NovelToon NovelToon
Convallaria

Convallaria

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Ibu Pengganti / Crazy Rich/Konglomerat / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Pengasuh
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: MellaMar

Lily merupakan anak kedua dari tiga bersaudara di rumahnya. Kehidupannya berjalan lancar sebelum adiknya dilahirkan. Namun, setelah kehadiran adiknya, Lily terasa menjadi orang asing di rumahnya sendiri. Semakin lama, Lily semakin merasa dirinya tak terlihat seperti makhluk gaib yang berkeliaran.


Diam-diam Lily merencanakan untuk kabur dari rumahnya. Ia memutuskan mengasingkan diri pergi negeri orang tanpa ada yang tahu rencananya bahkan sahabatnya sendiri.


Bagaimana kelanjutannya? Apakah Lily akan menemukan rumah lain di sana? Ataukah ia akan kembali pulang? mari kita simak lanjutan ceritanya >>>

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MellaMar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sakit 2

 Lily merawat kedua orang sakit secara bersamaan, sampai ia lupa untuk makan. Lily tanpa sengaja mengurangi asupan makanannya dan menambah durasi kerja dengan sangat ekstra.

 Lily semakin lelah dan kurus, namun dia tidak pernah mengeluh atau meminta bantuan. Dia terus merawat Yu-Seok dan Ju-Anh dengan penuh dedikasi dan kasih sayang.

Yu-Seok memandang Lily "Lily, kamu tidak perlu seperti itu. Kamu harus makan dan istirahat," kata Yu-Seok.

Lily mengangguk, tapi tidak melakukan apa-apa. "Saya tidak apa-apa, Tuan. Saya hanya ingin Ju-Anh sembuh," Jawab Lily.

Namun, kondisi Lily semakin memburuk. Dia mulai mengalami kelelahan yang parah dan tubuhnya menjadi semakin kurus. Bu Kim khawatir dengan kondisi Lily dan berusaha untuk membujuknya agar istirahat dan makan.

"Lily, kamu harus istirahat dan makan. Kami tidak ingin kamu sakit," Saran Bu Kim.

"Tidak apa apa bu". Lily ngeyel

 "Lily, kamu harus istirahat. Biar bu Kim yang gantiin kamu buat jaga Ju-Anh". Ujar bu Kim mengambil alih Ju-Anh.

Tanpa penolakan karena sudah merasa lelah, Lily menyerahkan Ju-Anh. "Baiklah bu Kim,terimakasih".

Namun saat Lily hendak melangkah pergi, Ju-Anh menangis. "Mam...mma...". celoteh Ju-Anh.

 Semua orang terkejut mendengar Ju-Anh memanggil Lily sebagai "Mama". Lily juga terkejut dan memandang Ju-Anh dengan mata yang lebar.

"Ju-Anh, apa yang kamu katakan?" tanya Lily dengan suara yang lembut.

Ju-Anh terus menangis dan memandang Lily dengan mata yang besar. "Mam...mma..," kata Ju-Anh dengan suara yang kecil.

Yu-Seok dan Bu Kim memandang Lily dengan mata yang penuh kejutan. Mereka tidak pernah tahu bahwa Ju-Anh memiliki perasaan seperti itu terhadap Lily.

Lily memandang Ju-Anh, Yu-Seok dan bu Kim secara bergantian. "Saya tidak mengajarkannya seperti itu,tuan". Ucapnya membela diri

Ju-Anh memandang Lily dengan mata yang besar dan memanggilnya lagi. "Mam...mmma..."

Lily tidak bisa menahan air matanya dan memandang Yu-Seok dan Bu Kim dengan mata yang penuh emosi.

"Aku tidak pernah tahu bahwa Ju-Anh bisa mulai berbicara seperti itu " kata Lily

Yu-Seok memandang Lily dengan mata yang mengintimidasi. "Maafkan saya tuan". Lirih Lily menunduk.

Yu-Seok pergi meninggalkan mereka bertiga. Ia melenggang ke kamar pribadinya.

 "Kenapa aku jadi cengeng gini?". batin Lily.

"Cepatlah istirahat Lily. Biarkan Ju-Anh bersama saya". Suara bu Kim meningkat.

Lily memandang Ju-Anh dengan mata yang penuh kasih sayang, tapi juga dengan air mata yang mengalir. Dia tidak ingin meninggalkan Ju-Anh, tapi dia juga tahu bahwa dia harus istirahat.

"Baiklah, bu Kim. Terimakasih," kata Lily dengan suara yang lembut.

Bu Kim memandang Lily. "Lily, kamu harus istirahat. Jangan lupa makan dan minum," kata Bu Kim

Lily mengangguk dan memandang Ju-Anh sekali lagi. "Aku akan kembali, Ju-Anh. Jangan khawatir," kata Lily dengan suara yang lembut.

Ju-Anh memandang Lily dengan mata yang besar dan memanggilnya lagi. "Mam...mma..."

Lily tidak bisa menahan air matanya lagi. Dia memeluk Ju-Anh dengan erat dan memandang Bu Kim.

"Aku akan kembali, bu Kim. Terimakasih," kata Lily dengan suara yang lembut.

 Dia tidak bisa berhenti memikirkan Ju-Anh dan bagaimana dia bisa menjadi seperti ibu bagi Ju-Anh. Setelah sampainya di apartemen Lily langsung membaringkan tubuhnya yang lemah. Ia melupakan saran bu Kim untuk makan.

"Aku tidak bisa sepeeri ini. Jangan sampai aku menganggap Ju-Anh seperti anakku". Lirih Lily dengan mara meremang.

Ke esokan harinya, mentari muncul menyilaukan matanya. Lily mencoba bangun dari tempat tidur, tapi tubuhnya terasa sangat berat dan lelah. Dia tidak bisa menggerakkan badannya dengan mudah.

"Kenapa tubuhku terasa sangat berat?" gumam Lily, mencoba mengingat apa yang terjadi sebelumnya.

Dia ingat bahwa dia telah merawat Ju-Anh dan Yu-Seok selama beberapa hari, dan dia tidak pernah berhenti sejenak untuk makan dan istirahat. Lily menyadari bahwa dia telah mengabaikan kesehatannya sendiri.

"Aku harus makan dan istirahat," kata Lily pada dirinya sendiri.

Lily mencoba bangun lagi, tapi tubuhnya masih terasa berat. Dia memutuskan untuk meminum air dan mencoba makan sesuatu yang ringan.

Setelah makan dan minum, Lily merasa sedikit lebih baik. Dia mencoba bangun lagi dan kali ini berhasil.

Lily memandang dirinya di cermin dan terkejut dengan penampilannya. Dia terlihat sangat kurus dan lelah.

 "Aku harus merawat Ju-Anh". Lirihnya lemah.

Dengan langkah gontai Ia berangkat dari apartemennya menuju rumah Yu-Seok. Sesampainya di sana, Lily dikejutkan oleh bu Kim.

"Astaga Lily! apa yang terjadi denganmu". Ucap bu Kim melihat penampilan Lily hari ini.

 Lily tersenyum lemah dan memandang bu Kim dengan mata yang lelah. "Aku baik-baik saja, bu Kim. Aku hanya sedikit lelah," Ungkap Lily

Bu Kim memandang Lily. "Lily, kamu tidak baik-baik saja. Kamu terlihat sangat kurus dan lelah. Apa yang terjadi?" tanya bu Kim dengan suara yang khawatir.

"Aku hanya ingin merawat Ju-Anh saja, bu Kim. Aku tidak pernah berhenti sejenak untuk makan dan istirahat," Lily berterus terang.

Bu Kim mengangguk faham. "Kamu harus merawat dirimu sendiri, Lily. Kamu tidak bisa merawat orang lain jika kamu tidak sehat,"

Lily mengangguk. "Aku tahu, bu Kim. Aku hanya ingin Ju-Anh bahagia".

"Kamu sudah melakukan yang terbaik, Lily. Sekarang, kamu harus merawat dirimu sendiri,nanti biar aku yang bilang sama Tuan" Titah bu Kim

Setelah itu, bu Kim membawa Lily ke tempat tidur dan membantunya untuk berbaring. "Kamu harus istirahat sekarang, Lily. Aku akan merawat Ju-Anh hari ini".

"Terimakasih, bu Kim," kata Lily tak enak hati.

Namun Ju-Anh selalu saja menangis. Dia sangat merindukan Lily. Lily terbangun lalu tergerak untuk menemui Ju-Anh. "Gapapa bu, biar Lily saja". Ujarnya.

"Tidak Lily,kamu harus istirahat".

"Kasian Ju-Anh bu".

Akhirnya Lily yang menenangkan Ju-Anh, dan mengajaknya bermain. Suasana hati Ju-Anh sudah lebih baik dari sebelumnya.

Setelah itu, Lily dan Ju-Anh bermain bersama. Lily merasa tubuhnya semakin lemah dan tidak bertenaga, tapi dia tidak ingin meninggalkan Ju-Anh sendirian.

Bu Kim memandang Lily. "Lily, kamu harus istirahat. Kamu tidak bisa terus-menerus merawat Ju-Anh dan tuan Yu-Seok,"

Lily mengangguk, tapi tidak bisa meninggalkan Ju-Anh. "Aku tidak bisa meninggalkan Ju-Anh sendirian, bu Kim,"

Bu Kim mengangguk. "Baiklah, Lily. Tapi kamu harus istirahat setelah ini," kata Bu Kim.

Setiap Lily bergerak menjauh, Ju-Anh selalu menangis. Entah apa yang terjadi pada Ju-Anh hari ini yang tidak seperri hari biasanya. Lily tidak bisa beristirahat barang sebentar.

Ju-Anh, apa yang terjadi denganmu? Mengapa kamu selalu menangis ketika aku menjauh?" tanya Lily

Lily memeluk Ju-Anh dengan erat. "Aku tidak pergi, Ju-Anh. Aku hanya istirahat. Aku akan kembali lagi," kata Lily dengan suara yang lembut.

Ju-Anh menggumam "mam...ma ma mam mam ma". sambil menatap Lily.

Lily tersenyum. "Kamu tahu dari mana kata itu Ju-Anh?". Lily keheranan. "pa...paa. pa..pa". Lily mengulang.

Namun yang Ju-Anh katakan hanya kata 'mama'. "Ju-Anh kangen mama ya". Ucap Lily.

Bayi itu hanya tertawa menatap Lily. tangan mungilnya mencoba menyentuh wajah Lily. Lily tersenyum dan memandang Ju-Anh. "Ju-Anh, kamu sangat menggemaskan,"

Bu Kim memandang Lily "Lily, kamu harus tahu bahwa Ju-Anh mungkin memiliki perasaan yang kuat terhadapmu," kata Bu Kim dengan suara yang lembut.

Lily memandang Bu Kim dengan mata yang penuh kejutan. "Apa yang kamu maksud, bu Kim?"

Bu Kim mengangguk. "Ju-Anh mungkin menganggapmu sebagai ibunya. Kamu telah merawatnya dengan penuh kasih sayang dan dedikasi,"

Lily memandang Ju-Anh dengan mata yang penuh kasih sayang. "Aku tidak pernah menyangka bahwa kamu berfikir seperti itu,bu Kim. Saya bukan siapa-siapa. Saya tidak pernah terfikir akan bisa memberikan kasih sayang pada Ju-Anh seperti yang ibunya kasih padanya. Saya masih merasa kurang dan harus terus belajar" .

Ju-Anh memandang Lily dengan mata yang besar dan mengulangi kata "mama" sekali lagi. Lily tersenyum dan memeluk Ju-Anh dengan erat.

"Panggil kak Lily, ya Ju-Anh". Lily menegaskan.

"mam..ma". Ju-Anh tersenyum.

"Kak Lily".

"Mam...ma..".

Lily dan Ju-Anh terlihat saling berdebat berebut nama panggilan. Perasaan Lily menjadi lebih membaik, namun tubuhnya tetap tidak bisa berbohong.

Lily terlalu kelelahan, sampah Lily tidak menyadari, Ia telah menutup matanya di samping Ju-Anh yang sedang tengkurap.

Ju-Anh yang tidak mendapat respon dari Lily pun akhirnya bersedih. "Mam...ma". Lama Ju-Anh berceloteh, namun Lily tetap tidak ada respon.

Ju-Anh akhirnya menangis kencang. Bu Kim datang menghampiri. "Lily, ada apa?". Bu Kim mencoba membangunkan Lily.

Meski sudah diguncang kuat, Lily tetap tidak kunjung membuka matanya. Yu-Seok yang mendengar Ju-Anh terus menangis pun datang. "Ada apa Bu?"

 Bu Kim memandang Yu-Seok. "Lily tertidur, Tuan. Dan Ju-Anh menangis karena tidak mendapat respon dari Lily,"

 "Lily, bangunlah. Kamu tidak bisa tertidur di sini," Ucap Yu-Seok.

Namun, Lily tetap tidak membuka matanya. Bu Kim memandang Yu-Seok. "Tuan, saya pikir Lily sudah kelelahan. Dia perlu istirahat," kata Bu Kim

Yu-Seok mengangguk. "Baiklah, Bu. Aku akan merawat Ju-Anh sementara itu," ujar Yu-Seok

Ju-Anh terus menangis dan memanggil "Mam...ma". Yu-Seok memeluk Ju-Anh dengan erat. "Aku ada di sini, Ju-Anh. Aku akan merawatmu,".

Lily masih tidak membuka matanya, tapi dia bisa merasakan kehadiran Yu-Seok dan Ju-Anh di sekitarnya. Dia tahu bahwa dia harus bangun dan merawat Ju-Anh, tapi tubuhnya tidak bisa berbohong. Dia terlalu kelelahan.

Bu Kim memeriksa kondisi tubuh Lily. "Tuan, saya pikir Lily perlu dibawa ke rumah sakit. Dia tidak bisa dibangunkan,mungkinkah kalau Lily pingsan?"

Yu-Seok mengangguk. "Baiklah, Bu. Aku akan membawa Lily ke rumah sakit sekarang juga," Ucap Yu-Seok

 "Bu, tolong Panggilkan supir. Aku akan membawa Lily ke rumah sakit,"

Bu Kim mengangguk dan segera memanggil supir. "Lily, bangunlah. Kamu harus bangun," kata Yu-Seok

Namun, Lily tetap tidak membuka matanya. Yu-Seok memandang Ju-Anh yang masih menangis dan memeluknya dengan erat. "Aku ada di sini, Ju-Anh. Aku akan merawatmu,"

Setelah beberapa menit, Bu Kim kembali, Yu-Seok menyerahkan Ju-Anh padanya.

Yu-Seok segera memasukkan Lily ke dalam mobil. Ju-Anh masih menangis dan memanggil "Mam...ma", tapi Yu-Seok

"Jangan khawatir, Ju-Anh. mama akan sembuh". Ucap Yu-Seok membuat Bu Kim terkejut.

Setelah sampai di rumah sakit, Yu-Seok langsung membawa Lily ke ruang perawatan. Dokter segera memeriksa Lily dan menyatakan bahwa dia mengalami kelelahan parah dan perlu dirawat inap.

Yu-Seok memandang Lily dengan mata yang penuh khawatir. "Aku tidak ingin meninggalkanmu, Lily. Aku ingin merawatmu,"

Namun, dokter menyarankan Yu-Seok untuk meninggalkan Lily sementara waktu untuk memulihkan kondisinya sendiri.

Setelah itu, Yu-Seok meninggalkan rumah sakit dan kembali ke rumah untuk merawat Ju-Anh. Sementara itu, Lily masih dirawat di rumah sakit.

...

1
Sinta Derefa
Thor maaf saya koreksi ya🙏
kisah cerita nya bagus banget,dan jalan ceritanya juga bagus.tapi penyusunan peristiwa nya tidak terlalu jelas🙏
tapi saya suka kok🥰
MellaMar: Teriamakasih atas kritiknya, thor thor akan berusaha lebih baik😍🙏
total 1 replies
Sinta Derefa
saya kasih bintang lima buat Lily dan Ju Anh.
buat Yu Seok belum ya😁
karna saya TKW sama dgn Lily..
Sinta Derefa
kayak nya yu Seok sudah ada sedikit simpati sama Lily..ntar lama2 ada rasa,trus perhatian dan akhirnya cinta pun tumbuh🥰🥰
Sinta Derefa
jackpots kah Lily..maaf saya tak kenal sama group band smash 😁😁
Sinta Derefa
emmm kayak nya ada kesempatan untk mu jadi penggoda Lily,pelan2 kamu sayangi anak nya dgn ikhlas dan sabar lama2 bapak nya yg mnta di perhatiin🫢😅😅
Sinta Derefa
semangat Lily..sayangi anak majikan mu seperti kamu menyayangi anak mu sendiri kelak.
innsyaa Allah lama2 kita akan menjalin ikatan emosional dan jalinan kasih dgn Sang anak.
Sinta Derefa
salam kenal..
saya mampir nih..
cerita TKW.sama Lily saya pun TKW.
MellaMar: Terimakasih sudah mampir kak, semoga bisa menghibur🫂🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!