NovelToon NovelToon
Penjara Cinta Sang Mafia

Penjara Cinta Sang Mafia

Status: tamat
Genre:Komedi / Tamat / Mafia / Konflik etika / Keluarga / Roman-Angst Mafia / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:69.3M
Nilai: 4.9
Nama Author: Kolom langit

SIAPKAN KANEBO UNTUK MENYEKA AIR MATA!!!

"Manakah yang akan membunuhnya, siksaan suami atau penyakit mematikan?"

Demi menghindari perjodohan dengan seorang pria yang merupakan mafia, ia menjebak seorang montir dan memaksa menikahinya. Tanpa disadari olehnya, bahwa sang montir ternyata adalah bekas seorang bos mafia.

Bukannya bahagia, Naya malah mendapat perlakuan buruk dari sang suami. Mampukah Naya bertahan dengan siksaan Zian di tengah perjuangannya melawat maut akibat penyakit mematikan yang menggerogoti tubuhnya?




IG otor : Kolom Langit

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kolom langit, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Berawal dari mimpi

4 tahun kemudian...

Alunan suara biola terdengar sangat indah memanjakan telinga siapapun yang mendengarnya. Kelopak bunga mawar berwarna merah bertaburan di atas karpet merah membentuk gambar hati.

Dengan senyum indahnya, seorang gadis yang terbalut gaun putih berjalan dengan anggun di atas taburan bunga itu. Seorang pria dengan ketampanan sempurna memakai jas berwarna hitam menyunggingkan senyum menawannya, menunggu sang gadis naik ke atas panggung.

Pria itu mengulurkan tangannya pada sang gadis, disambut dengan bahagia oleh gadis itu. Bagai bulan jatuh di pangkuannya, itulah gambaran kebahagiaan yang terlihat dari wajah gadis cantik itu.

"Pangeranku..." panggil gadis itu lembut.

"Sayang, kau adalah wanita tercantik di dunia ini," ucap sang pria."

Pria itu kemudian mendekatkan bibirnya ke telinga gadis itu, hendak membisikkan sesuatu. Namun, suaranya terdengar sangat aneh di telinga gadis itu.

"Pangeranku, kenapa suaramu sangat aneh? Seperti suara alarm," ucap gadis itu heran.

Pria itu terus berbicara semakin kencang membuat sang gadis meringis karena suaranya terdengar seperti hendak memecahkan gendang telinga.

KRING KRING KRING

Terdengar suara alarm pagi berbunyi nyaring membangunkan Naya dari mimpi indahnya. Dengan perasaan kesal, dia meraih jam weker yang berada atas meja dan membantingnya ke lantai hingga hancur berkeping-keping.

"Dasar alarm tidak berguna. Aaarrgghh!!" Naya terlihat menggeram, "alarm sialan itu menghancurkan mimpiku bertemu dengan pangeranku. Kalau saja kau tidak berbunyi, aku pasti sedang bahagia bersama pangeranku di mimpiku," ucapnya kesal pada benda yang telah hancur itu. Padahal dirinyalah yang menyetel jam itu berbunyi di pagi-pagi buta.

Naya lalu bangkit dari tempat tidur empuknya, kemudian berdiri di depan cermin. Memuji kecantikannya sendiri.

"Aku yakin, saat pembagian jatah kecantikan, aku terlalu rakus sampai wajahku secantik ini. Hahaha..." Naya bergumam-gumam.

Saking asyiknya bercermin, gadis periang itu sampai lupa tujuannya menyetel alarm sepagi itu. Dan, ketika matanya menangkap arah jarum jam dinding, dia terlonjak kaget.

"Aaa jam 8???"

****

-

-

Dengan mengucapkan ribuan sumpah serapahnya, Naya keluar dari rumah menuju tempat di mana mobilnya terparkir. Seorang sopir yang biasanya mengantarnya langsung menghampirinya.

"Nona, mau kemana?" tanya Pak Sopir.

"Mang Dadi, aku buru-buru, aku mau menyetir sendiri, ya..." ucap Naya lalu segera menaiki mobil.

"Tapi, Nona... Nona Naya kan baru belajar menyetir. Apa tidak berbahaya?" tanya Mang Dadi dengan nada khawatir.

"Yang penting kan sudah bisa maju, mundur, belok kanan, belok kiri, rem. Sudah kan?" sahut Naya.

Mobil pun melaju meninggalkan halaman rumah yang asri itu. Tinggallah Mang Dadi dengan kekhawatirannya pada gadis yang selama ini menjadi tuan putri di rumah mewah itu.

"Ada apa, Aa'...?" tanya seorang wanita yang tiba-tiba datang menepuk bahu Mang Dadi.

"Yun, Nona Naya pergi bawa mobil sendiri," jawab Mang Dadi.

"Hah, Nona Naya kan baru belajar menyetir berapa hari lalu, itu juga kemarin menabrak pohon, aduh kalau tuan tahu, bisa marah besar," ucap Yuni yang langsung ikut panik.

Pasangan suami-istri itu lalu mondar-mandir di halaman rumah memikirkan nasib Naya yang bahkan belum terlalu pandai menyetir.

Dengan menyetel musik favoritnya, Naya ikut bernyanyi di dalam mobil.

Tiba-tiba...

"Loh... ini mobilnya kenapa?" gumam Naya ketika tiba-tiba mobilnya berhenti di jalan. "Mogok, ya... aduh, sial!" ucapnya seraya memukul setir. Naya lalu turun dari mobil. Saking kesalnya, dia menendang ban mobilnya dengan keras dan membuat kakinya sendiri terasa sakit. "auww... iishh apesnya pagi ini."

Setelah mondar-mandir tidak karuan di sana, Naya akhirnya menemukan ide. Gadis itu mengambil ponselnya yang ada di dalam mobil, lalu menghubungi seseorang.

"Halo, Mia..."

"Iya, Nay..." terdengar suara seorang gadis di seberang sana.

"Kau ada nomor tukang bengkel tidak? Mobilku mogok di jalan."

"Tukang bengkel? Ohh iya ada. Sebentar aku kirim nomor kontaknya. Nanti kau hubungi sendiri."

"Baiklah! Cepat, ya..." Sambungan terputus, Naya kemudian membuka pesan yang di kirim oleh temannya itu. Lalu segera menghubungi nomor yang tertera di sana.

***

Sambil menunggu sang montir yang baru saja dihubunginya, Naya bersandar di jok mobil depan, membayangkan mimpi indahnya semalam.

"Oh, pangeranku!" gumamnya.

Setelah beberapa menit menunggu, datanglah seorang pria dengan mengendarai sebuah sepeda motor, berhenti di belakang mobil mewah itu.

"Permisi, apa kau yang tadi menghubungiku?" tanya seorang pria yang datang menghampiri Naya yang sedang menyandar di dalam mobilnya. Naya pun segera berbalik begitu mendengar suara seorang pria.

"Iya, aku..." sahut Naya.

Tiba-tiba gadis itu mematung menatap wajah pria yang baru datang itu. Dia menatapnya tanpa berkedip.

Pangeranku... Aaa aku baru tahu kalau mimpi yang terputus bisa dilanjutkan. Kenapa dia lebih tampan dari mimpi pertamaku tadi? ucap Naya dalam hati.

Gadis itu mengira kembali bermimpi bertemu dengan sosok pangeran yang tadi datang di mimpinya, membuat pria yang baru saja datang itu keheranan.

"Hey..." panggil Pria itu dengan tatapan heran pada Naya yang menatapnya dalam tanpa berkedip.

"HALOOO...!!!" Pria itu mengeraskan suaranya, membuyarkan lamunan gadis itu.

"Eh... iya... " sahut Naya gelagapan.

Aaa... bukan mimpi, jadi benar pangeran ini sekarang di hadapanku...

"Mobilnya kenapa?" tanya sang montir.

Naya masih menatap pria itu tanpa berkedip, sosok pria bertubuh tinggi dan sangat tampan layaknya seorang pangeran sungguhan, Naya hampir tidak percaya jika pria di hadapannya hanyalah seorang montir.

"Mobilnya minta disentuh!" Naya menjawab asal tanpa sadar.

Pria itu mengernyit, bingung dengan jawaban Naya, "Maksudnya?"

Sesaat kemudian, Naya baru sadar bahwa ini bukan mimpi.

"Ah... mobilnya tiba-tiba berhenti. Aku tidak tahu kenapa..." lagi-lagi dijawab gelagapan.

Oh pangeran, kenapa wajahnya lebih tampan dari mimpiku...

Zian, sang montir itu lalu membuka kap mobil depan dan memeriksa setiap kabel yang ada di sana. Setelah memeriksa dia tidak menemukan sesuatu yang aneh di sana.

"Coba nyalakan mesinnya," pinta Zian.

Naya pun segera masuk ke mobil dan menyalakan mesinnya. Namun setelah mendengar bunyi mobil itu, wajah Zian langsung berubah. Laki-laki itu mendekati Naya yang masih duduk di mobil dengan satu kaki berpijak di aspal.

"Apa kau baru belajar menyetir?" tanya laki-laki itu dengan ketusnya.

"Hehe, tahu darimana?"

"Sejak kapan?"

"Ba-baru kemarin," jawabnya takut-takut.

"Bagus," ucap Zian seraya mengangguk. "Ini mogok karena bensinnya habis." Ucapan Zian membuat Naya tersentak, wajahnya tiba-tiba merona merah karena malu.

"Bensin," Naya mengedarkan pandangannya hendak melihat apakah di sekitar sana ada pengecer bensin. "Ma-maaf... Aku tidak tahu kalau bensinnya habis. Jadi bagaimana sekarang?"

Dengan raut wajah kesal, Zian membantu Naya mendorong mobilnya sampai di pom bensin yang tidak jauh dari lokasi mereka berada.

"Ini,..." Naya menyodorkan beberapa lembar uang ratuasan ribu pada Zian. Namun, bukannya mengambil uang itu, Zian malah beranjak meninggalkan Naya.

Naya lalu mengekor pada Zian yang hendak menuju sepeda motornya.

"Ada apa?" tanya Zian ketus.

"Kan aku mau bayar..." ucap Naya dengan polosnya.

Zian terkekeh dengan wajah sinis. "Mau bayar?" tanya Zian.

"Iya..." sahut Naya seraya mengangguk.

"Cukup jangan sok tahu, baru belajar menyetir satu hari sudah berlagak. Bagaimana kalau kau merugikan pengendara lain? Menabrak misalnya, kau bisa tanggung jawab?" ucap Zian panjang lebar.

"Ini kan aku mau tanggung jawab,"

"Dengan uang? Dasar!! Semua anak orang kaya sama saja!!" Zian lalu pergi meninggalkan Naya yang mematung di sana.

Gadis itu begitu terpesona pada Zian, apalagi sikap Zian yang begitu acuh tak acuh padanya.

Bagaimana dia bisa kelihatan sekeren itu?

****

1
sconery
😭😭😭
sconery
😭😭😭😭
sconery
huwaaaaa😭😭😭😭
Leniii Daryati
ya ampun naya smkin bodoh
Icha Dwee
kenapa jadi kaya cerita nya artis yg nikah ala negri dongeng ya
Hera_ Zoya (Zoya'moon)
ak sekilas aja baca ke' ginian, dah trllu sring. . mwehehe
jd .. to mnarik lg, ato geli aja bhkn skip aja hal2 yg romance. . ak lbih suka yg brbau tantangan dn kejutan dlm kkurngan dn klbihan..
bukan urusan! kta'y.. ga nnya! 😅
Hera_ Zoya (Zoya'moon)
pcsm naon tea
Miss Vhanilla
meleleh terus ingusku
Hera_ Zoya (Zoya'moon)
apakah itu boleh jika dlm cinta gak usah pake hati??
Ummu Faliha
Luar biasa
Yuni Herwani
pasti zian menyesal/Silent/
Yulianti 1707
sdh baca juga....🥰🥰🥰
Yulianti 1707
aku sdh baca karya yg ini
Yulianti 1707
akhirnya happy ending.......🥰🥰🥰🥰
Yulianti 1707
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣 harus sabar dulu , sabarnya sampai 7 tahun 7 hari
Yulianti 1707
mau komen takut hatiku di congkel 😅😅😅
Yulianti 1707
😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭
Yulianti 1707
Luar biasa
Yulianti 1707
Buruk
Deuis Hilmatussa'dah
Kecewa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!