Tidak disangka Habiba jika sang suami mengatakan tidak mencintainya di malam pertama pernikahan mereka. Akan tetapi seiring berjalannya waktu pernikahan mereka berjalan seperti layaknya suami istri pada umumnya. Namun, pada saat kehamilan Habiba 8 bulan mantan kekasih Yusuf datang kembali dan Yusuf menyuruh Habiba pergi.
Akankah Yusuf kembali kepada mantan kekasih yang telah meninggalkan dia atau mempertahankan rumah tangga dengan Habiba?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riya Wardu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24 Bertemu Teman Lama
Ceklek
"Assalamualaikum.. "ucap mereka serempak
"Wa'alaikumsalam.. "ucap Papa Lukman dan Mama Sarah bersamaan.
"KAMUU??!!!
"KAMUU??!!
"Lukman!! David..!! "ucap kedua pria paru baya itu bersamaan.
Begitu pun dengan kedua wanita paru baya yang ada di sana,mereka saling memanggil nama bersamaan.
"Sarah..! Rossa..!
Betapa terkejutnya Papa David dan Mama Rossa ternyata orang yang bersandar di bed brankar pasien adalah Lukman sahabat lama mereka, tidak menyangka mereka akan bertemu walau dengan keadaan seperti ini.
Papa David menghampiri Papa Lukman yang bersandar di brankar pasien. Mereka saling berpelukan meluapkan rasa rindu mereka.
"Lukman,akhirnya aku masih bisa bertemu denganmu. Kamu kemana saja,aku mencarimu ke desa tapi kamu tidak ada. Mereka bilang kalian pergi,tapi tidak ada yang tau kalian pergi kemana.. "ucap Papa David dengan terisak dipelukan Papa Lukman.
Papa Lukman menepuk bahu Papa David berusaha menenangkan Papa David "Aku pergi ke kota pada saat itu karena ibuku sakit dan harus segera mendapatkan pengobatan di kota, jadi kami terpaksa pindah ke kota untuk beberapa waktu lamanya hingga ibuku meninggal lalu kami kembali ke desa. Tapi pada akhirnya kita ke kota lagi yaa hingga sekarang ini.. "
Tidak hanya Papa Lukman dan Papa David yang meluapkan rasa rindunya,Mama Sarah dan Mama Rossa pun sama meluapkan rasa rindunya kepada sahabatnya ya orang itu adalah Mama Sarah.
"Lama tidak bertemu kamu makin cantik Sarah,lihatlah kamu yang sekarang.. "ucap Mama Rossa yang kagum dengan penampilan Mama Sarah hijabnya sekarang.
"Kamu juga sama Rossa, semakin tua semakin cantik.. "
Mereka pun terkekeh,mereka kembali mengobrol bahkan sedikit bercanda melupakan jika mereka sedang berada di Rumah Sakit.
"Mbak,Papa sama Mama kok akrab banget sama Tante Rossa dan Om David ya? Apa mereka sudah saling kenal sebelumnya ya? "tanya Habiba ke Mbak Hasna.
"Sepertinya begitu.. "jawab Mbak Hasna
Habiba dan Mbak Hasna masih memperhatikan kedua pasangan suami istri itu yang sedang mengobrol dan bercanda mereka sampai melupakan jika ada dua wanita lain di ruangan itu
"Pa, Ma.. "panggilan Habiba membuat mereka menoleh ke arahnya.
Mereka menoleh ke arah Habiba,lalu Mama Sarah memanggil Habiba dan Hasna
"Biba,Hasna kemari sayang.. "ucap Mama Sarah melambaikan tangan menyuruh Habiba dan Hasna menghampiri Mama Sarah
Habiba dan Mbak Hasna yang dipanggil segera menghampiri Mama Sarah. Mama Sarah memperkenalkan kedua putrinya ke Mama Rossa dan Papa David.
Mama Rossa tersenyum lalu berkata "Kita sudah saling mengenal Sarah,kebetulan aku diajak temanku perawatan di salon Habiba dan yaa akhirnya kita bertukar nomor ponsel saling berkirim pesan walau hanya beberapa kali. Sebenarnya aku pengen ngajak Habiba ketemuan makan siang,tapi beberapa hari terakhir ini aku sibuk membantu Mas David di kantor dan nggak sengaja malah ketemu Habiba di sini.. "ucap Mama Rossa yang bersebelahan dengan Habiba lalu mengusap lembut lengan Habiba.
"Kalau sama Hasna tadi kita kenalan di depan.. "lanjut Mama Rosa
"Oh,jadi kalian udah saling kenal toh? "tanya Mama Sarah
"Iya Ma, Tante Rossa salah satu pelanggan Biba.. "jawab Habiba seraya tersenyum
Mama Sarah mengangguk, dia senang karena tidak menyangka sahabatnya ternyata menjadi salah satu pelanggan salon perawatan rambut putrinya. Karena yang dia tau sahabatnya adalah orang kaya,yang mungkin selalu perawatan di salon yang mahal dan ternama.
"Kamu tau Sarah,pertama kali aku melihat Biba aku merasa familiar dengan wajahnya. Ternyata wajah dan senyum Habiba itu mirip kamu.. "ucap Mama Rossa bahagia
"Itu benar Lukman, Sarah tadi pertama kali aku ketemu Hasna dan Habiba aku seperti merasa wajah mereka tidak asing. Ternyata itu anak-anak kamu.. "lanjut Papa David
Mereka semua di sana mengobrol dengan rasa bahagia,sesekali bercanda bahkan tertawa. Mereka benar-benar lupa kalau sedang berada di rumah sakit dimana tidak boleh berisik karena akan menganggu ketenangan pasien. Tawa mereka terhenti karena ada dua pria yang masuk ke ruang rawat inap Papa Lukman.
"Assalamu'alaikum.. "
Mereka yang di dalam seketika menoleh ke arah suara itu dan menjawab salam. Betapa terkejutnya Habiba jika yang masuk di ruangan itu adalah Yusuf dan diikuti Ardan di belakangnya.
"Ngapain kamu ke sini? Belum puas kamu tadi memarahi Biba? Kalau kamu merasa dirugikan Mama yang akan bayar kerugian itu ke perusahaan kamu.. "cecar Mama Rossa ke Yusuf
Mama Sarah heran kenapa Mama Rossa mencecar memarahi Yusuf. Mama? Itu yang Mama Sarah dengar. Jadi Rossa itu Mamanya Yusuf,kebetulan macam apa ini? Batin Mama Sarah bertanya.
Hal yang sama juga dirasakan Papa Lukman jadi Pak Yusuf yang dimaksud Habiba itu anak David,sahabatnya yang sudah lama tidak bertemu?
"Maaf Rossa,kamu tadi bilang apa ke Pak Yusuf? Mama?? Jadi Pak Yusuf itu anak kamu? "tanya Mama Sarah ke Mama Rossa.
Mama Rossa tersenyum ke Mama Sarah "Sarah kenapa kamu memanggil anak kamu dengan sebutan Pak? Dia itu anak nakal kamu yang selalu ikut kamu dan Lukman ke perkebunan sewaktu kita di desa dulu.. "
Mama Sarah menutup mulut dengan tangannya,matanya berkaca-kaca. Berbeda dengan Habiba,Hasna,Yusuf serta Ardan mereka saling melempar pandang.
"Apa maksud Mama mengatakan kalau Yusuf itu anak Tante Sarah? "tanya Yusuf dengan suara sedikit bergetar.
Dia terkejut, jangan-jangan dia bukan anak kandung kedua orang tuanya saat ini.
Mama Rossa,Mama Sarah,Papa Lukman dan Papa David hanya tertawa kecil. Mereka yakin Yusuf terkejut dengan ucapan Mama Rossa, dengan langkah anggunnya Mama Rossa mendekat ke arah Yusuf mengusap lembut bahunya lalu menjelaskan tentang masa kecil Yusuf yang dekat dengan Papa Lukman dan Mama Sarah serta Mbak Hasna.
Yusuf kecil selalu ikut kemana pun keluarga Papa Lukman pergi,bahkan sampai ke sawah dan perkebunan bersama Papa Lukman. Kadang sampai melupakan Papa David dan Mama Rossa orang tua kandungnya hingga suatu saat Papa David dijemput oleh keluarganya dari Belanda untuk meneruskan bisnisnya di sana saat itu lah perpisahan dua sahabat dan keluarga ini. Yusuf kecil menangis tidak mau berpisah dengan Papa Lukman dan Mama Sarah,bagi Yusuf kecil mereka juga orang tuanya. Dengan bujuk rayu Papa Lukman dan Mama Sarah akhirnya Yusuf mau ikut kedua orangtuanya ke luar negeri hingga dewasa. Hingga suatu waktu Papa David sekeluarga menginginkan kembali ke Indonesia untuk membangun bisnisnya,dia menemui Papa Lukman akan tetapi Papa Lukman sudah tidak di desa yang dahulu mereka tinggali.
Tidak ada yang tau kemana Papa Lukman dan keluarganya pergi kemana, sampai terjadilah pertemuan Habiba dan Yusuf dalam acara seminar yang akhirnya mereka bertemu di rumah sakit ini tempat dimana Papa Lukman dirawat.
Yusuf yang mendengarkan penjelasan dari Mama Rossa lalu berjalan menghampiri Mama Sarah.
"Apa benar yang dikatakan Mama saya jika Anda adalah Mama Sarahku? "tanya Yusuf
Mama Sarah mengangguk dengan mata berkaca-kaca,lalu Yusuf mencium kedua tangan Mama Sarah kemudian bertanya "Kalau begitu mana Kakakku?"
Dengan tatapan matanya,Mama Sarah mengarahkan ke arah Habiba dan Hasna yang sedang berdiri. Yusuf memandang ke arah itu.
Habiba? "tanyanya dengan mengerutkan dahinya.
Mama Sarah menggeleng "Bukan,tapi wanita yang berdiri di samping Habiba. Dia Mbak Hasna, kakak kamu yang selalu mengendong kalau kamu menangis.."
Yusuf menghampiri Mbak Hasna menyalami Mbak Hasna, Mbak Hasna langsung mengatupkan kedua tangan di dadanya.
"Dan kamu tau Yusuf siapa gadis yang berada di samping Mbak Hasna itu? "tanya Papa David.
"Habiba, Pa.. "ucapnya agak malas
Habiba membuang pandangannya ketika dia dipandang Yusuf.
"Iya benar dia Habiba,adiknya Hasna yang sewaktu di dalam kandungan Mama Sarahmu sudah mau kau jadikan istri.. "ucap Mama Rossa lantang
"Waktu kamu kecil,Mama Sarahmu sedang hamil kamu berkata sambil mengelus perut Mama Sarah jika anak Mama Sarah laki-laki mau kamu jadikan adik,tapi kalau perempuan mau kamu jadikan pacar dan istri.. "lanjut Mama Rossa.
"Itu kan waktu aku kecil Ma,jadi cuma asal ngomong saja nggak serius. Lagian Yusuf juga sudah punya calon sendiri kok jadi Yusuf nggak mungkin sama dia.. "ucap Yusuf pongah.
JEDDER
✍️✍️✍️✍️✍️✍️✍️