Putri Yang Dibuang Menjadi Putri Luar Biasa

Saat sudah di luar mereka mendengar ada pengumuman jika semua murid boleh pulang cepat karena ada rapat guru.

"Rani karena ini pulang cepat lebih baik kita ngobrol dulu, aku ingin tau semuanya karena aku merasa kamu ada kaitannya dengan keluarga satria. Kita sahabat bahkan seperti keluarga sendiri jadi jangan ada yang di tutupi agar aku tau dan dapat membantu serta mendukung mu" ujar Manda dengan serius

Rani memandang Manda dengan lekat lalu memandang Malvin, Bagas dan juga Dafa,

Rani menghela nafas lalu mengangguk setuju.

"Baiklah ayo kita temui kak Mila dan kak Lisa dulu sekalian cari tempat, kalian bawa kendaraan atau di antar?" tanya Rani

"Kebetulan hari ini kami di antar" jawab mereka serempak

"Baiklah ayo kita pergi bersama" ujar Rani lalu pergi menuju kelas untuk mengambil tas sekolah mereka.

Setelah semua sudah selesai mereka menuju luar sekolah lebih tepatnya di sebelah lingkungan sekolah terdapat sebuah tempat dan disana lah Mila dan Lisa serta dua bodyguard pria berada.

"Rani kita mau kemana?" tanya Dafa

"Sudah ikut saja" jawab Rani dan akhirnya

Mereka sampai di parkiran milik mobil Rani

Mila dan Lisa serta dua bodyguard baru pun mendekati Rani saat melihat Rani sudah datang.

"Loh kalian sudah datang, apa sudah pulang" tanya Mila

"Iya kak kami pulang cepat karena ada rapat. Kak ayo kita ke FK, dan kenalin ini ketiga teman Rani mereka akan ikut kita" jawab Rani

"Baiklah salam kenal semua, ayo masuk kemobil" jawab Mila dan Lisa

Sedangkan kedua bodyguard pria pergi dengan motor sport mereka. Bagas dan Dafa sangat shock melihat mobil mewah di depan mereka.

Mereka memang anak orang kaya tapi kekayaan mereka belum bisa membeli mobil yang ada di depan mereka.

Mereka sebenarnya tidak tau siapa Rani, karena mereka memang anak yang baik dan juga tidak peduli dengan status sosial seseorang.

Karena bagi mereka yang penting orang itu baik dan sopan itu saja yang lain bonus.

"Rani ini mobil siapa, kenapa menyewa mobil mahal begini?" tanya Dafa

"Haaaa.... nyewa? siapa yang menyewa mobil?" tanya Manda heran

"Itu si Rani" jawab Bagas dan Dafa

"Gak ada yang nyewa kak, ini mobil khusus untuk Rani dari Daddy nya" jawab Manda

"Apa Daddy? Bukanya Rani maaf...." ujar Dafa dan Bagas yang tidak enak untuk melanjutkan semuanya.

"Gak papa kak, nanti aku akan cerita siapa aku sebenarnya" jawab Rani.

"Rani...!" seru Mila dan Lisa pelan

"Tenang saja kak mereka orang baik kok, mereka juga tadi bantu Rani saat anak dari orang itu mau berbuat jahat pada Rani" jelas Rani

"Apa? Siapa yang mau jahati kamu Ran, berani sekali mereka" ujar Lisa marah

"Sabar kak, Rani akan bertindak kali ini" jawab Rani

"Tapi jangan sampai kakak dan Abang triple tau ya kak, apa lagi Daddy sama mommy" ujar Rani

"Sepertinya gak bisa Ran" jawab Mila

"Kenapa?" tanya Rani

"Lihat tuan muda kedua triple sudah menghubungi kami" jawab Lisa dan mila bersamaan

"Hemmm.... Gawat bisa bisa mereka di habisi kak Dean" ujar Rani lalu menelpon sang kakak.

Baru panggilan pertama sudah mendapatkan jawaban dari Dean.

Rani : "Assalamualaikum kak"

Dean : "Waalaikumsalam dek, dek Kamu kenapa gak bilang jika selama ini kamu di rundung di sekolah milik Daddy"

Rani : " maaf kak, Rani pikir hanya masalah kecil dan juga Rani gak peduli mereka memfitnah Rani bagaimana yang penting belum main fisik"

Dean : "Tapi kenapa gak bilang, mereka semua itu kurang ajar dengan bilang kamu wanita panggilan dan lebih gila lagi anak dari pria bodoh itu ingin menjadikan mu Pacar taruhan"

Dean : "Lihat Abang lagi marah dan dia hampir saja pergi menemui anak sialan itu tapi di tahan kak Denis karena kami harus tau apa rencana mu dulu. Sekarang lebih baik pulang jangan ke FK ajak teman kamu kerumah"

Rani : " baik kak Rani pulang, tapi apa Daddy tau?"

Dean : "Belum tau karena Daddy sedang rapat begitu juga mommy, kak juli dan kak Lukman bantu kita untuk tutupi semua dari Daddy untuk sementara"

Rani : " Baik kak terima kasih, rani pulang sekarang"

Dean : "Baiklah hati hati, maaf dek Kakak marah tadi, itu karena kakak khawatir dan kesal karena kamu diam saja"

Rani : "Iya kak Rani mengerti, terima kasih ya kak"

Setelah itu sambungan telpon pun selesai, " Kak Mila kita pulang saja, Kak Dean bilang kak Denis dan Abang Dendi sudah menunggu kita" ujar Rani

"Ok ini sudah dekat rumah" jawab Mila

"Kenapa Ran?, apa kak dena marah?" tanya Manda

"Tidak marah hanya khawatir, kamu tau sendiri kan bagaimana mereka" jawab Rani

"Iya aku sangat tau bagaimana ketiga saudara mu itu, ya ampun udah ganteng pinter penyayang lagi, suami idaman... Aduh..." keluh Manda saat bicara di sentil Malvin

"Ih Abang sakit ni dahi ku" keluh Manda

"Kamu itu masih kecil sudah bicara soal suami idaman" jawab Malvin kesal

"Ih itu kenyataan, ketiga kakak Rani itu sangat tampan, Abang saja kalah" jelas Manda

Malvin hanya menatap Manda kesal karena di bandingkan oleh adiknya.

Tidak lama kemudian mereka pun sampai di kawasan elit dan sampailah mereka di depan rumah milik Daddy Daris.

"Rani ini rumah siapa?" tanya Bagas

"Ya rumah Rani dong kak " jawab Manda

"Kok kamu tau?" tanya Malvin

" Kan Manda sudah sering datang kesini dulu awalnya bareng papa dan mama di undang Daddy nya Rani"

"Kamu kok biasa aja jadi anak orang kaya, gak heboh sampai sampai kami gak ada yang tau" ujar Dafa

" Ya masak Rani harus loncat loncat kak hehehe" jawab Rani

"Rani masuk dulu baru cerita" ujar Lisa dan Mila

Setelah itu mereka pun masuk keruang baru saja mereka membuka pintu sudah di sambut oleh kelima pria beda usia.

Denis, Dendi, Dean, Lilo dan Leno

Leno yang tidak mengerti apa apa saat melihat Rani langsung mendekati Rani dan memeluknya.

"Kak Rani" ujar Lino

"Kamu sudah pulang dek, sama siapa?" tanya ya Rani

"Sama Pak Mul kak, Lino ganti baju Dulu ya kak, salam kenal kak aku Lino adik kak Rani" ujar Lino menyalami teman teman Rani setelah itu Lino masuk kamarnya.

Saat Rani melihat ketiga kakak ya Rani hanya tersenyum

"Kenapa senyum gitu, tau salah belum?" tanya ya Dendi

"Maaf ya bang Rani hanya malas meladeni mereka, gak tau kalau anak dari tuan Suteja itu sedang mempermainkan Rani" jawab Rani

Dendi menghela nafas mendengar itu semua, "Sudah masuk dan duduk semuanya" ujar Dendi

"Terima kasih kak" ujar semuanya Rani mendekati ketiga kakaknya lalu di peluk lah Rani oleh ketiga kakaknya dengan sayang

"Kamu ini jangan terlalu baik sama mereka dek, mereka saja tidak punya hati pada kamu. jangan biarkan anak tidak berguna itu mempermainkan kamu, dia tidak tau diri dan tidak tau posisinya dimana" ujar Denis

"Iya kak, Rani mengerti" jawab Rani

"Tapi dek maaf Abang sudah buat perusahaan meraka terguncang dikit biar tau rasa dia" kesal Dendi

"Iya Abang tidak apa apa, beri guncangan sedikit sebelum badai besar datang" jawab Rani

Bersambung