LILIANA CALISTA BRIAR EDWARDES,atau biasa di panggil lili.Anak yang tidak mendapatkan perhatian dari daddynya semenjak dia lahir. Daddynya juga telah menikah dengan seorang wanita karena kesalah pahaman.
Hingga tumbuh besar lili dia asuh oleh mbak sinta,lili juga sering berusaha mendapatkan perhatian dari daddynya tapi sayangnya sang daddy mengabaikannya malah memanjakan adik tirinya membuat lili membenci daddnya.
Suata saat lili mencari tentang mommynya dan mencari tau kenapa ayahnya sangat benci dengannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nona Jmn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mengetahui kepergian lili
Mendapat kabar jika lili telah keluar dari sekolah,membuat laras dan cindy bertos riah.Rencana mereka berhasil mengeluarkan lili dari sekolah,walaupun mereka berdua masuk rumah sakit.
"Akhirnya si babu keluar juga dari sekolah."ucap cindy tersenyum miring.
"Iya cin,gue juga bahagia banget."sahu laras.
Ceklek..Pintu ruangan inap cindy dan laras terbuka,terlihat laksmi dan clara datang.
"Bagaiamana mah,apa aku bisa pulang sekarang?"tanya cindy pada clara.
"Boleh sayang,hari ini kalian berdua boleh pulang."jawab clara lalu menoleh kepada laras."Ras,keadaan kamu sudah benar-benar baikkan?"tanya cindy pada laras.
Laras mengangguk."Iya tan,laras sudah baikan kok."jawab laras.
"Ya udah sekarang kita balik."ucap laksmi dan dia angguki mereka.
••••
Di perjalanan pulang dari sekolah,lukman terus memikirkan lili yang nampak biasa-biasa saja ketika dia keluar dari sekolah tidak sesuai dengan ekspektasi lukman jika lili akan bersujud kepadanya meminta maaf.
"Kenapa tuh anak gak ada takutnya sama sekali yah.Padahalkan saya bisa manfaatkan gadis kecil itu."ucap lukman tersenyum membayangkan wajah lucu lili.
••••
Setalah pulang dari sekolah mengurus masalah cindy dan laras,zavier harus kembali ke perusahaan.Selama perjalanan dia terus memikirkan lili yang bisa keluar dari gudang tua,tempat di mana dia di kurung dan lili nampak biasa-biasa saja di keluarkan dari pihak sekolah.Tidak ada rasa takut atau bermohon sama sekali dari raut wajahnya.
"Kenapa dia bisa keluar dari gudang?padahal saya sudah mengkuncinya."ucap zavier terus memikirkan lili.
Ceklek..Pintu ruangan zavier terbuka,terlihat clara dan cindy menghampirinya membuat zavier mengerutkan keningnya,anak dan istrinya tiba-tiba datang.
"Dad."ucap clara dan cindy berengan.
"Kenapa kalian kemari,kaliankan harus di rumah sakit?"tanya zavier yang masih duduk di kursi kebanggaannya.
"Cindy udah keluar dad,keadaan dia sudah baik-baik saja.apa kamu gak baca pesan aku?"tanya clara menghampiri sang suami.
Zavier menggelengkan kepala."Gak mah,aku belum membuka ponsel."jawab zavier.
"Dad,benarkan si babu itu keluar dari sekolah."ucap cindy yang berada di sofa.
"Iya sayang,dia sudah keluar dari sekolah."jawab zavier.
"Kamu pikirkan apa mas,kelihatannya kamu memikirkan sesuatu?"tanya clara yang memperhatikan wajah semuanya.
Zavier menatap sekilas istrinya sesaat,lalu menghembuskan nafas."Aku bingung dengan lili mah."ucap zavier.
Clara mengerutkan keningnya,lalu berkata."Kenapa dengan anak sialan itu dad?"tanya clara dengan nada yang memalas.
"Kemarin aku kunci dia di gudang tua,dan kuncinya masih ada dengan daddy.Kenapa dia bisa ke sekolah yah."jawab zavier.
"What!jadi dia ke sekolah.Cindy pikir dia masih di gudang tua itu."sahut cindy.
"Iya di ke sekolah,dan lebih herannya lagi dia nampak biasa-biasa saja di keluarkan dari sekolah."jelas zavier.
"Apa daddy sudah kunci baik-baik tuh gudang?"tanya clara.
"Sudah sayang,sudah rapat.Daddy gak tahu dia bisa keluar dari gudang tua itu."jawab zavier merasa bingung.
"Sepertinya ada yang gak beres."ucap cindy.
"Sekarang kita harus balik,mama juga ngerasa ada yang ganjal."ucap clara membuat cindy dan zavier mengangguk,lalu meninggalkan kantor menuju mansion.
••••
Sesampai di mansion,mereka bertiga menuju gudang tua.Terlihat gudang tua itu masih tertutup dam terkunci seperti zavier meninggalkan sebelumnya.
"Apa si babu itu punya duplikan kunci gudang ini."ucap cindy.
"Kalau iya,bagaiamana cara dia mendapatkannya."ucap zavier merasa bingung.
"Gak peduli dia keluar lewat mana,aku belum kasih si babu itu hukuman.sekarang aku akan kasih dia pelajaran."ucap clara menggebu-gebu lalu menuju paviliun tempat dimana lili tinggal,di ikuti zavier dan cindy.
Sesampai dia paviliun,mereka terkejut pintunya terkunci rapat dari luar.
"Kemana mereka."ucap clara.
"Apa mereka kabur mah."tebak cindy.
"Sialan,mereka kabur"desis zavier.
"TIKA."teriak clara memanggil pembantunya.
Tika yang sedang mengerjakan pekerjaan dapur mendengar suara majikannya harus menghentikan aktivitasnya.
"Iya nyonya."ucap tika menghampiri majikannya dengan tergesa-gesa.
"Dimana sinta?"tanya clara.
"Saya gak tahu nyah,sedari semalam sinta dan rika gak saya lihat."jawab tika.
"APA!dari semalam."ucap clara.
"Iya nyah."ucap tika menunduk.
"Kurang ajar beraninya mereka kabur."ucap clara mengepalkan tangannya.
"Bagaiamana ini dad,meraka kabur."ucap cindy pada zavier.
"Sekarang kita masuk dulu ke dalam,kita bicarakan di dalam saja."ucap zavier lalu meninggalkan paviliun di ikuti dengan istri dan anaknya.
Sementara tika kembali ke dapur,menyelesaikan pekerjaannya.
••••
Aqila yang mendengar lili keluar dari sekolah tak berhenti nangis di dalam pelukan lili.Dia juga pura-pura sakit agar bisa berduan dengan lili di taman.
"Qill udah dong nangisnya,malu di liat orang."ucap lili melihat sekitar yang memperhatikan mereka berdua membuat lili sedikit malu.
Aqila melepaskan pelukannya lalu menatap lili dengan bibirnya mengerucut,dan rambutnya sedikit berantakan.
"Ihh li,gue sedih lo ini."ucap aqila cemberut.
"Iya gue tahu qill,tapi apa kamu gak malu di liat orang,di sini banyak cowok ganteng lo.Mau dia liat lo dengan berantakan gini."ucap lili sembari merapikan rambut lili yang berantakan.
"Kok lo gak bilang sih li,kalau di sini banyak cowok."ucap aqila lalu merapikan rambutnya serta mengambil bedak dan cermin yang ada di dalam tasnya,membuat lili geleng-geleng kepala melihat sahabatnya ini. "Sudah bagus gak li?"tanya aqila memperlihatkan wajahnya kepada lili yang sudah tidak ada bekas air mata lagi.
"Udah kok,kamu udah cantik dan imut."jawab lili membuat aqila tersenyum puas mendengarnya.
Lalu tiba-tiba aqila kembali murung,membuat lili heren lalu lili berkata."Lo kenapa murung qil?"
"Terus kalau lo pindah cara gue ketemu lo bagaiamana li? Kalau gue ka mansion nenek lampir itu otomatis gak di izinin masuk."jawab aqila.
"Lo tenang saja,gue gak tinggal di sana lagi.Jadi lo gak perlu takut kita gak ketemu lagi."ungkap lili.
"Serius lo gak di tinggal dengan nenek lampir itu lagi?"tanya aqila dengan serius.
Lili mengangguk."Iya,gue kabur dari mansion neraka itu."jawab lili membuat aqila terkejut mendengarnya.
"Gue gak salah dengarkan?"tanya kembali aqila ingin meyakinkan.
Lili hanya mengangguk,lalu menatap lurus kedapan.
"Jadi lo tinggal di mana sekarang?"tanya aqila.
"Apartemen ibu sinta."jawab lili yang belum siap menjelaskan secara rinci ke aqila.
"Wah syukurlah,gue bahagia dengar lo keluar dari mansion neraka itu.Jadi gue tetap bisa bertemu lagi secara bebas dong.''ucap aqila senang mendengarnya.
"Tentu saja,oh yah gue juga udah punya ponsel jadi kita bisa ngobrol."ucap lili memperlihatkan ponsel barunya kepada aqila.
"Wah sekarang lo juga udah punya ponsel,mana lebih canggih lagi di banding ponsel gue."ucap aqila melihat ponsel baru lili.
"Sekarang lo jangan sedih lagi,kita masih bisa komunikasi lewat ponsel."ujar lili yang di angguki aqila.