Revenge Took Me To Hell

Revenge Took Me To Hell

Melamar Kerja

"Selalu ingat tujuanmu datang ke sana, jangan lupakan sakitnya mama karena perbuatan mereka, andai mereka tidak mencelakai kakek dan nenekmu maka mama tidak akan jadi seorang simpanan dan kamu tidak akan hidup untuk terus di sembunyikan seperti ini"

Kata-kata yang terus terngiang dalam pikiran seorang wanita muda itu agar terus memotivasinya menuntut balas atas luka yang harus sang mama dapatkan dan kehidupan memilukan untuk nya karena harus hidup dalam persembunyian sepanjang hidupnya karena ulah seseorang yang sudah menghancurkan hidup keluarga mamanya

"jangan lupakan penderitaan mommy kamu Danica" ujar seorang wanita bernama Danica Xaviera yang kini terus menyemangati dirinya sendiri untuk bisa segera mencapai tujuan hidupnya untuk saat ini

Langkah kaki Danica dengan pasti menyusuri jalanan menuju sebuah gedung besar dan cukup tinggi menjulang "kamu pasti bisa Danica " Danica terus menyemangati dirinya sendiri untuk bisa mencapai tujuannya

berbekal surat rekomendasi dari dosen pembimbingnya saat kuliah beberapa waktu lalu, Danica berjalan ke meja resepsionis " permisi nona " ucap Danica dengan sopan

"saya mau mengantarkan surat rekomendasi untuk bekerja di sini dari tuan Smith Jhonson " Danica menyerahkan satu map cokelat pada petugas resepsionis

Mendengar nama Smith Jhonson tentu membuat petugas resepsionis itu bersikap sopan dan ramah " ini akan di berikan pada siapa nona " tanya petugas resepsionis itu dengan sopan

"pada tuan Lionel, pimpinan King Group" balas Danica dengan senyum ramahnya

"kebetulan tuan Lionel sedang ada keperluan di luar jadi sepertinya anda akan percuma jika menunggu" ucap petugas resepsionis tersebut

"tidak masalah nona, saya hanya berniat menitipkan surat itu, tuan Lionel bisa menghubungi saya setelah beliau membacanya, saya sudah meninggalkan nomor kontak saya di bagian belakang amplop " tunjuk Danica pada amplop yang sudah berada di tangan wanita di depannya

Petugas resepsionis itu melihat bagian belakang amplop dan memang benar di sana terdapat sebuah nomor telpon lengkap dengan nama "baiklah akan saya sampaikan pada tuan Lionel" ucap petugas resepsionis tersebut

"terima kasih nona, saya permisi" di rasa sudah cukup, Danica pamit pergi dan akan menunggu dirinya di hubungi

Danica berjalan perlahan dengan pernah percaya diri "ingat Danica jangan terlalu kentara, kamu harus bertindak sepelan mungkin agar tidak menimbulkan kecurigaan apapun" Danica selalu mengingatkan dirinya sendiri untuk tidak gegabah dan selalu berhati-hati dalam bertindak

Usai mengantarkan surat rekomendasi untuk bekerja di King Group, Danica memutuskan untuk berbelanja kebutuhan apartemennya sebab ini adalah hari pertama ia menginjakan kaki di Indonesia, jadi ada banyak hal yang harus ia beli untuk melengkapi kebutuhannya selama tinggal di Indonesia

"di sini terlalu panas" gerutu Danica akan cuaca di Jakarta yang terbilang panas untuknya, berbeda sekali dengan Swedia, negara kelahirannya

Masih asyik memilih keperluannya, tiba-tiba ponsel Danica berdering dan saat Danica melihatnya, Danica langsung memutar bola matanya malas namun tak urung untuk tidak mengabaikan panggilan itu

" ya mom" ucap Danica ketika mengangkat panggilan dari wanita yang melahirkannya

"apa kamu sudah bekerja di sana" tanya mommy dari Danica yang bernama Brigitta

Danica berdecak kesal tanpa suara " ayolah mom, Danica baru satu hari di sini, tidak mungkin langsung bekerja di sana, apa mommy lupa dengan perkataan Mommy pada Danica saat Danica akan berangkat " tanya Danica

"maaf Danica" ibu dari Danica tersadar dari kesalahannya "mommy suka lepas kendali setiap mengingat kehidupan kita yang jauh dari kata baik-baik saja" ujar Brigitta dengan lirih

Saat mendengar suara lirih Brigitta hati Danica serasa di remas-remas "apa Daddy baru saja datang" tebak Danica yang langsung di jawab dengan tangisan pertanda tebakannya benar

"iya Danica, Daddy mu marah karena mommy mengizinkan kamu untuk pergi ke Indonesia, dia kesal pada Mommy karena tidak meminta izin padanya, tapi kamu kan tahu kalau Mommy tidak mungkin meminta izin padanya saat dia sedang di Inggris " isak Brigitta menceritakan kesedihannya ketika ayah dari Danica membentak bahkan tak segan untuk memukulnya

"Mommy lelah sekali Danica, tapi Mommy tidak bisa lari, Daddy kamu menahan Mommy dengan begitu kuat " ujar Brigitta dengan isak tangis

"itu karena Mommy terlalu bodoh, Mommy bodoh karena jatuh cinta pada Daddy yang jelas-jelas tidak mencintai Mommy sama sekali" ucap Danica dengan sinis

"dulu Daddy kamu sangat baik Danica, dia memperlakukan Mommy begitu lembut apalagi saat hadir kamu di rahim mommy setelah penantiannya bertahun-tahun untuk memiliki anak" suara Brigitta bergetar mengingat kenangannya dulu bersama ayah dari putrinya ketika masih awal mereka bersama

"tapi semuanya berubah setelah istrinya yang lama tidak bisa hamil, berhasil mengandung, bahkan sampai memberikan tiga anak untuk Daddy kamu " ucap Brigitta dengan lirih

Danica hanya bisa menghela nafas panjang "sudahlah Mom, jangan terlalu mengambil hati sikap Daddy, Danica di sini untuk menuruti keinginan mommy membalas dendam pada uncle Dario yang sudah menghancurkan hidup Grandpa dan Grandma sehingga Mommy terjebak dengan Daddy" ucap Danica dengan lembut

"maafkan Mommy Danica, demi membuat hati Mommy sedikit terobati, kamu harus datang ke negara asing untuk menuntut balas atas perbuatan mereka pada kedua orang tua Mommy " ucap Brigitta dengan isak tangis

"tidak masalah mom, yang penting hati mommy akan jauh lebih baik biarpun tidak bersama Daddy" balas Danica

"jika mommy harus memilih, mommy lebih baik mengejar cinta Daddy kamu, tapi mommy juga gak boleh egois Danica, sejak awal Daddy kamu sudah memiliki istri dan daddy kamu juga sudah menegaskan tidak akan meninggalkan istrinya biarpun mommy memberikan banyak anak untuk Daddy, ini salah mommy yang malah jatuh hati pada daddy kamu" Brigitta kembali terisak setiap mengingat dirinya mencintai suami orang biarpun ia sudah melahirkan anak untuk pria itu

"sudahlah mom, bukan salah mommy jatuh hati pada Daddy karena dulu Daddy sebaik itu memperjuangkan hidup mommy. Ini semua salah uncle Dario yang sudah membocorkan rahasia Grandpa sehingga kelompok Daddy bisa menyerang Grandpa dan membuat Mommy dan grandma jadi tawanan kakek" ujar Danica dengan menahan sesak di dadanya setiap mengingat kehidupan keluarganya yang terombang-ambing tak jelas

Dan kata-kata grandma nya pada sang mommy sebelum ajal menjemput juga terus terngiang di kepalanya "kamu harus menghancurkan keluarga Lucas dan Dario Brigitta, karena mereka hidup kita harus di pengasingan seperti ini dan Daddy kamu harus meninggalkan Mommy sendirian untuk menjalani hidup" ucap wanita paruh baya bernama Mona Ariadne Clarabella, mama kandung dari Brigitta

"Brigitta janji mom, Brigitta janji akan menuntut balas pada mereka yang sudah membuat hidup kita menderita mom" ucap Brigitta pada sang ibunda yang sedang menanti malaikat maut untuk datang menjemputnya

dalam hati Danica bertekad akan menuntut balas atas perbuatan Lucas dan Dario di masa lalu, yang mana itu membuat kehidupan keluarganya menderita "karena kalian aku harus hidup menjadi anak yang di buang dan tidak di anggap sama sekali oleh Daddy, aku di sembunyikan dan mommy ku hanya di jadikan seorang wanita simpanan selama bertahun-tahun " geram Danica penuh tekad untuk menuntut balas pada keluarga besar Lucas Barayev Efendi dan Dario Maxwell, orang yang ia targetkan sejak ia duduk di bangku sekolah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!