NovelToon NovelToon
CINTA BEDA KASTA

CINTA BEDA KASTA

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / CEO / Hamil di luar nikah / Ibu Pengganti
Popularitas:2.1M
Nilai: 4.8
Nama Author: Five Vee

Andrea Cecilia, gadis yatim piatu berusia 22 tahun, baru saja lulus pendidikan Diploma Tiga, jurusan Tata Boga. Ia ikut dengan sang bibi bekerja di rumah keluarga Dinata, sembari menunggu panggilan kerja dari sebuah hotel ternama di ibukota.

Andrea yang memiliki kemampuan memasak, di minta menjadi perawat untuk anak perempuan nyonya Dinata yang mengalami depresi setelah di lecehkan, dan kini dalam keadaan hamil besar.

Sang nona yang selama ia jaga, hanya diam, tiba-tiba meminta Andrea menjadi Ibu pengganti untuk bayi yang akan ia lahirkan. Bahkan, di akhir hayatnya, wanita itu meminta Andrea menikah dengan sang kakak, agar bayinya memiliki orang tua lengkap.

Bagaimana kah perjalanan hidup Andrea setelah kepergian sang nona untuk selamanya?
.
.
.
Hay Teman Redears.. ketemu lagi dengan aku si Authir a.k.a Author Amatir 😁

Mohon dukungannya, ya.. jangan lupa, Like, komen, Vote dan Gift.
.
Semoga cerita ini berkenan.
.
Ingat, tidak ada hikmah yang bisa di ambil dari cerita ini, karena novel ini hanya HALU SEMATA.
.
Terima Gaji ❤️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Five Vee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

04. Menikahlah Dengan Rea.

Sebelum kembali menemui Nyonya Dinata, Andrea menyempatkan diri untuk membeli sarapan di kantin rumah sakit.

Ia membeli sebungkus roti panggang, dan segelas teh hangat. Tak lupa gadis itu membelikan untuk Arthur, karena pria itu juga belum sarapan.

Selesai sarapan, gadis itu kemudian kembali. Ia hanya melihat Arthur di depan ruang ICU, dan tak mendapati sang nyonya disana.

“Tuan, sarapan dulu.” Ucapnya sembari menyerahkan sebungkus roti isi, dan sebotol air mineral.

“Kamu sudah berganti pakaian?” Tangan pria itu terulur menerima pemberian Andrea, namun matanya tertuju pada penampilan gadis yang terlihat lebih segar dari tadi saat mereka terbangun.

“Ya, nyonya membawakan pakaian ganti. Beliau juga membawa untuk tuan.” Jelas Andrea. Ia mengambil tempat duduk di samping Arthur, dengan menyisakan satu kursi kosong di antara mereka.

Tentu Andrea harus tau diri. Meski semalam mereka tidur saling bersandar, hal itu tak dapat mengubah apapun.

“Mungkin mama ada di depan ruang NICU.” jawab Arthur sembari menikmati sarapan yang di belikan oleh gadis itu.

“Bagaimana keadaan nona?”

Pertanyaan Andrea membuat Arthur menghela nafas pelan. Roti isinya telah habis, pria itu kemudian meneguk air dari dalam botol, sebelum menjawab pertanyaan Andrea.

“Tolong bantu Doa, Rea.“

Jawaban Arthur membuat Andrea menatap lekat pria itu. Ia berusaha mencerna apa maksud ucapan pria tiga puluh tahun itu.

“Aku selalu mendoakan nona, tuan. Tetapi, apa keadaannya belum membaik?”

Kepala Arthur menggeleng.

“Aku tidak tau, dokter belum mengatakan apapun padaku.”

Tak lama kemudian, Seorang suster datang, dan meminta Arthur untuk menemui dokter. Ada hal penting yang ingin disampaikan kepada keluarga Audrey.

Pria itu kemudian bergegas. Ia ingin tau tentang kondisi sang adik yang sebenarnya.

“Nona Audrey mengalami pendarahan post partum, pak. Ini terjadi di karenakan plasenta berada di bawah rahim. Selain itu, nona Audrey juga kekurangan enzim trombin, enzim yang membantu proses pembekuan darah dalam tubuh.”

Jelas dokter ketika Arthur kini sudah duduk di hadapannya.

“Apa pendarahan ini berbahaya, dok?”

Dokter wanita itu menghela nafas pelan.

“Kita hanya bisa berdoa, berserah kepada Tuhan, pak.”

Arthur kembali ke depan ruang ICU, dengan langkah gontai. Jawaban dokter tadi seakan meruntuhkan dunianya. Ia sudah kehilangan sang ayah di masa remajanya. Tak ingin lagi kehilangan orang yang di cintainya.

“Tuan, apa yang dokter katakan?”

Tanya gadis itu, kala melihat sang tuan telah kembali.

Belum sempat Arthur menjawab, nyonya Dinata datang. Ia memberikan pakaian ganti pada sang putra. Arthur kemudian pergi ke ruang VIP yang tadi Andrea gunakan.

“Apa kita tidak boleh melihatnya?”

Tanya nyonya Dinata kepada Andrea.

“Aku tidak tau, nyonya. Tuan tidak berkata apapun. Hanya meminta aku untuk mendoakan nona.”

Nyonya Dinata mengangguk paham. Ia juga tiada henti berdoa untuk kesembuhan sang putri.

Mereka kemudian duduk bersisian pada kursi tunggu. Hampir setengah jam keduanya larut dalam pikiran masing-masing, terdengar suara menginterupsi.

“Keluarga pasien nona Audrey?”

Seorang suster keluar dari ruang ICU, memanggil keluarga Audrey. Panggilan itu membuat Arthur yang baru saja kembali, mematung di tempatnya.

“Ada apa, sus?”

Pertanyaan nyonya Dinata menyadarkan Arthur. Membuat pria itu melangkah mendekati sang mama yang berada di dekat ruang ICU.

“Nona Audrey ingin bertemu dengan keluarganya.”

Deg..

Meski bukan keluarga Audrey, tetapi perasaan Andrea tiba-tiba cemas.

Ia teringat kembali saat-saat terakhir orang tuanya. Suster juga mengatakan hal yang sama.

‘Pasien ingin bertemu keluarganya.’

Arthur dan Nyonya Dinata dengan cepat memasuki ruangan intensif itu. Sementara, Andrea tetap berada di luar.

“Apa nona yang bernama Andrea?” Tanya suster itu.

Gadis itu menganggukkan kepalanya.

“Pasien juga ingin bertemu dengan nona Andrea.”

Jantung Andrea semakin berdegup kencang. Ia berusaha menepis segala hal buruk yang bermunculan di pikirannya.

“Tidak, nona pasti baik-baik saja.”

Andrea pun bergegas masuk ke dalam ruangan itu, menyusul para majikannya.

“Ma, k-kak.."

Suara Audrey lirih dan terbata. Nafas wanita itu mulai putus-putus.

"Iya, sayang."

Arthur mendekat, berdiri di sisi kanan tempat tidur pasien, kemudian menggenggam tangan sang adik. Sementara, sang mama berada di sebelah kiri.

"Terima kasih telah merawat ku selama ini."

Audrey menatap lemah kedua orang yang dicintainya itu.

"Jangan berkata seperti itu, sayang. Sudah tugas mama untuk merawat mu."

Nyonya Dinata mengusap kepala sang putri, kemudian melabuhkan kecupan hangat pada kening Audrey.

"Kak, berjanji lah. Jaga putri ku. Jadikan dia sebagai putrimu."

Audrey kini menatap sang kakak penuh harap.

"Jangan banyak bicara, bukannya aku sudah berjanji sebelumnya?"

Arthur berusaha untuk menahan air matanya. Ucapan dokter kembali terngiang di benaknya.

Kepala Audrey menggeleng lemah.

"Jadikan dia putrimu secara hukum." Ucap wanita itu lemah.

Deg..

Pria itu tersentak mendengar ucapan sang adik. Menjadikan bayi itu anak di mata hukum, itu artinya Arthur harus mempunyai pasangan dan menikah.

"Aku akan melakukan apapun untuk mu. Asal kamu sembuh."

Arthur ikut mengecup kening adiknya.

"Tidak kak. Kakak yang harus berjanji, jadikan dia putrimu secara hukum."

Ulang wanita itu. Nafas Audrey semakin berat dan tersendat.

Nyonya Dinata menatap ke arah sang putra, melalui tatapan mata, ia meminta agar Arthur mengiyakan keinginan adiknya.

"Menikah lah dengan Rea."

Tatapan Audrey mengarah kepada gadis yang berdiri di samping sang mama.

Ketiga orang itu tersentak.

"Rea, sudah berjanji akan menjadi mama untuk anakku."

Kepala Andrea menggeleng kencang. Bagaimana bisa Audrey memintanya menikah dengan Arthur?

"Nona, aku tidak mungkin menikah dengan tuan Arthur."

"Rea, aku mohon."

Dada Audrey naik turun dengan cepat.

"Audrey jangan terlalu banyak bicara. Kamu harus sembuh dulu. Aku berjanji akan melakukan apapun untuk mu."

Arthur berusaha menenangkan sang adik.

Kepala wanita itu kembali menggeleng.

"Katakan kalian akan menikah, dan menjadi orang tua untuk putriku."

Nyonya Dinata kembali menatap sang putra, dan juga Andrea.

“Arth, Rea.”

Kepala wanita paruh baya itu mengangguk kecil. Memberi tanda, agar mereka menjawab iya.

Arthur diam sesaat, ia memikirkan permintaan sang adik. Belum terlintas di benaknya untuk menikah. Walau usianya kini sudah memasuki angka tiga puluh tahun.

Tangan Audrey terulur. Arthur pun meraihnya, wanita itu juga meminta tangan Andrea.

Nyonya Dinata bergeser, memberi ruang bagi Andrea.

“Aku mohon. Hanya kalian harapanku. Aku ingin, putriku memiliki orang tua lengkap, di mata hukum.”

Wanita itu mengenggam jadi satu tangan sang kakak dan juga tangan Andrea di atas perutnya.

“Kak. Maaf jika selama ini aku selalu merepotkan mu. Aku berjanji, ini terakhir kalinya aku meminta. Tolong, jadilah ayah untuk putriku. Menikah lah dengan Rea.”

Genggaman tangan Audrey melemah. Membuat Arthur semakin takut.

“Audrey, sayang. Jangan berkata seperti itu, kamu sama sekali tidak merepotkan aku. I-iya, aku berjanji.” Pria itu menghela nafasnya pelan.

“Aku akan menjadikan dia putriku, secara hukum.“

“Menikahlah, dengan Rea.”

Arthur kembali menghela nafas, di tatapannya sejenak gadis yang di minta menjadi istrinya.

“Iya, aku akan menikah dengan Rea.”

Deg..

Mata Andrea membulat sempurna. Kepalanya menggeleng lemah.

Namun, melihat senyum tipis di wajah Audrey, membuat gadis itu tidak bisa menolak.

“Rea.”

“I-iya, nona. Aku akan menikah dengan tuan Arthur.”

Senyum Audrey semakin terlihat jelas. Mata wanita itu perlahan terpejam. Dan genggaman tangannya pun terlepas.

”AUDREY.”

“NONA.”

.

.

.

Bersambung.

1
Heryta Herman
eeehh...sdh tamat kah kisah ini thor???
Heryta Herman
puasa panjang deh papa Arthur....
sabar papa Arthur sabar..masih bnyk cara menuju ke awang".../Facepalm/
Heryta Herman
selamat atas kelahiran baby boy..rasa sakit terobati melihat baby sdh lahir ke dunia...congratulation to both of you Arthur n Andrea..
Heryta Herman
sungguh menegangkan...semoga operasi nya berjln lancar..ibu dan baby boy sehat..Andrea yg melahirkan aku yg gemetaran membayangkan nya...ikut sakit juga rasanya.../Cry/
Heryta Herman
Bryan harus membayar perlakuannya dgn harga yg mahal..semoga menjadikan dirimu seorang yg lbh baik di masa dpn..
Heryta Herman
Terima karma mu Bryan...penyesalan mu akan kau bawa sampai akhir hidupmu..si Elma ini juga yg di pikirkan cuma harta warisan saja..jngn"orang tua Andrea meninggal krna ulah Elma...
Tyaz Wahyu
bnr2 hrs dikirim ke planet pluto pakai nuklir ni si jalang satu ni
Heryta Herman
Bryan memang harus bertanggung jwb atas perbuatannya..
Heryta Herman
Hebat...Thomas betul" menjaga sang adek kesayangan...
Heryta Herman
Waduuh...si Arthur ni bener" egois...kau minta memutuskan hubungan kluarga dgn kluarga kusuma...yg benar saja...
pendek banget pikiranmu Arthur...
haaaaiisshhh..sdh lah...lanjut thor
Heryta Herman
makanya Arthur...berfikirlah secara dewasa..semua yg terjadi bukan slh Rea..kamu bisa menasehati istrimu segala yg terjadi di hidupnya,kenapa skrng kamu yg tdk bisa menerima yg terjadi dlm hidupmu..
sungguh sangat egois kamu Arthur...
Heryta Herman
pikiranmu picik sekali Arthur...jngn sampai kau menyesal nti..
Tyaz Wahyu
org pintar sprt Celin trnyata bs dungu,stupid,bego,tolol jg y kok bs mikir kyk gt..kata pepatah bilang ora nggrayi jithok e dewe
Tyaz Wahyu
lg nunggu adzab celine kapan n kena adzab apa y. kasihan anakx g prnh diurusin cz celine ngurusin hawa nafsux saja
Tyaz Wahyu
ingin punya suami kyk art deh meski g kaya pst dia mau merawat istrinya luar dlm. g kyk suami jmn skrng isoe mung ngomel thok g mbandani tp seneng njajan nang luar #peace
Tyaz Wahyu
kalau aq jd rea pas liat aq sayang lalu aq lihat dengan mata dengan posisi juling dan mulut monyong kyk tenyom,seru x yee
Tyaz Wahyu
kok da y manusia super super mega egois kyk celine.sok syantik pintar n punya segalanya y..blangkon iku pentholane nang mburi bukan nang ngarep
Mak Rik
ORANG PEREMPUAN YG SELALU KEKURANGAN PEKERJAAN DN. HOBINYA NGERESE' I / REMPONG / KEPPO AKAN KEHIDUPAN RT ORANG LAIN ADALAH : " PELAKOR "ALIAS SILUMAN ULAT BULU.....!!!!! 🤔😏😏😒😒😱😱😱😡😡😡😠😠😠👌👌👌👎👎👎👎👎👎
Heryta Herman
Hahaha...rasain lu celine...sakit hati kaan...begitulah rasanya waktu Arthur kau bikin hancur hatinya krna kamu mainkan perasaannya...giliran Andrea hamil,kenapa juga kamu yg marah...jangan terlalu percaya diri kamu,celine...panas,panas dah lu skrng.../Grin/
Heryta Herman
Baguslah klo Arthur sdh mengakui pernikahan mereka..
Andrea bersikap egois juga ada sbbnya...suami istri memang harus saling memahami..bicarakan segala hal dgn baik..disini mereka berdua tdk ada yg salah...semua hanya krna keadaan...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!