Alika Khumairoh gadis berjilbab nan tangguh yang berubah menjadi gadis diam seribu bahasa karena kecelakaan yang menimpa adiknya. Kesedihan yang mendalam ia rasakan ketika adik satu-satunya terbaring koma karena kecelakaan tersebut.
Dan ketika dia harus bertemu dengan Farel Adiputra Wijaya, manusia menyebalkan menurut Alika.
Farel sendiri adalah putra dari pemilik perusahaan Wijaya Group.
Kehidupan mereka yang berubah drastis karena sifat di antara keduanya yang bertolak belakang.
Sampai akhirnya mereka memulai untuk melakukan kerjasama di perusahaan ayah Farel agar mengetahui siapa dalang di balik runtuhnya perusahaan Wijaya Group.
Akankah mereka dapat memahami satu sama lain?
Dan bisakah keduanya mengungkap siapa yang berkhianat pada perusahaan Wijaya Group?
IG : miena_checil
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miena, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Seorang Kakak
Farel menghadap ke asal suara, disana dia melihat Alika yang sedang berdiri mematung di sebelah pintu yang baru saja tertutup. Ekspresi Alika yang tak bisa Farel tebak membuatnya juga menatap gadis cantik berjilbab yang berdiri di depannya saat ini. Dia bahkan sudah lupa dengan kehadiran gadis seksi yang dari tadi menggelayut di tangan kirinya.
Sampai deheman gadis seksi itu membuyarkan lamunan antara keduanya. Hingga Farel dan Alika sepertinya sudah salah tingkah dengan lamunan mereka.
"Alika, ada perlu apa lu kemari?" tanya Farel yang tidak merasa terganggu dengan kedatangannya.
"Ehm saya...ehm...kalau bapak sibuk, saya akan keluar," jawab Alika kikuk.
"Baiklah keluarlah," kata Farel seraya berjalan ke arah sofa dan masih di ikuti oleh wanita seksi tadi.
Alika tidak percaya dengan apa yang di katakan Farel, menyuruhnya pergi disaat dirinya akan mengatakan sesuatu yang sangat penting.
Ini jam kerja, mau apa Pak Farel dengan wanita itu. Apa dia kekasih Pak Farel? Dan kenapa dengan pakaian wanita itu? Apa dia kekurangan bahan kain sehingga menampakkan sebagian tubuhnya? batin Alika yang masih berdiri di ruangan Farel memperhatikan wanita seksi itu, seperti tak ada keinginan untuk keluar dari ruang kerja Farel.
"Alika?" kata Farel membuat Alika terkejut dengan panggilannya. "Ada yang mau lu omongin?" tanya Farel sekali lagi karena melihat Alika yang masih berada di ruangannya.
"Ehm tidak pak, maaf...saya permisi," jawab Alika lalu dia keluar dari ruangan Farel.
Siapa kira-kira wanita itu? Kenapa dia lengket sekali dengan Pak Farel?. Batin Alika sambil melangkah menuju kubikel para timnya.
"Alika lu kenapa?" tanya Desi yang memperhatikan sahabatnya sedang melamun.
Lalu Alika mempercepat langkahnya menuju meja kerja timnya. "Kalian tau tidak siapa wanita yang ada di dalam ruangan Pak Farel?" tanya Alika penasaran.
"Oh dia, namanya Sandra. Dia adik Alex sepupu Farel." Jawab Andre.
"Alex...?" Alika mengingat-ingat kembali nama Alex, sepertinya dia pernah mendengar nama itu.
"Alex, orang yang telah menghancurkan rumah kami saat kamu mau ambil jilbab yang ketinggalan waktu acara fashion show itu," jawab Andre lagi.
Alika menanggapi dengan anggukan kepala saat mengingat kejadian waktu Farel membelanya dan akan memukul Alex. Tapi beruntung dia bisa mencegahnya.
Jadi dia sepupu Pak Farel? Berarti dia bukan kekasih Pak Farel dong? batin Alika ketika tau siapa sebenarnya wanita di ruang kerja Farel.
"Eh lu, cewek berjilbab," kata Sandra yang berkata di balik punggung Alika.
Alika dan teman-temannya seraya menghadap ke asal suara yakni Sandra yang sudah berdiri dengan berkacak pinggang di belakang Alika.
"Lu di panggil tuh sama bos lu," kata Sandra lagi sambil melirik Alika.
Alika yang tidak mau berdebat dengan wanita seksi itu karena dia sudah tau siapa Sandra sebenarnya. Dan akhirnya dia berjalan melewatinya menuju ruang kerja Farel.
"Tunggu!" kata Sandra sambil memegang lengan Alika.
Alika menghentikan langkahnya ketika Sandra memegang lengannya. Lalu dia menghadap Sandra, penasaran apa yang akan dibicarakan oleh wanita seksi itu.
"Lu pakai pakaian seperti itu, beli dimana?" tanya Sandra sambil menunjuk baju Alika dengan ekor matanya.
"Apa?" Alika balik bertanya sambil mengernyitkan dahi, bingung dengan pertanyaan yang di lontarkan oleh Sandra.
Sandra malu dengan pertanyaannya sendiri melihat reaksi Alika yang sepertinya akan runyam jika di bahas di depan para karyawan lainnya. "Ah gak perlu lu jawab." Lalu dia berjalan ke arah Dimas. "Kak Dimas anterin aku pulang yuk, Kak Farel sudah ngasih kunci mobilnya agar Kak Dimas nganterin aku pulang," kata Sandra yang bergelayut manja di lengan Dimas.
Alika, Desi dan Nadia yang melihat tingkah laku Sandra hanya bergidik ngeri.
"Kalau mau minta anter gak usah pake manja-manjaan keles..." kata Desi yang memang tidak menyukai kelakuan Sandra.
Sandra yang mendengar perkataan Desi mulai tersulut emosi. "Eh lu kenapa sih? Kalau gak suka sama gue bilang aja!" kata Sandra setengah berteriak. Sambil membusungkan dadanya menantang Desi.
"Gue emang gak suka sama lu," jawab Desi seraya berdiri. "Lu udah tau belum sih kalau Dimas udah punya istri? Kalau bininya ngeliat lu kayak uler keket gitu bisa-bisa Dimas berantem sama bininya," ucap Desi dengan nada emosi.
"Lu..." ucap Sandra sambil menunjuk Desi.
"Ada apa ini?" tanya Farel yang melihat keributan antara karyawannya dan Sandra. Seketika semua orang diam menundukkan kepala melihat kedatangan Farel. "Apa kalian tidak punya pekerjaan sampai harus ribut dengan Sandra?" tanya Farel dengan tatapan intimidasi pada para timnya.
Sandra yang merasa di bela tersenyum senang. "Iya tuh kak, mereka..."
"Kenapa kamu masih disini? bukankah kakak sudah menyuruh kamu pulang dari tadi?" tanya Farel memotong perkataan Sandra.
"Itu kak...anu..." Sandra bingung mau menjawab apa. "Kak Dimas ayo anterin aku pulang," kata Sandra sambil menarik tangan Dimas. Lari menyelamatkan diri sebelum Farel memarahinya.
"Alika ke ruangan gue," kata Farel seraya melangkah pergi.
"Baik Pak," jawab Alika sambil mengekor di belakang Farel.
"Ada masalah apa? Kenapa tadi masuk ke ruangan gue tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu?" tanya Farel yang sudah duduk di sofa ruangannya.
"Itu Pak...saya..." Alika bingung mau mulai dari mana. Namun pada akhirnya dia mengatakan yang sebenarnya pada Farel bahwa Pak Hendra berniat menyingkirkannya.
***
Di waktu yang sama, Dimas sedang menyetir mengantarkan Sandra pulang menggunakan mobil Farel.
"Kak siapa cewek berjilbab tadi?" tanya Sandra pada Dimas yang duduk di samping kemudi.
"Kenapa memangnya?" Dimas balik bertanya.
"Karena aku di suruh berpakaian kayak cewek tadi sama kak Farel," ucap Sandra sebal.
Dimas tertawa terbahak-bahak mendengar penuturan Sandra. "Memangnya Farel bilangnya kayak gimana ke kamu?" tanya Dimas lagi sambil tak berhenti tertawa. Dan Sandra menceritakan kejadian di ruang kerja Farel tadi.
Flashback on
"Kak Farel..." kata Sandra sambil menghampiri Farel yang tengah duduk di sofa ruang kerjanya setelah kepergian Alika.
"Berhenti di sana!" perintah Farel pada Sandra sambil menunjuk dengan jari telunjuknya.
"Bisakah kamu berpakaian seperti wanita yang baru saja keluar?" tanya Farel pada Sandra.
Sandra membeku di tempatnya mendengar perintah dari Farel. "Kakak..." Sandra kembali berjalan ke arah Farel.
"Aku bilang diam disana!" perintah Farel lagi. "Duduk!" kata Farel sambil menunjuk sofa di depannya, menyuruh Sandra untuk duduk disana.
Dengan wajah setengah cemberut Sandra menuruti perintah Farel.
"Dengarkan Kakak baik-baik, jangan pernah sekali lagi memakai pakaian seperti itu." Kata Farel sambil menunjuk pakaian Sandra. "Jika kamu tidak bisa menutup pakaian mu seperti wanita yang baru saja keluar, setidaknya berpakaian lah seperti Lala. Meskipun dia tidak berhijab tapi pakaiannya sopan, tidak seperti mu." Farel menasehati Sandra layaknya sang kakak menasehati adiknya.
Sandra hanya menundukkan kepala diam, tak berani menatap mata Farel. Farel yang merupakan kakak sepupunya kini bertindak layaknya kakak kandungnya sendiri.
Flashback off
Dimas terdiam mendengarkan cerita Sandra, tidak biasanya Farel membahas Lala. Apalagi menasehati Sandra agar berpakaian seperti Lala.
Dimas tau sebenci apa Farel pada Lala, kelahiran Lala yang mengakibatkan kematian ibu Farel membuatnya pergi dari rumah orang tuanya. Dan saat ini dia di kejutkan oleh cerita Sandra saat Farel yang sudah puluhan tahun lamanya tidak pernah menyebut nama Lala, saat ini dia membuka mulutnya untuk menyebutkan nama adik kandungnya sendiri.
Bersambung
secara ga langsung, ia mengungkapkan cinta buat Alika🤭
.