Cinta Setelah Perceraian: Hati Yang Terluka

Abi menatap ponselnya dengan geraman tertahan, melihat posisi Kinara terduduk diatas paha Yoga membuatnya serasa terbakar, apa dia cemburu?.

Abi harus membayar lebih karena pelayan rumah Yoga yang Abi bayar benar-benar punya posisi yang pas dalam merekam, hingga dia bisa mendengar suara dari vidio dengan jelas, Abi mendengar semuanya, semua percakapan tiga orang itu Kinara, Anita dan Yoga.

Lihatlah tampang bodoh Yoga saat mendengar pengakuan Anita, Abi menghela nafasnya lega, akhirnya Kinara sudah dapat yang dia mau. cukup cepat dari perkiraannya, Abi rasa Kinara juga tak mau berlama-lama berada disana.

Abi bangun dan meraih mantelnya lekas membawa kunci mobil lalu keluar dari ruang kerja.

Abi melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh..

.

.

"Apa itu benar?" setelah berdiam cukup lama akhirnya Yoga membuka suaranya.

Dia terkejut, dan tidak menyangka akan mengetahui ini, Anita ada di balik kecelakaan yang Kinara alami, dan membuatnya harus kehilangan bayi mereka.

Yoga sudah pergi kedalam rumah sebelumnya, lalu dia teringat dengan Kinara, bagaimana jika Anita menyakiti Kinara dengan kata-katanya, namun saat kembali Yoga malah mendengar perkataan Anita yang mengejutkannya.

"Jawab aku Anita?!."

Anita menggeleng "Mas harus percaya padaku, Kinara melakukan itu untuk membuat kita bertengkar.."

"Aku hanya ingin kamu menjawab dengan jujur, apa itu benar.." Anita menunduk dan menangis, Yoga mengusap wajahnya kasar "Bagaimana bisa kamu tega melakukan itu Anita, bagaimana pun bayi itu adalah anakku!"

"Dan kamu melakukannya dengan cara kejam, jika Kinara tidak selamat kamu tidak hanya membunuh satu nyawa tapi dua!" Yoga mengeraskan rahangnya "Aku tidak menyangka, aku memilih kamu selama ini.. aku memang bodoh" Yoga meneteskan air matanya "Aku sungguh buta, tidak bisa melihat mana yang baik dan buruk.."

"Maksud kamu aku buruk buat kamu!." Anita mengusap air matanya.

"YA..!!, tentu saja, kamu seorang pembunuh!, kamu sudah membunuh anakku!, kamu keterlaluan Anita.."

"Ya, salahkan aku.. aku memang salah, tapi ingat Mas, semua yang aku lakukan itu karena kamu!, sudah jelas aku tidak suka kamu berbagi perhatian dengan Kinara, tapi kamu masih datang padanya!"

"Aku sudah bilang aku cuma karena anakku, bukankah kamu bilang kamu mengerti!."

"Bohong! jelas kamu mencintai Kinara jadi ini bukan cuma tentang bayi, bahkan meski bayi itu sudah tiada kamu tetap memilih Kinara untuk datang!"

"Kamu tidak pernah melihatku Mas, sejak bercerai dengan Kinara kamu hanya memikirkan Kinara!"

"Lalu jika kamu melakukan ini, kamu fikir aku akan melihat kamu.. kamu tahu rasaku semakin pudar terlebih sekarang saat aku tahu keburukan kamu."

"Keterlaluan kamu Anita" Yoga menggeleng dan pergi meninggalkan Anita yang berteriak dan menangis.

"Semuanya karena kamu Kinara, kamu sudah merebut Mas Yoga dariku, sialan kamu Kinara!"

.

.

Kinara sudah memasukan pakaiannya kedalam koper dan membawanya keluar kamar, tapi saat akan melewati pintu depan Yoga mencegahnya "Kamu mau kemana?"

"Pulang, disini bukan rumahku.."

"Tolong jangan pergi" Yoga memelas, kedua tangan Kinara dia genggam erat.

"Kamu sudah tau aku hanya pura- pura lupa ingatan.." Kinara mencoba melepaskan tangan Yoga "Aku sengaja datang untuk membuktikan Anita yang sudah membunuh anakku, dan Anita benar aku menipu kamu.."

"Aku tidak perduli.. tipu aku sepuasmu, tapi aku mohon jangan pergi, Kinara beri aku kesempatan.. aku akan meninggalkan Anita demi kamu, bukankah itu yang kamu mau.."

"Kamu sadar apa yang kamu katakan Yoga, jika Anita bilang aku menipu kamu, itu artinya semua yang aku katakan padamu itu semuanya kebohongan, termasuk saat aku meminta kamu meninggalkan Anita, meskipun aku akan bertepuk tangan untuk kehilangan Anita, tapi apa kamu fikir aku akan sudi kembali sama kamu?" Kinara menggeleng "Tidak akan!"

Yoga tercenung "Jadi kamu benar- benar hanya mempermainkan aku?"

Kinara menaikan dagunya "Ya.."

"Kenapa kamu melakukan itu, kamu tahu aku akan berharap banyak sama kamu!" Yoga mengencangkan genggamannya "Apapun itu, kamu tidak boleh pergi!"

Kinara meringis "Lepaskan aku Yoga, ini sakit.."

"Kita akan kembali bersama dan aku akan meninggalkan Anita, setelah dia melahirkan kita akan kembali bersama" Kinara mengerutkan keningnya, apa Yoga tidak waras, dan kenapa tatapannya jadi gelap dan menakutkan..

Kinara tahu Yoga adalah pria yang lembut, dan tatapan mata Yoga kali ini terlihat asing.

"Yoga, lepaskan ini sakit.."

"Kali ini tidak lagi Sayang, aku tidak akan melepaskan kamu.. aku tidak ingin menyesal untuk kedua kalinya." Kinara merinding, tatapan Yoga berubah menjadi mengerikan.

"Lepas.."

"Lepaskan!" Abi berteriak, dia baru saja tiba dan melihat Kinara sedang bersitegang dengan Yoga, Abi sengaja datang untuk menjemput Kinara, entah kenapa tapi nalurinya mengatakan dia untuk datang.

Kinara dan Yoga menoleh bersamaan, tepat saat Abi berjalan mendekat dan mendorong Yoga agar menjauh.

Bugh..

Yoga terhunyung saat rahangnya terpukul oleh kepalan tangan Abi.

"Siapa kau?"

"Bukankah Kinara mengatakan untuk melepaskannya!" bukan menjawab Abi memperingatkan Yoga.

"Jangan ikut campur" Yoga meraih Kinara, namun Kinara pergi kebalik punggung Abi, hingga tangan Yoga mengapung di udara.

"Sayang..!" Kinara mengeratkan genggaman tangannya di mantel Abi, Kinara merinding, bagaimana bisa Yoga memanggilnya dengan kata 'Sayang' seolah tidak ada yang terjadi diantara mereka, padahal mereka bahkan sudah berpisah.

"Mulai sekarang jangan ganggu Kinara lagi!" Abi menatap tajam pada Yoga, merasakan genggaman tangan Kinara semakin mengerat Abi rasa Kinara takut.

"Apa urusan mu!" Yoga ingat pria ini yang mengaku bahwa dia suami Kinara, apa sebenarnya hubungan mereka.

"Mulai sekarang ini jadi urusanku, karena apa yang terjadi pada Kinara itu menjadi tanggung jawabku!." Kinara mendongak melihat punggung jangkung Abi, kenapa hatinya terasa hangat.

"Ra, siapa dia?"

"Aku calon suaminya" katanya dengan yakin.

"Ra..? aku tanya kamu, siapa dia?" Kinara melihat Abi yang mengangguk pelan, sorot matanya penuh kelembutan, satu tangannya menggenggam tangan Kinara, ada apa dengan kedua pria ini?, kenapa keduanya menunjukan dua sisi berbeda dari yang Kinara tau.

"Ma..s Abi calon suamiku"

Setelah bicara Abi membawa Kinara kearah mobilnya dan memasukkannya ke dalam mobil, setelahnya Abi memasukan koper Kinara dan membawa Kinara pergi dari rumah Yoga, meninggalkan Yoga yang hanya bisa mematung menatap kepergian Kinara.

Kinara menghela nafasnya lelah lalu memalingkan pandangan ke arah jendela, Abi mengepalkan tangannya lalu berkata. "Istirahatlah dulu, nanti aku akan membangunkanmu.."

"Terimakasih Pak Abi mau membantu.." Sebenarnya banyak hal yang ingin Kinara tanyakan tapi tubuhnya sudah sangat lelah.

"Bukannya sudah aku bilang jangan bicara formal lagi.." Kinara hanya menipiskan bibirnya lalu memejamkan matanya.

Abi mengenggam tangannya dan mengeluh, bukannya tadi Kinara sudah memanggilnya 'Mas.' kenapa sekarang kembali lagi jadi 'Pak'.

Kinara benar- benar lelah hingga tanpa terasa dia tertidur begitu saja, Abi yang menyadarinya pun menepikan mobilnya lalu melepas mantelnya dan menyampirkannya di tubuh Kinara.

"Aku harap kamu sudah selesai.."

.

.

.

Like..

Komen..

Vote..

🌹🌹🌹