NovelToon NovelToon
Perceraian Paling Hina

Perceraian Paling Hina

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Beda Usia / Pelakor
Popularitas:48.6k
Nilai: 5
Nama Author: Septi.sari

Biasanya, perceraian dilakukan antara dua orang atas kesadaran masing-masing diantaranya.

Retaknya rumah tangga, hubungan yang sudah tidak harmonis lagi, dan perihal pelik sebagainya.

Namun berbeda yang dirasakan seorang model sekaligus Aktris cantik yang benama Rania. Tepat satu tahun di hari pernikahanya, Rania mendapat kejutan perceraian yang di lakukan suaminya~Pandu.

Tanpa memberi tahu Rania, Pandu langsung saja membuat konferensi pers terhadap wartawan, bahwa Rania adalah sosok wanita yang begitu gila karir, bahkan tidak ingin memiliki seorang anak pada wanita umumnya.

Rania yang saat itu tengah melakukan pemotretan di Amerika, tidak pernah tahu menahu, bahwa suami yang begitu dia cintai menceraikannya secara hina. Rania sendiri sadar, saat melihat berita dari televisi internasional.

Dan setelah kedatangn Rania ke tanah air. Dia baru tahu, jika gugatan cerai yang dia terima, semata-mata hanya untuk menutupi perselingkuhan Pandu dengan sahabatnya sesama model~Laura.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Septi.sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 13~PPH

Langkah kaki Nadia mengikuti suara tersebut, yang rupanya berada dalam kamar mandi.

"Oh yeah baby ... Cepat lakukan terus! Kau benar membuatku gila ...."

"Eugh ... Aku tidak dapat menahan semua ini dari dirimu, baby!"

"Ahh ...."

"Lakukan terus sayang ... Aku hampir sampai ...."

Nadia semakin di buat penasaran dengan racauan-racauan laknat Aston, yang tertahan didalam kamar mandi. Perlahan, Nadia memberanikan diri untuk membuka kamar mandi, karena memang Aston lupa menguncinya.

'Apa Tuan membawa wanita kedalam kamarnya, ya?"

Dan betapa terkejutnya Nadia, saat mendapati foto seorang wanita yang tengah tersenyum sambil menopang kedua tanganya, kini tengah berdiri tegak bersandar di atas wastafel, dengan posisi menghadap kearahnya.

Spontan Nadia langsung membekap mulutnya dengan kedua tangan.

'Nggak ... Nggak mungkin! Aku pasti salah lihat!'

Karena posisi Aston yang membelakangi tubuhnya, jadi pria dingin itu belum menyadari jika ada seseorang yang tengah melihat kebiasan anehnya berfantasi.

"Oughh!"

Teriakan Aston, saat hasratnya sudah sampai batas nirwana, dengan wajah mendongak sambil terpejam kuat.

Lega. Disaat Aston sudah berhasil mengeluarkan benih-benihnya, yang kini memuncrat diatas lantai kemana-mana.

Nadia menggelengkan kepalanya, mencoba menepis semua yang dia lihat saat ini.

Setelah itu, Nadia langsung beranjak dari sana sambil menutup kembali pintu tersebut. Antara terkejut, dan juga gugup. Nadia sedikit keras membanting pintu kamar mandi, hingga membuat sang empu di dalamnya, spontan tersadar.

DER!

Mata nyalang Aston membola, kala mendengar sesuatu dari pergerakan pintu kamar mandinya.

Pria itu langsung menaikan kembali celana kolornya, yang tadi dia biarkan terbuka sedikit diarea depannya.

'Apa tadi ada seseorang?'

Aston kemudian membuka pintu tersebut, sambil mengedarkan pandangan keluar.

'Nggak ada siapa-siapa?'

Aston belum menyadari jika ada sebuah nampan berisi makanan diatas nakas sebrang tempatnya. Dia lalu kembali kedalam kamar mandi, dan langsung mengambil foto wanitanya, untuk dia simpan kembali didalam laci nakas.

Degh!

Jantung Aston berpacu, kala dia melihat nampan makanan yang telah ditinggalkan Nadia didepanya saat ini. Perasaan cemas mulai menyergap hatinya, takut jika perbuatanya sudah di ketahui oleh seseorang.

'Jadi benar? Tadi ada orang yang masuk kesini? Nggak ... Aku harus tahu siapa yang tadi masuk kesini!'

Dengan cepat, Aston langsung mengenakan kaos putih oblongnya, dan segera turun untuk menemui sang mamah. Karena hanya ibunya lah yang pasti menyuruh pelayan untuk masuk kedalam kamar pribadinya.

Sementara di dalam kamar, Rania sudah bersiap untuk tidur dengan mematikan lampu tidur di sebelahnya. Namun belum sampai, fokusnya teralihkan saat mendengar suara ponsel berdering, namun tertahan karena berada dalam tas kerjanya.

Rania bangkit, dan turun kembali untuk mengambil ponselnya.

"Daniel? Ngapain telfon malam-malam begini?"

Setelah itu, Rania menggeser tombol hijau tanpa berpikir kembali.

"Ada apa, Daniel?"

"Syukurlah Rania, kamu belum tidur! Karena ada kabar gembira yang harus kamu dengar!" seru Daniel yang kini suaranya terdengar sangat bahagia.

"Katakan Daniel ... Kabar gembira, apa?"

"Mr' Rayon baru saja menghubungiku Rania. Dia mengeluarkan prodak terbarunya ... Dan meminta kamu yang menjadi Brand Ambasador nya! Bagaimana?" papar Daniel antusias.

Rania hanya menghela nafas dalam. Wajahnya sama sekali tidak tersirat rasa bahagia disana. Dia sudah lelah bergelut dalam dunia akting saat ini.

"Daniel ... I'am sorry! Tapi aku sudah memutuskan lusa untuk ke Semarang! Aku ingin vakum terlebih dahulu. Jadi aku sudah tidak tertarik apapun itu, jika menyangkut dunia perModelan!"

Wajah Daniel menahan kecewa. Namun dia sudah berjanji, akan mendukung apapun itu yang di lakukan Modelnya.

"Kau yakin?"

"Tentu! Keputusanku sudah bulat. Dan aku sudah menyiapkan semuanya untuk perjalananku esok! Kalau bisa, carikan saja Model lainnya."

"Mr' hanya tertarik denganmu Rania! Baiklah ... Apapun itu aku pasti akan mendukungmu! Hati-hati dalam perjalananmu. Kabari aku jika kau sudah sampai disana."

Setelah itu, Rania langsung mematikan panggilan telfonnya, setelah sedikit bercengkrama dengan mantan Managernya dulu.

TOK! TOK!

"Mah ... Buka dulu, ada yang ingin Aston tanyakan?"

Nyonya Lisa yang baru juga akan tidur, sontak bangun kembali saat pintu kamarnya di buka oleh sang putra saat ini.

"Anak itu mengganggu saja! Apa iya dia ingin tidur disini, kaya dulu-"

Tuan Domanick yang masih sibuk dengan laptop kerjanya hanya tertawa, saat sang istri menggerutu karena bayi besarnya itu.

"Mungkin iya, Mah ... Sudah sana bukain!"

"Iya Aston, ini Mamah jalan!" teriak nyonya Lisa sambil mendekat kearah pintu.

KLEK!

"Mah ... Siapa yang sudah menaruh makanan di dal-"

"Nadia! Mamah yang sudah menyuruh dia. Kenapa memangnya? Kamu mau marah-marah lagi sama dia? Iya?" sahut nyonya Lisa sambil menajamkan matanya.

Aston spontan menunduk, menggaruk tengkuknya yang tidak terasa gatal.

"Nggak! Aku cuma mau tanya. Ya sudah ... Aku naik lagi!" kata Aston yang langsung menciut, saat melihat mata nyalang sang ibu. Setelah itu dia menghela nafas kasar, "Night, Mah!" Aston mengecup kening sang mama.

Melihat hal itu, tuan Domanick terkekeh sambil berteriak, "Mana kiss night buat papah, Aston!"

Aston menoleh sekilas, menekuk wajahnya menahan kesal dan malu, setiap sang papah meledeknya seolah dia putra kecil mereka dulu.

Tawa nyonya Lisa seketika pecah, dan langsung masuk kembali kedalam kamarnya.

...............

...............

'Kurang ajar! Bagaimana aku bisa lupa mengunci kamarku. Apa pelayan itu sudah mendengar? Atau bisa jadi dia melihat aktivitasku? Suara pintu itu ... Mungkin pelayan itu yang menutupnya setelah dia membuka! Nggak ... Aku tidak akan diam!'

Nadia langsung mengunci pintu kamarnya. Dia menenggelamkan tubuhnya didalam selimut, berharap apa yang tadi dia lihat, hanyalah angin berlalu.

'Apa pria dewasa yang belum memiliki pasangan, akan melakukan hal seperti itu?'

"Ya ALLAH ... Sadar, Nad!"

Nadia mengusap kasar wajahnya, untuk menyadarkan pikiranya tentang kejadian tadi.

"Nggak mungkin! Pasti ada sesuatu yang salah. Nggak ...."

Nadia terus saja bergumam sendiri, mencoba menepis kembali atas hal yang baru saja dia lihat.

Dan lama kelamaan, pelayan muda itu tertidur dengan rasa penasaran yang mengganggu pikiranya.

*

*

*

*

*

*

Mobil Laront sudah terpakir didepan, karena Rania melarang anggota keluarganya untuk mengantarkan ke Bandara.

"Hati-hati, Sayang! Kabari Mamah jika sampai!" Nyonya Lisa mendekap kuat tubuh putrinya.

"Wanita kuat! Nggak masalah dihantam beberapa masalah. Dan itu hanya kecil saja," tuan Domanick menghentikan jari kelingkingnya, memberi semangat untuk sang putri.

"Have fun putri kecil Papah!" dan sekarang gilirannya untuk memeluk sang putri.

Nadia hanya menatap dari jarak jauh, melihat bagaimana sikap keluarga Rania yang begitu menyejukan. Namun bukan hal itu tujuannya. Entah mengapa setelah kejadian tadi malam, dia seolah ingin mengetahui lebih dalam, siapa keluarga besar Ramos yang sesungguhnya.

"Kabari aku setelah sampai!" ujar Aston mengusap rambut blonde sang adik.

Rania mengangkat kedua jempolnya, lalu segera masuk kedalam mobil bersama Laront.

"Kamu tidak ingin pulang kampung juga, My sweet girl?"

"Baby ... Sejujurnya, yes I do! Tapi banyak kerjaan yang harus aku selesaikan!" jawab Laront dengan nada kecewa.

Rania hanya terkekeh. Dia tahu jika nenek sang asisten dari pihak ibu, asli dari kota Banyumas, yang artinya masih satu wilayah jawa dengan rumah neneknya.

.................

.................

Terimakasih atas dukunganya kak.

jangan lupa klik permintaan update, jika suka ceritanya 🙏

1
Adinda
semoga Rania sama Aston jangan yang lain thor
Septi.sari: baik kak adinda, tunggu bab selanjutnya🤣
total 1 replies
Kusii Yaati
sebenarnya pada siapa nanti hati Rania akan berlabuh Thor,sama Aston,apa sama Dimas atau mungkin kembali ke pandu...di antara mereka bertiga aq lebih suka Rania sama Aston sih🤭😁
Septi.sari: kak, tunggu bab selanjutnya ya 🤣authornya masih bingung😆
total 1 replies
Adinda
Nadia sama dimas aja Thor, buat rania nikah sama Aston thor
Adinda
thor rania sama Aston saja jangan dimas atau pandu ya thor
Septi.sari: tunggu Aston setelah sampai Semarang kak. 😁
total 1 replies
Ilyas Ari
semakin seru cerita nya
lanjut thor
Septi.sari: semakin menegangkan kak. dua2nya saling nyamar, gemes 🤣
Devi ana Safara Aldiva: kalau memang masih saling mencintai buat kembali bersatu... dengan di beri sedikit ujian biar seru
total 2 replies
Mundri Astuti
lah emaknya Laura ngga langsung kasih ultimatum ke Laura y, padahal dah ditekanin ma Aston
Septi.sari: next bab ya kak, ini masalahnya orang tuanya baru saja ke LN 🤧
total 1 replies
Adinda
Rania sama Aston saja thor
Septi.sari: tunggu next bab ya kak. bakal ada kejutan 🤗
total 1 replies
Ilyas Ari
lanjut thor
Septi.sari: baik kak ilyas 🙏🙏
total 1 replies
Rizky Sandy
ak nunggu Laura mati aja Thor,,,,
Septi.sari: kak ngakak 🤣🤣😭😭
total 1 replies
Myra Myra
Thor nape Ae perangai dia jauh dari ibu dan bapa Ae jgn2 tertukar agak Ae Ngan Rania....😅😅😅 cepat bertindak ibu dan bapa Laura...ank mu gatai sgt tu....
Myra Myra: yekew...nape perangai mcm tu pelik🤣🤣🤣
Septi.sari: ndak kak, tapi Laura emang bener anak emak bapaknya 🤣
total 4 replies
Kusii Yaati
lama2 muak aq sama Laura...dah lah Aston bikin end aja tuh si jalang jablai 😤
Septi.sari: ambisinya terlalu besar kak. author aja gemes 😆
total 1 replies
Adinda
buat Aston rania menikah thor
Septi.sari: kak nanti author timbang ya 😍
total 1 replies
Myra Myra
kdng jadi muak Ngan Laura...bila dia nak tumpaskan hama satu niey
Septi.sari: Ambisinya terlalu besar kak 😅
total 1 replies
Rizky Sandy
cerdas dia bilang,,,,,
Septi.sari: Kalau Aston tidak perlu diragukan kak.😍
total 1 replies
Kusii Yaati
kenapa Aston kayak agak lembek sama Laura padahal kalau sama Nadia aja bengis banget 🙄
Myra Myra
tak sangka perempuan murahan Laura...
Bela Viona
masih baca alur ny. semoga seru
Septi.sari: selamat membaca kak 😇
total 1 replies
Nadira ST
si pandu lagi nyamar
Septi.sari: pada curiga ama Pandu ya kak 🤭🤣
total 1 replies
Adinda
Aston sama rania aja thor jangan yang lain dimas cocok sama nadira thor
Septi.sari: kita lihat nanti ya kak 🤭
total 1 replies
Myra Myra
dah Ae merampas pandu sekarang nak Ansto bole....jgn Thor....pompun tamak....
Myra Myra: hrp begitu Ae Thor ..hama niey kena tebas sekali
Septi.sari: tenang kak, Aston nggak bakal tertarik 🤭
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!