HAPPY READING ~
Novel ini menceritakan tentang, lima saudara kembar cewek yang barbar, kompak, dan gak ada takut-takutnya! Ayesha, Aresha, Abila, Aurora, dan Arumi bukan cuma bikin heboh sekolah, tapi juga satu Cianjur! Dari nyolong mangga kepala sekolah, bolos ke Puncak, sampai ketahuan guru BK dan dihukum Babehnya, hidup mereka gak pernah sepi drama.
Tapi di balik kelakuan mereka yang selalu bikin geleng-geleng kepala, ada kisah persahabatan, keluarga, dan kenakalan khas remaja yang bikin ngakak sekaligus haru.
Siap ikut keseruan Mojang Cianjur dalam petualangan gokil mereka? Jangan lupa baca dan kasih vote!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuli Yanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30: Lima Tahun Kemudian
Lima tahun setelah lulus kuliah, lima kembar kembali ke Cianjur.
Bukan sebagai anak SMA bandel yang doyan bikin onar…
Tapi sebagai orang-orang sukses yang siap memberikan sesuatu untuk kampung halaman mereka.
---
Ayesha: Dari Hobi Jadi Karier
Ayesha berdiri di depan kamera, mengenakan outfit khasnya, simple, tapi tetap stylish.
Hari ini, dia ada proyek besar.
Bikin konten tentang perjalanan hidupnya.
Dia mulai menceritakan bagaimana dulu dia gagal total, hampir menyerah, lalu bangkit kembali.
Dan sekarang?
Dia punya jutaan subscribers.
Kontennya ditonton oleh jutaan orang.
Banyak brand besar yang ingin bekerja sama dengannya.
Tapi yang paling membanggakan buat dia adalah…
Dia bisa menginspirasi orang lain.
"Gue cuma mau bilang satu hal… Lo boleh gagal. Lo boleh jatuh. Tapi jangan pernah berhenti. Karena kalau lo terus berusaha, suatu saat lo bakal sampai di tempat yang lo impikan."
Videonya viral dalam waktu beberapa jam.
Dan Ayesha?
Dia nggak butuh validasi lagi.
Dia sudah menemukan kebahagiaannya sendiri.
---
Abila: Keadilan yang Sesungguhnya
Di sebuah ruang sidang, Abila duduk di kursi hakim.
Dia menatap terdakwa di depannya, seorang lelaki yang berusaha menyuap polisi untuk bebas dari hukuman.
Dulu, dia sempat ragu sama sistem hukum.
Tapi sekarang, dia paham.
"Kalau sistemnya kotor, tugas gue buat tetap bersih."
Dengan suara tegas, dia menjatuhkan vonis yang adil.
Bukan karena tekanan.
Bukan karena uang.
Tapi karena itu hal yang benar untuk dilakukan.
Dan setelah sidang selesai, seorang mahasiswa hukum datang menghampirinya.
"Bu Abila, saya pengen kayak Ibu. Bisa jadi hakim yang benar-benar adil."
Abila tersenyum.
Dia tahu…
Perjuangannya tidak sia-sia.
---
Aresha: Menyelamatkan Mental Banyak Orang
Sebagai psikolog dan programmer, Aresha menciptakan aplikasi khusus untuk kesehatan mental.
Aplikasi ini gratis, bisa diakses siapa saja, dan sudah membantu ribuan orang di seluruh Indonesia.
Tapi hari ini, ada satu hal yang membuat dia terharu.
Seorang pengguna aplikasi itu mengirim pesan.
"Makasih, Kak. Kalau bukan karena aplikasi ini, mungkin gue udah nyerah dari hidup."
Aresha terdiam.
Dulu, dia sendiri pernah hampir menyerah.
Tapi dia bangkit.
Dan sekarang, dia membantu orang lain buat bangkit juga.
---
Aurora: Polisi Berprestasi
Di sebuah lapangan upacara, Aurora berdiri tegak.
Hari ini, dia menerima penghargaan atas keberhasilannya mengungkap kasus besar.
Banyak orang yang meremehkannya dulu.
"Perempuan nggak bakal kuat jadi polisi."
"Nggak usah mimpi tinggi, lo bakal gagal juga."
Tapi sekarang?
Dia berdiri di depan mereka.
Sebagai salah satu polwan terbaik di angkatannya.
Dia membuktikan satu hal.
"Nggak ada mimpi yang terlalu tinggi, selama lo mau berusaha."
---
Arumi: Guru yang Dicintai
Di sebuah kelas kecil di Cianjur, Arumi tersenyum.
Dia bukan lagi guru yang diremehkan.
Dia bukan lagi cewek yang dianggap nggak kompeten.
Sekarang, murid-muridnya menyebutnya sebagai guru favorit.
Hari ini, seorang wali murid datang menghampirinya.
"Bu Arumi, anak saya dulu nggak suka sekolah. Tapi setelah ada Ibu yang ngajar, dia jadi semangat belajar. Makasih banyak."
Arumi nyaris nangis.
Dulu, dia hampir mundur dari profesinya.
Tapi sekarang, dia sadar…
Ini tempatnya.
Ini jalannya.
Ini kebahagiaannya.
---
Setelah bertahun-tahun sibuk, lima kembar itu, akhirnya pulang ke rumah.
Di ruang tamu, mereka duduk sambil nostalgia.
"Kita dulu bocil barbar yang kerjaannya bikin onar." kata Ayesha sambil ketawa.
"Sekarang kita udah sukses semua ya." tambah Abila.
Mereka saling berpandangan, lalu tertawa.
Banyak hal yang berubah…
Tapi satu yang tetap sama.
Mereka tetap keluarga.
Dan di tengah malam itu, di rumah yang penuh kenangan, mereka bersumpah.
Mau sejauh apa pun mereka pergi, mereka akan selalu kembali.
Ke rumah.
Ke tempat di mana semuanya dimulai.
