NovelToon NovelToon
TERBAKAR PESONA ZARA

TERBAKAR PESONA ZARA

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa Fantasi / Teen School/College / Mengubah Takdir / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Bad Boy / Idola sekolah
Popularitas:5.7k
Nilai: 5
Nama Author: Telo Ungu

"Kenapa selalu gue yang harus ngertiin dia? Gue pacar elo Marvin! Lo sadar itu ga sih? Gue capek! Gue muak!" ucap Ranu pada kekasihnya dengan nada marah.

"Maafin gue, Ranu. Gue ga maksud buat ngerebut Kara dari elo" Zara menatap takut takut pada Ranu.

"Diem! Gue ga butuh omongan sampah elo ya" Ucap Ranu dengan nada tinggi.
.
.
.

"Shit! Mati aja elo sini Zara!" hardik Fatiyah setelah membaca ending cerita pendek tersebut.

Fatiyah mati terpanggang setelah membakar cerpen yang dia maki maki karena ending yang tak dia sukai. Dia tidak terima, tokoh kesayangannya, Ranu harus mati mengenaskan di akhir cerita. Tapi, siapa sangka kalau Fatiyah yang harusnya pergi ke alam baka malah merasuki tubuh Zara. Tokoh yang paling dia benci. Bagaimana kelanjutan kisahnya. Kita lihat saja. Apakah Fatiyah bisa menyelamatkan tokoh favoritnya dan mengubah takdir Ranu? Apakah dia malah terseret alur novel seperti yang seharusnya?

sorry guys, harus revisi judul dan cover soalnya bib...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Telo Ungu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

26 Lohan Tidak Sengaja

Ekrrrrrhhh

Suara tercekat keluar dari kerongkongan Lohan. Dia dicekik oleh Lengkara saat cowok itu baru sadar dari pingsannya. "Le-le-pppa-sinnn?!"

Lohan menepuk nepuk tangan Lengkara yang mencekiknya. Lalu, Lohan dilepasnya begitu saja. Sial, ini hari paling sial bagi Lohan. Padahal ia tadi hanya iseng menampar nampar pelan pipi Lengkara supaya dia cepat sadar. Namun, malah dicekiknya.

Lohan terbatuk-batuk menghirup oksigen sekuat yang dia bisa. Kerongkongannya sakit, tadi seperti simulasi sakaratul maut baginya. "Kenapa elo yang ada disini? Mana Hisbi dan Zara?" tanya Lengkara menatap Lohan yang masih berusaha mengurangi rasa sakit di lehernya.

"As* ga ada ngerasa bersalah ya elo. Minta maaf dikit kek udah main cekik cekik anak orang. Kalau gue lewat gimana? Mati muda gue. Gue belum ketemu mate kesayangan gue. Gue belum menemukan belahan jiwa gue yang Moon-Goddes takdirkan pada gue, Lengkara" ucap Lohan hiperbola.

Lengkara menatap malas Lohan. "Maaf, puas?"

"Dih, dih, ga ikhlas minta maafnya" sinis Lohan dibuat buat.

Lengkara menghela napas panjang. "Lohan!" panggil Lengkara tegas. "Oke, oke, gue serius kali ini. Gue cuma tahu kalau Hisbi babak belur gara gara elo. Dia dibawa ke rumah sakit. Tapiiii, gue ga tahu dimana tepatnya alamat rumah sakitnya"

"Sial!" gumam Lengkara pada dirinya sendiri. Lengkara masih kesal dengan kekalahannya hari ini. Bisa bisanya dia pingsan begitu saja. Hisbi! Menyebut nama sahabatnya saja membuat darah Lengkara mendidih saking marahnya.

Lengkara harus menemui Hisbi dan memperingatinya. Mengingat momen dimana Hisbi begitu mesra memeluk Zara di depan mata kepalanya membuat ia naik pitam. Rasanya ia ingin menginjak batang leher Hisbi kuat kuat.

"Btw kenapa elo bisa pingsan begitu? Hisbi juga sama lho. Kalian ga lagi ngadu ilmu kekebalan kan. Bonyok banget itu muka Hisbi. Kasian gue jadinya" kelakar Lohan.

"Dia terluka?" tanya Lengkara polos.

Lohan bertepuk tangan sekali. Dia berseru heboh menceritakan kondisi Hisbi pada Lengkara sambil berjalan di belakang sahabatnya itu menuju parkiran.

"Aduh, parah banget gue lihat. Hisbi bonyok banget. Pingsan dia sampai digotong satpam bareng sopirnya. Lebih gongnya lagi, gue lihat Zara nangis nangis matanya bengkak gitu. Dia yang bawa Hisbi ke rumah sakit. Wah, gong banget Hisbi bisa dikasih perhatian segitunya sama Zara. Gue pengen juga kali, sakit ditangisi sama cewek secantik Zara. Tapiiii, gue heran kenapa Zara bisa nangis. Kalian apain dia? Ga tega gue lihatnya. Mana bengkak banget itu matanya. Ya tetep cantik juga sih di mata gue. Eh bukannya Zara pacar elo ya. Aturan kan dia yang bawa elo ke rumah sakit bukan Hisbi" cerocosnya tak henti.

"Berisik!" sentak Lengkara.

Seperti api yang disiram pertamax turbo, ucapan Lohan sukses memantik emosi Lengkara. Tangan Lengkara mengepal erat hingga buku buku jarinya memutih. Kemudian rahangnya mengetat. Di kepalanya sudah berputar berbagai adegan yang memperlihatkan kemodusan Hisbi pada kekasihnya itu.

Lohan terus mengeluarkan semua isi pikirannya tanpa melihat kalau Lengkara di depannya sudah seperti bola api berpijar saking emosi dan cemburu pada Hisbi.

"Gue tebak, kenapa kalian adu mekanik. Pasti ini menyangkut Zara. Zara itu tuan putri yang baik. Kalau dia sampai ninggalin elo dan lebih memilih buat nganter Hisbi ke rumah sakit, pasti elo punya salah sama Zara. Gue juga perhatiin ya, seminggu lebih ini Zara udah ga lagi ngasih bekal makanan ke elo. Ga lagi deket-deket elo. Apa jangan jangan Zara udah tahu kalau bekal yang dia kasih itu sering elo oper oper ke temen temen ya Kara? Jangan jangan ada yang bocorin ini lagi, ups" Lohan menutup mulutnya dengan tangannya.

Lohan baru menyadari kalau dirinya salah berbicara. Dia baru sadar kalau dia memantik emosi Lengkara lagi. "Siapa?!"

Lengkara menghentikan langkahnya. Lalu, membalikkan badannya ke arah Lohan yang masih menutup mulutnya rapat rapat. Lengkara menatap datar sahabatnya itu. Keringat dingin keluar dari pelipis Lohan. Dalam hatinya, Lohan mengumpat penuh frustasi.

Betapa tol*lnya dirinya menyentil topik sensitif ini. Benar kata Hisbi, sudah saatnya dia belajar berpikir dulu baru berucap. Ini benar benar trap bagi dirinya sendiri. "Gue, gue,___" Lohan gelagapan ditatap seperti itu oleh sahabatnya.

"Lohan! Ngomong yang jelas. Apa perlu bantuan gue buat memperlancar lidah elo Hem. Bicara. Sekarang. Yang. Jelas!" ancam Lengkara sambil memperlihatkan tangannya yang mengepal.

Lohan menggelengkan kepalanya. Dia cengengesan memperlihatkan barisan giginya yang putih berseri. "Wow, wow, ga perlu bro. Santai santai. Jangan emosi ntar cepat mati"

Lohan melotot ke arah Lengkara yang bersiap siap melayangkan pukulan. "Tahan!!!!!!" cegah Lohan.

"Oke, tahan, tahan, bro. Gue cuma nebak random aja. Syyyuwerrrrr!!!!. Gue ga tahu siapa yang bocorin itu. Tapi, yang pasti salah satu dari orang yang elo kasih bekal makanan itu. Yah, pasti salah satu dari mereka yang bocorin. Eh, iya gue juga makan ya. Tapi, tapi, gue ga ada ngomong apapun sama Zara. Gue ga deket ya sama Zara. Ga mungkin tuan putri mau ngomong sama rakyat jelata kek gue ini" kilahnya seribu jurus. Padahal Lohan sendiri yang ember ga sengaja ngomong sama Hazel.

Bogl*knya, Hazel itu bestienya Zara. Otomatis, Zara tahulah konspirasi bekal makanan ini. Tapi, ini jangan bilang siapa siapa guys. Cuma kalian pembaca, Lohan, dan Hazel yang tahu betapa bocornya mulut anak bapak Rangga Shantang ini aka Lohan Shantang.

"Hampir mampus gue. Hampir hampir. Mulut gue emang lemes banget. Oh MoonGoddes, hampir saja gue jadi spesies ayam geprek" batin Lohan menjerit.

"Yaudah, gue duluan deh. Kan elo bawa motor ternyata. Apa mau bareng gue aja naik mobil?" Lohan menawarkan tumpangan pada Lengkara yang sebenarnya sudah membawa kendaraannya sendiri.

"Please tolak, tolak gue" bisik Lohan dalam hatinya.

"Ga perlu, gue pulang sendiri" tolak Lengkara sambil berjalan ke arah motornya. Terlihat, Lengkara menaiki motornya dan memakai helm.

"Lo yakin ga mau bareng gue aja. Elo baru aja sadar dari pingsan. Ntar kepala elo keliengan di jalan tambah runyam, Kara" ucap Lohan basa basi. Padahal di hatinya ia memohon dengan melasnya pada Tuhan supaya Lengkara menolak ajakannya.

Tanpa menghiraukan ucapan Lohan, Lengkara langsung tancap gas dan meninggalkan area sekolah. Disitulah, Lohan menarik napas lega. "Akhirnya pergi juga itu dedemit. Kalau lagi tantrum begini gue suka merinding. Untung tadi gue masih bisa ngeles. Kalau nggak, nanti gue sama kayak Hisbi lagi" kata Lohan ada dirinya sendiri sambil mengelus dadanya beberapa kali untuk menormalkan detak jantungnya.

To Be Continue.

1
Nur Adam
lnjut
Cicih Sutiasih
aku mampir😊
Telo Ungu: terima kasih sudah mampir. love love
total 1 replies
Ayari Khana
Keren parah!
Telo Ungu: wow, terima kasih kak
total 1 replies
bea ofialda
Aku suka banget tokoh utamanya, terasa sangat hidup. ❤️
Telo Ungu: terima kasih komentarnya kak.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!