NovelToon NovelToon
My Cinderella

My Cinderella

Status: sedang berlangsung
Genre:Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Beda Usia / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: Violetta Slyterin

Jelly Putri Wijaya sadar, menikahi seseorang yang tidak dicintai hanya akan membawa masalah. Itulah alasan mengapa ia harus menghentikan rencana pernikahannya dengan Benjamin Huang. Mungkin lebih tepatnya melarikan diri dari pernikahan itu.
Pelarian Jelly ke Hongkong mempertemukan gadis itu dengan Oscar Liu, musisi muda yang sedang naik daun dan digilai fans. Sosok Jelly yang kikuk dan misterius, membuat Oscar tertarik menjadikan gadis itu tameng dari serbuan gosip media.
Perasaan Oscar yang semakin kuat dan kenyataan bahwa Jelly bukanlah gadis sembarangan, membuat Oscar jadi mempertanyakan niatnya. Jelly pun sadar bahwa ia tidak bisa selamanya melarikan diri. Ketika masa lalu dan masa depan bertarung di depannya, akankah Jelly kembali lari dan menjauh dari kebahagiaan?

Bagaimana kisahnya? yuk ikuti di novel baruku.. 🙏

Jika suka, like, komen positif, sub, rate 5 and share ya.. Terimaka

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Violetta Slyterin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26.

Setelah menempelkan skuter ke dinding samping kiri rumah Zoya Amanda, Jelly berjalan menaiki tangga di teras untuk membuka pintu. Ia merogoh saku di jeans ketat nya, lalu mengeluarkan kunci. Saat ia hendak menutup pintu dari dalam, matanya tidak sengaja melihat pasangan yang berdiri di trotoar hotel di seberangnya.

"Oscar Liu?" Jelly mengerjap.

Benar. Oscar Liu dan seorang wanita. Wanita cantik dan bertubuh langsing, berambut merah, dan kini menggoyang-goyangkan tangan Oscar Liu di dalam genggamannya.

Selama beberapa saat Jelly membisu.Namun sedetik kemudian keningnya mengerut, memikirkan segala kemungkinan.

Oscar Liu terlihat ceria seperti biasanya. Lalu setelah mengucapkan sesuatu ke wanita di hadapannya, ia mendekap tubuh wanita itu cukup lama.

"Wah." Jelly membelalak. Lebih tepatnya terkesiap. Ia tidak tahu pemandangan seperti itu bisa...

Tangan Jelly terangkat menyentuh dadanya, seolah hendak memastikan jantungnya masih berdetak. Dan sebelum Oscar Liu menyadari keberadaannya, sebaiknya ia segera menutup pintu.

****

Oscar Liu terkesiap ketika sosok Selina Tan sudah menghilang di tikungan. Tanpa pikir panjang ia segera masuk lobi.

Sepanjang perjalanan menuju kamarnya, Oscar Liu kelihatan sibuk mengingat kata-kata yang di ucapkan olehnya tadi di restoran. Untuk sejenak, ia mencoba untuk merenungi tindakannya.

Aku menyukainya. Dan tidak ada yang bisa aku lakukan untuk mencegahnya.

Oscar Liu tersentak. Apa itu tadi? Sepertinya ia meracau saat mengatakannya. Oscar Liu yakin bahwa kalimat itu memang sekadar omong kosong yang di keluarkan olehnya di hadapan Selina Tan. Tapi... kenapa saat mengatakan hal itu jantungnya berdebar-debar?

Tiba-tiba Oscar Liu berdecak."Apa yang sudah aku katakan tadi?" gerutunya sambil masuk ke dalam kamarnya.

Saat bayangan wajah Jelly tiba-tiba melintas di dalam pikirannya, Oscar Liu teringat ia belum mengembalikan skuter yang di pinjam olehnya tadi. Apakah gadis itu sudah kembali ke rumah ibunya? Oscar berjalan cepat mendekati jendela. Ia pun segera merunduk dan memperhatikan rumah yang berada di seberang apartemen. Sepi sekali. Jelly pasti belum kembali, pikirnya.

****

Jelly melirik Zoya yang muncul di ambang pintu. "Aku tidak tahu kau pulang lebih awal, " gumamnya pelan.

Zoya menoleh dan kedua alisnya langsung terangkat menemukan Jelly yang terkulai menyedihkan di atas tempat tidur."Kau baik- baik saja?" tanyanya.

"He eh. "

"Kau yakin?" Zoya mengernyit, lalu menaruh tasnya di meja dan berkata, "Jelly, seriuslah. Kau tampak seperti korban perdagangan manusia yang overdosis tinggi. Apa yang sebenarnya terjadi?"

Jelly berusaha duduk di tempat tidur ketika Zoya pun duduk di dekatnya.

"Dia bersikap menarik diri," sahut Jelly Putri Wijaya sambil mengangkat bahu."Ibuku."

"Apa yang di katakannya? "

Jelly menoleh. "Dia masih mendesak aku untuk aku menikah setelah kukatakan aku tidak mencintai Ben."

"Aku bisa menebaknya," Zoya menyahut pelan. "Aku tidak mau membicarakan hal-hal buruk tentang ibumu, tapi dia sepertinya ingin menciptakan' dirinya yang kedua' pada dirimu."

"Itu yang kukatakan kepadanya tadi."

Zoya melotot. "Kau benar-benar mengatakannya?" Ia tidak percaya Jelly berani mengatakan hal semacam itu kepada ibunya. Jelly yang pendiam dan penurut selama ini. Ya ampun...

Jelly mengangguk. "Aku hanya tidak ingin seperti dirinya. Aku tahu sikapku mungkin berlebihan.... "

"Tidak, kau tidak berlebihan," sela Zoya mengerutkan hidung.

Jelly meliriknya, meminta penegasan.

"Percayalah,ibumu yang begitu, " lanjut Zoya. "Ah, maksudku, tindakanmu benar di mataku. Kamu ini memang harus mengatakannya kepada ibumu."

"Menurutmu begitu? "

"Ku harap ibumu memikirkan perkataanmu."

"Entahlah, " sahut Jelly murung. "Dia tampak tak peduli tadi."

"Jangan khawatir, aku yakin dia memikirkannya. Dan, lagipula, bukankah kau masih memiliki ayah yang selalu berpihak kepadamu? "

"Aku tahu, tapi.. " Jelly Putri Wijaya mengedik singkat. "Apakah menurutmu berlebihan jika aku berharap ibuku bisa lebih memahamiku?"

Zoya Amanda menarik napas dalam-dalam. "Dengar, aku tahu masalah ini pasti menyiksamu. Tapi, Hei, kau berada di Hongkong sekarang. Kamu itu harus bersenang-senang! Lupakan segala hal yang tidak penting tentang pernikahan sialan itu, kau perlu menikmati hidup. Bukankah kau bisa kabur ke manapun kau mau? Semuanya tergantung padamu."

Jelly tersenyum. "Kau selalu bisa menenangkanku."

"Aku hanya tidak ingin kau menyia- yiakan waktumu untuk memikirkan hal yang melukaimu. Hidup sudah pahit, maka isilah pikiranmu dengan hal-hal yang menyenangkan."

"Ya, seharusnya begitu, " sahut Jelly Putri Wijaya yang memikirkan kata-kata Zoya Amanda. Lalu ia menggeleng cepat dan berkata, "Ben meneleponku lagi tadi."

"Lalu, kau menjawabnya?"

"Ya, dan aku sudah mengatakan bahwa aku tidak ingin menikah dengannya."

"Lalu bagaimana reaksinya?" tanya Zoya serius sambil mengamati Jelly. "Aku bertaruh dia pasti berang."

Merasa tidak berdaya, Jelly kehilangan kata- kata. Ia tidak bisa menjelaskan bagaimana perangai Ben yang sesungguhnya pada Zoya Amanda. Dalam hatinya, Jelly Putri Wijaya menjerit putus asa. Dalam jantungnya hampir mencuat dari mulut setiap kali ia berpikir, kenapa ia harus berhubungan dengan laki- laki seperti Benjamin Huang?

"Ben tidak bisa menyakitimu selama ada Kevin adik kesayanganku akan melindungimu, percayalah, " sahut Zoya Amanda.

Sepintas Jelly terkesiap. Apakah ia baru saja bicara sesuatu tanpa disadarinya? Ataukah Zoya Amanda sahabatnya bisa semudah itu menebak apa yang saat ini dipikirkannya?

Melihat bibir Zoya Amanda mengulas senyum yang menenangkan di sebelahnya, Jelly Putri Wijaya pun ikut tersenyum. Beberapa detik kemudian ia kembali mendesah lagi.

"Apa? Apa lagi? " tanya Zoya Amanda.

Mengingat- ingat sesuatu hal yang bahkan tidak bisa seharusnya di ingatnya, terlebih dipikirkannya, Jelly Putri Wijaya tiba-tiba merasa konyol. Tentang Oscar Liu dan wanita misterius yang dilihatnya petang tadi, sepertinya Jelly Putri Wijaya tidak perlu mengatakan atau membicarakannya pada sahabatnya.

"Lupakan saja, " sahut Jelly akhirnya. Ia menggeleng ketika Zoya Amanda masih mengamatinya. "Aku baik- baik saja."

Senyuman Zoya Amanda kembali terbit."Bagus.Itu baru sahabatku."Ia menepuk-nepuk pundak Jelly Putri Wijaya."Kau sebaiknya turun sekarang, Oscar Liu menunggumu di bawah."

"Apa? " tanya Jelly terlonjak.

"Dia mengembalikan skuter adikku. Tapi kurasa dia hanya mencari- cari alasan untuk menemuimu."

"Oh, jangan coba- coba, " tukas Jelly Putri Wijaya kesal, seolah-olah bisa menebak jalan pikiran Zoya Amanda sahabatnya."Cukup katakan kepadanya aku tidak bisa menemuinya."

"Hei, kenapa?"

"Zoya, aku benar-benar tidak ingin bertemu dengan siapapun malam ini. Kau tahu alasannya. " Jelly Putri Wijaya memijat pelipis sejenak. Tidak. Ia belum mau bertemu dengan Oscar Liu saat ini. Tidak dengan hati dan perasaan yang kacau seperti ini, dan tidak tanpa memikirkan wanita yang dipeluk Oscar Liu tadi. Ugh, mau apa lagi laki-laki itu?

****

"Dimana dia? "

Zoya Amanda mengangkat bahu setelah duduk di seberang Oscar Liu.

"Jelly bilang tidak ingin menemuimu. Dia terlihat kacau sekali."

Bersambung!!

1
Gabriel Higang
Lumayan
Gabriel Higang
Luar biasa
Bryan Kennedy
semangat thor cerita novel mu bagus😎
Protocetus
jika berkenan mampir ya ke novelku VR: Gamers Handal
Bryan Kennedy
Un'opera fenomenale che vale la pena leggere
anggita
☝+👍 dukungan utk novel baru. moga lancar.
Manami Slyterin🌹Nami Chan🔱🎻: terimakasih untuk dukungannya 🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!