Seorang wanita yang terlahir di keluarga kaya raya, namun tidak membuatnya menjadi manja. Wanita tersebut anak perempuan satu-satunya dari keluarga max. Setelah di khianati oleh tunangannya tidak sampai membuat ia bersedih, justru ia malah bahagia telah lepas dari seseorang yang telah mengkhianati nya. Dengan keahlian yang ia punya dapat menarik perhatian nya seorang pria. Gimana cerita selanjutnya? Yuk simak cerita
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti Masrifah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 32
Mereka tak dapat menahan tawanya lagi seketika Nadia, Deri dan Noah tertawa terbahak-bahak sampai terpingkal-pingkal.
Karno dan Dean yang melihat hal itu merasa heran kenapa mereka malah tertawa bukankah seharusnya mereka merasa takut karena kekasih sang Dewi kematian di hadapan mereka.
Setelah cukup lama tertawa akhirnya mereka semua berhenti tertawa dan kembali ke inti perkara.
" Apakah kalian mendengarnya" tanya Nadia.
" Tentu saja Queen saya mendengarnya dengan sangat jelas" jawab Dery.
"Apa yang dia katakan tadi? " Tanya Nadia kembali.
" Dia berkata bahwa dirinya kekasih anda Queen " Jawab Noah.
Dean yang mendengar jawaban Noah seketika membeku di saat orang tersebut mengatakan bahwa dirinya adalah kekasih gadis culun yang sedang berdiri di hadapannya saat ini.
Ia mengatakan bahwa dirinya kekasih dari Dewi kematian tapi orang yang bernama Noah mengatakan bahwa Dean adalah kekasih gadis di depannya, itu berarti gadis di hadapannya adalah Dewi kematian yang terkenal di kalangan para mafia.
Berarti saat ini Dean dan karno sedang berada di markas The Angel Black Lion nomor 1 di negara A. Karno yang mengerti merutuki kebodohan yang dilakukan oleh Dean, karena ulahnya ini dapat dipastikan mereka akan mengalami kejadian yang sangat mengerikan.
Nadia kembali melihat ke arah karno dan Dean dari ekspresi yang ditunjukkan oleh kedua orang tersebut Nadia dapat mengetahuinya bahwa sekarang kedua orang tersebut telah mengetahui identitasnya.
" Apa sekarang kalian telah mengetahui identitas lain dari ku? "Tanya Nadia.
Dean masih tak percaya jika Nadia adalah sang Dewi kematian yang terkenal itu.
" Aku tidak percaya jika kau adalah Dewi kematian" ucap Dean sinis
Mendengar jawaban dari Dean Nadia berjalan ke arah meja ia mengambil sebuah pisau dengan ukuran kecil. Dan kembali ke hadapan Dean sambil memainkan pisau di tangannya.
" Dengan cara apa aku membuktikannya agar kau dapat percaya? "tanya Nadia.
Karno sangat yakin bahwa gadis di hadapannya adalah Dewi kematian tapi tidak dengan Dean ia masih tak percaya jika gadis di depannya adalah Dewi kematian yang ditakuti oleh anggota mafia lain.
" Aku tahu jika Dewi kematian tak pernah berbelas kasihan pada musuhnya tapi yang aku lihat kau hanya bermain-main " Jawab Dean.
Karno sudah merasakan sekujur tubuhnya dingin karna sudah dapat di pastikan ia akan mati malam ini entah dengan cara cepat atau lambat.
Derry dan Noah hanya menggelengkan kepala mendengar ucapan Dean karena sungguh akan mengalami nasib yang sangat mengerikan.
Nadia berjalan ke arah samping Dean dan.
SRETT....
"Akhhh.. " Dean berteriak merasakan sakit karena telinganya putus dan mengeluarkan banyak darah.
Dean Ingin menutup telinganya yang dipotong oleh gadis di hadapannya tapi tak bisa karena tangan dan kakinya terikat karno yang melihat hal itu semakin pucat ia menyesali mengapa ia harus mengambil misi ini.
Nadia memotong telinga Dean sampai terputus, kemudian Nadia memungut telinga Dean yang terjatuh di lantai dan memperlihatkan nya pada Dean.
" Bagaimana apa sekarang kau percaya bahwa aku adalah Dewi kematian? " Tanya Nadia sambil menggoyangkan telinga Dean di depan Dean yang merintih kesakitan.
Dean sangat kesakitan akibat telinganya dipotong Ia pun tak terima karena hal itu.
" Dasar kau gadis sialan" Teriak Dean.
" Aku hanya menunjukkannya,bukankah dirimu meminta bukti.''Jawab Nadia.
Karno ngeri melihat kondisi temannya saat ini ia merasa bahwa hidupnya tak akan bertahan lama.Apalagi setelah dia melihat yang dilakukan oleh Nadia.
" Jadi apa kau sekarang yakin bahwa aku adalah Sang Dewi kematian yang kau kenal itu" tanya Nadia.
Dean hanya terdiam tak menjawab karena ia kesakitan.
"Jadi apa kalian akan memberitahu ku siapa yang menyuruh kalian? " Tanya Nadia.
" Dia..... " Ucapan Karno terpotong oleh teriakan Dean.
" Diam kau sialan" Teriak Dean sambil memberikan kode dari matanya.
" Katakan saja kau tak perlu memperdulikan dia, jika kau mengatakan yang sebenarnya mungkin aku dapat melepaskan dirimu " Ucap Nadia.
Karno tertarik dengan tawaran yang diberikan oleh Nadia,ia sempat melirik ke arah Dean yang sedang menahan sakit tapi Dean sempat menganggukkan kepala.
Nadia melihat ke arah Dean karena sejak tadi dia fokus melihat ke arah karno.
" Dean Apa kau akan tetap diam? " Tanya Nadia
" Jangan harap kau dapat membuatku membuka mulut" ucap Dean sambil meludahi wajah Nadia.
Nadia yang di ludahi oleh Dean merasa terhina dan marah.
" Akan ku pastikan kau tak akan dapat menggunakan mulut mu lagi " Ucap Nadia sinis.
" Dery kau korek informasi sebanyak-banyaknya dari Karno di ruangan sebelah " Perintah Nadia.
"Siap Queen " Jawab Dery.
Deri berjalan ke arah Karno untuk melepaskan ikatannya, setelah ikatannya terlepas Karno segera berlari ke arah meja dan mengambil sebuah pisau berukuran panjang dia menusukkannya ke arah Dery.
Dari yang sedang tak siap menerima serangan akhirnya mendapatkan sebuah tusukan di bagian perutnya. Noah yang melihat itu segera berlari ke arah Karno untuk mengamankannya. Nadia yang melihat sang kepercayaannya terluka merasa sangat marah.
" Noah segera bawa Deri ke ruang kesehatan, obati lukanya Jika perlu pergilah ke rumah sakit " Ucap Nadia yang sudah dipenuhi emosi.
" Baik Queen " Jawab Noah.
Noah segera membantu memapah Dery menuju ruang kesehatan untuk mengobati luka tusukan yang ia dapatkan. Saat ini Karno kembali dalam keadaan yang terikat seperti sebelumnya.
" waktunya mengurus orang-orang ini " gumam Nadia.
Nadia berjalan lebih mendekat ke arah Karno untuk membalaskan perbuatan yang ia lakukan pada Dery.
" Sayang sekali kau menyia-nyiakan kesempatan untuk hidup yang aku berikan" ucap Nadia tajam.
" Cih membebaskan, aku tahu kau hanya membohongiku. Tak akan ada yang melepaskan musuhnya begitu saja" Jawab karno.
Setelah mendengar jawaban Karno, Nadia segera berjalan ke arah meja yang dipenuhi oleh senjata tajam maupun api. Ia mengambil sebuah katana yang memiliki corak emas di gagangnya kemudian dia melirik Karno dan tersenyum lebar.
Karno yang melihat Nadia tersenyum sangat lebar bergidik ngeri ia merasakan suasana di ruangan tersebut tiba-tiba bertambah mencekam. Nadia mulai berjalan menuju Karno sambil menyeret sebuah katana.
" Tangan ini bukankah yang telah melukai orang kepercayaanku itu? "tanya Nadia sambil memegang tangan kanan Karno.
" Apa yang akan kau lakukan padaku gadis sialan" Tanya Karno panik.
" Tentu saja membalaskan perbuatan yang telah kau lakukan" Jawab Nadia sambil Mengayunkan katananya dengan santai.
CRATS...
Seketika tangan kanan Karno terlepas, darah menyambur dengan deras pakaian Nadia terkena noda darah.
"Akhhh.. dasar kau gadis iblis" Teriak Karno sambil menahan rasa sakit.
Saat ini Dean sudah terlihat pucat akibat banyak kehilangan darah tapi ia masih sadar dan ia dapat melihat dengan jelas apa yang Nadia lakukan pada rekannya itu.