Gue Transmigrasi?!

-Di Mansion Aldebaran -

Di pagi hari terlihatlah seorang wanita yang sedang menyiapkan makanan di atas meja di bantu oleh para pelayannya. Tetapi ada satu pelayan yang terlihat aneh. Dia meletakkan makanan yang ada campuran ikannya di atas meja.

" ngapain kamu bawa makanan itu ke atas meja? " Tanya Alena.

" Eeemm... Ini untuk nona zeline nyonya.. " Jawabnya menunduk.

" Bukankah kamu tau, jika putri ku alergi terhadap ikan? " Balas Alena menatap intens pelayan itu.

" Oooh iya, ma-maaf nyonya saya lupa" Ucapnya sedikit gugup.

" Ya sudah, Bawa kembali ke dapur" Balas Alena datar.

" Baik nyonya", Kemudian pelayan itu membawa kembali makanan tersebut ke dapur.

' Tidak Akan Ku Biarkan Siapapun Menyakiti Putriku' batinnya menatap punggung pelayan itu.

Beberapa menit kemudian.....

" Morning mom" Sapa zeline sambil mencium mommynya.

" Morning too sweety" Balas Alena pada putrinya dengan mencium pucuk kepala zeline.

" Daddy mana mom? " Tanya zeline sambil duduk di kursinya.

" Masih di kamar, mungkin sebentar lagi turun" Jawab Alena. Sambil menunggu sang daddy, Alena dan zeline berbicara sambil tertawa.

" Morning dua kesayangannya daddy " Sapa Zein tiba-tiba.

" Daddy ngagetin ihh, mana lama! " Kesal zeline.

" Sorry sayang, Yaudah sekarang kita makan" Ucap Zein meminta maaf, sambil memulai sarapan.

Mereka pun makan dengan hikmat tanpa gangguan apapun. Hingga sarapan pun selesai, zeline dan daddy nya bersiap untuk berangkat.

Zeline segera berpamitan pada mommy dan daddy nya.

" Aku berangkat ya mom, dad" Pamitnya mencium pipi sang mommy dan daddynya.

" Hati-hati sweety " Balas kedua orangtuanya.

------------------------------------

Dalam perjalanan saat lampu merah, terdapat motor sport yang berhenti tepat di sebelah motornya zeline.

Zeline melirik ke sebelah kanannya,

" Kayak kenal" Gumamnya. Hingga terdengar suara seorang gadis.

" Kak jangan ngebut- ngebut dong, rambut aku berantakan tauu" Ucapnya dengan nada yang dibuat-buat manja.

Zeline yang mendengarnya seketika menoleh ke arah kanannya, dan terlihatlah kedua sepupunya.

" Anjir pantes, ternyata si *****" Gumamnya jijik.

Tak terasa lampu sudah berganti menjadi hijau. Dengan sengaja zeline menancapkan gas motornya hingga motornya melaju dengan cepat.

" Aaaakh motor siapa sih, wajah sama rambut guee" Kesal gadis itu.

Mereka pun melanjutkan perjalanan mereka menuju sekolah.

***

-AIHS-

" Tumben vano gak bareng kita" Celetuk Tio.

" Dia bareng sama helen" Ucap nathan datar.

" Tumben tu orang mau naik motor, biasanya nolak. Kecuali diajak sama si bos". Kata Farel.

" Kesambet kali.. " Balas Gio.

Tiba-tiba datanglah sebuah motor sport memasuki AIHS, yaa itu motornya zeline. Para murid langsung berteriak heboh saat zeline membuka helmnya.

' aaa cantik banget njir '

' zeliiine gue penggemar lo '

' zeline dicariin mamah di rumah '

' temenan sama guee yook '

' ini sih lebih cantik dari helen '

Begitulah kira-kira ocehan para murid melihat zeline sang primadona.

" Makin cantik aja pacar gue " Ucap Farel.

" Halunya jangan ketinggian " Balas Gio ketus. Ntah mengapa dia merasa kesal saat Farel berbicara sepeti itu.

" Dih ketus amat suka- suka gue dong " Ucap Farel.

" Gausah ribut, lagian dia gak bakal mau sama lo " Sambung Tio

" Gak usah diperjelas dong" sinis farel pada tio.

Zeline sendiri turun dari motornya dan berjalan menenteng almet di tangannya. Bak seorang artis zeline berjalan penuh keanggunan melewati para inti Antrax, tatapan datar dan wajah dingin khasnya membuatnya semakin menawan.

Sedangkan di parkiran helena sedang mencak-mencak karena rambutnya yang berantakan, saat sedang merapikan rambutnya tak sengaja ia melihat motor yang sama persis saat di lampu merah tadi.

'Ini motor yang tadi kan, motor yang buat rambut gue jadi kusut dan bau asap.' batinnya.

" Ayoo hel, mereka udah nungguin kita" ajak vano.

"Iya kak" helena menggenggam tangan vano. Yaa mereka terlihat seperti kakak beradik yang bahagia.

Hingga sampai di depan para inti antrax...

" Akhirnya kalian dateng juga" celetuk tio.

" Itu motor siapa?" tanya helena pada salah satu dari mereka.

" Zeline " jawab gio tanpa mengalihkan tatapan pada hpnya.

Seketika amarah Helena memuncak. 'zeline sialan...lo lagi..lo lagi, awas lo cupu' batinnya marah dengan tangan terkepal.

"HEH...CUPU BERENTI LO.."

Terdengar suara helena yang berteriak memanggil zeline dengan "cupu", tentu saja Zeline tak berhenti karena itu bukan namanya.

Karena tak kunjung berhenti, Helena menghampiri zeline dengan amarahnya.

" Heh..lo budeg. Gue manggil lo dari tadi sialan...." marahya sambil memegang bahu zeline.

Dengan anggun zeline berbalik, dan dengan polosnya berkata " Oh lo manggil gue, gue kira lo manggil orang lain. Soalnya lo kan gak ada nyebut nama gue ".

"Looo.... aaarggh. Gara-gara lo dan motor sialan lo itu, rambut gue kusut berantakan, wajah gue jadi kotor. Lo- "

"Syuuut...bisa gak, kalo ngomong tuh gak usah teriak-teriak. Telinga gue masih berfungsi dengan baik. Hobi banget teriak, heran gue" potong zeline menyuruh helena diam. Kemudian ia berjalan ke arah inti Antrax, tepatnya di depan vano.

" Lain kali, kalo adek lo nggak bisa pergi naik motor, nggak usah coba-coba naik. Dasar Manjaa" ucap zeline datar.

Lalu zeline pergi meninggalkan mereka dengan helena yang menahan amarahnya.

" udah, nggak usah dengerin omongan dia" ucap vano menenangkan helena.

" Dia udah buat aku malu kak" balasnya dengan wajah yang disedih-sedihkan.

" Tenang aja sayang, kita akan bales dia nanti" ucap vano. Diam -diam helena tersenyum licik ' liat aja gue nggak akan biarin lo tenang'

Setelah itu para murid memasuki kelas masing-masing setelah mendengar bel berbunyi.

.

.

TBC...