NovelToon NovelToon
Dokter Cantik Milik Ceo

Dokter Cantik Milik Ceo

Status: tamat
Genre:Perjodohan / Cintamanis / Konflik Rumah Tangga- Terpaksa Nikah / Dokter / Tamat
Popularitas:106M
Nilai: 4.8
Nama Author: IPAK MUNTHE

#Yang mau promosi di lapak saya silahkan#

Seri kedua dari novel.

"Istri simpanan Presdir"

Anggia Seorang Dokter cantik terpaksa menikah dengan anak majikan Ibunya karena balas budi.

"Beri aku satu kesempatan Mas. Aku ingin menikah hanya satu kali dalam hidup ku. Dan aku tidak ingin mempermainkan pernikahan"

Anggia Tiffani~


"Tapi kau bukan selera ku. Aku tidak sudi beristri anak pembantu. Dan pernikahan ini hanya karena kau balas budi pada Ayah ku. Itu saja dan kau tidak perlu mencampuri urusan ku"

Brian Wiratwan~


Tidak ada cinta di atara keduanya. Anggia yang terpaksa menikah dengan Brian hanya karena balas budi dan sekaligus syarat untuk Pasha mau membiayai pengobatan Ayahnya.

Dan hal yang paling membuat Anggia menderita adalah. Dirinya setiap hari menyaksikan suaminya bercumbu mesra dengan wanita yang ia bawa ke tempat tinggal mereka.

Sakit bukan?.

Anggia seorang istri tapi masih suci!.

Namun karena suatu insiden yang membuat nya tidak bisa menolak hasrat yang di tawarkan kenikmatan dunia sesaat. Sehingga membuatnya melupakan tabiatnya sebagai seorang wanita bersuami. Dan hubungan terlarang itu terjadi hingga ia mengandung anak dari pria lain. Di saat ia masih berstatus istri Brian Wiratwan.

Lalu apakah yang akan terjadi setelah Suaminya tau dengan kehamilan Anggia?
Sementara ia tidak pernah menyentuh istrinya selama hampir dua tahun menikah.



---
21+

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IPAK MUNTHE, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 32

"Mami nginep di sini?" tanya Bilmar pada Ratih.

"Ya Bil, Mami masih pengen bobo sama baby Zie, sama Mama Sinta juga."

Ratih memang kini sedang berkumpul di rumah Ziva dan Vano. Ratih sebenarnya berniat pulang, namun karena mengingat bertapa mengemaskannya baby Ziezie, di tambah dengan keributan Daffa, juga Daffi membuat Ratih betah berlama-lama di rumah itu, hingga ia memutuskan menginap di rumah Vano.

"Ya udah, Bilmar balik ya Mi," pamit Bilmar.

"Ya sayang, hati-hati ayah Bilmar," Ratih yang sedang mengendong baby Ziezie menirukan suara anak kecil seolah baby Ziezie yang berbicara.

"Mi jangan ayah dong, Daddy aja." kata Bilmar sambil mencium pipi baby Zie.

"Ok, bye Daddy," seru Ratih menuruti permintaan Bilmar.

"Bye anak Daddy."

Bilmar terus mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi, entah mengapa ia ingin sekali pulang. Padahal pekerjaannya juga tidak ada yang mendesak dan ia banyak waktu untuk bersantai, Bilmar juga merasa hatinya menyimpan resah. Namun entah apa ia juga bingung, hingga saat ia tengah mengemudi ia tiba-tiba melihat seseorang tersungkur di tengah jalanan, Bilmar yang masih mengemudi dengan kecepatan tinggi berusaha terus menghindari untuk tidak menabrak orang tersebut.

TINNNNNNN.

CIIITTTT.

Bilmar berhasil menghentikan mobilnya, dengan segera ia turun dan melihat seorang wanita yang tersungkur lemah di tengah jalanan.

"Apa anda baik-baik saja," tanya Bilmar turun dari mobil dan melihat tubuh Anggia yang tersungkur di depan mobilnya.

"Tuan tolong saya," tutur Anggia setelah itu kesadarannya hilang. Efek zat kimia yang tadi di suntikan padanya mulai bekerja, Bilmar mulai melihat dari tubuh Anggia ada darah yang keluar.

"Darah?" gumam Bilmar dengan cepat mengangkat tubuh Anggia yang sudah tidak sadarkan diri.

Bilmar tidak ingin membuang-buang waktu ia mebaringkan Anggia di jok dan mulai mengemudi, saat ia menyalakan mesin mobilnya ia melihat Brian yang juga lari mendekat ke arahnya.

Bilmar tidak memikirkan hal itu, ia tidak perduli yang ia pedulikan saat ini keadaan Anggia yang sangat lemah. Bilmar terus mengemudi dengan rasa panik dan perasaan khawati melihat darah yang terus mengalir dari tubuh Anggia. Tidak butuh waktu lama dengan kecepatan yang tinggi kini Bilmar sudah sampai di rumah sakit dan Anggia sudah di tangani oleh dua orang dokter salah satunya dokter Veli yang ikut masuk memeriksa Anggia.

Setelah tiga puluh menit dokter menangani Anggia, kini pintu terbuka dan dokter Darmawan menemui Bilmar yang menunggu di luar ruangan dimana Anggia di tangani.

"Tuan Bilmar," dokter Darmawan sangat mengenal Anggia dan ia juga khawatir dengan keadaan Anggia.

"Bagaimana?" tanya Bilmar to the point.

"Bisakah anda ikut ke ruangan saya?"

"Kenapa bukan di sini saja, saya juga ingin tahu keadaannya, setelah itu saya mau melihatnya."

"Adahal yang penting tuan, dan biar kita bicara di ruangan saya." tutur dokter Darmawan.

"Baiklah." Bilmar mengikuti dokter Darmawan keruangannya, ia juga ingin tau dengan keadaan Anggia.

Sedangkan Veli masih menangis mengetahui keadaan Anggia yang sangat memprihatinkan, bahkan selama Anggia menghilang Veli sangat merasa khawatir bahkan ia berusaha mencari Anggia tapi tidak bisa ia temukan. Dan saat ia hendak pulang ia melihat Anggia tidak sadarkan diri saat di angkat oleh Bilmar, Veli mengurungkan niatnya ingin pulang, ia juga dengan cepat ikut masuk bersama dokter Darmawan memeriksa keadaan Anggia.

"Silahkan duduk tuan," dokter Darmawan mempersilahkan Bilmar duduk, dokter Darmawan sangat mengenal Bilmar dan ia masih sangat menyukai pekerjaannya jadi ia tidak mau membuat masalah dengan Bilmar.

Bilmar duduk dan menatap wajah dokter Darmawan dengan serius.

"Bagaimana?"

"Dokter Anggia hamil tuan," tutur dokter Darmawan mengatakan seperti apa keadaan Anggia.

"Hamil?" Bilmar sedikit shock, sekilas ia teringat malam itu di mana ia mengabil mahkota Anggia. Namun Bilmar penasaran apakah itu anaknya? jujur Bilmar sangat berharap Anggia mengandung anaknya. Namun Anggia juga masih bersuami, apakah itu anaknya bersama Brian.

"Ya tuan dan kami berhasil menyelamatkan kandungannya, walau pun sangat lemah."

"Apa kandungannya bermasalah?"

"Ya tuan kami menemukan zat kimia, yang bisa membahayakan janinnya bahkan bila terlambat sedikit saja di tangani nyawa dokter Anggia juga mungkin terancam."

"Zat kimia maksudnya bagaimana dok?" Bilmar tidak mengerti dengan penjelasan dokter Darmawan sungguh itu sangat berjauhan dengan pekerjaannya.

"Kami menemukan zat kimia dan sepertinya itu sengaja di suntikan pada tubuhnya, dengan tujuan menggugurkan kandungannya." jawab dokter Darmawan memperjelas ucapannya.

"Menggugurkan?" Bilmar tidak yakin bila Anggia berniat menggugurkan kandungannya, namun ia juga bingung siapa yang tega melakukan itu.

"Dok. Saya minta keberadaan Anggia di rumah sakit ini di rahasiakan dan yang merawatnya hanya anda saja dan dua perawat yang bergatian merawat Anggia, dan pastikan dua perawat itu bisa di percaya, anda menjadi taruhannya bila terjadi sesuatu pada Anggia."

Dokter Darmawan mendeguk saliva dengan susah payah, lagi-lagi karirnya yang terancam, namun ia pun tidak akan membiarkan hal buruk terjadi pada Anggia.

"Ia tuan," jawab Dokter Darmawan.

"Apa seorang dokter wanita tadi bisa di percaya?" Bilmar belum mengenal Veli, dan ia bisa melihat jika Veli mengenal Anggia jelas terlihat saat Veli menagis melihat keadaan Anggia.

"Dia dokter Veli, sahabat dokter Anggia sejak lama bahkan keduanya sangat akrab, Anda tidak perlu khawatir tuan, dia bisa di percaya." dokter Darmawan meyakinkan Bilmar jika Veli orang baik dan tidak akan menyakiti atau pun berniat buruk pada Anggia.

Bilmar keluar dari ruangan dokter Darmawan dengan seribu tanya di otaknya, Bilmar terus berjalan menyusuri lorong-lorong rumah sakit menuju ruangan di mana Anggia di rawat.

Perlahan Bilmar memegang gagang pintu dan mulai masuk ke dalam ruangan itu, mata Bilmar menatap Anggia yang masih terbaring lemah juga seorang wanita, yang Bilmar ketahui sahabat Anggia, dokter Veli yang tengah menangis duduk di kursi bedekatan dengam sisi ranjang Anggia.

"Tuan Bilmar," sapa Veli.

Bilmar diam ia tidak tau siapa Veli namun Veli tahu siapa dia.

"Kau tau saya?" tanya Bilmar.

"Siapa yang tidak mengenal anda." jawab Veli.

Bilmar berjalan menatap wajah Anggia yang telihat pucat dengan beberapa alat medis yang banyak melekat di tubuhnya. Bilmar merasa iba dan kasihan menatap wanita yang di cintainya itu, Bilmar ingin sekali Anggia sadar dan bertanya tentang apa yang sebenarnya di alami wanita itu. Namun Bilmar yakin ini ada hubungannya dengan Brian, karena ia sempat melihan Brian juga ada di sana tepat saat Bilmar akan mengemudikan mobinya.

Namun bukan itu saja yang di pikirkan Bilmar, ia juga ingin bertanya pada Anggia apakah anak yang di kandungan wanita itu adalah anaknya, kalau memang itu anaknya maka Bilmar kini memiliki alasan untuk merebut Anggia dari Brian. Dan Bilmar akan membuat perhitungan dengan orang yang berusaha membunuh anaknya.

****

Buat readers setia mohon dukungan vote nya ya,😍

1
Sunarti Sunarti
kabur aja Anggia kog goblok banget jadi perempuan mau aja ditindas
Vera Atika
Luar biasa
Khatimah Husnil Fata
kenapa.gak pernah up cerita baru thor saya cari d novel sebelah juga gak ada.tolong tinggalkan jejak dong/Cry/
Endang Lestari
crita'a ngeri,,dh ah ckup si Anggia aja,,dr tp kok aneh,dh lah say God bay /Smile/
gadis Goenadi
bagus ceritanya
Sintia Sta
Luar biasa
shahia azalea
padahal q udah pernah baca.tapi kalw baca part ini airmataku keluar tanpa sadar😭😭😭
Ningsih Nofrianti
Luar biasa
Ningsih Nofrianti
Buruk
Sudariyani
Buruk
Nurjanah Ajaj
/Sob//Sob//Sob//Sob/
Warsini Arif
Dan aku hanya bisa membaca dan mengerti alur ceritanya... akunku ganti thor sm hpnya juga.. hilang lah semua nya.. kuingat judulnya kucari cari.. Alhamdulillah ketemu../Heart/
Sischa
Luar biasa
Maryam Mar
Buruk
Zahratin s Zahrotin s
aduuuh duuuh imajinasi author bikin aolengggg
Wardani Lestari
Luar biasa
Putri Tidur
Banjir dah tu si veli 😂😂
Erni14 Erni
Luar biasa
Ekron Wijaya
ngakakkk aku thor🥰
Rena Yetry
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!