Dokter Cantik Milik Ceo
Nama ku Anggia Tiffani.
Aku adalah seorang Dokter kandungan.
Menjadi seorang dokter adalah cita-cita ku dari sejak kecil. Alasannya adalah aku sangat suka dengan anak kecil dan aku juga ingin menjadi salah satu orang yang bisa menolong orang lain.
Aku bukan terlahir dari keluarga kaya atau pun orang terpandang yang punya banyak harta berlimpah.
Ibu ku bernama Intan dan Ayah ku bernama Bian.
Ibu ku bekerja sebagai seorang pembantu dan Ayah ku menjadi tukang kebun di rumah keluarga tuan Pasha Wiratma.
Keluarga itu adalah keluarga yang terpandang dan sangat disegani oleh banyak orang. Ia bukan hanya kaya harta namun juga kaya hati.
Aku sangat dekat dengan tuan Pasha Wiratma hingga beliau menganggap ku seperti putrinya, ia memang tidak memiliki anak perempuan dan ia sangat menginginkan anak perempuan.
Aku sangat berterimakasih padanya karena berkat bantuannya aku bisa memakai jas putih kebanggaan ku. Dan berkat beliau aku bisa meraih cita-cita ku saat ini.
Namun, suatu ketika Ayah ku mengalami penyakit yang cukup parah dan mengharuskan melakukan pencangkokan jantung.
Aku adalah seorang dokter sehingga, sedikit demi sedikit tau tentang penyakit Ayah ku.
Walau pun aku bukanlah dokter spesialis jantung.
Aku bingung dan sedih karena Ayah ku harus segera melakukan tindakan operasi.
Namun, semua terhambat karena biaya yang cukup besar yang harus ku dapatkan secepat mungkin.
Hingga tuan Pasha menawarkan dirinya yang menjadi penjamin biaya operasi Ayah sampai sembuh.
Aku bahagia. Namun, siapa sangka ternyata di balik tawaran itu ia mengajukan syarat menikah dengan putra tunggalnya.
Aku tau seperti apa putra tunggal tuan Pasha, angkuh, sombong, di tambah lagi ia seorang casanova.
Jujur saja aku terkadang merasa jijik melihatnya, bukan aku sombong namun, aku tidak suka dengan pria yang suka bergonta-ganti wanita, dari yang masih terlihat remaja sampai wanita dewasa.
Namun, mau bagaimana lagi aku baru saja menyelesaikan pendidikan, aku juga baru bekerja dua bulan lalu di rumah sakit ternama di kota ini.
Uang tabungan ku tidak seberapa, masih jauh kurang sekali bila ku gunakan untuk pengobatan ayah yang berjumlah ratusan juta rupiah di tambah lagi biaya perawatan dan obat yang harus di tebus.
Aku tidak lagi memikirkan diri ku. Tanpa ku pikir panjang aku menerima tawaran tuan Pasha dengan harapan kalau anak nya bisa menerima ku sebagai seorang istri.
Lagi pula tuan Pasha sudah sangat banyak membantu ku, aku pun ingin membalas budi baiknya mungkin ini lah caranya.
Aku menikah dengan putra tunggal seorang pengusaha hebat yang bernama Brian Wiratma setelah Ayah ku selesai melakukan operasi.
Selama satu tahun ini aku menjalani rumah tangga yang hampa. Jangan kan untuk tutur kata yang lembut, senyumnya pun tidak pernah ia berikan pada ku.
Kami memang tinggal satu atap tapi, kami tidak tidur satu ranjang.
Orang di luar sana mungkin mengira aku bahagia menikah dengan anak tunggal dari seorang pengusaha hebat. Tapi mereka tidak tau seperti apa sebenarnya rumah tangga ku.
Aku memang seorang istri dan aku masih memiliki suami namun, siapa sangka kalau aku masih wanita yang suci. Tidak pernah di sentuh oleh suami ku sendiri.
Jujur saja sebagai wanita yang normal dan sudah dewasa aku juga mendamba belaian hangat dari suami ku. Ya, aku ingin juga merasakan menjadi seorang wanita yang bisa membahagiakan suami.
Apa lagi kalau aku bisa memberikan anak pada suami ku, itu adalah impianku.
Namun, impian sepertinya hanyalah impian.
Selama satu tahun lamanya aku menikah ia tidak pernah menyentuhku.
Aku sudah berusaha menjadi yang terbaik, bahkan selalu memperhatikan nya mulai dari bangun tidur sampai ia akan tidur lagi. Hanya demi mendapat satu ucapan terimakasih dari bibir nya yang mungkin bisa membuatnya menerima ku.
Namun, lagi-lagi bukan ucapan terimakasih yang ku terima, tapi hinaan bahkan terkadang yang ku dapat siksaan.
Aku tidak menyerah sampai di situ, terus berusaha menjadi wanita yang bisa di terima menjadi istrinya.
Sampai suatu hari dengan sengaja aku memakai lingerie yang sangat mini.
Sebenarnya aku merasa jijik melihat penampilan ku, tapi rasa itu ku buang jauh-jauh karena niat ku ingin meluluhkan hati suami ku dan aku tau itu tidak dosa.
Menyedikan, ternyata yang ku dapat bukan sesuai dengan keinginanku. Yang kudapat justru hinaan dan makian bahkan aku di sebut seorang wanita murahan.
Bagaimana perasaan ku di sebut seperti itu oleh suami ku sendiri?
Sakit!
Aku tersenyum, getir air mata yang selama ini ku tahan sudah tidak sanggup ku bendung.
Air mata itu tumpah tanpa permisi, aku ingin menjadi kuat namun, aku terlalu rapuh hingga hanya air mata yang mampu menghibur kesedihan ku.
Kami awalnya tinggal di rumah tuan Pasha namun, karena Brian ingin kami tinggal di Apartemen nya, tuan Pasha mengijinkannya.
Bukan tanpa alasan Brian ingin tinggal di Apartemen semua itu di lakukan karena ingin bebas dari orang tua nya.
Tepatnya agar tuan Pasha tidak tau kalau ia tidak berubah sama sekali dan bebas membawa wanitanya ke dalam apartemen ini.
Terkadang ia bukan hanya membawa satu wanita tapi dua. Ia membawanya masuk kedalam kamar milik nya. Bahkan hampir setiap malam aku mendengarkan *******-******* wanita yang membuat hati ku sakit.
Aku hanya bisa meremas baju ku.
Aku tidak berani mengatakannya pada Ibu dan Ayah ku, karena aku sangat takut mereka khawatir dengan ku.
Dan aku juga tidak berani mengatakan nya pada Ayah mertua ku. Karena sejak awal menikahkan aku dengan anaknya dengan harapan Brian berubah menjadi manusia yang lebih baik.
Lain lagi dengan Ibu mertua ku, ia sama sekali tidak menyukai ku, bahkan sangat menentang aku menjadi istri Brian.
Menurutnya anak pembantu tidak pantas bersanding dengan anak pengusaha.
Itu terbukti pernikahan ku dan Brian hanya ijab kabul saja tidak ada resepsi sama sekali.
Bahkan orang-orang terdekat ku pun tidak banyak yang tau kalau aku sudah menikah.
Bahkan selama satu tahun ini aku rasanya mulai menyerah menghadapi suami ku yang sepertinya tidak akan pernah bisa menerima pernikahan ini dan aku pun sudah sedikit tidak perduli lagi padanya.
Aku yang selalu di hina mulai terbiasa dan sudah tidak mengharapkan lagi kalau ia bisa menerimaku.
Sekarang aku hanya pasrah pada keadaan semua sudah ikhlaskan, ku biarkan mengalir dengan jalannya sendiri.
Aku hanya berharap dan berdoa pada pada Tuhan Yang Maha Esa kelak akan memberiku kebahagian.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 183 Episodes
Comments
Nurjanah Ajaj
/Sob//Sob//Sob//Sob/
2024-05-25
0
Regen
😍😍😍😍😍
2023-09-01
0
Suci
yng kuat ya kk
2023-08-25
0