NovelToon NovelToon
Menantu Bar-bar Itu Aku

Menantu Bar-bar Itu Aku

Status: sedang berlangsung
Genre:Ketos / Selingkuh / Mengubah Takdir / Suami Tak Berguna / Ibu Mertua Kejam / Chicklit
Popularitas:17k
Nilai: 5
Nama Author: Mama Ainun

menikah dengan laki-laki yang masih mengutamakan keluarganya dibandingkan istri membuat Karina menjadi menantu yang sering tertindas.
Namun Karina tak mau hanya diam saja ketika dirinya ditindas oleh keluarga dari suaminya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama Ainun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 32. Mama mau, kan?

Andrew dan Lusi mendekat. "Aldo, lepaskan Tante Karina, nak. Tante Karina harus pergi," bujuk Lusi dengan suara yang lembut dan sabar, mencoba untuk mengambil Aldo dari pelukan Karina.

Aldo menangis lebih keras, tidak ingin melepaskan Karina. Andrew juga mencoba untuk membantu, dengan mengangkat Aldo dan memeluknya. "Aldo, kamu harus lepaskan Tante Karina. Meskipun Tante Karina tidak ada di dekatmu lagi,tapi Tante Karina akan selalu ada di hati kamu," ucap Andrew, mencoba untuk menenangkan Aldo.

"Tidak, Pa, aku maunya sama Mama Karina!" teriak Aldo dengan suara yang keras dan penuh kesedihan, matanya memandang Karina dengan ekspresi yang memohon dan tidak ingin berpisah. Ia meronta-ronta di pelukan Andrew, berusaha untuk melepaskan diri dan kembali ke Karina.

"Karina, siapa anak kecil itu?" tanya Pak Rahmat dengan suara yang lembut dan penasaran, matanya memandang Aldo dengan ekspresi yang hangat dan penuh kasih sayang.

"Maaf sebelumnya, Om, saya Andrew, papanya Aldo," ucap Andrew dengan sopan dan ramah, "Sepertinya Om dan Tante datang dari jauh, ya. Lebih baik sebelum kembali pulang, Om dan Tante istirahat di rumah saya dulu. Nanti di rumah, saya akan menjelaskan semua tentang Aldo dan kenapa dia memanggil Karina dengan sebutan 'mama'."

Pak Rahmat menoleh ke arah Bu Indri, seolah mencari jawaban atas ajakan Andrew. Bu Indri membalas pandangan Pak Rahmat dengan senyum halus dan mengangguk pelan, seolah memberikan persetujuan untuk menerima ajakan Andrew.

"Ya, mungkin memang lebih baik kita istirahat dulu sebelum kembali pulang. Perjalanan yang jauh membuat kita lelah." Bu Indri mengangguk setuju dan Pak Rahmat kemudian tersenyum, "Terima kasih atas ajakanmu, Nak Andrew. Kita akan menerima tawaranmu. Tapi saya membawa mobil sendiri."

"Nanti Om dan Tante ikuti mobil saya saja."

"Baiklah, kami akan mengikuti mobilmu," jawab Pak Rahmat dengan tersenyum.

****

Pak Rahmat mengemudikan mobilnya dengan hati-hati, mengikuti mobil Andrew yang berada di depannya. Bu Indri duduk di samping Pak Rahmat, sementara Karina dan Aldo duduk di bagian belakang mobil bak terbuka, bersama beberapa karung beras yang di bawa oleh Pak Rahmat.

Awalnya Lusi meminta untuk Karina naik yang Andrew Kendarai saja. Namun Aldo menolaknya, dengan alasan penasaran ingin merasakan naik mobil bak terbuka.

Aldo terlihat sangat gembira, berteriak-teriak dan tertawa sambil memandang ke sekeliling, sementara Karina memeluknya dengan erat, tersenyum lembut dan mencoba untuk menenangkan Aldo yang semakin bersemangat.

"Wah, Mama, naik mobil seperti ini ternyata sangat menyenangkan," suara Aldo terdengar penuh kegembiraan.

"Aldo suka naik mobil seperti ini?" tanya Karina dengan senyum lembut. Aldo pun mengangguk dengan antusias.

"Tapi tetap saja, tidak boleh sering-sering naik di mobil terbuka seperti ini, ya," lanjut Karina dengan nada peringatan yang lembut. "Takutnya nanti masuk angin. Kan enakan naik mobil papanya Aldo."

Aldo menganggukkan kepala, matanya yang cerah memandang wajah Karina dengan penuh kasih sayang. Kemudian, ia kembali memeluk Karina dengan erat, kepala kecilnya menyandar di bahu Karina, menikmati kehangatan dan kenyamanan dalam pelukan karina.

Tak terasa, mobil pun sampai di rumah Andrew yang berada di kawasan rumah elit, dengan arsitektur yang mewah dan taman yang indah. Rumah itu terlihat sangat megah dan elegan, dengan jendela-jendela besar yang memperlihatkan pemandangan yang luas. Pak Rahmat dan Bu Indri memandang ke arah rumah itu dengan mata yang terbuka lebar, terkesan oleh keindahan dan kemewahan rumah Andrew.

"Wah, Pak, rumahnya konglomerat itu bagus dan mewah banget, ya," gumam Bu Indri merasa kagum.

"Hust... Mbok ya jangan malu-maluin gitu to, Bu," kata Pak Rahmat dengan senyum.

"Hehehe... Iya, Pak. Ibu cuma kagum saja, kok. Biasanya cuma lihat di sinetron-sinetron, sekarang bisa lihat langsung," jawab Bu Indri sambil tertawa.

Andrew turun dari mobilnya dengan gesit, kemudian berjalan menuju mobil Pak Rahmat. Ia membuka pintu mobil dan membantu Aldo dan Karina turun dengan hati-hati. Aldo melompat turun dengan gembira, sementara Karina turun dengan lebih berhati-hati, dibantu oleh Andrew yang memegang tangannya.

Namun siapa sangka, saat akan melompat turun, tanpa sengaja Karina terpeleset. Andrew yang berada di dekatnya segera menangkap tubuh Karina supaya tidak terjatuh.

Tatapan mata Andrew dan Karina terkunci sejenak, seolah waktu terhenti. Mereka saling menatap dengan pandangan yang dalam, hingga suara Pak Rahmat memecahkan kesunyian. "Karina, kamu tidak apa-apa, kan?" tanya Pak Rahmat dengan nada khawatir, membuat Karina dan Andrew tersadar.

Karina segera melepaskan dirinya dari tangan Andrew, sedikit terburu-buru. "Bapak, kakiku tadi terpeleset. Untung saja ada Pak Andrew," katanya sambil tersenyum lembut dan berusaha menyembunyikan rasa malu dan kagetnya.

"Mari, Om, Tante, kita masuk kedalam," ajak Andrew dengan ramah.

"Jangan panggil Om, panggilan Bapak saja dan Ibu, nak Andrew," kata Pak Rahmat dengan senyum, sambil membetulkan panggilan Andrew.

"Ah, maaf Pak... mari silakan masuk," kata Andrew sambil membuka pintu dan mempersilakan Pak Rahmat, Bu Indri dan Karina untuk masuk ke dalam rumahnya.

Semua orang pun masuk ke dalam rumah dan duduk di kursi ruang tamu yang mewah dan nyaman. Andrew segera memanggil pembantunya untuk menyajikan minuman dan camilan.

Tak berselang lama, pembantu datang dengan membawa minuman dan camilan yang lezat, seperti teh, dan kue-kue manis. Pembantu itu meletakkan semua itu di atas meja tamu.

"Mari, silahkan di minum Pak, Bu..." Lusi mempersilahkan.

"Sebelum perkenalan sekali lagi, nama saya Andrew, Papa dari Aldo, dan ini Mama saya, namanya Lusi, Pak, Bu," kata Andrew sambil menunjuk ke arah ibunya yang tersenyum ramah dan anggun.

Pak Rahmat dan Bu Indri mengangguk dengan sopan. "Saya Rahmat, dan ini istri saya namanya Indri. Kami adalah orang tua dari Karina," kata Pak Rahmat dengan senyum hangat.

Andrew mulai menceritakan semua kepada Pak Rahmat dan Bu Indri, awal mula pertemuan Karina dan Aldo, serta bagaimana mereka berdua menjadi dekat. Andrew juga menjelaskan alasan di balik panggilan Aldo kepada Karina sebagai "Mama", yang membuat Pak Rahmat dan Bu Indri terkejut dan penasaran.

"Benar apa yang diucapkan Andrew, Pak Rahmat dan Bu Indri. Mungkin Aldo menganggap Karina itu sebagai pengganti mamanya," sahut Lusi dengan nada lembut dan penuh pengertian. "Anak-anak memang memiliki cara berpikir yang unik dan sensitif, sehingga tidak menutup kemungkinan bahwa Aldo merasakan kesamaan antara Karina dan mamanya yang telah meninggal," tambahnya.

"Saya mengerti dengan perasaan Aldo, Bu Lusi. Dan saya turut prihatin atas apa yang menimpa Aldo. Anak sekecil Aldo sudah harus merasakan kehilangan," kata Bu Indri dengan nada yang penuh empati. "Saya bisa membayangkan betapa sulitnya bagi Aldo untuk kehilangan mamanya," tambahnya.

Andrew beralih menatap Karina dengan mata yang penuh penyesalan. "Karina, sebelumnya saya ingin meminta maaf atas perlakuan saya kemarin. Saya sadar bahwa saya telah salah menilai kamu dan saya sangat menyesali hal itu," kata Andrew dengan nada yang tulus. "Dan saya ingin kamu tetap bisa bekerja sebagai pengasuh Aldo lagi, karena saya percaya bahwa kamu adalah orang yang tepat untuk merawat dan mendidik Aldo," tambahnya dengan senyum.

Karina tampak berpikir, merasa bingung dan tidak yakin tentang apa yang harus dilakukan. Dia menatap Andrew, lalu Aldo, dan kemudian Pak Rahmat dan Bu Indri, seolah mencari jawaban atau dukungan. Ekspresi wajahnya menunjukkan keraguan dan kebingungan.

"Ma, Mama mau, kan?" tanya Aldo dengan mata yang berbinar-binar penuh harapan, sambil menatap Karina dengan senyum manis.

Bersambung...

1
FLA
iyess Karina
FLA: suruh pegangan ya kak, ntar jatoh lagi🤭
mama Ainun: 😁😁😁 Karina bingung
total 2 replies
Diyah Pamungkas Sari
trauma pernikahan tuh sakit bgt loh. kk ku dlu jg trauma smpe punya keinginan melajang seumur hdp. krn ngeliat sendiri suami nyiksa istri dan itu adlh kerabat dkt.
mama Ainun: iya bener, apalagi kalau sudah kdrt kak.
total 1 replies
FLA
yeah aku setuju Karina ma Andrew
FLA: Aamiin
mama Ainun: semoga berjodoh ya kak☺️
total 2 replies
aries
Iya ih, jangan sampai Andrew ngasih trauma buat Karina lagi. kasihan kan Karina.
mama Ainun: semoga saja Andrew mendengarkan ibunya 🤲🏻
total 1 replies
Rizka_ris
nah kan, di pecat juga akhirnya.
mama Ainun: biar tau rasa 😳
total 1 replies
FLA
jeng jeng, bikin pingsan gak ya tu surat🤣
FLA: hooh deng mending di siksa pelan pelan dulu ya
mama Ainun: wah terlalu cepat kak😳
total 4 replies
wong jowo
siap-siap menderita Rudi
mama Ainun: lagi siapin mental 😁
total 1 replies
Rizka_ris
Rasain tuh Rudi🥱
mama Ainun: karma menanti 🤧
total 1 replies
aries
makan tu istri baru pembawa rejeki 🤣
aries: 🤭🤭🤭🤭🤭🤭
mama Ainun: Weh 😳😁
total 4 replies
FLA
haa emang enak di kibulin, enak amat naik jabatan di pecat lah iye🤣
FLA: hooh dah, kasih aja yg manis manis dulu yak
mama Ainun: 😅😅😅 biar seneng dulu kak
total 2 replies
wong jowo
itu syarat promosi jabatan apa syarat perceraian Thor?😅
mama Ainun: terimakasih banyak kak🙏🏻
wong jowo: 😅😅😅 semangat author
total 3 replies
aries
Weh, Rudi terlalu bodoh. mana ada promosi jabatan kok pakai kk KTP sama buku nikah. jangan jangan ini ide Andrew dan CEO tempat kerja Rudi itu ya sih Andrew ini.
lanjut Thor, penasaran!
mama Ainun: ditunggu 🤫🤫
total 1 replies
Erni Nofiyanti
sama aja kamu yg cerai in Karina.
wong data semua dari kamu
mama Ainun: 😁😁😁 belum sadar
total 1 replies
FLA
hayo lo anak sape tuh
FLA: wah wah dapet sisa nya tu laki nya, ups🤭
mama Ainun: 🤭🤭🤭🤭 maybe kak.
total 4 replies
aries
jangan-jangan Lisa hamil bukan anaknya Rudi
mama Ainun: hayooo😁
total 1 replies
wong jowo
Thor buat hidup Rudi si manusia mokondo sengsara..
wong jowo: oke di tunggu thor
mama Ainun: siap, ditunggu kelanjutannya kak pasti dapat balasan nanti.
total 2 replies
aries
Karina, kamu harus secepatnya bercerai biar bisa hidup bahagia ❤️‍🔥
mama Ainun: ditunggu sampai resmi bercerai ya kak.
total 1 replies
FLA
terima Rin percaya deh, beres pokoknya mah
FLA: uh tentu benar itu, apa sih yg gak bisa kalo uang sudah berbicara
mama Ainun: asal ada uang semua beres ya kak😁
total 2 replies
aries
nah loh, sukurin deh Lisa.
mama Ainun: biar tau rasa...
total 1 replies
Sutri Empik
gimana Lisa enak jadi mantunya buk Marni,,,,,
mama Ainun: menyesal kayaknya 😅
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!