A twins sebutan mereka di keluarga, kembar nakal salah satu gelar yang mereka dapat dari banyak nya tingkah laku kebersamaan mereka sedari kecil.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahmida Yuliyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
22.
...Hallo Selamat datang di Queen house, aku mau ngucapin terima kasih karna kalian udah mampir dan menjadi pembaca setia aku. Aku gak tau harus say thank u kaya gimana lagi yang jelas berkat kalian aku ada di sini di novel terbaru aku dan semoga aku selalu mendapat ide-ide baru biar bisa selalu update....
...Oh ya, sebelum itu apakah kalian udah baca semua cerita aku?...
...1. Kesayangan Tuan Muda Mafia...
...2. Arcella Queenzie...
...3. The Little Devils...
...4. Geral Kane...
...5. Xaviora Kenanya...
...6. Askylla Rain...
...7. Aluna, Gadis Gila Yang Kejam...
...dan kalian di sini ⬇️...
...➡️8. The Evil Twins⬅️...
...Kalau belum kalian bisa baca juga sembari menunggu aku update, terutama cerita yang no.1 itu karna itu cerita pertama aku dan karna itu yang pertama banyak sekalii typo dan ya bisa di bilang baku banget bahasanya....
^^^Buat kalian jangan lupa Favorite kan, Like dan Komen jika ada kritik maupun saran atau ide-ide kalian buat cerita ini kedepannya bisa langsung komen atau mau chat pribadi bisa chat ke instagram nya ( @arcellaqueenzieg ) cari aja pasti ada dan aku bakal jawab hehe.^^^
...Terima kasih dan selamat membaca...
...****************...
...****************...
Note :
Teman daddy ada lima...
Gerry Hassanudin (om Gerry), om Gerry punya anak cowok namanya Ernando Hassanudin (Nando)
Fathur Ali Putra (om Ali) trus Reyza Phalevi (Levi) anak nya om Ali.
Raditya Ahmada (om Adit), nama anaknya Muhammad Ilham Ahmada (Ilham)
Muthakim Rejazz (om Reja), nama anaknya Maulana Rejazz (Lana)
catatan di atas nama-nama teman main daddy.
...****************...
"wow, siapa itu yah?" tanya Lana ke ayahnya.
"anak om Keifer"
"dilarang liat" ucap daddy posesif.
"yaela om" sahut Ilham membuat ayahnya terkekeh, mereka sudah akrab satu sama lain kecuali Thea makanya dia hanya diam saja.
"Princess, kamu jangan dekat-dekat sama mereka ya?" berbisik ke Thea namun suaranya tetap sengaja tak di pelan kan.
"kita gak gigit om" sahut Nando
"iya gak berbisa juga" ucap Levi
"gak bakal bikin gatel kalo deket-deket kita karna kita bukan ulat bulu" Ilham ikutan.
"haduhh kalian ini" ucap Om Reja
"ini kita jadi main tidak?" tanya Om Adit
daddy melihat Thea yang baru saja ingin menikmati cromboloni nya,
"kamu bisa nyusul nanti princess, nikmati cemilan kamu"
"om gak sadar kalau Thea lagi makan, maaf ya" ucap ok Adit
"gapapa om" singkat jelas padat Thea menjawabnya.
para orang tua pun ke lapangan, awalnya mereka anak-anaknya akan ikut tapi karna mereka baru selesai alhasil mereka duduk dulu di caffe.
daddy sudah jauh, Nando, Ilham, Levi dan Lana ingin mendekati Thea namun entah sejak kapan ada bodyguard berada di belakang Thea Berdiri.
"hallo" ucap Levi
"bjirr bisu" ucapan Ilham sontak membuat Thea meliriknya.
"Alka bilang jangan sok asik" memperlihatkan video call Thea dengan Alka, Thea menggunakan airpods sebelah saja sih.
Di layar, Alka memberikan jari tengah ke teman-temannya.
"Berani lo ganggu atau goda adek gue, gue bakar rumah lo semua" Thea mematikan airpods nya dan terdengar jelas suara Alka membuat mereka menggerutu.
"cuman mau kenalan doang, pelit banget" cibir Lana
"iyalah, gue tiap minggu ngasih sepuluh juta buat dia jajan wajar gue pelit"
"anjai" sahur Ilham
"dimana lo?" tanya Nando,
Belum sempat di jawab oleh Alka, Thea mematikan telponnya.
"lah?" kaget Nando.
"tangan gue bukan tripod" sahut Thea lalu memakan sedikit cemilannya setelah itu pergi menyusul daddy nya.
Di ikuti dua pengawal, daddy melihat Thea yang mendekati nya memberikan senyuman apalagi di belakang Thea ada bodyguard yang menjaganya.
"Thea bisa main?" tanya om Ali
"dikit om"
"Alka juga dulu bilang gitu taunya jago" ucap om Gerry.
"Golf emang hobi abang om, Thea kurang minat di golf lebih ke senjata" keempat teman daddy menatap Thea kaget dan kagum jadi satu.
"anak nih santai aja liatnya" ucap daddy
"gak sampe semenit kita liat dah kena tegur" om Gerry menyahuti ucapan daddy.
"cabul lo" ucap daddy.
"gila lo ya mulutnya" ucap om Ali.
Thea memilih berjalan ke sisi lain sambil melihat-lihat sembari meminum americano ice nya.
......................
Alka tengah bermain biliard sehabis menghubungi Thea tadi dia melanjutkan permainan dengan temannya.
"adek lo cantik" ucapan Petter sontak membuat Alka yang fokus bermain langsung menatapnya tajam.
"ya memang" ucap Alka singkat.
"siapa namanya?"
"princess"
"ck, gak jadi nanya" ucap Petter saat menyadari raut wajah Alka yang menatapnya
"posesif brother" gumam Petter.
Alka meletakkan stik billiard, mengatakan kalau dia tak ingin melanjutkan bermain.
"bro? Come on gue bercanda elah"
"gue cuman bilang adek lo cantik, gue gak pedofil ya anjir" Petter klarifikasi kalau dia mengatakan yang sebenarnya.
"apaan dah? Itu lo lagi, pol tuh bola" Petter menatap Alka lalu menatap meja billiard
"sialan"
Petter kira Alka kesal dengannya karna menanyai tentang adeknya, mereka pun melanjutkan bermain billiard. Alka sesekali memeriksa ponsel nya karna dia memantau adek dan daddy nya yang sedang bermain golf.
"gue heran, semua bisnis yang lo mau selalu berjalan lancar. Kek hotel yang lo mau bulan depan udah siap di renov mana udah atas nama lo"
"itu berkat usaha lo sama Ed juga, kalo lo berdua gak ada tu hotel gak bakal jadi punya kita"
"ya juga tapi tetep aja kadang gue heran, ah anj" ucap Petter karna bola 8 yang harusnya masuk ke lobang tapi malah bola putih yang masuk.
"belajar lagi dek" ucap Alka menyombongkan dirinya.
Alka menghabiskan bola itu semua, setelah itu dia memilih duduk sembari menunggu Petter menyusun bola itu kembali.
"hoki doang lo mah"
"4-0 hoki ya namanya"
"pemanasan namanya itu bang" Petter membela dirinya lagi.
Alka dan Petter sambil bercanda-canda saja, mereka tak pernah mengambil hati setiap ucapan karna memang hal berbincang seperti ini sudah biasa kalau mereka bertemu.
"The fvck?" Alka yang bersender langsung berdiri panik.
"kenapa?" kaget Petter
"Siapkan pesawat sekarang, Ed!" perintah Alka.
"woi Al kenapa?"
"Thea mukulin anak orang!" Alka bergegas pergi tak peduli apakah barangnya tertinggal atau tidak.
Alka baru saja di kirimkan video oleh bodyguard Thea, beberapa video sebelumnya aman-aman saja karna yang fokus bermain juga menikmati pemandangan saat bermain namun entah apa yang terjadi Alka masih belum tau. Di ikuti oleh Edward sekertaris nya, Alka masuk ke dalam mobil mereka menuju Bandara, entah pesawat apa yang akan berangkat dia harus segera pulang.