NovelToon NovelToon
Teman Diatas Ranjang

Teman Diatas Ranjang

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mafia / Dikelilingi wanita cantik / One Night Stand / Percintaan Konglomerat / Teen School/College
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: redwinee

Catherine dulunya adalah murid kutu buku yang polos dan kerjaannya hanya belajar di perpustakaan. Namun suatu hari, dia terlibat taruhan dengan Bastian. Mereka mereka memulai sebuah taruhan gila dan semenjak itu hidup Catherine benar-benar berubah drastis. Bastian mengajarinya hal-hal aneh dan liar yang tidak pernah Catherine ketahui ataupun coba sebelumnya.

Intinya, Bastian dan Catherine adalah teman di atas ranjang.

Hubungan mereka hanya sebatas sebagai teman yang saling memanfaatkan untuk memuaskan nafsu.

Tidak kurang, tidak lebih.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon redwinee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

20. Pemilik Kelab Malam

“Ayo, aku akan mengantarmu kembali ke asrama,” ujar Bastian namun Catherine menggeleng untuk menolak tawarannya itu.

“Tidak, aku masih mau bekerja,” balas Catherine tetap bersikeras untuk ikut pulang bersama Bastian.

“Sudah kubilang pekerjaan ini tidak cocok untukmu.”

“Dan sudah kubuktikan tadi pekerjaan ini cocok untukku,” balas Catherine lagi menantang membaut Bastian menggaruk pelipisnya sekali yang tidak terasa gatal.

Sepertinya berdebat dengan Catherine benar-benar membutuhkan kesabaran lebih. Entah pergi kemana sisi polos dan diam milik wanita itu seperti yang dirumorkan oleh orang-orang di kampus. Sebab sekarang yang Bastian hadapi adalah Catherine yang keras kepala dan berani untuk menantang setiap perkataannya.

‘Kau bahkan tidak tahu cara membalas ciumanku,’ ejek Bastian dalam hati.

Jika Bastian mengucapkannya secara langsung, Catherine malahan bisa lebih kesal dan tidak jadi mau pulang bersamanya.

“Jadi kau benar-benar serius dengan pekerjaan ini?” tanya Bastian dengan raut menelitinya, sebab ia tahu betul Catherine terlihat sangat tidak nyaman berada di tempat ini.

Catherine juga tidak tahu apa yang tengah terjadi dengan dirinya itu, tetapi dia terbawa suasana. Apalagi setelah Bastian yang menentangnya seperti itu, Catherine terbawa arus dan melakukan hal gila itu.

“Iya,” jawab Catherine terlihat penuh percaya diri.

“Kalau begitu aku akan menemanimu disini,” balas Bastian lagi yang tidak mau kalah.

Baru Catherine hendak membuka mulut untuk melayangkan protesnya Bastian langsung buru-buru menyelanya lagi.

“Ingat taruhan kita masih berlaku, aku sudah bersikap baik hati dengan membiarkan kau bekerja disini tetapi tetap dalam pengawasanku,” ujar Bastian yang berusaha mengalah.

Catherine akhirnya diam sejenak, menelan kembali kalimat protesnya itu.

“Seperti ayahku saja,” gumam Catherine pelan sebab Bastian bertindak sebagai seorang ayah yang mengantarkan anaknya ke sekolahnya dan menemaninya karena ini baru hari pertama anaknya bersekolah. Dan Bastian juga cerewet seperti bapak-bapak.

“Apa katamu?” tanya Bastian yang sepertinay mendengar sesuatu dari mulut Catherine.

“Tidak,” Catherine langsung menggeleng keras kemudian pergi dari sana.

Catherine kemudian pergi ke ruangan lokernya lagi untuk mengganti heels miliknya yang sudah tinggal satu itu dengan sepatu ketsnya kembali kemudian kembali ke ruangan utama di kelab malam itu untuk mengantarkan minuman ke lantai dansa.

Catherine dapat mendengar beberapa pria bersiul ke arahnya saat Catherine membwa nampan berisi minuman dan berjalan melewati mereka. Catherine berusaha menghiraukan siulan itu dan terus fokus pada pekerjaannya.

Tidak bohong jika Catherine merasa sedikit gugup sekarang, bukan karena pekerjaannya tetapi karena Bastian yang memperhatikannya secara terang-terangan dari tempatnya duduk di ujung sana. Bastian terus menancapkan fokusnya pada Catherine tanpa mengalihkan pandangannya barang sedetikpun.

Catherine kemudian berhenti di sebuah meja bulat dekat area lantai dansa kemudian mulai menaruh minuman itu ke atas meja. Tiba-tiba suara siulan para tamu itu semakin keras.

Bastian di ujung sana sudah mau berdiri dan menghampiri Catherine sebelum manik mereka bertemu untuk sesaat dan Catherine menatapnya dengan tajam.

Catherine menggelengkan kepalanya dengan pelan sebagai isyarat kepada Bastian.

“Duduk diam disana,” ujar Catherine tanpa mengeluarkan suara namun Bastian bsia menangkap perkataan wanita itu dari gerakan bibirnya.

Bastian akhirnya menurut.

Bastian terus memperhatikan mereka, lebih tepatnya pandangannya berpindah ke para pria yang duduk di meja itu, secara kurang ajaranya menatap tubuh Catherine kemudian menunjuk-nunjuk ke tubuh wanita itu sembari memberi isyarat kepada teman yang duduk disampingnya.

Bastian masih berusaha duduk diam dan menuruti perintah Catherine itu sebelum akhirnya lepas kendali setelah Bastian menangkap tangan salah satu pria itu turun ke bawah meja sembari mengarahkan ponselnya ke arah paha Catherine yang sedikit terekspos sebab wanita itu memakai rok yang pendek dan ia sedang dalam posisi setengah jongkok saat itu.

“Shit,” Bastian mengumpat pelan.

Bastian tidak tahan lagi, ia akhirnya bangkit berdiri berniat untuk menghampiri meja itu untuk mematahkan tangan pria kurang ajar itu. Namun belum beberapa melangkah, Bastian berakhir menghentikan langkahnya ketika ia melihat pemandangan yang tidak biasa terjadi setelahnya.

Catherine ternyata menyadari tindakan kurang ajar pria itu yang hendak mengambil gambar pahanya itu. Catherine langsung menyibakkan nampan yang sudah kosogn itu ke tangan si pria membuat ponselnya terlembar dan terbanting ke lantai secara keras.

Dan diluar dugaan semua orang, Catherine meraih tangan si pria kemudian memutarnya dan berakhir memelintirnya membuat pria itu yang terkesiap barangkali tidak menyangka dengan sernagan tiba-tiba Catherine itu akhirnya bangkit berdiri.

Catherine mengunci pergerakan tangan itu ke belakang tubuh pria itu. Ingat, itu adalah seorang pria.

“Sial, apa yang kau lakukan,” teriak pria itu tidak terima atas perlakuan Catherine.

Catherine masih mengenggam erat kuncian tangannya itu sebelum berteriak dengan cukup keras.

“Setidaknya bayar aku jika kau ingin mendapatkan foto pahaku. Dasar pria mesum yang lemah seperti boneka barbie!”

Beberapa temannya itu masih menonton dengan wajah shock mereka sedangkan pria itu sudah menahan amarahnya bercampur rasa malunya sebelum Catherine menghempaskan tangannya diikuti Bastian yang datang menghampiri kekacauan mereka.

Bastian kemudian berdiri tepati di depan Catherine, membautnya berhadapan langsung dengan pria boneka barbie itu.

Bastian hanya menatapnya, barangkali hanya tiga detik mereka bertatapan tetapi mendadak raut wajah pria itu berubah takut bahkan pucat pasi. Ia terlihat ketakutan sebelum akhirnya menunduk sekali ke arah Bastian dan segera lari pergi dari sana.

Bastian hanya menatap aksi kabur itu dengan tatapan datarnya sebelum akhirnya berbalik untuk menatap serius ke arah Catherine.

“Sudah cukup untuk sesi bermainnya. Sekarang waktunya kita pulang Catherine,” peringat Bastian yang sekarang tidak akan mengalah terhadap wantia itu lagi. Tempat itu benar-benar tidak cocok untuknya.

“Tidak bisa, shift-ku masih ada setengah jam. Lagian aku bisa menjaga diriku, kau lihat tadi kan?” ujar Catherine lagi.

“Aku tidak perduli dengan shift kerjamu Catherine.”

“Aku disini untuk bekerja Bastian, bukan bermain-main,” balas Catehrine lagi tidak mau kalah.

“Siapa yang bilang kau bermain-main sedari tadi Catherine?”

Catherine akhirnya terdiam menatap Bastian yang sudah mulai serius itu.

“Dan kau cipecat.”

“Apa maksudnya?”

“Ini adalah kelab malam milikku dan kau kupecat,” putus Bastian langsung.

“Tidak, tidak mungkin dan apa alasannya kau memecatku?”

Sepertinya Bastian harus memaksa Catherine dengan cara lain. Cara yang lebih cerdik lagi.

“Karena kau melukai seorang pelanggan. Mereka ibarat raja disini, apapun tindakannya kau harus mengikuti perintah mereka.”

Kalimat Bastian itu berhasil membuat Catherine tercengang. Ternyata perkataan madam Grinn itu benar yang menyuruhnya untuk bersikap lembut kepada semua tamu terlepas perlakuan mereka seburuk apapun.

 

1
Elmi Varida
ikut nyimak thor..
Chung Chung
Up
Chung Chung
Jangan up 1, up, 2,3 tak puas baca
Wineeeee: Ditunggu kakk, besok aku bakal usahain double updatee 😚
total 1 replies
Chung Chung
Up 2,3
Chung Chung
Up
partini
lanjut thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!