NovelToon NovelToon
Menikahi Wanita Tangguh

Menikahi Wanita Tangguh

Status: tamat
Genre:Action / Romantis / Fantasi / Tamat / Perjodohan / Cinta setelah menikah / Nikah Kontrak / Model / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:27M
Nilai: 4.9
Nama Author: Shan Syeera

Terpaksa.. demi memenuhi keinginan kakek nya, Devan Kanigara Elajar, menikahi seorang model yang penuh dengan skandal dan kontroversial. Pernikahan itu berlangsung di atas kesepakatan dan azas saling menguntungkan saja, tanpa melibatkan perasaan ataupun keinginan lebih.

Dalam perjalanan nya, kehidupan pernikahan mereka di warnai berbagai permasalahan hidup yang tidak mudah, sehingga membawa keduanya pada kedekatan serta rasa yang saling bergantung satu sama lain.. Mereka berdua ternyata memiliki
banyak kecocokan. Baik dalam segi sifat maupun karakter yang sama-sama keras di luar namun embut di dalam.

Bagaimanakah Devan dan Sherin melalui setiap masalah dengan kebersamaan dan kekompakan, Yuuk kita simak saja kisah selengkapnya..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shan Syeera, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

6. Tawaran Menarik

***

Mata Sherin mengerjap hebat saat menyadari

para penjahat itu kini berlompatan menyerang

ke arah dirinya dan pria itu sambil mengeluarkan

senjata tajam yang berkilat mengerikan.

Namun, apa yang terjadi kemudian membuat dia tercengang. Pria penolong nya itu terlihat santai.

Dia hanya mengibaskan sedikit tangannya ke arah para penyerang, dan tiba-tiba saja tubuh mereka

semua terbang, terlempar sadis ke berbagai arah

lalu berjatuhan dalam keadaan mulut dan hidung

yang mengeluarkan darah segar.

Pria itu membawa Sherin untuk berdiri kembali.

Sherin masih berada dalam mode tidak percaya

pada apa yang baru saja di lihatnya. Apakah pria

penolong nya ini seorang pesulap.?? Tanpa kata,

pria itu membuka jas yang di pakainya kemudian

menutupkan nya ke tubuh bagian atas Sherin

yang setengah terbuka.

"Te-terimakasih Tuan atas bantuannya."

Sherin tergagap dengan raut wajah yang terlihat

memerah begitu menyadari keadaan dirinya saat

ini yang terlihat sangat kacau. Pria itu tampak

menatap lurus kearah para penjahat yang kini

mencoba untuk bangkit dengan susah payah.

Dengan tenang dan gaya yang sangat santai pria

itu mendekat ke arah pimpinan penjahat yang kini mundur ketakutan dan membelalakkan matanya

saat mengenali siapa pria yang membantu gadis

itu. Walau wajahnya tertutup masker, namun dia

masih bisa mengenalinya dengan baik.

"Ayo maju, apa kalian masih punya nyali.?"

Tantang pria itu dengan suara beratnya. Sorot

matanya tampak menghunus, menggetarkan

lutut para penjahat itu.

"Ampun.. ampuni kami Tuan, kami tidak berani."

Pimpinan penjahat tampak membungkukkan

badan dengan tubuh bergetar hebat. Setelah itu mereka beranjak pergi dengan raut wajah penuh ketakutan yang sangat kentara begitu menyadari sepenuhnya keberadaan sosok tinggi gagah itu.

Sherin hanya bisa terdiam melihat kejadian itu.

Siapa pria ini sebenarnya, kenapa para penjahat

itu sepertinya sangat ketakutan begitu melihat

kedatangannya.?

Setelah memastikan semuanya aman, pria itu

kini beranjak, melangkah tenang menuju mobil

hitam yang terparkir sedikit jauh dari tempat

Sherin berada.

"Tu-Tuan.. tunggu, jas anda.! Tuan..!"

Sherin yang tadi masih terkesima oleh sikap

misterius pria itu, kini berlari mengejar membuat

pria itu berhenti seketika. Dan Sherin pun sontak

mengerem langkahnya. Namun tetap saja tubuh

mereka sempat beradu sedikit keras. Wajah

Sherin langsung saja memerah, malu sendiri.

"Maaf Tuan.. silahkan ambil kembali jas anda.

Dan terimakasih atas bantuannya."

Sherin mengulurkan jas yang beraroma wangi

maskulin mewah tersebut. Mata tajam pria itu

menatap datar tubuh bagian atas Sherin yang

langsung mengkerut dan menundukkan kepala.

Sial, apa-apaan ini, kenapa dirinya jadi bertingkah

bodoh begini.! Sherin merutuki diri sendiri.

Mau tidak mau, akhirnya dia kembali memakai

jas itu setelah memahami tatapan intimidasi

pria tidak di kenal itu. Pria yang sangat aneh.!

Dari arah pintu kemudi, keluar seorang pria lain

yang langsung menghampiri mereka berdua.

"Nona Sherinda.. datanglah ke tempat ini nanti

malam. Ada kesepakatan bagus yang akan di

tawarkan oleh Tuan kami.!"

Pria yang baru muncul itu mengulurkan secarik

kertas ke hadapan Sherin yang terlihat bingung. Namun tak urung, dia menerima uluran kertas

putih berisi sebuah alamat tersebut.

"Maaf, apa maksud anda sebenarnya Tuan.?"

Sherin menatap sekilas kearah pria misterius

itu yang terlihat acuh saja.

"Anda akan tahu sendiri nanti Nona. Silahkan

anda pikirkan baik-baik semuanya."

Si pria kedua yang menjawab pertanyaan Sherin.

Sementara pria penolong nya terlihat cuek, dia

malah berjalan tenang masuk ke dalam mobil.

"Ini adalah kesempatan yang tidak akan datang

dua kali dalam hidup anda Nona. Permisi.!"

Si pria kedua kembali berucap sambil kemudian

menudukkan kepala sedikit. Setelah itu berlalu

pergi dari hadapan Sherin yang masih terdiam

dalam kebingungan. Dia menatap kepergian

mobil mewah tersebut sampai menghilang di

balik persimpangan jalan.

Huuff.. Sherin menghembuskan nafas kasar.

Sungguh, ini adalah hari yang sangat melelahkan sekaligus membingungkan. Dia kembali melihat kertas putih yang ada di tangannya.

"Cafe Edelweis..jam 7 malam.. Atas nama Tuan Ramon Damoda.. Haahh..ada apa ini, apa yang

mereka inginkan sebenarnya.?"

Sherin menautkan alisnya penuh rasa curiga dan mewaspadai segala kemungkinan. Saat ini dia

jadi lebih antipati pada orang asing. Dia tidak

ingin kecolongan lagi dengan masuk ke dalam

jebakan ataupun permainan orang.

Tidak ingin terus larut dalam segala kebingungan, akhirnya gadis itu melangkah ke arah mobilnya kemudian masuk ke balik kemudi. Untuk sesaat

dia tampak menatap jas hitam yang kini melekat

di tubuhnya. Aroma maskulin yang sangat mewah,

siapa pria itu sebenarnya.?? Bodo amat lah.!

Tidak lama dia sudah kembali meluncurkan

mobilnya menuju rumah sewaannya. Kebetulan

hari ini dia memang tidak memiliki jadwal apapun.

***

Rumah model minimalis bercat putih cerah itu

tampak asri di tengah lingkungan perumahan

berkelas menengah. Dan Sherin cukup nyaman

tinggal di rumah baru nya ini. Sesungguhnya

dia memang menyukai kesederhanaan.

Saat ini waktu sudah beranjak malam. Sherin

baru saja selesai menjalankan ibadah sholat

magrib. Walau hidupnya selalu bersinggungan

dengan dunia liar dan glamor, namun sebisa

mungkin dia selalu melaksanakan kewajibannya

di sela-sela kesibukannya, meskipun masih

sangat jauh dari kata taat..

Kini dia terlihat berjalan mondar-mandir di dalam

kamarnya. Dia bimbang, antara menerima atau

mengabaikan tawaran pria yang tadi siang.

"Bismillah.. semoga ini sesuatu yang baik

untuk hidupku ke depan."

Akhirnya Sherin memutuskan untuk pergi. Walau

dia tidak yakin dengan apa yang akan terjadi. Dia

segera berganti pakaian dengan setelan manis

yang menutup rapat seluruh tubuhnya. Dia juga

membiarkan wajah nya polos apa adanya, hanya memakai pelembab bibir saja.

Apalagi yang harus di aplikasikan pada wajahnya.

Tanpa polesan apapun, wajahnya sudah tampak memukau. Tuhan sudah sangat baik padanya,

memberikan anugerah kecantikan rupa yang

begitu sempurna tiada cela. Jadi, untuk apalagi

dia mengutak atiknya.

Setelah meyakinkan diri, akhirnya Sherin pergi

menuju cafe yang sudah di janjikan. Selama di

perjalanan, hatinya tiba-tiba saja berdebar tidak karuan. Dia benar-benar tidak bisa menebak apa

yang akan terjadi nanti. Dan yang jelas, hatinya

saat ini sangat sulit di kendalikan.! Dia mulai

merasakan tidak nyaman, mungkinkah mereka orang-orang jahat?

Tiba di tempat tujuan, Sherin memilih vallet

parking agar bisa segera masuk.

"Selamat malam mbak Sherinda..Apa anda

sudah melakukan reservasi sebelumnya.?"

Pelayan cafe yang berjaga di depan langsung

mengenali Sherin dan terlihat menyambutnya.

"Saya ada janji bertemu dengan Tuan Roman."

"Ohh..Tuan Roman, mari, saya akan mengantar

anda menuju ruangannya."

Sambut pelayan itu dengan wajah yang tampak

terkejut sambil kemudian perlahan melangkah membimbing Sherin yang mengenakkan kembali kacamata hitamnya dan kini berjalan anggun

menuju ruangan yang di tunjukkan pelayan.

Ada banyak pengunjung Cafe yang mengenali

dirinya. Dan mereka langsung saja heboh menggosipkan Sherin yang hari ini sedang jadi

pusat pemberitaan di berbagai media massa.

Tapi Sherin tidak sadar sama sekali akan hal

itu, karena hari ini dia memang mematikan

ponsel serta menutup semua akses informasi.

Tiba di dalam ruangan, Sherin di sambut oleh

manager cafe yang sedang menyiapkan tempat

bersama dua orang pelayan.

"Silahkan tunggu sebentar Mbak, kebetulan

Tuan Roman sudah tiba di parkiran."

Ucap manager cafe sambil memberi isyarat

pada pelayan untuk melayani Sherin dengan

sebaik mungkin.

"Terimakasih.."

Sahut Sherin sambil mendudukkan bokongnya

di atas sofa. Dia mengamati seluruh ruangan

yang terlihat sangat nyaman itu, sepertinya ini

adalah ruangan terbaik di Cafe ini.

Beberapa waktu kemudian ke dalam ruangan

muncul pria misterius yang tadi siang menolong

nya. Dia datang bersama pria yang satunya lagi

di sambut langsung oleh manager cafe yang

terlihat begitu segan terhadap pria misterius itu.

"Selamat malam Tuan Muda.."

Sambut sang manager sambil membungkuk

hormat di hadapan pria itu. Sherin ikut berdiri

menyambut kedatangan Pria misterius itu

yang kini sudah sampai di hadapan Sherin.

"Selamat datang Tuan.."

Sambut Sherin sambil menundukkan kepalanya

sedikit. Pria itu tampak membuka masker penutup wajahnya. Dia tidak perlu lagi menutupi wajahnya

saat ini. Namun hal itu justru membuat Sherin

terkejut bukan main begitu melihat penampakan

pria itu. Jantung nya tiba-tiba berdebar kencang.

Masya Allah.. Tuan Muda Kertaradjasa..

Mata Sherin tampak mengerjap, tidak percaya

pada apa yang di lihatnya. Benarkah ini, benarkah

dia sedang berhadapan dengan Devan Kanigara

Elajar, Tuan muda Kertaradjasa..??

"Selamat malam Nona Natakusumah.."

Pria misterius itu yang tiada lain adalah Devan

mengeluarkan suara khas nya yang sangat berat

dan dalam. Tatapan nya yang tajam tampak fokus

pada wajah Sherin yang sedikit memucat.

"Se-selamat malam Tuan Elajar.."

Sherin menyahut dengan suara sedikit bergetar

sambil menundukkan kepalanya. Devan tampak

bergerak, kemudian mengibaskan jas nya, lalu

duduk tenang penuh gaya serta kharisma yang

sangat menyilaukan mata. Sosoknya terlihat

begitu elegan dan mempesona. Kakinya tampak

menyilang dengan kedua tangan di letakkan

di atas sandaran sofa.

"Kenapa masih berdiri .? Duduklah.!"

Devan kembali mengeluarkan suara nya dengan

tatapan tiada henti memecah sosok Sherin yang

sontak bergerak pelan, duduk kembali di depan

Devan sambil tersenyum canggung.

Sherin berusaha menguasai dirinya. Dia tidak

boleh terlihat mengenaskan di depan pria yang

sangat terhormat ini. Dia tahu benar siapa pria

ini. Semua orang yang berkecimpung di dunia

hiburan, pasti mengenali siapa itu Tuan Devan Kanigara Elajar..Namun, ada banyak pertanyaan

yang kini bersarang di kepalanya.

"Bagaimana.. kau mau makan dulu, atau kita

langsung bicara pada pokok pembahasan.?"

Devan memulai pembicaraan. Roman terlihat

setia berdiri di belakangnya sambil mengamati

Sherin yang kini mengangkat wajah nya dengan

ragu. Mata mereka saling menatap sebentar.

Tapi Sherin segera menarik pandangannya,

dia tidak ingin bersikap lancang.

"Mohon maaf sebelumnya Tuan Elajar. Saya

rasa, sebaiknya kita berbicara langsung pada

pokok pembahasan saja. Saya benar-benar tidak mengerti kenapa anda mengundang saya datang kesini."

Bibir Devan terangkat sedikit. Tatapannya kini

terlihat mengamati keseluruhan sosok Sherin.

Harus dia akui, wanita ini memang sempurna.

Pantas saja para lelaki hidung belang itu berani membayar mahal untuk mendapatkan nya.

"Baiklah Nona Sherin..Aku ingin menawarkan

sesuatu padamu. Sebuah kesepakatan..!"

Sherin kembali mengangkat wajah nya. Kali ini

raut wajahnya terlihat sedikit berubah, terkesan

curiga dengan perkataan Devan.

"Kesepakatan, apa itu Tuan.? Sebelumnya saya

ingin menegaskan sesuatu. Tolong perlakukan

saya sebagai wanita beradab. Saya hanya akan

menerima pekerjaan sesuai dengan keahlian

dan kemampuan saya saja.!"

Devan menautkan alisnya mendengar uraian

singkat dan padat yang di lontarkan oleh Sherin.

Aneh, wanita ini sepertinya sedang mencoba

membentengi dirinya. Bibirnya menyeringai

tipis penuh ironi. Berani berulah juga rupanya

wanita ini, seolah dia sangat berharga.!

"Jadilah istriku Nona Sherinda Maheswari..!"

Deg !

Jantung Sherin langsung terguncang dengan

mata yang membulat sempurna. Kedua mata

mereka saling menatap kuat. Tuhan..lelucon

macam apa ini, sungguh..sangat menggelikan.!

Tidak lama Sherin tertawa kecil dan renyah yang membuat mata Devan terpana dalam diam.

Suara tawa wanita yang ada di hadapannya itu terdengar begitu merdu merayu membuat aliran

darah di tubuh Devan langsung berdesir hebat.

Ohh shit.! wanita ini penuh dengan racun yang

sangat berbahaya. Pantas saja banyak pria

tergila-gila padanya.

"Aku tidak bercanda Nona Sherin.!!"

Devan melempar satu map kuning ke hadapan

Sherin yang langsung menghentikan tawanya.

Matanya kini beralih pada map kuning itu. Raut

wajahnya tiba-tiba saja berubah keras.

"Apa ini.? Sebenarnya apa yang anda inginkan

Tuan Devan Kanigara Elajar.?"

Suara Sherin terdengar tegas dan jelas dengan

tatapan yang kini berubah tajam, menghujam

wajah Devan yang menyeringai tipis. Keduanya

tampak saling menatap, mengadu kekuatan dan

kelihatannya tidak ada yang ingin mengalah.

Roman sampai menautkan alisnya melihat

keberanian model cantik itu.

"Pelajari nota itu sedetail mungkin. Kalau setuju,

besok siang kau bisa datang ke kantor. Setelah

itu kita akan melangsungkan pernikahan."

Tegas Devan sambil kemudian berdiri tegak,

merapihkan kembali pakaiannya. Setelah itu

dia berlalu pergi dari hadapan Sherin yang kini

hanya bisa terdiam seperti orang bodoh.!

"Pikirkan baik-baik Nona.. Kalau sudah yakin,

anda bisa menghubungi nomor saya di sini

untuk membuat janji temu dengan Tuan Muda.."

Roman menyimpan kartu nama di atas meja

di hadapan Sherin yang masih terdiam dalam

ketidakpercayaan atas apa yang kini sedang

berlaku di depan matanya..

*****

Bersambung...

1
Anonymous
Maaf saya kurang nyaman membacanya spasi antar tulisan jauh menurutku, thor tolong d perbaiki ya
Jio
Luar biasa
Jio
Lumayan
Nova Nurdin
bager teiung ah si sherin na oon hahah
Rizka Susanto
pak presdir multitalenta ternyata...., 😂
Asmainiati Pelis
aku nggak tau kapan mulai terbit novel ini,tp aku mulai membaca novel ini dari th 2021,sampai sekarang aku berulang kali baca cerita ini(2025),nggak ada bosannya,
Rizka Susanto
ada ya ibu kandung yg kya gtu.., 😌
Selamet Turipno
sudahlah sampai disini sajalah kalian baca caritaPEPEK ini
Jati Rianingsih
aku baca novel mu ini setiap tahun thooor dulu masih 1 juta yg like sekarang aku liat sudah 2 juta subhanallah. sehat selalu thooooor udah gak ada lagi kah gebrakan 2025 untuk novel terbaru?
Rizka Susanto
jangan pingsan ya km pengharum ruangan 😆😅
Rizka Susanto
klo mng Brian bneran cinta sama serin
harusnya percaya dunk sama serin,kan udh liat sdri klo Arnold udh babak belur dihajar serin,
logikannya klo serin berkhianat pst mrk udh diatas ranjang dunk bri..., km ini gmn sih😁
Siti Nina
👍👍👍👍👍
Resti Yuliani
sebenrnya aku ga nyaman banget dengan spasi antar tulisannya... kejauhan buat aku, ga nyaman gitu bacanya
Siti Nina
Gak pengen berhenti baca ni novel ceritanya gak ngebosenin Keren banget 👍👍👍
Nuryati Yati
banyak yg pingsan 😆
Indri as
author pindah lapak atau bagaimana? kenapa gak lnjut ta buat novel?
Aseyrah Butik
Luar biasa
Siti Nina
Ya ampun bener" keren ceritanya 👍
Anggraeni Leea: bener bener keren cerita nya mbak.,sampe saya gak tau udah berapa kali bolak balik baca cerita ini🤭.,emang semua karya author Syan the best lah.,semua cerita nya sudah saya baca bolak balik😁
total 1 replies
Siti Nina
Wadidaw mantap 👍 nyuksep" kn jdi nya jdi ngakak byangin mereka berdua nyuksep 😂😂😂
Siti Nina
waw amazing 👍👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!