Randy Ajiwinata terpaksa menikahi sahabat istrinya karena permintaan sang istri. Tika Ajiwinata meninggal dunia setelah melahirkan putri mereka. Dia mempercayakan suami dan putrinya kepada sahabatnya sendiri.
Karena permintaan terakhir sang sahabat. Rania Rudolf yang sedang di landa patah hati harena penghianatan sang kekasih. Akhirnya terpaksa menjadi ibu sambung untuk putri sahabatnya sendiri.
Walaupun Randy tidak pernah mengangap kehadirannya. Namun, Rania tetap bertahan dan menyayangi putrinya dengan sangat baik. Rania yang memiliki kesalahan di masa lalu berusaha memperbaiki kesalahannya dengan memenuhi wasiat sang sahabat.
Akankah Rania sangup bertahan dengan sikap dingin Randy kepadanya? Atau dia memilih untuk menyerah dan mencari kebahagiaannya sendiri?
Yuk intip terus kisahnya...
Jangan lupa beri dukungan kalian kepada author ya.
follow akun media sosial Author.
Fb: Elprida wati tarigan.
Ig: elprida.wati.73
tiktok: elprida wati
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elprida Wati Tarigan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 22
Rania datang ke restoran dengan penuh kebahagiaan. Dia menatap cincin yang melekat di jarinya sambil tersenyum bahagia. Dia tidak menyangka, jika akhirnya Randy mau mencoba membuka hati untuknya. Walaupun Rania tau itu masih sangat sulit. Namun, Rania akan terus berjuang untuk keutuhan rumah tangganya.
Mila yang melihat kebahagiaan Rania, langsung menatap Rania dengan penuh keanehan. Dia merasa penasaran dengan sikap Rania, yang datang dengan raut wajah yang penuh kebahagiaan. Dia berlahan mendekati Rania untuk mencari tau penyebab kebahagiaan Rania.
"Pengantin baru sedang bahagia ya?" Tanya Mila sok akrab.
"Tentu dong! Makanya kau cepat nyusul dong," Ucap Rania tersenyum.
"Tentu! Tidak lama lagi aku akan menyusulmu. Karena pasanganku sedang di pinjam oleh orang," Ucap Mila tersenyum sinis.
"Apa kau yakin mau menunggu pasanganmu yang sudah menjadi milik orang. Nanti jika mereka tidak berpisah bagaimana? Apa kau mau menunggu sampai tua?" Ucap Rania tersenyum kecil.
"Buktinya kau bisa! Lalu kenapa aku tidak?"
Mendengar ucapan Mila, Rania langsung terkekeh kecil. Dia menatap Mila sambil menggeleng kecil.
"Apa kau mau sepertiku? Aku yakin kau tidak akan sanggup," Ucap Rania tersenyum lalu meletakkan Cheesy di atas sofa.
"Memangnya kau kenapa? Apa pernikahanmu tidak bahagia?"
"Belum! Tapi aku yakin pernikahanku sebentar lagi akan di penuhi dengan kehangatan,"
"Kenapa kau bisa seyakin itu? Memangnya Randy sudah menyatakan cinta kepadamu?"
"Belum!"
"Lalu kenapa kau bisa seyakin itu? Apa karena itu," Ucap Mila menatap cincin yang melingkar di jari manis Rania.
"Sepertinya itu cincin yang sering di kenakan Tika. Lalu kenapa kau mau mengenakannya? Aku heran kepadamu, kenapa kau mau menerima barang bekas sahabatmu sendiri," Ucap Mila terseyum kecil.
"Maksudmu?" Tanya Rania mengerutkan keningnya bingung.
"Maaf jika ucapanku terlalu lancang, Ra. Tapi sebagai temanmu aku tidak mau kau di permainkan oleh Randy. Aku tau kau dan Tika adalah sahabat. Tapi kau tidak boleh melupakan kebahagiaanmu sendiri hanya untuk memenuhi wasiat Tika. Terlebih lagi Randy yang tidak pernah menggangap kehadiranmu. Aku yakin Randy juga terpaksa menikah denganmu. Dia hanya mengangapmu sebagi istri penganti. Bukan istri yang dia cintai," Ucap Mila pura-pura perihatin.
"Kau memang benar! Randy memang tidak pernah mengangapku. Dia bersikap baik kepadaku hanya karena merasa kasihan kepadaku. Dia hanya menghargaiku sebagai ibu sambung Cheesy. Tapi tidak untuk statusku sebagai istrinya," Ucap Rania menunduk sedih sambil mengelus lembut wajah gembul Cheesy.
Melihat Rania yang mulai terpengaruh dengan ucapannya, Mila langsung tersenyum sinis. Dia terus berusaha meracuni pikiran Rania agar Rania membenci Randy dan memilih untuk berpisah.
"Kau jangan sedih seperti itu! Aku yakin kau akan segera mendapatkan kebahagiaanmu. Kau itu cantik dan juga sukses. Aku yakin begitu banyak pria yang ingin mendapatkan cinta darimu," Ucap Mila tersenyum sambil mengelus punggung Rania.
"Tentu saja! Aku yakin aku akan segera mendapatkan kebahagiaanku. Karena aku tau sahabatku Tika tidak mungkin memberikan wasiat tanpa ada alasan. Aku yakin dia punya alasan yang kuat untuk menyuruhku menikah dengan Randy," Ucap Rania tersenyum.
Mendengar ucapan Rania, Mila langsung mengerutkan keningnya binggung. Baru saja dia merasa jika Rania telah teracuni dengan ucapannya. Namun, ternyata dia salah. Rania bahkan tidak terpengaruh sedikitpun.
"Randy adalah pria yang sangat baik dan juga sangat menghargai wanita. Aku yakin Tika menyuruhku menikah dengan Randy karena dia tidak mau suaminya jatuh ke tangan wanita yang salah. Dia ingin aku merasakan kebahagiaan seperti yang dia dapatkan selama hidup bersama Randy," Ucap Rania tersenyum mengingat kenangannya bersama Tika sahabatnya.
"Tapi itu saat yang ada di posisimu itu adalah Tika. Aku yakin Randy tidak akan bisa mencintaimu seperti dia mencintai Tika," Ucap Mila tetap bersikeras.
"Tanpa kau katakan aku juga tau. Karena aku dan Tika adalah orang yang berbeda. Tapi aku tidak pernah merasa jika cinta Randy kepada Tika adalah sebuah penghalang untuk kebahagiaanku," Ucap Rania tersenyum.
"Lagian aku menikah dengan Randy atas permintaan Tika. Tika juga sudah tenang di alam sana karena pernikahan kami. Jadi aku tidak pernah ada niat untuk merebut Randy dari Tika. Sangat jauh berbeda denganmu yang menunggu pasanganmu yang masih di pinjam orang," Ucap Rania tersenyum kecil.
"Maksudmu apa?" Tanya Mila menatap Rania binggung.
"Jawaban dari pertanyaanmu yang menyamakan aku dengan dirimu," Ucap Rania tersenyum sinis.
Mendengar ucapan Rania, Mila langsung menatapnya dengan penuh rasa tidak percaya. Mila hanya terdiam karena kehabisan kata-kata. Dia terus saja berusaha untuk merusak mental Rania. Namun, dia selalu gagal dan ujung-ujungnya akan mendapat sindiran pedas dari Rania.
"Kenapa kau diam seperti itu? Apa yang aku katakan benar apa adanya. Kau tidak perlu mengharapkan pria yang sudah menjadi miliki orang lain. Karena itu hanya akan membuatmu terluka," Ucap Rania tersenyum kecil.
"Lebih baik kau cari pria single di luar sana yang bisa mencintai dan menerimamu apa adanya. Kau itu cantik dan juga berpendidikan. Jadi jangan rusak nama baikmu hanya karena obsesimu semata," Ucap Rania tersenyum sambil mengengam tangan Mila.
Sedangkan Mila hanya diam tidak Berkutik mendengar ucapan Rania yang sangat menohok hatinya. Bahkan dia tidak bisa berkata apa-apa lagi, mulutnya seperti tertutup rapat. Dia hanya mampu menatap Rania dan mencoba berpikir wanita seperti apa sebenarnya yang ada di hadapannya saat ini. Dia merasa jika dia tidak mengenal bagaimana Rania yang sebenarnya.
Bersambung.....
rania jadi randy.. 😂😂