Gandari adalah gadis desa yang menjadi sebatangkara karena ibunya telah meninggal dunia, namun ia dinikahkan dengan Prama~ seorang anak juragan tanah didesa Waringin. padahal keduanya masih sangat muda pada saat itu..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon reni ambar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
berkunjung ke desa
Setelah mengenalkan Gandari pada mereka, Prama pun mengajak mereka ke sebuah pondok untuk mereka singgahi dan menginap disana. Sesuai kesepakatan, mereka akan menginap selama 3 hari 2 malam. Itung-itung liburan katanya!!
"Pram, gak nyangka gw.. Lu udah married anjir!!" celetuk Zega sembari menepuk bahu Prama
Prama hanya tersenyum simpul mendengar ucapan Zega
"Sejak kapan, Pram? Padahal gw ngerasa udah kenal lu banget mengingat kita dah lama temenan!!" tanya Danu yang memang mengenal Prama sejak dibangku kuliah
"Gw nikah udah tiga tahun, Dan!!" jawab Prama dengan wajah yang murung
"what? lalu selama ini lu bohongin si Feli gitu, Pram? S*alan banget lu!!" hardik Angel kesal. Sebab ia yang paling tau kalau Prama dan Felicya mempunyai hubungan speciall
drrrrk.. Felicya langsung bangun dari duduknya
"Pram! Kita harus bicara!!" tegas Felicya dengan mata yang sudah berkaca-kaca
Tiba tiba *tok..tok* Bagja masuk kedalam pondok itu karena perintah dari Juragan Darsa untuk memanggil Prama
"Maaf mengganggu sebentar! Prama disuruh Juragan untuk menghadap sekarang!!" ujar Bagja tegas
"Ada apa sih, Ja?" tanya Prama keberatan. Sebab ia harus berbicara dengan Felicya
"Entahlah.. Cepat hampiri bapakmu.. Tak akan lama kok!!" titah Bagja tegas
Akhirnya Prama pun hanya bisa menghela nafas berat sembari mengusap wajahnya kasar, lalu pergi keluar pondok..
lalu dijalan, Prama berpapasan dengan Gandari yang mengais boboko dipinggang rampingnya ditemani dua pelayan Juragan Darsa yang membawa alat makan dan baki ditangannya
"Kang.." lirih Gandari yang tersenyum sembari menganggukkan kepalanya pada Prama
"Kenapa kamu yang membawa makanan untuk mereka? Kamu sengaja ingin menunjukkan dirimu pada mereka, neng?" tanya Prama agak ketus.
Bagja kaget dan langsung menatap nyalang pada Prama karena merasa ucapan Prama itu keterlaluan
"Prama! Kamu teh sadar gak dengan apa yang kamu bicarakan?" bentak Bagja tak habis pikir
Gandari pun langsung memberi boboko yang ia bawa pada kedua pelayan itu, lalu menyuruh mereka masuk duluan.. Setelah dirasa mereka pergi, Gandari langsung menatap nanar pada Prama
"Memangnya salah saya melayani tamu akang?" tanya Gandari berusaha tetap tenang
"Bukan salah, neng!! Hanya saja dari tadi timingnya gak pas.. Kamu kan bisa nunggu akang sampai akang mengenalkan kamu duluan pada mereka.. Ini mah kayak kamu sengaja banget pengen di notice sama mereka!!" gerutu Prama kesal
"Apa?" Gandari kaget bukan main.
Bagja kesal bukan main, ia hendak berbicara lagi.. Namun Gandari langsung mengisyaratkan agar Bagja tidak ikut campur
"Apa kang Prama sebegitu malu nya mempunyai istri seperti saya?" tanya Gandari dengan nada yang tegas
"Bukan begitu, neng!! Duh kamu kok gak ngerti sih? Mereka semua tidak tau kalau akang sudah menikah.." kilah Prama
"Iya.. Lalu salahku dimana, kang? Apa akang membicarakannya dulu dengan saya sebelumnya? Tidak, kan? Kenapa akang malah menyalahkan saya atas kesalahan yang tidak saya ketahui?" tanya Gandari tak habis pikir
Prama pun menutup matanya dan menghela nafas berat
"Sudahlah, maaf akang emosi barusan!! Jangan diambil hati ya.. Kita bicarakan lagi nanti!!" ujar Prama yang langsung pergi meninggalkan Gandari yang masih mengepalkan tangannya dengan erat.
Sedangkan Bagja hanya bisa menatap sendu pada Gandari
"Nyai.."
"Tak apa.. Pergilah temani kang Prama!!" ucap Gandari yang langsung masuk kedalam pondok meninggalkan Bagja
*****
Sementara didalam pondok.. Gandari meminjamkan beberapa pakaiannya pada Angel dan Felicya
"Apa? Mana bisa aku pakai baju begini!!" protes Angel yang melihat-lihat pakaian Gandari yang bervariasi warnanya
"Sudah adat istiadat didesa ini, Teh.. Semua perempuan harus memakai kebaya dan kain jarik sebagai rok nya!!" timpal Gandari dengan suaranya yang lemah lembut
"Tapi kan kita hanya 3 hari 2 malam disini.. Kenapa sampe pakaian pun harus sama dengan warga desa ini segala?" tukas Angel tak setuju
Gandari pun tersenyum manis pada Angel dengan matanya yang sayu
"Bukankah dimana bumi dipijak disitulah langit dijunjung, Teh? Tentu teteh pernah mendengar kalimat itu, bukan?" tanya Gandari sedikit menyindir
Angel hanya bisa menghela nafas berat memandang tak suka pada Gandari, sementara Felicya hanya terus menatap lekat pada Gandari
"Sejak kapan?" tanya Felicya tiba-tiba
"Apanya yang sejak kapan, Teh?" tanya Gandari ramah
Angel yang peka pun langsung mengalihkan ucapan Felicya karena tau pertanyaan Feli akan mengarah kemana
"Duh.. Dia ngantuk deh kayaknya!! Kamu bisa keluar gak? Kami mau istirahat sebentar!!" usir Angel secara halus
"Baik, selamat istirahat ya teh.. Kalau ada apa-apa bilang aja!!" timpal Gandari yang langsung pergi ke luar kamar dua gadis itu
Tiba-tiba Felicya langsung memeluk Angel dan menangis sejadinya mengeluhkan apa yang ada didalam pikirannya
"huuuhuuu.. Angel.. Kok bisa sih gw selama ini mencintai suami orang? Hiks.."
"Dari awal bukan lu yang salah, Fel.. Si Prama yang anjg!! Harusnya dia jujur dari awal!!" timpal Angel sembari mengusap punggung Felicya agar lebih tenang
"hiks.. Gw sakit hati banget!! Ngerasa jadi orang paling b*doh karena dibohongin sama si Prama.. Kok bisa-bisanya dia gak jujur.. huhuhu"
"Berarti dia emang gak cinta sama istrinya, Fel.. Coba lu perhatiin aja! Si Prama dari awal datang acuh banget sama tuh cewek.. Malah gw lihat dia malah terus merhatiin lu dengan raut wajah yang hawatir!! Dia cintanya sama lu!!"
"Tapi gw gak mau pacaran sama suami orang, ngel!! Gw gak mau di cap pelakor sama orang-orang.. Huhu"
"Ya terus? Menurut gw mah kalo kalian sayang sama sayang mah jalani aja.. Siapa tau emang si Prama gak bahagia sama istrinya, kan? Apalagi sekarang si Prama udah sukses, levelnya juga bukan cewek kampung itu lagi kali, Fel!! Dah, tenang aja!!" hasut Angel yang memang pernah pacaran dengan laki orang
****
Sementara itu ditempat Juragan Darsa..
BRAAAAKKK..
"Kenapa kamu bawa orang orang kota itu kemari, Prama? Hah?" Bentak Juragan Darsa setelah memukul mejanya, entah ke berapa kali meja itu rusak karena pukulan Juragan Darsa
"Saya hanya membawa mereka liburan kesini, pak!! Toh mereka tidak akan melanggar adat desa ini.. Hanya 3 hari 2 malam saja kok!!" jawab Prama berusaha tetap tenang
"Harusnya kamu habiskan waktumu dengan ibu dan bapak, ada istrimu juga yang selalu kesepian tanpa kamu. Ini mah malah bawa temen-temen kamu!! Gimana ari kamu, Prama!!"
"Ah.. Pak.. Kan cuma bentar doang! Nanti juga mereka pulang!!"
"hadeuh.. Apa kamu tau kalau orang kota itu suka bawa pengaruh buruk buat orang orang didesa? Hah? Contohnya kamu.. Setelah kedatangan orang itu kamu sering ngebangkang sama bapak dan ambu!!"
"Ah itumah pikiran bapak aja yang begitu!! Ayolah, pak.. Mereka hanya 3 hari disini!!" pinta Prama memelas
"Lalu setelah tiga hari, apa kamu akan kembali ikut dengan mereka?" tanya Juragan Darsa memastikan
Prama pun menghela nafas panjang dan menatap Juragan Darsa
"nggak. setelah mereka pergi, saya akan menghabiskan waktu disini selama seminggu. Apa Bapak puas?"
Juragan Darsa pun tersenyum puas
"Bagus, jang!! Ya begitu emang harusnya.. Ayo cepat bikin anak sama istrimu. Bapak udah gak sabar mau nimang cucu!!"
Sedangkan Prama hanya bisa tersenyum kecut mendengar jawaban Bapaknya
"Yaaaa.. Lagi lagi tentang cucu. dasar orang desa!!" batin Prama dalam hatinya
