Setelah ratusan tahun mendedikasikan hidup hanya untuk berkultivasi, Li Xuan akhirnya berhasil mencapai ranah Immortal meskipun bakat kultivasinya sangatlah buruk. Masa itu adalah masa paling membahagiakan dalam hidupnya, namun kebahagiaan tersebut tidak berlangsung lama.
Li Xuan terpaksa terlibat dengan sekte Raja Naga, salah satu sekte besar dari aliran Putih, demi bisa menyelamatkan anak yatim piatu. Dia mengira masalah tidak akan menjadi besar, tetapi ternyata pemikiran naif itu salah besar. Tiga Immortal dari sekte Raja Naga datang dan membuatnya sekarat, pencapaiannya menjadi Immortal tidak dapat dibanggakan di hadapan lawan yang lebih kuat.
Li Xuan yang nyaris terbunuh memecahkan kristal teleportasi pemberian Gurunya, dan berakhir di sebuah tempat yang asing. Seorang gadis cantik yang mengaku sebagai Rubah Ekor Sembilan, menawarkan kekuatan untuk balas dendam.
Li Xuan tentu menerimanya. Ini adalah kisah tentang seorang Immortal yang ingin balas dendam, akankah dia berhasil?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon XERA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kehidupan Seorang Immortal
NOTE:
"Halo, pembaca! Sebelum mulai, saya ingin kasih tahu kalau cerita ini murni fiksi, hasil dari imajinasi saya sebagai seorang penulis. Jadi, tolong jangan dianggap serius atau dicontoh, ya! Cerita ini hanya dibuat untuk hiburan semata, bukan untuk mengajarkan sesuatu yang bertentangan dengan nilai-nilai agama atau norma sosial. Selamat membaca dan semoga kalian menikmati perjalanan cerita ini!"
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Saat ini, di sebuah puncak sebuah gunung batu, malam tampak sunyi ditemani angin dingin yang menembus kulit. Di bawah sinar rembulan yang menerangi kegelapan, terlihat seorang pria paruh baya sedang duduk bersila dengan limpahan Energi Spiritual yang tengah mengalir masuk ke dalam tubuhnya.
Namanya adalah Li Xuan, seorang Kultivator pengembara yang akhirnya berhasil mencapai ranah Immortal setelah berkultivasi selama 250 Tahun.
"Huh... Mari sudahi di sini." Li Xuan bergumam sambil menghela nafas panjang, kemudian membuka matanya perlahan dan melihat rimbunan pepohonan di sepanjang matanya memandang, "Rasanya seperti mimpi... Baru saja sebulan yang lalu aku naik ke ranah Immortal."
Senyum terukir di wajah Li Xuan, ia kemudian bangkit berdiri lalu melesat terbang dan keluar dari Hutan tersebut. Sepanjang perjalanan, Li Xuan selalu tersenyum sembari memikirkan apa yang telah dicapainya sekarang ini.
Dahulu, Li Xuan adalah seorang Pengemis dan bukan berasal dari kalangan yang hebat. Dia beralih menjadi Kultivator setelah bertemu dengan seorang pria tua, yang merupakan Kultivator pengembara. Saat itu, Li Xuan hanya diajari caranya berkultivasi saja dan tidak pernah sekalipun diberi pelajaran bela diri.
Namun, setelah sepuluh tahun lamanya, Guru menyadari potensinya dalam belajar bela diri. Beliau awalnya tidak menaruh harapan yang tinggi karena Li Xuan memiliki bakat kultivasi yang rendah, tetapi seiring berjalannya waktu dia menyadari kalau Li Xuan adalah anak yang berbakat, bukan dari segi kultivasi melainkan segi bela diri.
Sejak saat itu, Li Xuan mulai diajari bela diri dan menunjukkan perkembangan yang luar biasa. Namun, beberapa bulan setelahnya, Gurunya mengalami sakit parah dan harus kehilangan nyawanya dalam waktu kurang dari satu bulan saja.
Sejak kepergian Gurunya, Li Xuan tidak pernah lagi belajar bela diri dan kembali fokus pada kultivasinya. Li Xuan tidak berhubungan dengan urusan duniawi, niatnya hanyalah berkultivasi tanpa henti sampai mengurung diri di dalam Gua dan tidak pernah keluar selama tidak ada kepentingan lain.
Saat ini, Li Xuan pergi ke kota terdekat dengan tempat tinggalnya. Semenjak menjadi seorang Immortal, ia mulai berpergian ke luar dan mengunjungi kota terdekat. Meskipun Li Xuan telah berusia ratusan tahun, ia sangat jarang pergi ke kota dan hanya datang sesekali ketika punya suatu kebutuhan.
Kota Jigu adalah sebuah kota kecil yang terletak di perbatasan Kerajaan Dong. Meskipun hanya dikategorikan sebagai kota kecil, kota ini memiliki penduduk yang cukup padat.
Di gerbang masuk kota, terlihat tembok kayu yang kokoh mengelilingi seluruh wilayah kota. Saat ini, Li Xuan sedang mengantri masuk ke dalam dan suasana terbilang lebih ramai dari biasanya.
Li Xuan yang mengenakan mantel lusuh warna coklat muda mulai menyapu pandangannya ke sekitar, dan tatapannya berhenti tepat setelah menemukan sekelompok Kultivator yang berjarak belasan meter di belakangnya.
"Berjumlah lima orang, dengan jubah putih yang mempunyai bahan bagus. Mereka pasti berasal dari sekte besar..." pikir Li Xuan, lalu kembali mengalihkan pandangannya ke arah depan, "Selama aku datang ke kota ini, jarang aku temukan kelompok dari sekte besar. Apa yang mereka sedang lakukan?"
Li Xuan terdiam sejenak sebelum menepis pertanyaan tersebut dari kepalanya, apa yang mereka lakukan bukan menjadi urusannya.
Setelah menunggu selama beberapa waktu, akhirnya Li Xuan memasuki kota. Dia segera berjalan menuju pasar, dan kemudian mulai membeli kebutuhannya di sana.
"Sepertinya semuanya sudah kubeli..." Li Xuan bergumam, menatap barang belanjaannya di tangannya, "Baiklah. Saatnya kembali..."
Baru saja berjalan beberapa langkah, suara keributan terdengar. Li Xuan awalnya tidak terlalu tertarik melihatnya, tetapi setelah merasakan Niat Membunuh membuatnya menjadi begitu penasaran dengan apa yang terjadi.
Li Xuan mendatangi kerumunan yang tidak jauh dari tempatnya berada. Di sana, ia bisa melihat ada seorang anak kecil berpakaian lusuh sedang diinjak-injak oleh seorang Pemuda.
"Dia salah satu dari rombongan orang tadi." gumam Li Xuan, kemudian menatap anak kecil yang malang tersebut, "Kasihan sekali..."
Walaupun merasa begitu, Li Xuan tidak punya niat untuk menolongnya. Gurunya pernah berkata kalau ikut campur dalam masalah orang lain adalah ide yang buruk, terlebih lagi jika berkaitan dengan Kultivator.
"Apa tidak ada yang mau menghentikannya?"
"Untuk apa, Bodoh?! Lebih baik kita diam saja, jangan pernah menyinggung orang-orang dari sekte besar kalau kau tidak mau mati!"
"Lagipula, bocah itu terlalu memaksa meminta uang. Tidak biasanya dia begitu."
"Kalau tidak salah dia punya adik perempuan, bukan? Kemana dia?"
"Aku tidak tau, bocah perempuan itu jarang muncul. Dia selalu diam di dalam gang, dan hanya menunggu kakaknya sampai kembali membawa makanan yang diberikan beberapa pedagang di sini."
Banyak pembicaraan di antara orang-orang yang menonton keributan tersebut. Li Xuan sendiri hanya bisa menarik nafasnya dalam-dalam, merasa iba tetapi tidak mau untuk mengambil resiko.
"Dasar pengemis sialan! Seharusnya kau mati saja! Makhluk menjijikan!" Pemuda itu tanpa ampun menginjak anak laki-laki tersebut, "Beraninya bajingan sepertimu menyentuh gaun Zhu'er?! Sialan kau!"
Alasan pemuda itu begitu marah karena anak laki-laki itu menarik gaun kekasihnya secara kasar sampai membuatnya robek.
"Liong Shu Gege... Ayo kita pergi, sudah ramai orang yang menonton." gadis cantik bernama Mi Zhu menarik pelan pundak kiri Liong Shu, "Lagipula, dia hanya seorang anak-anak..."
"Zhu'er, tenang saja! Tidak perlu khawatir!" Liong Shu berhenti, kemudian berbalik dan menatap para warga yang menonton sambil memperlihatkan senyum sombong, "Kalau aku mau menghabisi anak ini, siapa yang berani meleraiku?! Aku adalah Liong Shu! Salah satu murid Inti dari sekte Raja Naga!"
Para warga mundur beberapa langkah, dan beberapa mulai pergi menjauh karena takut terlibat dalam masalah tersebut.
"Hahahaha! Kalian tidak lebih dari seorang pengecut!" Liong Shu tertawa lantang, nadanya merendahkan orang-orang di sana. Pandangannya kembali teralih pada anak laki-laki di bawah kaki kanannya, "Lihat! Meskipun mereka orang dewasa, mereka tidak akan membantu begitu kau terlibat dengan seorang Kultivator!"
"M-maafkan aku... T-tuan..." anak laki-laki itu memegang dengan erat kaki kanan Liong Shu, matanya berlinang air mata karena sekujur tubuhnya merasakan sakit luar biasa, "Ampuni saya... T-tuan..."
"Maaf...?" Liong Shu menyeringai lebar, lalu meludah ke tanah, "Kalau begitu, jilat itu dan menggonggong lah seperti anjing. Dengan begitu, aku akan mempertimbangkan diri untuk memaafkanmu."
Anak laki-laki itu melebarkan mata, ia sejenak diam sebelum menggigit bibir bawahnya sambil merangkak ke arah ludah tersebut berada.
"Wah... Bukankah itu terlalu keterlaluan?" Li Xuan yang sedari tadi menonton berjalan maju ke depan, lalu mendatangi anak laki-laki di sana, "Bangunlah..."
Li Xuan mengangkat tangan anak laki-laki itu dan membantunya berdiri, tetapi Liong Shu langsung memegang tangannya dengan kuat sembari memberikan tatapan tajam.
"Siapa kau, Bajingan?!" Liong Shu bertanya, nadanya terdengar marah.
"Aku hanya pengembara biasa..." balas Li Xuan sambil tersenyum, dan melepaskan tangan Liong Shu yang menggenggam erat dirinya dengan mudah, "Mari kita sudahi ini, biar aku menggantikan gaun rusak milik wanitamu."
"Haha..." Liong Shu tertawa pelan sebelum Niat Membunuh yang begitu besar merembes keluar dari tubuhnya, "Hanya seorang Rogue Kultivator, huh?! Berani-beraninya kau ikut campur dalam masalah sekte Raja Naga?!"
"Aku minta maaf, tapi tindakanmu terlalu berlebihan..." Li Xuan berkata dengan tenang, tanpa terlihat terintimidasi sedikitpun dengan Niat Membunuh tersebut, "Apa kita bisa akhiri ini dengan damai?"
Whoooosh!
"Tidak..." Liong Shu membalas, aura Golden Core bintang 3 mulai merembes keluar dari tubuhnya, "Kau akan mati di sini bersama bocah itu!"
lanjut trus Thor update yg banyak
🙏🙏🙏