnya kasar, memilih sabar menghadapi istri pertamanya ini. "Mas minta maaf kalau mas sudah sibuk akhir-akhir ini. Tapi kamu bisa tenang tidak Via? Kamu bisa seperti dulu lagi? Yang berbicara dengan nada lembut, dan tau sedikit aturan di pondok pesantren ini." Gus Ikram mengatakannya dengan lembut namu penuh penegasan.

Via terkekeh sinis, "aku bisa nurutin kemauan mas, tapi ada syaratnya."

"Syarat? Apa syaratnya?" Tanya Gus Ikram, sungguh ia sudah bosan dengan sikap Via yang seperti ini terus, dan Gus Ikram akan melakukan apa pun agar istrinya itu bisa kembali seperti semula. Malu juga ia di tegur oleh kyai Arham tentang perubahan sikap Via ini.

Via mengangkat dagunya tinggi. "Berikan malam yang indah untuk Via nanti malam"

Deg

Tubuh Gus Ikram mematung.

"Kenapa enggak bisa?" Kata Via yang sudah tau apa yang ada di dalam kepala suaminya itu. Bahkan Gus Ikram selalu menolak secara terang-terangan saat dirinya meminta nafkah batin. Sudah berusaha tetap sabar dan menahan nya sedari lama, tapi sekarang dirinya sudah tidak bisa lagi.

"Kenapa? Mas udah enggak cinta sama aku? Udah ada perempuan lain di luaran sana yang udah buat mas tergoda sehingga mas kayak begini sama aku?! Iya?! " Pekik Via marah.

Gus Ikram menggeram penuh emosi, tangannya terkepal sangat erat. "Jaga bicaramu Via!" Ucap Gus Ikram dingin.

Via tidak peduli dengan kemarahan suaminya itu, Via malah memantik api yang belum seberapa besar itu dengan menyirami bensin lagi, sehingga membuat api itu semakin membesar...

"Apa yang aku katakan benar bukan?! Mas itu pasti punya perempuan lain di luaran sana! Kalau enggak mana mungkin kamu mengabaikan aku seperti ini!!" Pekik Via marah.

"Kamu?!"

"Apa!" Tantang Via.

Gus Ikram mengusap wajahnya kasar, lalu berlalu pergi dari sana, tanpa mengatakan apa-apa lagi, hatinya terlalu sakit dan kecewa dengan Via .  Ya dirinya memang salah, tapi setidaknya Via tidak bersikap seperti itu...

*

Saat di perjalanan menuju rumah yang akan di tempati oleh Ramiah nantinya, Zahra dan Ramiah malah bertemu dengan ustadz Yusuf, ustadz Malik, keduanya langsung menyapa Zahra dan Ramiah. Mereka juga penasaran dengan gadis yang di bawa oleh Gus Ikram tadi.

Gadis yang ternyata benar-benar sangat cantik, wajahnya yang kalem itu mampu membuat semuanya terkesima.

Bahkan ustadz Malik serta ustadz Yusuf berulang kali mengucapkan istighfar di dalam hati keduanya, sebab sudah dengan lancang menatap gadis itu.

"Maaf ya Ning, mengganggu, cuman penasaran saja" kata ustadz Malik menyenggol lengan ustadz Yusuf.

Ustadz Yusuf tersentak, menatapi ustadz Malik dengan tatapan sinisnya. Ini ustadz Malik loh yang pengen tau nama dan siapa gadis cantik itu, tapi kenapa pula dirinya yang di jadikan tumbal?

"Kok saya?"

"Ya kamu kok yang mau kenalan sama ekhm, siapa nama nya mbak?" Tanya ustadz Malik pada Ramiah, tapi pandangannya sesekali menunduk tidak berani menatap ke lawan bicaranya.

Zahra sudah terkikik geli. "Mbak di tanyain itu sama ustadz Malik." Zahra dengan sengaja menyenggol lengan Ramiah membuat wanita cantik itu menjadi tersentak.

"Eh apa?"

"Itu ustadz Malik mau ngajakin kenalan." Kata Zahra sambil tersenyum menggoda.

Ramiah terkesiap, lalu menoleh ke arah dua orang ustadz yang berdiri tidak jauh di depannya itu.  "Em, nama saya Ram--"

"Nama saya Gus Ikram, kenapa? Mau kenalan sama perempuan? Bukan MAHRAM!!!" Sentak Gus Ikram menatap sengit kedua ustadz itu.

1
Ma Em
Pergilah Ramiah ikut dgn Saizar jgn menengok kebelakang jgn pikirkan Gus Ikram lagi, semoga Ramiah dan anak yg dikandungnya dlm keadaan sehat dan selalu bahagia dan mungkin teman Saizar yg sdg mencari adiknya pasti itu kakaknya Ramiah yg sdh lama pergi semoga Ramiah dan kakaknya bisa segera bertemu.
Ripah Ajha
semangat Thor upnya
sudarti darti
lanjut Thor
tapi jangan cuma 1 episode 3 apa 2 biar gak nanggung bacanya
Herman Lim
nah nah Bani abang ramiah
Erna Fadhilah
kayaknya temennya saizar itu kakaknya mia yang pergi dulu
Yoruno Kasen
double up thor/Smile/
Yoruno Kasen
double up thor/Smile/
N_ariya
apa jangan " Saizar abangnya Ramiah yg terpisah...
hasatsk
kena karma Gus ikram.
Ana Umi N
ramiah sama saizar aja thor
Eva Karmita
semoga via lumpuh selamanya aamiin 🤲🤲😅
Ripah Ajha
syukurin kau via🤣
Erna Fadhilah
alkhamdulillah akhirnya semua terbongkar dan via di usir dari pondok pesantren, kini tinggal menunggu kyai menyesal
Ma Em
Alhamdulillah sekarang kejahatan Via sdh terbongkar Kyai Arhan dan Gus Ikram sdh tau betapa liciknya Via dan sekarang giliran Kyai Arham dan Gus ikram dgn Ramiah semoga Ramiah sdh pergi jauh dan tdk bisa ditemukan biarkan Pak Kyai yg sombong itu katanya sdh janji mau melindungi anak temannya pak Ammar malah ditipu sama menantunya si Via begitu juga dgn Gus Ikram biarkan dia menyesal seumur hidupnya , sakit hati banget thor kasihan sama Ramiah yg telah difitnah dan diusir.
Julia and'Marian: makasih kak, komentar panjangnya 🥹
total 1 replies
Kurnia Swasan
up please lagi
Bunda jo
🤣🤣🤣 mampus looooooo kapok mu kapan🤣
Herman Lim
maka jgn sok alim moga ikram Masi Bisa bawa ramiah kembali
Yasmin Natasya
Double up dong thor...
kan kemarin nggak up..🙏💕
Ana Umi N
double up thor
N_ariya
gk dosa...tapi ...puasss ...pake banget...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!