NovelToon NovelToon
Ketos Dingin & Gadis Bar-Bar

Ketos Dingin & Gadis Bar-Bar

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Ketos / Cinta Murni / Romansa / Bad Boy / Idola sekolah
Popularitas:5.5k
Nilai: 5
Nama Author: y.al_29

Bagaimana jika degup ku tak kunjung meredup, sedangkan rasamu tak kunjung selaras. Bagaimana jika rindupun tak kian padam namun rasanya terus meredam. Ternyata benar tidak ada yang mampu menggenggam hujan. karena hujan jatuhnya selalu menyakitkan bukan. (Lavanya)

Kisah gadis Bar-Bar yang mengalami broken home, bukan hanya broken home tapi juga broken heart, sebab teman masa kecilnya sekaligus tentangga depan rumahnya mendadak menjauh dan renggang karena di antara keduanya terjadi kesalahpahaman hingga membuat keduanya menjaga jarak, namun memang dasarnya jodoh sudah di pisahkan pun tetap kembali bersama walaupun harus melalui jalur perjodohan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon y.al_29, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Karel Ketauan

Saat ini ruang VIP itu mendadak senyap apalagi setelah kedatangan Alvin, semuanya menatap ke arah Alvin dengan lekat. Alvin yang di perhatikan seperti itu merasa tidak nyaman, namun dia terus melakukan pekerjaannya dengan hati-hati.

"Kamu kerja disini Nak" Tanya Amara.

"E.eh iya Bu" Ucap Alvin dengan gugup.

"Ibu minta maaf yah Nak untuk yang waktu itu" Ujar Amara dengan lembut.

"Oh, iya Bu engga apa-apa" Balas Alvin dengan sopan.

"Kamu sudah berapa lama kerja disini?" Tanya Amara.

"Sudah hampir 2 tahun Bu, saya masuk kesini juga di bantu sama Lavanya" Ujar Alvin sambil melihat ke arah Lavanya.

"Kata Lavanya kamu juga kuliah, ambil jurusan apa?" Tanya Radit.

"Ambil jurusan Bisnis, dan HI pak" Ujar Alvin.

"Wah kamu keren langsung ambil 2 jurusan, mana sambil kerja, ga cape kah" Ucap Ameena dengan kagum.

"Hehe terimakasih Bu tapi saya tidak sekeren itu" Balas Alvin yang berusaha merendah. "Pesanannya sudah saya antar semua, silahkan di nikmati, saya permisi dulu" Lanjutnya dengan sopan.

"Iyah Nak terimakasih" Ucap Amara, tidak ada balasan dari Alvin hanya anggukan yang di lakukannya setelah nya Alvin keluar dari ruangan tersebut sambil membawa troli makanan.

Karel yang sedari tadi sibuk dengan laptopnya tiba-tiba bersorak.

"Wahhh amazing, sebenarnya Bang Alvin ini otaknya terbuat dari apa" Celetuknya.

"Kenapa emang?" Tanya Arumi.

"Dia waktu di sekolah lulusan terbaik se-Indonesia dan bisa masuk Universitas Indonesia berkat beasiswa, sebenarnya dia juga dapet beasiswa di Harvard tapi ga di ambil, mungkin karena kekurangan biaya, dan di kampus yang sekarang dia menduduki mahasiswa teladan yang IPK nya tinggi di 2 jurusan sekaligus" Ucap Karel yang masih terkejut dengan pencapaian Alvin.

"Hebat banget dia padahal dia tumbuh tanpa sosok orang tua" Ucap Ameena.

"Kalo dia beneran anak aku, aku bangga sekaligus sedih, aku bangga karena dia bisa tumbuh dengan baik, aku sedih tidak bisa menemani dia di masa-masa tersulit nya" Jelas Amara.

"Ayo kita lakukan Tes DNA" Ucap Dirga.

"Nah dapet nih Om, Tante informasi tentang Bang Alvin" Sela Karel.

"Cepat jelaskan" Ujar Dirga.

"Namanya Alvin, ga punya nama lengkap waktu kecil dia di temukan oleh wanita parubaya di pinggir  jalan kota, wanita itu cuma orang biasa yang hidupnya sederhana, dia tidak memiliki saudara, suaminya lebih dulu meninggal, dan berakhir hidup sebatang kara, sampai akhirnya di pertemukan oleh Alvin tapi sayangnya sekarang dia udah meninggal, dan Bang Alvin yang berakhir sendirian, udah gaada lagi cuma itu yang aku dapet" Jelas Karel.

"Tuh kan aku yakin pasti dia anakku" Ucap Amara dengan sendu.

"Iyah nanti sepulang dari sini kita lakukan Tes DNA, sekarang kita makan dulu" Ucap Ameena.

Setelahnya mereka makan dengan khidmat sampai tanpa ada yang berbicara sepatah kata pun, saat sudah selesai baru mereka berbincang kembali.

"Jadi apa rencana mu Dir?" Tanya Radit.

"Aku akan segera menceraikan Sabrina" Ucap Dirga tanpa ragu.

"Wah bagus itu" Timpal Ameena "ekhm mumpung lagi lengkap begini, aku mau berdiskusi dengan kalian"Lanjutnya sambil melihat ke arah Dirga dan Amara.

"Ada apa?" Tanya Amara.

"Sepertinya kita perlu deh mengadakan acara pertunangan Xabiru dan Lavanya secara resmi" Ujar Ameena.

"Eum aku setuju" Ucap Amara dengan cepat.

"Bagaimana Dirga?" Tanya Radit.

"Baiklah, kapan kira-kira?" Ujar Dirga.

"Minggu sekarang aja, sebelum aku pergi ke Paris" Ujar Amara.

"Gausahlah, kan kita udah tunangan" Sela Lavanya.

"Tapi waktu itu acaranya tanpa Daddy, Daddy juga pengen liat putri Daddy tunangan" Ucap Dirga dengan sendu, sedangkan Lavanya yang mendengar penuturan sang ayah merasa iba dan berakhir mengiyakan.

"Huuftt yaudah deh iya aku mau" Balas Lavanya.

"Oke dari mulai hari ini aku akan mempersiapkan semuanya" Ujar Ameena.

"Aku bantuin" Ucap Amara.

Yah begitulah kira-kira akhir dari pertemuan mereka yang berakhir dengan penyelenggaraan acara pertunangan Xabiru dan Lavanya. Setelahnya mereka memutuskan untuk pulang, saat ini mereka sedang berkumpul di lobi restoran.

"Daddy pulang duluan ya" Ucap Dirga sambil memeluk tubuh Lavanya.

"Iyah Daddy hati-hati" Balas Lavanya.

"Mara aku pamit pulang" Ucap Dirga kepada Amara.

"Ya" Hanya jawaban singkat yang di lontarkan oleh Amara, selain masih canggung, sebenarnya dia masih marah pada mantan suaminya itu, dia berfikir mengapa mantan suaminya tidak jujur dan memilih untuk menyembunyikan semuanya sendiri.

"Dirga kalo hasil Tes DNA nya sudah keluar aku kabari lagi" Ucap Radit, yah sebelum pulang Amara meminta sampel rambut Dirga untuk melakukan tes DNA.

"Iya aku tunggu" Balas Dirga sambil melepaskan pelukannya dari sang putri.

Saat mereka sedang berbincang tiba-tiba dari arah pintu masuk muncul sosok pria seumuran dengan Dirga dan Radit yang tak lain adalah Mahendra ayah dari Vanila, sakilgus rekan bisnis Dirga mendekat ke arah mereka, Karel yang melihat itu seketika khalaf.

"Wanjay itukan bokapnya Vanila, gimana ini di sapa nanti Lavanya sama Xabiru curiga, ga di sapa calon mertua gue,araghhh" Ucapnya dalam hati.

"Selamat sore pak Dirga" Ucap Mahen dengan sopan.

"Sore pak Mahen"

"Wah saya tidak menyangka bahwa anda akan berkunjung ke restoran saya, jika tau saya akan menjamu lebih awal" Ucap Mahen.

"Tidak apa-apa pak Mahen, oh iya perkenalkan ini putri kandung saya, dan ini mantan istri saya, serta ini calon besan saya" Ucap Bramantya sambil mengenalkan mereka satu persatu, namun tatapan Mahen jatuh ke arah Karel.

"Loh Karel ko kamu juga ada di sini" Ucap Mahen dengan terkejut.

"Hehe sore Om" Balas Karel sambil menyalami lengan Mahen, sedangkan Lavanya dan Xabiru kaget melihat interaksi keduanya.

"Jangan bilang kamu calon menantu Pak. Dirga" Tebak Mahen.

"Eh bukan-bukan Om, ini calon menantunya Om Dirga mah" Ucap Karel dengan panik sambil menarik tubuh Xabiru.

"Ko lu bisa kenal bokap nya Vanila" Bisik Lavanya.

"Hehe nanti gue ceritain deh" Balas Karel.

"Bukan pak Mahen, Karel ini anak sahabat saya, yang sudah saya anggap anak saya juga"Ujar Dirga.

"Oh begitu, saya kira calon nya dia, kalo emang beneran dia saya langsung sunat di sini" Ucap Mahen sambil melirik ke arah Karel dengan senyum mengerikan, sedangkan Karel yang mendengar itu seketika brigidik ngeri.

"Hehe Om bisa aja, engga Om saya setia sama anak Om" Ucap Karel dengan senyum tipis.

"HAH.. sejak kapan lu pacaran sama Vanila, ko gue gatau" Ucap Lavanya.

"Loh, kamu juga kenal anak saya toh" Ujar Mahen pada Lavanya.

"Iya Om saya sama Vanila berteman baik, kita sahabatan, nama saya Lavanya" Ucap Lavanya sambil menjabat tangan Mahen.

"Oh begitu, syukur kalau kalian berteman baik, yaudah Pak Dirga saya pamit dulu, maaf mengganggu waktu kalian" pamit Mahen pada Dirga.

"Tidak apa-apa pak, saya juga sudah mau pulang" Balas Dirga.

"Oh begitu yasudah hati-hati, mari saya duluan"

Setelah kepergian Mahen seketika tatapan Lavanya jatuh kepada Karel.

"Wahhh hebat banget kalian, pacaran sembunyi-sembunyi" Ucap Lavanya dengan tatapan mengintimidasi.

"Bukan kepengen gue, maunya Vanila, gue juga pengennya blak-blakan" Jelas Karel.

"Malu kali dia punya cowok kaya lu Rel" Celetuk Xabiru dengan sarkas.

"Hahaha kamu bener, liat aja tampangnnya muka pas-pasan kaya gitu" Timpal Lavanya sambil tertawa.

"Aisss nistain aja terus gue" Ucap Karel dengan cemberut.

"Sudah-sudah, kami duluan ya kalian hati-hati di jalan" Ucap Ameena.

"Eh iya ma, mama sama papa juga hati-hati ya" Ucap Lavanya sambil tersenyum manis.

"Xabiru titip Lavanya dulu ya, soalnya kita mau mampir ke rumah sakit dulu" Ucap Amara.

"Iyah Tan aman" Ujar Xabiru.

"Kamu panggilnya mommy aja" Ucap Amara.

"Iya Mom" Balas Xabiru.

Setelah itu mereka pulang dengan kendaraan masing-masing, terkecuali Xabiru dan Lavanya yang memang berangkat bersama. Tanpa mereka sadari kebersamaan mereka tadi tak luput dari pandangan Alvin.

"Lu beruntung banget Dek, ga kaya gue, tapi gue juga seneng liat lu bahagia" Ucap Alvin.

1
Saryanti Yahya
ceritanya asyik, lanjut thor
Raliza17
semangat terus kak nulis cerita nya
tetehmanis00: terimakasih 🙂
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!