NovelToon NovelToon
Takdir Pernikahan

Takdir Pernikahan

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Ibu Pengganti / Cinta pada Pandangan Pertama / Mengubah Takdir / Suami ideal
Popularitas:8k
Nilai: 5
Nama Author: Ry

Cerita ini kelanjutan dari novel "Mencari kasih sayang"
Pernikahan adalah ibadah terpanjang karena dilakukan seumur hidup. Pernikahan juga disebut sebagai penyempurnaan separuh agama.
Dua insan yang telah di satukan dalam ikatan pernikahan, tapi kebahagiaan mereka tidak berlangsung lama. Hari memiliki rahasia yang dapat menghancurkan kepercayaan Resa. Apakah dia dapat bertahan?

Resa menemukan kebenaran tentang Hari yang telah menyembunyikan kebenaran tentang status nya. Resa merasa dikhianati dan tidak tahu apa yang harus dilakukan. Apakah dia harus memaafkan Hari atau meninggalkannya?

Apakah cinta Resa dan Hari dapat bertahan di tengah konflik dan kebohongan? Apakah Resa dapat memaafkan Hari dan melanjutkan pernikahan mereka?
Apakah mereka akan menemukan kebahagiaan atau akan terpisah oleh kebohongan dan konfliknya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ry, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

32 Sungkan

Haji Surya memanggil Resa ke dalam rumah. "Nak,kamu baik baik saja?"

"aku gak apa-apa Wa Haji" jawab Resa tak meyakinkan

"Wa, ingin berbicara sama kamu," katanya dengan suara yang lembut.

Resa beranjak menghampiri pamannya, dengan hati yang was was dan penasaran apa yang ingin dibicarakan. Haji Surya memberikan sejumlah uang kepada Resa. "Ini untuk kamu, Nak. Aku ingin kamu pergi jalan-jalan dengan kakakmu, biar tidak jenuh berdiam diri di rumah terus."

Resa terkejut,dia kira pamannya akan bertanya lebih jauh lagi.Tapi ternyata dia memangil nya kedalam hanya untuk memberikan uang namun Resa menolak. "Gak usah, Wa. Aku tidak ingin pergi kemana-mana. Apalagi nanti sore aku mau ke rumah Bapak lagi, besok kan ada resepsi pernikahan adek Wa."

Haji Surya tersenyum dan mengangguk. "Ah, iya. Wa lupa. Maklum sudah pikun, Nak." Dia terkekeh dan melanjutkan, "Tolong sampaikan permintaan maaf Wa sama keluarga kamu. Wa tidak bisa datang besok karena ada jadwal terapis. Kemungkinan pulangnya sore."

Resa mengangguk dan mencoba untuk tersenyum. "Iya, Wa. Gak apa-apa. Semoga Wa cepat sehat lagi."

Haji Surya memandang Resa dengan mata yang penuh kepedulian. "Aamiin, Wa seneng ada kamu di rumah ini. Rumah selalu tertata rapi dan bersih berkat kamu. Terima kasih, ya Nak.maafin Wa gak bisa bantu bantu kamu."

Resa merasa hatinya terharu oleh kata-kata Haji Surya. Dia tidak menyangka bahwa pria paruh baya itu akan memahami posisi sulit yang sedang dia hadapi. Dia mencoba untuk mengendalikan emosinya dan tidak ingin menunjukkan kesedihannya di depan Haji Surya.

Dia segera mengalihkan pandangan dan mencoba untuk mengendalikan emosinya. "Terima kasih,juga Wa," katanya dengan suara yang terguncang. "Aku akan selalu berusaha sebisa aku,Wa."

Haji Surya memandang Resa dengan mata yang penuh kepedulian. "Aku percaya pada kamu, Nak," katanya dengan suara lembut. "Terima kasih juga sejauh ini kamu selalu bertahan sama suami kamu."

Resa merasa seperti hatinya terenyuh oleh kata-kata Haji Surya. Dia merasa seperti pria paruh baya itu bisa melihat ke dalam jiwanya dan memahami kesulitan yang sedang dia hadapi. Dia mencoba untuk mengendalikan emosinya, tapi dia tidak bisa menahan air mata yang mulai menggenang di matanya.

Dia hanya mengangguk dan mencoba untuk tersenyum, berharap bahwa Haji Surya tidak akan melihat kesedihannya. Tapi, Haji Surya sudah terlalu mengenal Resa untuk tidak melihat kesulitan yang sedang dia hadapi. Dia hanya memandang Resa dengan mata yang penuh kepedulian, tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

Haji Surya memandang Resa dengan mata yang penuh kepedulian. "Sudah, pergi jalan-jalan sana, hibur diri buat hati kamu senang. Sekalian belikan kado untuk pernikahan adik tirimu," katanya sambil menyerahkan sejumlah uang kepada Resa.

Resa menerima uang tersebut dengan senyum tipis. "Baik, Wa. Terima kasih, Wa," katanya dengan suara yang lembut. Dia merasa seperti sedikit lega dengan kebaikan Haji Surya.

kemudian dia mengambil ponsel dan mengirimkan pesan pada suaminya.meminta izin untuk pergi keluar bersama sang kakak yang datang menemui nya pagi ini.setelah menunggu beberapa saat,barulah mereka pergi setelah mendapat izin dari Hari.

Resa, Rima, dan Umai tiba di pusat perbelanjaan yang ramai dan berwarna-warni. Resa memandang sekeliling, mencari tempat yang tepat untuk membeli kado pernikahan adik tirinya. Rima berjalan di sampingnya, membantu mengawasi Umai yang berlari-lari kecil di depan mereka.

"Kamu ingin membeli apa, Resa?" tanya Rima, menarik perhatian Resa dari keramaian di sekitar mereka.

Resa memikirkan sejenak sebelum menjawab. "Aku tidak tahu,Teh.Tadinya aku mau kasih amplop aja sebagai hadiah.Tapi kali ini Aku ingin membeli sesuatu yang spesial buat dia. "

Rima tersenyum. "Ayolah,Kita cari sama-sama."

Mereka berkeliling di pusat perbelanjaan, melihat-lihat berbagai jenis kado yang tersedia. Resa memandang dengan teliti, mencari sesuatu yang spesial dan sesuai untuk adik tirinya. Rima membantu dengan memberikan saran dan pendapatnya.

Umai, yang di tuntun Rima , tiba-tiba berhenti di depan penjual es cream.

"kamu mau es cream"kata Resa dengan lembut.

Dia mengangguk dengan gembira,Resa tersenyum dan mengangguk. "Baik, kita beli eskrim dulu. Setelah itu, kita lanjut mencari kado." Dia mengambil tangan Umai dan berjalan ke arah penjual eskrim yang berada di dekat mereka.

Setelah membeli es cream, Resa dan Rima melanjutkan pencarian kado untuk adik tirinya. Mereka berjalan ke arah toko-toko yang menjual barang-barang dekorasi dan hadiah.

Rima menunjukkan beberapa pilihan kado yang menarik. "Bagaimana kalau kado ini, Resa? Atau mungkin yang ini?" tanyanya.

Resa memandang kado-kado yang ditunjukkan oleh Rima. Dia memikirkan sejenak sebelum menjawab. "yang ini aja Teh." saran Resa menunjuk barang yang menurutnya sesuai dengan kesukaan Wati.

Rima tersenyum mengangguk dan mengambil kado yang di pilih.Mereka berjalan ke arah kasir untuk membayar kado tersebut.Umai, yang berjalan di samping mereka, terlihat belepotan karena makan es cream sambil berjalan.

Setelah membayar kado, Resa dan Rima keluar dari toko.kemudian mencari toko baju anak

Setelah memilih baju yang sesuai, Resa membayar ke kasir dan membantu Umai mengganti baju yang kotor dengan baju baru yang lucu. Umai terlihat sangat gembira dan berpose di depan cermin, memandang baju barunya dengan bangga.Mereka merasa puas dengan hasil belanja mereka dan siap untuk pulang.

Resa turun dari angkot bersama Rima dan Umai. Mereka berjalan menuju rumah, dan saat itu juga adzan berkumandang, menandai waktu untuk melakukan shalat.

Saat mereka memasuki rumah, Resa melihat seorang wanita paruh baya yang sudah menunggu kepulangannya. Wanita itu tersenyum dan mengangguk saat melihat Resa.

Umai berlari menghampiri neneknya dan berkata, "Mamah Tika, Umai habis jalan-jalan, Umai juga beli baju baru!" Anak kecil itu berceloteh.

Bu Tika menanggapi sambil tersenyum, "Wah, iya bagus sekali baju barunya, seneng ya di beliin baju baru sama Mamah Resa."

Umai mengangguk senang, kemudian berlari ke dalam rumah dengan menenteng jajanan yang ia beli sebelum mereka pulang tadi.

"Assalamualaikum, Mamah, udah lama nunggu ya?" kata Resa dengan sopan, menyapa wanita tersebut.

Wanita itu membalas salam Resa dan memandangnya dengan mata yang penuh kasih sayang. "Waalaikumsalam, Enggak ko ini juga baru nyampe, Nak."

Wanita paruh baya itu tersenyum dan mengangguk saat melihat Rima berdiri di belakang Resa. "Ini kakaknya Resa, iya?" tanyanya dengan ramah.

Rima membalas salam wanita itu dengan sopan. "Iya, Bu.Apa kabar?."

Wanita itu mengangguk dan mempersilahkan mereka masuk. "Alhamdulillah baik nak,Ayo masuk, kita ngobrol di dalam."

Dia memandang Rima dengan mata yang penuh kasih sayang, kemudian kembali memandang Resa. "Barusan Mamah mau jemput Umai, tapi kata Haji lagi pergi jalan-jalan," katanya dengan lembut.

Resa tersenyum kemudian menjawab, "Iya, Mah, kita habis beli kado buat nikahan Wati."

Bu Tika mengangguk dan tersenyum. "Oh, iya ya. Acaranya besok, insyaallah Mamah besok kesana sama Bapak."

Dia memandang keduanya bergantian, kemudian kembali memandang Resa. "Kamu sudah siap untuk acara besok, Nak? Apakah kamu sudah mempersiapkan apa yang dibutuhkan?" tanyanya dengan lembut.

Rima memandang Resa dan tersenyum, menunggu jawaban Resa."Udah mah.Aku mau ketempat bapak hari ini aja bareng Teh Rima"

Bu Tika mengangguk dan tersenyum. "Oh, baiklah. Apakah sudah memberi tahu suami kamu?" Namun, sebelum Resa menjawab, datang Hari menyapa mereka.

Resa bangkit dari tempat duduknya dan menghampiri suaminya, mencium tangan suaminya. "Udah dapat kadonya?" tanya Hari dengan senyum sambil mengelus kepala Resa yang terbalut jilbab.

Resa mengangguk sebagai jawaban. "Ayah!" panggilan Umai menghampiri pria itu. "Hai, Umai. Baju nya bagus sekali, baru ya?" Anak itu mengangguk cepat dengan senyum yang terukir dari bibir kecilnya.

Bu Tika menyahut, "Iya, itu Resa malah beliin baju buat dia. Ini Mamah ganti uangnya ya, Res. Seharusnya kamu beli keperluan kamu sendiri, nak, bukannya malah membelikan Umai.Dia itu urusan Mamah.ksmu gak perlu repot-repot belikan kebutuhannya"

Resa menolak dengan halus, "Gak apa-apa, Mah, gak usah di ganti segala. Tadi baju Umai kotor terkena tumpahan es krim, makanya Resa belikan yang baru."

Bu Tika memandang Resa dengan mata yang penuh kasih sayang. "Gak apa-apa, Res, ambil aja." Resa memandang Hari seolah meminta bantuan, namun Hari malah tersenyum dan mengangguk samar agar Resa menerima saja uang yang diberikan mertuanya.

Bu Tika beralih mengajak ngobrol Rima yang masih duduk di sopa hanya sebagai penyimak saja.sedangkan Resa melangkah mengikuti suaminya yang masuk kedalam kamar ekor matanya melirik pada sang kakak dan bergumam pelan sambil mengangkat tangannya sebelah.

"Tunggu bentar ya, Teh." Rima mengangguk samar dengan tersenyum karena dia sedang di ajak bicara oleh ibu tika.

1
Cakrawala
kelamaan Har klo nanya dulu yng ada Resanya tambah malu. . xixixi
Aerik_chan
baca gini aja nyeseknya nembus layar/Sob//Sob/
Cakrawala
Alamt Resa di bkin brdebar trus nih sm Aa Hari... /Chuckle/
Cakrawala
wanita beragama mmg bgitu. gemeeeesssss/Facepalm/
Selly AWP
Resa ngidam nih
Selly AWP
wah sakit ya
Selly AWP
jatuh cinta sama visualnya 😍
Elisabeth Ratna Susanti
ikut berdoa sungguh2
☆🅢🅐🅚🅤🅡🅐☆🇮🇩🇸🇩
kasian LG hamil sakit, yg kuat resa
Aksara_Dee
minuman kemasan juga penyebab typus
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
resa, ngidamnya kalau gak sehat harus dilawan. jangan dituruti, kasihan bayinya. 🥺🥺🥺🥺🥺🥺🥺
Tini Timmy
ngidam lgi nih🤣
Cakrawala
/Frown/
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
sakit resa nya
Elisabeth Ratna Susanti
waduh demam nih
Elisabeth Ratna Susanti
maaf baru sempat mampir di karya keren ini. kena flu nih, pengennya merem terus 😄
Ry: gak apa-apa ka, semoga lekas sembuh 🤲
total 1 replies
DeanPanca
beginilah wanita, mudah memaafkan, sulit melupakan.
☆🅢🅐🅚🅤🅡🅐☆🇮🇩🇸🇩
intinya saling keterbukaan
dan hari JD suami harus peka
apalgi resa LG hamil
moodnya it sprti bunglon
☆🅢🅐🅚🅤🅡🅐☆🇮🇩🇸🇩
keren visualnya
g bs berpaling aq Thor😅
Ry: ☺️ makasih,suatu kebahagiaan kalau pada suka
total 1 replies
Aksara_Dee
ehh curcol juga deh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!