Al berusaha keras untuk terus menempa kemampuannya Fokus pada karirnya nya adalah impian nya Setelah terbuang dari pernikahan hasil perjodohan pamannya Yang membuatnya menutup diri .Sampai ia bisa menjadi sukses Banyak wanita yang tergila gila padanya Namun tak membuat Al tergoda Akan kan Al bisa jatuh cinta lagi Setelah merasa kecewa di sang istri
Bee teman Al satu profesi Yang diam diam slalu mengagumi Al Slalu saja memberi kan motivasi dan dorongan Berharap suatu hari nanti Al menganggapnya orang yang berarti Tapi Al hanya menganggap Bee sahabat terbaik nya Akan kah Bee bisa tulus menerima persahabatan mereka Atau Al juga menaruh hati padanya baca di sini ya .... ....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hidayati Yuyun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 3 Kecelakaan
Disisi lain Al sudah berada di bengkel temannya Untuk mengambil motornya
" Wan ambil motor ya bro " kata Al
" Ya sudah lho antar pulang tuh bini lho ?" kata Iwan
" Sudah bro , terimakasih ya " Kata Al
" Sama sama bro hati hati " kata Iwan teman SMA Al ketika mereka sama sama merantau dulu .
Al lalu menyalakan motornya dan melaju pulang ke rumah Dan Al membaur bersama kendaraan lain Namun tiba tiba ada sebuah mobil yang tak sengaja menyenggol motornya
Brak.........
" Akh........." Teriak Al kaget dan terpental Yang membuat pengendara lain Yang berada belakang nya Cepat turun dan menolongnya
" Woi ..... berhenti " teriak seorang pria pada mobil yang menabrak Al
Al yang terpental jatuh jatuh dari motor membentur tratoar dengan kepala lebih dulu Yang membuat kepalanya pusing dan berkunang kunang Dan untungnya dia memakai helm Kalo tidak pastinya kepalanya sudah pecah menghantam semen pembatas itu .
Prak.........
"' Mas ngak apa apa kan, kurang ajar tuh mobil main kabur saja " kata pria yang menolong Al
" Ngak apa apa pa cuma lecet lecet " kata Al berusaha bangun
" Mas nya duduk dulu biar saja belikan minum dan obat ya " kata pria itu Yang membuat Al terdiam memeriksa lukanya
Dan entah kenapa karna benturan itu ingatan Al berubah 98 derajat yang tiba tiba saja mewarisi ingatan tajam sang kakek Yang mengingatkan pada ilmu akupuntur
" Astaga kenapa baru sekarang aku mengingatnya Apa karna tadi aku menolong orang " kata Al yang slama ini melupakan ilmu warisan kakeknya itu
" Apa mas ngak apa " kata pengendara lain yang meminggirkan motor Al
" Alhamdulilah ngak apa apa mas , cuma lecet lecet kecil " kata Al
" Syukurlah, itu mobil memang kurang ajar. Mentang mentang pake mobil menindas kita kaum lemah " Kata pria itu
Dan tak lama bapak yang tadi kembali lagi mendekati Al
" Ini mas minumnya , ini obatnya biar saya obati dulu mas tuh kening mas juga berdarah" kata bapak itu Lalu membuka kresek kecil .
" Ya sudah mas, pa saya tinggal dulu ya karna mas nya baik baik saja " kata pria itu
" Ya mas trimakasih semoga Allah membalas kebaikan mas dan bapak " kata Al menatap dua pria itu
" Sama sama mas, pa saya duluan ya " kata pria itu
" Ya nak , hati hati . Ini mas sudah selesai apa mas nya mau saya antar pulang kerumahnya mas "Kata bapa tua itu kasihan pada Al
" Ngak usah pa, bapak pulang saja oh ya pak siapa nama bapak ?" kata Al pada bapak itu Karna tidak tahu namanya
" Panggil saja pa Ilham mas, anak gadis saya dulu seorang perawat Dia kerja di rumah sakit Tapi setelah menikah dia berhenti mengikuti suaminya " kata bapak tua itu bercerita sambil mengobati luka Al yang lecet lecet
"' Kenapa berhenti pa kan sayang " kata Al berusaha duduk
" Ya karna dilarang kerja sama suaminya Karna harus mengurus anak .Padahal cari kerja sekarang susah " kata bapak tua itu lagi Lalu merapikan kresek tempat obat
" Iya pa , terima kasih ya pa Ilham saya tak tahu harus berkata apa lagi Kalo bapak tidak menolong saya " kata Al
" Ngak usah sungkan nak saya kerja tak jauh dari sini tuh di gedung itu. Hanya sebagai satpam " kata pak Ilham
" Ya pak, ngak apa apa satpam pak . Yang penting halal " Kata Al lalu berusaha untuk berdiri Di bantu pa Ilham
" Ya sudah bapak duluan ya nak ,Dan ini obatnya di bawa pulang masnya saja ya "Kata pa Ilham pamit
" Ya pak hati hati , Sekali lagi trimakasih banyak ya pak sudah menolong saya " kata Al Lalu kembali naik keatas motornya
" Ya nak sama sama " kata pa Ilham
Sedangkan pak Ilham sudah pergi jauh Dan Al kembali menghidupkan motornya Untung motornya tak kenapa napa Kalo tidak ia tak bisa memakai motor lagi Dan terpaksa harus naik bis untuk bekerja
Tak lama Al sampai di rumah jam 11 malam Dan rumah sudah terlihat sepi Ketika mba imah membuka kan pintu depan untuknya
" Den Al kok pulang malam banget Astaga itu kenapa den " kata mba Imah melihat Al yang dalam kondisi banyak plester di lengan nya
" Hanya kecelakaan kecil mba , apa nona Alyn sudah tidur " Kata Al
" Sudah dari tadi den, sudah tidur lelap kok den ya sudah sana masuk den " kata mba imah Yang kasihan pada suami nona majikan nya itu .
" Ya mba " kata mba Imah
" Kasihan sudah kerja banting tulang ngak di hargai Mana di anggap sampah den den kasihan banget , Untung masih nrimo " guman mba imah Karna tak tega pada Al Karna sering di hujat dan di hina majikan nya itu
*************
Pagi nya Al ingin berangkat seperti biasanya Karna itu hanya luka kecil baginya Dan ia sudah biasa mendapat luka ringan seperti itu
" Kenapa dengan nya ?" kata mami melihat Al yang ingin berangkat kerja
" Di senggol mobil mi " Kata Evelyn Yang juga bersiap siap
" Makanya kerja yang benar , biar bisa beli mobil " kata mami
" Mi apa ngak bosan tuh mulut berkicau tiap hari Bukan nya kasihan malah menambah omelan " Tegur papi
" Belain aja tuh mantu papi , Yang tak bisa menghasilkan itu Sampai kapan pun tak akan berguna " kata mami
" Mi ....." kata Evelyn
" Apa ... mau ikut membela suami mu juga Memang kenyataannya kan Dia hanya makan tidur gratis di rumah ini Gajinya saja hanya seperempat gaji mu Apa kamu harus terus mau menunggu Pria tak berguna itu
Al terdiam sambil memejamkan matanya Merasa ada sembilu menusuk hatinya Yang membuatnya sangat merasa sakit hati Karna sudah lelah mendengar ucapan mertuanya .
" Mi kalo mami tak senang Al tinggal disini Al akan pergi " kata Al kembali kekamar nya
" Ya sana pergi itu lebih baik " Kata mami dengan wajah masam
" Mi apaan sih mi, Al suami Alyn mi Kata Alyn bergegas kekamar menyusul Al yang memasukan bajunya di koper
" Al jangan pergi " kata Evelyn
" Tinggal lah disini aku akan mencari kontrakan di luar .Aku tetap akan mentransfer gaji ku untuk mu tiap bulan " kata Al
" Tapi Al Aku tak butuh itu Aku hanya butuh dirimu Al Kau ada di sisiku Al " kata Alyn Meminta Al untuk tak keluar dari rumah mereka
" Untuk apa , kau juga tidak membela ku kan Kau hanya diam Kalo kau sayang padaku Harus nya kau tak menolak Untuk mengkontrak rumah lyn .Apa kau malu tinggal di rumah kontrakan ?" kata Al menatap Alyn
" Al bukan begitu, aku kerja dan aku belum terbiasa masak sendiri Karna aku sudah biasa di layani mba Imah Ayolah Al pikirkan lagi " Kata Evelyn
"' Tidak , apa selama ini aku mencari kekurangan mu tidak kan Lalu apa salahnya kita hidup mandiri " kata Al. Mengangkat kopernya Lalu menarik nya keluar kamar
" Al jangan pergi . Bila kau pergi dari rumah ini jangan salah kan aku Bila nanti aku menceraikan mu " Teriak Evelyn mengacam Al
Deg.....
Al pun menghentikan langkah nya Lalu berbalik menatap Alyn
" Apa kau menginginkannya lyn " kata Al
" Ya " kata Alyn
" Lakukan lah " kata Al memejamkan matanya merasa berat Namun bibir nya harus tegas mengambil keputusan
"Al.......Al .......mami ...Papi " Kata Evelyn mengejar Al Namun Al tetap keluar dari rumah besar itu .Karna ia sudah banyak sabar selama ini .
" Al jangan pergi ...." Teriak Evelyn
" Aku harus pergi lyn Aku mencintai mu Aku bisa melawan semua derita asal kau bersama mu. Tap bila kau memilih masih bersembunyi didalam rumah itu Aku tak akan kuat" kata Al
" Evelyn masuk , ngapain kau memohon padanya Biarkan dia pergi paling juga tinggal di jalanan " kata mami mengejek
"' Trimakasih mi atas hinaan dan ejekan nya mudahan kalian bahagia Tapi jangan menyesal bila suatu saat itu berbalik pada kalian " kata Al pergi .
" Al .......kau yang akan menyesal nanti " Teriak Alyn
Namun Al tak menggubrisnya Ia hanya fokus pada motor nya Dan menjauh pergi dari rumah itu.
Tama