Sekian lama Rion menderita karena selalu saja kerasukan setiap saat, mau itu siang atau pun malam maka setan terus saja merusak tubuh anak laki laki ini. bahkan Rion sampai berpikir untuk bunuh diri saja, sangking lelah nya dengan hidup yang selalu di rasuki setan.
Namun seorang wanita bernama Purnama berjuang keras untuk membuang setan yang ada di tubuh Rion, dia tidak sendirian karena ada adik nya juga yang membantu.
Mampu kah Purnama membuang iblis di tubuh Rion?
Atau justru Purnama malah gagal dan Rion harus meninggal?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29. Mencari tulang Adi
Ritual kali ini juga akan di adakan di pinggir laut karena semua berawal dari pinggiran laut sana, Arya yang akan memimpin ritual dan dia juga segera menyiapkan apa saja yang nanti di perlukan oleh ritual ini dan memang hanya dia yang tahu sehingga yang lain hanya membantu saja sebisa mereka saat ini.
Arya yang mendengar bahwa Zahra memiliki keinginan untuk membunuh semua manusia yang ada di pulau ini tentu saja memiliki sedikit amarah di dalam hati, namun dia berusaha untuk tetap tenang agar tidak terbawa emosi yang semakin dalam sehingga nanti justru akan membuat kacau apa yang telah mereka rencanakan saat ini.
Sebab yang namanya emosi kadang bisa membuat urusan menjadi kacau dan tidak bisa berjalan sesuai dengan yang kita mau, jadi Arya memang belajar agar tidak terbawa dalam emosi yang sangat besar sehingga nanti Zahra justru bisa menang dengan mudah karena dia yang terkecoh di awal permainan ritual ini.
Rion saat ini sudah di mandikan kembang tujuh rupa oleh Arya sehingga nanti untuk memulai ritual dia sudah dalam keadaan bersih dan tak lupa juga di suruh mengambil air wudhu, wajah pucat anak itu semakin ketara karena dia memang sudah lama tidak makan dengan baik karena keadaan yang sangat memprihatinkan ini.
Apa lagi sekarang setelah dia menyadari bahwa telah melakukan kesalahan besar sampai membunuh Haikal anak tetangga mereka, sudah pasti Rion mendapat tekanan yang sungguh besar dan dia pasti tidak akan pernah bisa memaafkan dirinya sendiri karena perasaan yang bersalah timbul di dalam hati melihat bagaimana wajah orang tua Haikal.
Walau nanti iblis ini bisa keluar dari tubuh dia maka pasti Rion juga masih akan mengalami depresi yang sangat panjang karena perasaan bersalah itu tidak bisa hilang begitu saja, sama dengan Arka karena sampai saat ini dia masih memendam rasa bersalah akibat dulu terpengaruh dengan Zahra dan kemudian sampai secara tidak sengaja membunuh Fatma.
"Arya, resiko yang akan di hadapi sangat besar bila ternyata Zahra tetap kekeh tidak akan keluar." Sagara sudah cemas.
"Tapi kita tetap harus berusaha mengeluarkan dia, bila tidak ada usaha maka yang ada Zahra akan semakin besar kepala." sahut Arya mengikat tangan Rion pada kursi kayu.
"Bang, bila kali ini juga gagal maka aku ingin mati saja." Rion memang sudah putus asa dengan nasib ini.
"Jangan berbicara seperti itu, kamu harus semangat dan kuat melawan iblis yang ada di dalam diri kamu." Arya berusaha memberikan semangat.
"Tapi aku sudah sangat tersiksa dan tidak sanggup bila terus seperti ini." Rion kembali menangis.
"Insya Allah semua akan membaik, Abang akan berusaha untuk membantu kamu dan sehat seperti dulu lagi." janji Arya kepada bocah malang ini.
"Tolong bantu Rion ya, Nak! Ibu akan memberikan apa saja permintaan mu asalkan kamu bisa menolong Rion." Bu Ratih sangat berharap putranya bisa selamat.
Arya hanya tersenyum karena dia tidak pernah meminta pamrih dari orang yang sudah dia tolong, apa lagi ini adalah ulah dari keponakan dia sendiri sehingga Arya jelas merasa bertanggung jawab untuk membuang Zahra dari tubuh Rion, sebab Zahra selalu saja membuat ulah seperti ini dan membuat orang lain merasa begitu sengsara.
"Aku baik baik saja tanpa pemberian dari Ibu, apa yang ku lakukan ini secara tulus bukan karena ingin minta imbalan." ucap Arya.
"Terima kasih sudah menolong kami." Bu Ratih bahagia sekali.
"Ini kembang tambahan yang Abang minta, aku harus ambil air Yasin dari mana?" tanya Nolan.
"Pak Bahar sedang membaca Yasin, nanti kalau sudah selesai saja." sahut Arya.
"Bu, Ibu berdoa agar bisa menolong Rion karena doa Ibu pasti akan terkabul." Nolan memegang pundak Bu Ratih.
"Iya, Ibu akan selalu berdoa dan berharap Rion akan seperti sedia kala karena sekarang pasti dia sangat tersiksa." angguk Bu Ratih sambil mengusap air mata.
Bu Ratih emang terus berdoa agar kesembuhan dan keselamatan Rion dapatkan, sebab selama ini sudah begitu banyak bahaya dan juga kecelakaan yang dialami oleh sang anak setelah dia di rasuki oleh iblis yang sangat jahat itu, makanya sekarang Bu Ratih merasa agak lega setelah kedatangan Arya yang siap untuk membantu mereka.
...****************...
"Ah kenapa susah sekali mendapatkan tulang yang itu!" Xavier sangat kesal karena dia kembali berendam di dalam sumur.
"Kata Purnama semua tulang masuk di dalam sini kok, pasti ada tapi masih terselip saja." Yasmin menemani sang kekasih di sini.
"Aku sudah sejak siang mencari tapi belum juga ketemu dan malah di ganggu oleh pedang emas sialan itu!" Xavier masih kesal kalau ingat dengan Aksara.
"Ya wajar saja dia bersikap seperti itu karena kita akan memang belum tahu apa yang telah terjadi, terus selama ini juga banyak pengkhianat." Yasmin berkata lembut agar Dewa iblis sedikit reda emosinya.
Xavier tersenyum setelah mendengar ucapan lembut dari sang kekasih karena itu bisa mengobati hati yang sedang panas seperti ini akibat emosi di tuding oleh Aksara, para pria memang begitu lemah bila sudah dihadapan wanita yang mereka cintai setulus hati seperti Xavier dan juga Yasmin ini karena mereka memang saling mencintai satu sama lain.
"Ini kamu memang yakin kalau sampai tulang itu ketemu maka bisa melawan Zahra?" Yasmin masih tidak paham dan juga tidak yakin.
"Loh kamu meragukan pengetahuan Dewa iblis ini?" Xavier tersenyum licik.
"Ya nggak gitu maksud aku, tapi selama ini memang Zahra kan katanya sangat kuat dan belum ada yang bisa mengalahkan dia." Yasmin agak cemas.
"Aku kasihan melihat Purnama yang begitu kusut karena memikirkan Zahra." Xavier teringat dengan ratu ular yang begitu nelangsa.
"Pasti lah, nama nya juga anak maka dia pasti begitu bingung dan juga takut untuk mengambil langkah apa ke depan nya nanti." Yasmin juga paham dengan perasaan Purnama.
Jadi Purnama tentu saja memang begitu rumit dan bingung karena yang di hadapi adalah anak sendiri, mau bersikap sangat tegas maka nanti akan di kira tidak sayang kepada anak tapi bila dia tidak bersikap tegas malah yang ada Zahra akan terus kelewatan dan menghajar semua orang sesuka hati dia saja.
"Kamu berusaha mencari tahu lah di mana kelemahan ilmu rawa rontek itu." suruh Yasmin kepada Xavier.
"Aku sebenarnya juga ingin mencari tahu tentang kelemahan ilmu itu, tapi sampai saat ini belum dapat karena memang sangat sulit." jawab Dewa iblis.
"Kasihan Purnama karena dia terus menghadapi bapak yang kurang ajar dan juga anak pun sama seperti itu." ujar Yasmin pelan.
Xavier mengangguk setuju karena memang dia juga merasa kasihan kepada Purnama setelah melewati banyak hal yang begitu menyakitkan sekali, lawan bukan hanya satu atau dua saja tapi sangat banyak dan itu semua memiliki kejahatan yang tidak biasa.
selamat siang menjelang sore, jangan lupa like dan komennya ya.