NovelToon NovelToon
Black Rose

Black Rose

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Balas Dendam / CEO
Popularitas:387
Nilai: 5
Nama Author: chery red

Alexa, pewaris klan Black Dragon, hidup dalam bayang-bayang balas dendam. Ketika keluarganya dibantai, ia bersumpah untuk membalas dendam dan merebut kembali tahta yang seharusnya menjadi miliknya. Dalam perjalanannya, ia bertemu Erick, seorang playboy yang perlahan mulai jatuh cinta padanya. Namun, cinta mereka terancam oleh ambisi dan dendam yang membara, Alexa harus memilih antara cinta, balas dendam, dan takdirnya sebagai pemimpin.
"Jauhi aku dan jangan pernah mengejar dan mengharapkan cintaku" Alexa Onyx Medici

"Aku telah jatuh cinta padamu sejak awal kita jumpa, jangan pernah pergi dari sisiku" Raj Erick Aditya Narayan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon chery red, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

24. Serasa mendapatkan jackpot

Helga yang menarik tangan Mike agar mengikutinya, menyeret Mike ke lantai dua dimana lantai itu sebenarnya hanya diperuntukkan bagi keluarga saja. Helga yang tertarik pada Mike sejak awal berusaha mendapatkan perhatian Mike, namun Ella yang juga tertarik pada Mike terlebih dahulu menarik Mike untuk dipamerkan pada teman-teman. Helga yang pada hari ini ulang tahun, dengan cepat menyeret Mike ke sebuah ruangan kerja dan mulai merayu Mike.

Mike yang gelagapan terkejut ketika menyadari jika dia terjebak di ruang kerja hanya berduaan dengan Helga. Mike bukan lelaki polos yang tak tau tentang apa yang ingin dilakukan oleh Helga. Namun Mike juga tidak suka jika dia di sentuh oleh perempuan yang tidak dia kenal dan membuatnya tak nyaman.

Helga dengan penuh perhitungan membekap mulut Mike mengisyaratkan agar Mike diam dan tak banyak membuat suara. Tersenyum lembut Helga perlahan membuka kancing kemeja Mike dan mulai mendesah panjang ketika merasakan otot di balik kemeja Mike. Mike yang risi dan jengah dengan cepat memukul tengkuk Helga, membuat Helga merosot pingsan.

"Huh, dasar jallangg, seenaknya saja grepe-grepe tubuhku. Bisa hilang kemurnian dan kesucian tubuhku. Cih dasar murahan... Iiihhhh" maki Mike kemudian sambil bergidik jijik dia melangkahi tubuh Helga yang terbaring tak sadarkan diri di lantai. Mike menatap sekeliling ruangan tempatnya berasa sekarang.

Dia melihat jika sekarang dia berada di ruang kerja lengkap dengan sebuah lukisan besar seorang lelaki gemuk dengan perut buncit dan kumis tipis dan rambut klimis tengah berpose ala bangsawan Eropa jaman dahulu. Ruangan itu tampaknya merupakan ruang kerja kepala keluarga Anderson. Dengan cepat dan teliti Mike meneliti dan memeriksa dengan cermat ruangan itu.

Mike menemukan sebuah map yang berisi kesepakatan kerja sama dengan sebuah perusahaan yang tergeletak begitu saja di atas meja. Mike pun memeriksa laci-laci meja kerja dan di laci paling bawah Mike menemukan sebuah buku semacam jurnal yang berisi tulisan dengan kode yang tampak rumit dan beberapa dokumen kepemilikan beberapa properti juga salinan blue print dari bangunan kediaman Anderson.

Menyeringai lebar, Mike segera menyelipkan temuannya itu di balik kemejanya. Kemudian setelah itu memeriksa kembali apakah ada barang atau dokumen berharga lainnya yang dapat di rampoknya, namun ternyata tak ada lagi dokumen yang cukup berharga di ruangan itu.

Mike kemudian mendengar lenguhan pendek Helga, Mike pun segera berpura-pura tertidur di sisi Helga. Sebelumnya Mike dengan sengaja membuat rambutnya berantakan dan beberapa kancing bajunya hilang,namun tentu saja dengan terlebih dahulu memindahkan dokumen dan jurnal yang ditemukannya ke kakinya. Membelitkan dokumen itu disela-sela kaos kakinya dengan menggunakan selotip yang ditemukannya.

Mengejapkan matanya, Helga tersadar dan memandang ke sekeliling ruangan sambil memegang kepalanya yang sedikit berdenyut. Kemudian tak sengaja dia melihat ke sampingnya. Menemukan Mike yang terbaring di sampingnya dengan baju dan rambut yang berantakan. Tersenyum penuh kemenangan, Helga menatap wajah Mike yang berkeringat (padahal Mike hanya memercikkan air dari vas bunga yang ditemukannya ke wajahnya) dan Helga pun menjulurkan tangannya untuk mengusap wajah Mike.

Namun Mike segera membuka matanya dan menepis tangan Helga yang akan menyentuh wajahnya. "Apa yang kamu lakukan? Sudah cukup puas kah kamu dengan pelayanan ku ?" ucap Mike dengan nada malas dan berusaha bangkit. Mendelikkan matanya ke arah Helga, Mike membenahi penampilannya.

"Hmmmm, aduh.. Kamu mainnya kasar, lihatlah Samapi aku hampir tak bisa berdiri. Cepat bantu aku berdiri." perintah Helga dengan arogan. Mike tercengang mendengar perkataan Helga. Dalam hatinya dia mengomel panjang pendek, " kapan juga aku menyentuh tubuh jallangg satu ini, jangankan bermain-main dengan tubuhnya, menyentuh kulitnya saja membuatku gatal-gatal" ucap Mike dalam hatinya. Dengan enggan dia mengulurkan tangannya membantu Helga berdiri. Kemudian setelah Helga membenahi penampilannya, mereka pun keluar dari ruangan itu dengan ekspresi yang berbeda.

Sementara Alexa yang di ajak Daniel berkeliling memamerkan kekayaan dan kemewahan kediamannya, berusaha menahan kesabarannya. Akhirnya Daniel pun mengajak Alexa ke sebuah ruangan yang penuh dengan lukisan dan benda-benda antik. Tapi sekilas saja Alexa melihat pajangan-pajangan benda antik dan lukisan yang ada di ruangan itu langsung tau jika sebagian besar benda-benda yang ada di ruangan itu hanyalah tiruan.

"Manis, tak semua perempuan yang aku sukai aku bawa dan aku ajak ke ruangan ini dan ke ruangan yang selanjutnya. Aku sengaja menunjukkan ini kepadamu untuk membuktikan jika kamu mau menjadi istriku maka semua benda-benda yang ada di ruangan ini akan menjadi milikmu. Juga benda-benda yang akan aku tunjukkan kepadamu di ruangan berikutnya." ucap Daniel sambil menggenggam tangan Alexa. Tetapi dalam sekejap Alexa berhasil melepaskan genggaman tangan Daniel.

 Berpura-pura memperhatikan sebuah guci besar yang terlihat antik, Alexa berhasil mengalihkan perhatian Daniel dengan pertanyaannya." Keluarga mu kaya raya ya, dan sepertinya pengoleksi barang antik. Apakah guci ini berasal dari dinasti Ming? Ataukah di buat dari pengrajin Plered?" ucapnya sambil menunjuk ke guci yang dimaksud.

"Hmmmm aku dengar sih kata ayahku, guci dan barang-barang antik ini di buat oleh seorang pengrajin dari satu kota di benua asia yang terkenal dengan kerajinan keramiknya sejak jaman dahulu. Dan kata ayahku juga guci-guci ini berasal dari satu kerajaan yang bernama Mataram dari salah satu negara di Asia yang berhasil kakek ku beli dari lelang." terang Daniel menghampiri Alexa dan berusaha memeluk pinggang nya.

Tetapi satu panggilan dari maid menghentikan usahanya." Maaf mengganggu Tuan muda, anda ditunggu oleh Tuan Besar di ruang keluarga, acara pemotongan kue akan segera dimulai." ucap maid itu menundukkan kepalanya. Kemudian menunggu Daniel untuk memenuhi panggilan dari ayahnya, maid itu pun menunggu dengan sabar di pinggir pintu.

Menghela nafas panjang dan berusaha menelan kekesalannya, Daniel akhirnya berjalan melewati maid itu dengan memasang wajah kesal. Alexa menghembuskan nafas lega, diam-diam dia mengucapkan terima kasih kepada maid itu. Alexa mengikuti langkah Daniel dengan perlahan.

Sesampainya di ruang keluarga yang telah di hias secara berlebihan, Alexa menemukan Mike yang berdiri di tengah-tengah para tamu undangan. Berdiri di sebelahnya, Alexa pun menggenggam tangan Mike. Daniel yang berada di panggung kecil melihat jika Alexa menggenggam tangan Mike, memasang wajah kesal.

"Sist, setelah acara potong kue kita harus langsung pulang, ada beberapa hal yang harus aku katakan dan tunjukkan kepadamu. Ini sangat penting dan aku rasa akan sangat berguna untuk memperlancar rencana kita." bisik Mike sambil bertepuk tangan ketika lilin ulang tahun berhasil di tiup oleh Helga.

Alexa mengangguk, matanya yang jeli dapat melihat jika Daniel, Daniella dan Helga menunjukkan wajah marah dan geram kepadanya dan juga Mike. Masa bodoh dengan tatapan mata ketiga orang itu, Alexa malah dengan sengaja menyandarkan tubuhnya pada Mike, dan seperti biasa Mike pun melingkarkan tangannya ke perut Alexa. Mike terlalu paham dengan apa yang Alexa mau. Sedekat itu mereka, ikatan batin mereka berdua sangat kuat.

Acara terus berlanjut, namun Alexa yang penasaran dengan apa yang akan Mike tunjukkan, segera berpamitan kepada tuan rumah dengan alasan jika dia mempunyai kepentingan yang mendesak. Daniel pun berinisiatif untuk mengantarkan kembali Alexa pulang, namun Alexa menolak halus. Alexa beralasan jika dia dan Mike akan bertemu dengan keluarga besar Mike. Daniel sedikit memaksa untuk mengantar mereka, namun dengan tegas Alexa menolak. Akhirnya Daniel pun mengalah dan mengatakan jika besok dia akan menjemput Alexa di lobby hotel untuk diajak jalan-jalan berkeliling kota.

"Maafkan aku Daniel, besok aku sudah ada acara dengan beberapa orang temanku dan juga Milton, aku tak ingin mengecewakan mereka. Lain kali saja kita jalan-jalannya. Terimakasih atas undangannya kali ini. Oh iya Daniella, Helga.. Terimakasih telah bersedia menerima kami. Kapan-kapan jika kalian melancong ke negaraku, hubungi aku, akan aku antar kalian mengunjungi tempat wisata yang indah di negaraku.' ucap Alexa dengan lancar berbohong, bahkan tanpa berkedip.

"Ayo Rose, mereka sudah menunggu kita. Dan itu taxi yang kita pesan telah tiba. Bye Helga..." ucap Mike melambaikan tangannya pada Helga yang langsung ingin memeluk Mike, namun Alexa tak membiarkan Helga menyentuh Mike. Alexa menarik Mike dengan cepat masuk ke taxi dan menutup pintu taxi dengan keras lalu meminta supir taxi untuk segera melajukan mobilnya.

" Terimakasih paman Jake, untung saja paman segera datang. Jika tidak bisa-bisa kami berdua jadi santapan keluarga jallangg itu.. Iiihhhh.." ucap Mike pada supir taxi yang ternyata salah seorang kenalan Mike dan Alexa.

"Tenang saja Son, selama Paman bisa, paman akan selalu membantu kalian. Sebagai ucapan terimakasihku karena kalian telah menolong ku dan keluarga ku. Jika tak ada kalian berdua, mungkin keluarga ku tak akan selamat." jawab Jake.

"Paman tolong sekarang antar kami ke hotel xxx ya." pinta Alexa. Alexa menoleh ke belakang dan kemudian berbalik menatap ke arah Mike dan Jake. "Paman, jalankan mobilnya dengan normal, dan jangan menoleh kebelakang Mike. Jangan tunjukkan jika kita mengetahui keberadaan mereka." perintah Alexa.

Jake yang telah terbiasa dengan keadaan ini, hanya menggosokkan kedua telapak tangannya sambil nyengir. " Wah beruntung sekali hari ini, bisa kembali berpetualang dan menjajal kemampuanku seperti dulu. Hehehehe."

Namun Alexa dengan tegas melarang Jake menambah kecepatan. "Paman, kamu sudah berjanji pada bibi, ingat jika paman tidak akan lagi kebut-kebutan seperti pembalap. Jika paman ngotot, maka jangan salahkan aku jika aku memberi tahu bibi." ancam Alexa. menghela nafas panjang, Jake memandang penuh sesal pada Alexa melalui kaca sepion. " Iya.. Iya.. Paman janji" ucapnya.

Setelah itu mereka menempuh perjalanan pulang dalam diam sibuk dnegan pikiran masing-masing. Sementara itu mobil di belakang masih Setian mengikuti. Akhirnya Alexa dan Mike sampai di hotel dimana tadi pagi Daniel menjemput Alexa.

Dengan santai Alexa masuk ke lobby dan langsung ke kamar yang biasa dia tempati dan telah disediakan oleh Mike. Dari sudut matanya, Alexa dapat melihat jika orang-orang yang mengikutinya tampak menanyakan kepada resepsionis. Namun mereka kecewa karena resepsionis tidak memberikan informasi yang mereka inginkan.

Alexa akhirnya sampai di kamar yang telah disediakan oleh Mike seperti biasanya. Kamar itu khusus untuk ditempati oleh mereka berdua. Dan dibuat kedap suara.

"Sist, aku mendapatkan jackpot tadi," ucap Mike sambil membaringkan tubuhnya di tempat tidur Alexa. "Pokoknya dijamin kira akan lancar menjalankan rencana kita " sambung Mike.

1
Diyah Pamungkas Sari
wkwkwk matamu 🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!