Idzam Maliq Barzakh seorang pengusaha muda yang sukses dalam karir nya namun tidak dalam urusan asmara. Karena jenuh dengan kisah asmaranya yang selalu bertemu wanita yang salah, ia berganti profesi menjadi penjual kebab di sebuah mini market atas saran sahabatnya Davin. Ia ingin mencari Bidadari yang tulus mencintainya tanpa memandang harta. Namun perjalanan kisah cintanya ketika menjadi penjual kebab selalu mengalami kegagalan. Karena rata-rata orang tua sang wanita langsung tidak setuju ketika tahu apa profesi Izam sebenarnya. Mereka beralasan jika anak mereka menikah dengan Izam akan menderita dan melarat karena tidak punya harta dari menjual kebab tersebut. Karena hampir putus asa, ia di sarankan sahabatnya fahri untuk tinggal di sebuah pesantren sederhana untuk memperdalam ilmu agama dan di sana lah ia bertemu bidadari yang sesungguhnya yang mau menerimanya apa adanya bukan ada apanya.
Mohon untuk tidak Boomlike teman-teman, untuk menghargai karya para author.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nurhikmah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Amay anak kandung saya...
"Mama/Izam....." ucap mereka barengan dengan wajah sama-sama kaget.
"Mama ngapain di sini? " tanya Izam dengan salah tingkah.
"Lah, kamu ngapain juga di sini? " tanya Mama Lia balik.
"Ya Izam jualan lah Ma, tuh gerobak nya! Masa mau macul! " jawab Izam asal.
"Ya udah kalau gitu! Bikinin Mama satu gih, gak pake sosis! " perintah Mama Lia dengan santai.
Izam menuruti perintah Mama nya tanpa banyak tanya, ia dengan cekatan menyiapkan kebab untuk Mama nya.
"Zam, bikinin satu lagi untuk Pak Mat! " teriak Mama Lia sambil mainain hp kayak pembeli aja lagaknya.
Izam hanya memberikan jempolnya dan melanjutkan kembali membuat kebab untuk Mama dan Pak Mak.
"Nih pesanan Mama! Ini juga punya Pak Mat! " ucap Izam sambil menyerahkan dua bungkus kebab yang sudah jadi.
"Kamu kasih aja langsung sama Pak Mat, noh di sana orang nya! " tunjuk Mama Lia ke tempat mobil di parkir.
Izam pun mengikuti perintah Mama nya mengantarkan kebab bikinan nya kepada Pak Mat di seberang jalan.
Setelah mengantarkannya, Izam kembali lagi di dekat Mama nya duduk makan kebab. Ketika hendak bertanya, pembeli mulai berdatangan sehingga Izam mengurungkan niatnya untuk bertanya pada Mama nya.
"Ma, Izam mau jualan dulu! Mama kalau mau pergi, pergi saja. Terus nanti kalau Mama pulang Izam masih jualan, Mama mampir lagi ya Ma? " ucap Izam sekalian pamit mau lanjut jualan.
Mama Lia hanya menganggukkan kepalanya karena mulutnya masih penuh dengan kebab buatan putranya.
Tidak berapa lama kemudian, Mama Lia pamit pada Izam untuk melanjutkan perjalanan nya dan berjanji akan mampir lagi ketika pulang nanti.
"Ayo Mat! Kita berangkat! " perintah Mama Lia ketika memasuki mobil.
Pak Mat melajukan mobil seperti perintah majikannya menuju rumah teman arisan Mama Lia.
Tepat pukul 19.00 wib Mama Lia keluar dari rumah temannya dan langsung menuju mini market tempat Izam berjualan. Ketika sampai, masih banyak pembeli yang datang. Kebanyakan pembelinya adalah perempuan muda dan emak-emak.
"Nyah, sejak kapan Den Izam jualan kebab? Mana enak banget lagi kebab nya! " tanya Pak Mat sambil memuji.
"Saya juga gak tahu Mat! Sepertinya ada yang di sembunyikan Izam dari saya! " ucap Mama Lia menduga.
"Tapi seru juga ya Nyah, Liat bos besar jualan kebab di pinggir jalan! " ucap Pak Mat dengan terkekeh.
"Ha... Ha... Ha... Kamu benar banget Mat! Kapan-kapan saya mau ajak Bapak ke sini makan kebab! " jawab Mama Lia juga sambil tertawa.
Hampir satu jam Mama Lia menunggu, akhirnya pembeli kebab sudah mulai sepi. Hanya tinggal dua orang saja yang masih menunggu kebab nya jadi.
Mama Lia segera keluar dari dalam mobil dan menghampiri Izam yang sudah selesai membagikan pesanan kepada pembeli.
"Mama dari acara pengajian ya? " tanya Izam ketika duduk di sebelah Mama nya.
"Gak, Mama dari acara arisan di rumah bu Fani! "jawab Mama Lia santai.
"Kirain dari pengajian pake jilbab Syar'i kayak gini! " sindir Izam dengan sengaja.
"Mama mau pakai pakaian seperti ini mulai dari sekarang! Kata Papa, Mama cantik pakai baju syar'i kayak gini! Dan Mama pengen selama nya pakai baju panjang kayak gini! " ucap Mama Lia dengan tersenyum bahagia.
"Alhamdulillah... Izam senang dengar nya! Mudah-mudahan Mama istiqomah selamanya! " sahut Izam mendoakan Mama nya.
"Oh ya, kamu jualan kebab kayak gini pasti ada sesuatu yang kamu sembunyikan dari Mama! Hayo ngaku! " tuduh Mama Lia dengan yakin.
"He... He... He... Mama tau aja! Emangnya Mama marah ya Izam jualan kayak gini! " jawab Izam sekalian bertanya kembali.
"Ngapain marah! Kalau kamu nyolong baru Mama marah! Lagian kapan lagi makan makanan buatan kamu! Kapan-kapan Mama ajak Papa makan kebab di sini! Papa kamu kan suka banget makan kebab, tapi harus yang higienis. " jawab Mama Lia santai.
Izam menarik nafas lega mendengar jawaban Mama nya. Ia pun dengan jujur mengatakan misi rahasia yang ia jalani untuk mencari pasangan hidup.
"Kalau itu yang kau inginkan, Mama hanya bisa mendoakan agar semua keinginan mu tercapai! " ucap Mama Lia merestui niat Izam.
Tiba-tiba Mama Lia mendapat panggilan dari Papa Idris, yang mana menanyakan kenapa Mama belum pulang juga.
Tidak ingin membuat Papa Idris semakin khawatir, Mama Lia pamit pulang dan meminta Izam untuk berkunjung ke rumah mereka.
🌿🌿🌿
Rumah sakit internasional Singapore.
Seorang pria yang rambut nya sudah mulai memutih di bagian depan menggerakkan jari-jari tangannya yang mana membuat suster yang mengecek keadaan nya langsung berlari memanggil dokter.
Para dokter berdatangan ke ruangan tersebut dan langsung memeriksa keadaan pria tua dengan penuh ketelitian.
"Alhamdulillah... Pasien akhirnya bangun juga setelah koma selama 20thn.." ucap para dokter penuh syukur.
"Suster, cepat hubungi walinya! " jawab dokter itu dengan bergerak cepat.
Suster itu pun langsung menelpon rumah wali pasien yang koma itu dengan sangat cepat.
30 menit kemudian, tampak seorang pria yang sedikit berumur berlari-lari kecil di lorong rumah sakit menuju ruangan yang pasien koma tersebut.
Ia masuk ke dalam ruangan tersebut dan melihat fakta tentang majikannya itu dengan wajah terkejut.
"Tu-tuan besar Atmanegara!! " ucap nya dengan wajah kaget.
"Kenapa wajahmu seperti itu, Hardi? Apakah kau baru saja melihat hantu? " sindir nya dengan wajah dingin.
"Sa-saya tidak menyangka akhirnya anda bangun juga dari tidur panjang anda Tuan Besar! " jawab Hardi Winata dengan lega.
"Aku ingin menemui putri ku, Hardi? " ucap Atmanegara langsung.
"Saya selalu mengawasi Nona Muda, Tuan Besar! " jawab Hardi.
"Dimana dia sekarang? " tanya nya lagi dengan wajah datar.
"Masih di tempat yang lama, Pondok pesantren yang ada di desa xxx, Tuan Besar! " jawab Hardi dengan cepat.
"Antar kan aku ke sana besok, Hardi! " ucapnya memberi perintah.
"Maafkan saya Tuan Besar! Saat ini pulih kan dulu kesehatan anda, agar nanti anda tidak perlu bolak-balik ke rumah sakit karena belum sembuh betul. Masalah Nona Muda sudah ada orang saya yang menjaganya tanpa tahu siapa pun. Saya hanya tidak ingin kedatangan anda yang tiba-tiba membuat Tuan Nata negara mencium keberadaan Nona Muda. Saya juga tidak ingin jerih payah saya melindungi Nona Muda selama ini sia-sia sebelum waktunya. " jawab Hardi Winata dengan meminta maaf tidak mengabulkan perintah Tuan Basar nya.
"Baiklah, aku akan memulihkan kesehatan ku dulu! Setelah itu aku akan menemui putri kandung ku dan menjemputnya untuk kembali ke rumahnya yang sesungguhnya. " ucap Tuan Besar Atmanegara mengalah.
"Sumayyah, anakku! Tunggu Papa, Nak! Papa akan datang menjemput mu di sana! " batin Tuan Besar Atmanegara dengan penuh kerinduan.
Bersambung...
Selamat membaca dan selamat beraktivitas readers semuanya...
Semoga hari kalian menyenangkan 💕😍..
tulisannya juga nggak banyak yang salah.
sampai di sini belum kelihatan tanda-tanda mau tamat.
sebetulnya akan bagus kalau dibuat season 1,2,3 dst
begitu kak..
maaf ya 🙏🙏