Tepat dihari pernikahannya Ivana malah kabur melarikan diri, niat hati ingin memberitahukan hal tersebut pada kedua orangtuanya. Calantha justru dipaksa untuk menggantikan posisi Ivana sebagai mempelai pengantin wanitanya.
Rowan, pria sejuta pesona yang terpaksa menikahi Cala hanya untuk balas dendam karena Ivana telah menabrak istrinya hingga meninggal dunia.
Tapi bagaimana jadinya jika ternyata pernikahan yang berkedok balas dendam yang dilakukan oleh Rowan itu justru mengungkap satu persatu rahasia keluarga yang selama ini ditutup rapat-rapat?
Simak kelanjutan ceritanya...
⚠️jangan lupa buat terus kasih dukungan dengan like, komen dan vote🌹⚠️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Buna_Ama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 15
Dengan susah payah Cala menyeret koper miliknya dan juga milik Rowan, dan suaminya itu hanya berjalan santai dibelakangnya dengan kedua tangan yang ia masukkan kedalam saku celana. Matanya terus menatap Cala tanpa berniat membantu tapi sebenarnya didalam hati ia tidak tega melihat istri nya itu kesusahan.
"aahh.. " rintih Cala saat kakinya tak sengaja tersandung salah satu roda koper
"Nona.."Pekik Ardi yang berjalan dibelakang Rowan, ia ingin membantu Cala tapi dengan cepat Rowan langsung mengangkat tangannya memberikan isyarat agar Ardi jangan membantu Cala.
Setelah melewati gartabarata atau yang biasa disebut gerbang keberangkatan, Rowan dan Cala langsung menuju ke kabin kelas bisnis. Mereka tidak perlu melakukan check-in lagi karena, Ardi yang sudah melakukan check-in melalui online sebelum nya.
Rowan dan Cala melangkahkan kakinya menuju tempat duduk mereka yang terletak dibagian depan kabin. Cala hendak meletakkan kopernya dan koper milik Rowan ditempat penyimpanan bagasi atas, tapi dengan cepat seorang pramugara langsung mengambil alih membantu Cala. Rowan yang tadi sudah mendudukkan dirinya dikursi seketika langsung berdiri dan menatap pramugara itu dengan tatapan datar.
"Terimakasih", ucap Rowan dingin
"Sama-sama tuan ", balas paramugara tersebut
Kemudian, Rowan segera menarik pergelangan tangan Cala , mengajak istrinya itu untuk segera duduk dikursi dekat jendela lalu membantu Cala memasang sabuk pengaman. Setelah itu, barulah Rowan mendudukkan dirinya dikursi samping di Cala dan juga ia segera memasang sabuk pengamannya sendiri.
Cala menolehkan kepalanya menatap kearah luar jendela dengan ekspresi yang cemas. Jujur, ini adalah pengalaman pertama nya naik pesawat dan ia merasa takut dan tidak berani mengungkapkannya pada Rowan. Dulu Papa Hestu memang sering mengajak keluarganya berlibur keluar negeri tapi Cala tidak pernah ikut, karena Mama Sarah dan Ivana selalu melarangnya dengan berbagai alasan yang tidak masuk akal.
Rowan memandang Cala dengan matanya yang tajam, dia bisa melihat raut kecemasan diwajah istrinya. Rowan mengangkat tangannya lalu meraih tangan Cala dan menggenggamnya dengan lembut. Sontak perempuan itu menoleh menatap Rowan dengan ekspresi bingung.
"Kau takut?" ujar Rowan bertanya
Cala menganggukkan kepalanya, "Ya ini kali pertama ku naik pesawat"
Mendengar itu, Rowan semakin erat menggenggam tangan Cala. Bahkan saat pramugari mengumumkan jiika pesawat sebentar lagi akan lepas landas Rowan bisa merasakan tangan istrinya itu semakin mengeluarkan keringat dingin karena gugup bercampur takut.
"tenanglah semuanya akan baik-baik sajan", ucap Rowan dengan lembut,
Sejenak Cala terpaku mendengar ucapan Rowan, ini pertama kalinya lelaki itu bertutur kata selembut itu selama 2 bulan mereka menikah. Dan, itu membuat perasaannya menghangat dan kecemasannya sedikit berkurang.
.
.
Perjalanan menuju kota S ditempuh selama 1 jam 30 menit dengan menggunakan pesawat. Selama perjalanan, Rowan terus menggenggam erat tangan Cala dan sesekali mengusap surai panjangnya. Rasa lelah dan nyaman karena usapan lembut dari tangan Rowan membuatnya tak sengaja terlelap dengan kepala yang menyender dibahu suaminya.
Rowan memandang Cala dengan senyum tipis yang terukir diwajahnya yang tampan. Rowan bisa melihat wajah cantik istri nya dari jarak sedekat ini, Cala terlihat sangat cantik meskipun wajahnya tanpa dipoles make up sedikitpun. Bulu mata yang lentik, hidung mandung, bibirnya yang ranum alami dan juga Rowan bisa mencium aroma wangi manis dan lembut dari rambut Cala.
Jujur, Rowan akui jika Cala memang lebih cantik dari mendiang istri pertamanya Laras. Tapi, hal itu tidak membuat Rowan dengan mudahnya untuk jatuh hati pada Cala. Terlebih perempuan itu adalah kakak dari orang yang sudah membuat Laras meninggal bersama dengan calon bayi mereka.
Mengingat hal itu membuat rasa dendam Rowan yang sempat meredam kini kembali berkobar, ia mengepalkan tangannya kuat-kuat hingga urat-uratnya menonjol. Bahkan tanpa sadar Rowan langsung mendorong kuat kepala Cala hingga membentur jendela.
"Aduuhh.. " rintih Cala terkejut seraya memegangi kepalanya dengan keadaan linglung.
Rowan tak menggubrisnya, ia mengalihkan pandangannya menatap lurus kedepan. Cala menoleh menatap Rowan sambil menegakkan tubuhnya.
"Apa yang terjadi ?"tanya Cala saat kesadarannya sudah terkumpul sepenuhnya
Rowan tak menjawab, tak berselang lama terdengar suara pengumuman dari pramugari melalui pengeras suara, jika pesawat bersiap akan landing dibandara dikota S. Diharapkan semua penumpang untuk mengencangkan kembali sabuk pengamannya dan tetap duduk tenang dikursi masing-masing sampai pesawat benar-benar sudah mendarat dengan sempurna.
Rowan turun paling akhir setelah semua para penumpang lain sudah turun. Cala hendak menurunkan koper dari bagasi tapi dengan cepat Ardi mengambil alihnya.
"biar saya saja yang membawanya nona", kata Ardi
"Tapi.. "
Cala tak bisa lagi protes saat Ardi sudah berjalan lebih dulu keluar dari pesawat seraya membawa kopernya dan milik Rowan, Cala bergegas menyusulnya.
Rowan, Cala serta Ardi berjalan menuju parkiran bandara, disana sudah ada sopir pribadi Rowan yang sudah menunggu kedatangan mereka.
"Tuan.. " sapa Pak Nardi sopir pribadi Rowan.
Dikota S, sebenarnya Rowan memiliki villa pribadi. Dia juga tidak perlu membawa pakaian ganti karean disana sudah tersedia, hanya saja Rowan ingin mengerjai Cala dan membuat istrinya itu kerepotan.
Ah dasar Rowan !
Pak Nardi segera membukakan pintu bagasi belakang mobil lalu membantu Ardi untuk memasukkan koper-koper itu didalamnya. Setelah itu, Pak Nardi bergegas berlari masuk kedalam mobil lalu duduk dikursi kemudi, disamping nya ada Ardi. Sedangkan, Cala dan Rowan duduk dikursi bagian penumpang.
Mobil melaju pelan meninggalkan area parkiran bandara menuju villa pribadi milik Rowan yang terletak didekat pantai. Perjalanan menuju Villa ditempuh selama 45 menit.
"Jam berapa acara pertemuan itu dilaksanakan Ar ?" tanya Rowan pada Ardi tanpa mengalihkan pandangannya dari layar ponsel yang ia genggam. Ia seolah tak menggubris keberadaan Cala yang duduk disampingnya sambil menatap kearah luar jendela.
"pukul 3 sore tuan, dan undangan acara ulangtahun pernikahan tuan Barrack dilaksanakan pukul 8 malam dihotel La Fayette tuan". Jawab Ardi seraya melihat ipad nya yang menampilkan jadwal-jadwal kegiatan Rowan.
Rowan melirik arloji yang melekat dipergelangan tangan kirinya, sekarang sudah jam 2 sore. Waktunya sangat terbatas sekali jika ia pulang lebih dulu ke villa.
"Antarkan aku langsung ketempat pertemuan Ar dan Pak Nardi... " panggil nya pada sopir pribadinya
"ya tuan ? " sahut Pak Nardi seraya melirik tuannya itu dari kaca spion
"Aku dan Ardi akan menghadiri pertemuan penting, tolong bawa istriku pulang ke villa". Titah nya
Mendengar Rowan menyebut Cala dengan sebutan istri sejenak membuatnya terkejut. Pak Nardi penasaran sejak kapan tuannya itu menikah lagi ? karena yang Pak Nardi tau kalau Rowan sangat begitu mencintai mendiang istrinya. Tapi entahlah, itu bukan urusan Pak Nardi yang terpenting ia tidak membuat masalah dan dipecat oleh Rowan, karena dizaman sekarang ini mencari pekerjaan sangatlah sulit apalagi ditambah biaya hidup makin besar. Beruntung Pak Nardi bertemu dengan Rowan dan diberikan pekerjaan, bahkan Rowan juga memberikan gaji yang tinggi pada setiap pekerja nya. Tak heran jika banyak yang betah bekerja dengan Rowan.
.
.
.
To be continue ..
hayo buna selesaikan teka-teki ny Rowan... jgn2 c Daniel ang detektif SDH tau cpa ayahnya Rowan....
pasti Rowan hanya anak sambung kan?
duh bakal da kejutan pa ge eaa wat Rowan..