Sikap dingin pengabaian yang berlangsung begitu lama dari tunangannya membuat seorang gadis bernama Iris takut dibuang hingga dirinya bersikap kasar, keji dan obsesi atas nama cinta kepada setiap wanita yang mendekati tunangannya sampai pada akhirnya itu membawanya dan keluarganya kepada kematian.
Di saat terakhir kematiannya, akhirnya terlihat jelas tatapan dingin benci dari tunangannya dan disadarinya jika cintanya adalah sepihak dan bodoh, tapi semuanya terlambat kini hanyalah penyesalan. Dewa yang kasihan dengan Iris memberikannya kehidupan ketiga untuk penebusan dosanya dan kebahagiaannya.
Di kehidupan barunya, Iris mencari tumpukan emas dan menyebarkan rumor palsu tentang kekasih palsunya di dalam pertunangannya demi pembatalan pertunangan. Anehnya bukan pembatalan diterima, tapi malah perasaan yang pasang surut dan manis pahit terikat melalui pembuktian cinta pangeran. Akankah perasaan Iris yang ditutup kembali terbuka? Akankah Iris bahagia?
Chasing Gold And Avoid The Prince
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nurliza eri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32 Shareefah
Sang raja berkedip beberapa kali kemudian terkekeh mendengarkan pendapat Iris yang begitu dewasa berbeda ketika Iris yang selalu setuju dengan pendapatnya. Sedangkan Iris kebingungan dan mengingat kembali apakah ada ucapannya yang salah atau terdengar tidak masuk akal.
"Iris Drachenschatz, sesuai dengan nama keluargamu kamu sangat tidak ingin setiap waktu yang ada sia-sia,"
"Itulah kenapa aku selalu kagum dengan setiap keturunan keluarga Drachenschatz, walaupun tidak memiliki gelar yang tinggi tapi jiwa pedagang dan kecintaan terhadap pekerjaan adalah nomor satu,"
"Tidak terkecuali dengan calon istri putraku yang kini bisa memikirkan negara ini dibandingkan dirinya sendiri,"
"Tapi, Iris aku ingin kamu menghabiskan waktu sebagai seorang gadis pada umumnya, karena aku tidak ingin kamu terbebani dengan tanggung jawab sebesar ini jika tidak bahagia," ucap sang raja yang awalnya tertawa sambil berbicara digantikan dengan senyuman tipis dan tatapan pengharapan
Iris hanya mengangguk paham yang kemudian waktu sarapan selesai begitu saja. Sang raja keluar pertama yang kemudian dilanjutkan oleh putra mereka. Iris yang masih ada hal yang ingin dilakukan langsung dengan cepat berpisah dari Lucius dan adiknya. Iris ingat dia menjanjikan permata kepada putri timur tengah Shareefah sebagai permintaan maaf. Iris menuju ke kamarnya dan membawa kotak mewah berisikan permata berharga itu menuju ke istana delegasi timur tengah. Di depan pintu gerbang Iris dicegat oleh para kesatria khusus, karena tidak memiliki izin ataupun janji temu. Walaupun begitu dia nekat berteriak sekencang-kencangnya menghancurkan sikap seorang bangsawan demi menepati semua janji dibuat sebelumnya.
Para pelayan yang mendengarkan teriakan langsung berlari menuju asal suara, karena penasaran dengan yang sedang terjadi. Para pelayan yang melihat dari kejauhan asal suara itu perbuatan Iris langsung melaporkan dengan atasannya yaitu putri Shareefah yang sedang bersantai. Mendengarkan laporan dari pelayannya dengan cepat dia mengizinkan pembuat onar masuk ke dalam istana. Iris merasa bersyukur jika keonaran yang dilakukan olehnya bisa di dengar hingga membuatnya masuk ke dalam walaupun harga dirinya dikorbankan, Iris tidak terbayangkan jika dia harus panas-panasan menunggu.
Sesampainya di ruangan tamu, terlihat sesosok gadis berkulit coklat eksotis khas penduduk timur tengah sedang duduk minum teh dengan santai.
"Saya memberi salam dengan putri Shareefah,"
"Saya akan langsung berbicara tanpa basa basi, tujuan saya kemari untuk memberikan permata yang diminta sebagai permintaan maaf," ucap Iris sambil meletakkan kotak permata di atas meja
Sang putri timur Shareefah yang sedang minum tehnya langsung menyemburkan tehnya. Dia tidak menyangka jika sosok Iris yang begitu angkuh, jahat dan suka mempermalukan orang lain berdiri di depannya membawakan permata berharga hadiah ulang tahun pemberian sang pangeran tunangan yang dicintainya, walaupun jelas dia tidak serius dengan ucapannya waktu itu.
"Hah? Apakah aku tidak salah dengar??" tanya sang putri dengan langsung membuka kotak mewah itu
Sang putri Shareefah benar-benar terkejut membuka kotak mewah di atas meja, yang benar saja permata merah muda. Permata asli pemberian sang pangeran di ulang tahun Iris, sang putri Shareefah gemetar melihatnya dan meminta Iris untuk duduk di sofa dengan isyarat.
"Jadi, tolong jelaskan padaku apa yang membuatmu terpikirkan melakukan hal semacam yang bertentangan dengan dirimu,"
"Apakah kamu serius memberikan sesuatu berharga semacam ini dari orang yang kamu cintai?"
"Bukankah itu akan mencoreng dirimu sendiri?"