NovelToon NovelToon
Traditional Marriage

Traditional Marriage

Status: sedang berlangsung
Genre:Berbaikan / Pelakor jahat
Popularitas:9.9k
Nilai: 5
Nama Author: Ayumi

Namaku Melody Bimantara, umurku baru dua puluh dua tahun, tapi sudah menjadi Manager sebuah hotel bintang lima milik keluarga.
Yang membuat aku sedih dan hampa adalah tuntutan orang tua yang memaksa aku mencari lelaki yang bisa dinikahi.
Kemana aku harus mencari laki-laki yang baik, setia dan mencintaiku? sedangkan para lelaki akan mundur jika aku bilang mereka harus "nyentana"..
Tolonglah aku apa yang harus aku perbuat??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayumi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SAKIT

Untung Agung mengalah, aku tidak senang sikapnya. Apa maksudnya? Aku sudah bilang tidak mau lagi dengannya. Lebih baik hidup sendiri daripada hidup dengan kancil, politiknya banyak.

Bukankah dia sudah menikah dengan Cyndi. Siapa tahu dia sudah melahirkan. Agung membuat masalah saja.

Seandainya orang tuaku membolehkan aku menikah dengan siapa saja, tidak berpatokan dengan kasta, pasti sangat gampang melilih lelaki.

Banyak teman mau denganku, dari bule sampai orang lokal. Aku terpaksa menolak karena kasta.

Aku juga tidak sepenuhnya menyalahkan orang tua karena adat dan tradisi ini sudah turun temurun. Kebetulan aku lahir di kasta tertinggi, jadi tambah sulit mencari lelaki untuk dinikahi.

Zaman sekarang kebanyakan lelaki sudah melek hukum dan tidak sudi memikul beban berat di rumah perempuan. Mereka tetap menganut patriaki, dimana lelaki adalah Raja.

Sampai di rumah sudah jam tujuh malam. Aku buru-buru menurunkan barang, bibi datang untuk membantu.

"Baru datang nyonya? Tuan Arunakha dari tadi nyariin."

"Tadi kesorean berangkat, aku cuci mobil dulu dan ganti oli. Tempat cucinya jauh sekali, hanya disana buka..Hampir tidak dapat."

"Bisa besok nyonya masih ada waktu."

"Aku sudah janji sama ibu mau cuci sekarang."

"Ohh, begitu...ada oleh-oleh untuk bibi?"

"Daster dan kue basah kesukaan bibi."

"Bibi bantuin aku di sayur saja, buah, ikan daging aku yang kerjain."

"Nona daging dan ikan saja, bibi buah juga. Kalau buah cepat, tidak perlu ribet."

"Boleh bi, kita harus semangat."

Bibi sangat senang. Kami mulai bekerja menurunkan barang, mencuci sayur, buah dan daging. Kemudian menyiangi dan di pack satu persatu. Cukup lama.

"Nyonya terus bertambah barangnya, dulu tidak segini."

"Karena hotelnya bertambah dan hotel juga minta lebih banyak barang. Rencana gudang di belakang di bersihin dan beli freezer lagi dua, serta showcase untuk menyimpan sayur dan minuman dingin."

"Tanya tuan Arunakha dulu, apa boleh dibersihin gudangnya. Seharusnya mereka pasti setuju karena yang ngerjain pasti kita berdua."

"Kita akan cari tukang cat dan cleaning service." ucapku.

"Ngomong-ngomong siapa yang akan keluar biaya?"

"Aku bi, tujuanku menolong dan iklas."

Sedang serunya bergosip ada suara dari belakang menghardikku."

"Kau kemana tadi sampai jam segini baru datang." suara Arunakha membuyarkan lamunanku.

"Aku cuci mobil..." jawab ku pendek.

"Terus ketemu tunanganmu dan ke hotel?"

"Bantuin aku kerja supaya cepat selesai. Ada saja yang diomongin. Kau ingin aku mogok kerja."

Keadaan hening, Arunakha berlalu. Aku tahu setelah selesai kerja Arunakha akan marah lagi.

"Nyonya Melody, tuan aneh, dia marah kalau nyonya telat datang, tapi dia tetap pacaran dengan nona Belinda."

"Sebenarnya dia memanfaatkan aku, mereka dapat b4bu gratis." ucapku sengit.

"Benar juga, kenapa nona mau bekerja panting tulang begini sedangkan mereka ongkang-ongkang kaki."

"Untuk mengalahkan musuh tidak melulu dengan senjata, bisa dengan akal sehat juga."

"Bibi kasihan sama nyonya, kenapa dulu nyonya bisa ketemu tuan?"

"Ceritanya panjang, kalau ada waktu aku akan cerita banyak."

Sudah jam sembilan, pekerjaan sudah hampir finish. Badan terasa meriang, aku tidak enak badan. Kepala pening.

"Bibi ada obat meriang, aku greges."

"Ya ampun, badan nona panas. Untung kerjaan sudah selesai. Nona ke kamar dulu bibi bersih-bersih. Setelah itu bibi akan bawain obat."

"Ya bi.."

Aku meninggalkan bibi, menuju kamar. Rupanya Arunakha sudah menungguku. Dia duduk di sofa sambil mainin hape.

"Sudah selesai kerjanya?"

"Bibi yang ngelanjutin bersih-bersih, aku meriang." ucapku masuk kamar mandi.

Aku tidak betah lama di kamar mandi dan cepat keluar. Walaupun mandi air hangat badan tetap menggigil.

Bibi sudah ada di kamar saat aku keluar. Dia membawa minyak kayu putih.

"Kamu sakit apa, makanya jangan pacaran melulu di pasar. Azab orang yang suka pacaran di pasar." Arunakha ngoceh tidak karuan. Aku sudah tidak peduli.

"Mana obatnya bi."

"Ini nyonya, minum obatnya setelah itu saya mau kerok punggungnya. Buka daster nyonya, pakai celana pendek dan atasan saja." ucap bibi mencari pakaianku di keranjang.

Aku sudah pasrah saat bibi membuka bajuku dan menggantikannya dengan baju atasan dan celana pendek. Arunakha pasti melihat tubuhku.

Aku mau tidur di sofa tapi Arunakha cepat bergerak memegangku. Saat terhuyung dia menggendongku dan membawa ke ranjang.

"Bi pijat badannya dulu, aku panggil dokter." ucap Arunakha.

"Baik tuan, bibi mau kompres dulu."

Aku sudah tidak berdaya saat bibi memijat kaki ku. Mata tidak bisa melek lagi sakit pusingnya. Aku mendengar suara dokter dan merasakan Arunakha mengelus pipiku.

"Dia kelelahan, tunggu tiga hari kalau panasnya tidak turun-turun, bawa ke rumah sakit." ucap pak dokter.

"Obat ini harus di minum dua jam setelah di suntik. Kasi minum yang hangat, jangan biarkan dia begadang, banyak istirahat."

"Baik dok."

Aku ngantuk berat dan tertidur.

Esok harinya aku terbangun, mendapati diriku berada di pelukannya.

"Kenapa, haus ya."

Tiba-tiba suamiku ikut terbangun, aku jadi malu dan berusaha melepaskan diri.

"Ada apa? Bilang dong." ucapnya lagi. Tangan kekarnya memelukku lagi.

"Sudah pagi aku mau mandi. Kamu tidur lagi aja."

"Sudah pagi ya, ayo aku antar ke kamar mandi. Kamu masih pusing?"

"Aku sudah sehat. Kau tidurlah pasti masih ngantuk, aku bisa sendiri."

"Hati-hati ya." ucapnya dengan mata masih merem.

Aku yakin dia pasti sangat ngantuk sekali, dia begadang semaleman. Aku baru tau kalau dia juga bisa perhatian padaku. Tapi aku tidak terkecoh, aku yakin kebaikannya untuk menjadikanku b4bu disini.

Tidak apa-apa, aku bekerja menjadi suplier untuk hotelku juga. Jadi aku bisa memberi bahan baku yang premium, dan harganya juga lebih murah. Karena aku mencari barang di tangan pertama.

Aku turun dari ranjang, hampir saja aku jatuh. Tanganku cepat memegang pinggir ranjang. Kepala terasa berdenyut, perut mual.

Arunakha tidak boleh bangun, aku pelan-pelan berjalan ke kamar mandi. Aku mengunci dan berpegangan di tembok.

Perutku mendidih dan muntah di toilet. Rasanya isi perutku habis, semua keluar.

"Mel..buka pintu, kamu kenapa?"

Suara Arunakha terdengar memanggilku. Dia mengetuk pintu berkali-kali.

"Aku tidak apa-aoa, aku mandi dulu. Kau tidur aja lagi." aku setengah teriak.

"Buka pintu aku ingin lihat kamu."

"Ntar lagi." sahutku.

Aku cepat-cepat mandi. Perutku sudah terasa nyaman, kepala saja masih pusing. Setelah ganti baju aku cepat keluar. Arunakha masih dipintu.

"Kenapa kau muntah, kau hamil,?" tanyanya menatapku tajam. Ia menuntun sampai ranjang.

"Aku tidak hamil mungkin mag kumat." ucapku pelan.

"Bilang saja terus terang aku tidak marah. Aku yang cari lelaki itu. Namanya Agúng, orang dari desa sebelah.

"Jangan mengada-ada."

****

1
ㅤㅤㅤ ㅤ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🦆͜͡ 𝐀⃝🥀✰͜͡v᭄
nah kan baru aja calon udh maen ke club malam apalagi nanti pas nikah sama Mel....
ㅤㅤㅤ ㅤ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🦆͜͡ 𝐀⃝🥀✰͜͡v᭄
yuk cari tau kebenarannya
☠ᵏᵋᶜᶟ Fiqrie Nafaz Cinta🦂
sabar.... kalau mau menangkap musang ea qta sediakan ayam... semangat bos nangkap musang kepala hitam itu😃
🦆͜͡⍣⃝ꉣꉣᵘᵐᵐᵘᏦ͢ᮉ᳟🤎𝐀⃝🥀●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Jaga kesehatan Melody kamu harus kuat jangan sampai Julianti dan Brian menang dan mengambil semua yg jadi milik mu
🦆͜͡⍣⃝ꉣꉣᵘᵐᵐᵘᏦ͢ᮉ᳟🤎𝐀⃝🥀●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Jelas membagongkan Melody katanya calon suami sedikit-sedikit minta traktir, parah nya nolong kok minta ganti
🦆͜͡⍣⃝ꉣꉣᵘᵐᵐᵘᏦ͢ᮉ᳟🤎𝐀⃝🥀●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Betul melody kamu harus hati-hati, bagus sudah mulai curiga pada Julianti dan Brian, Papa mu sudah termakan omongan manis mereka
☠ᵏᵋᶜᶟ Fiqrie Nafaz Cinta🦂
seperti lagunya utopia antara ada yang tiada....
kutak bisa menggapaimu takkan pernah bisa .
begitulah kira kira
ㅤㅤㅤ ㅤ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🦆͜͡ 𝐀⃝🥀✰͜͡v᭄
apa mungkin bisa di juli mengelola perusahaan disana yg ada malah berantakan lebih baik km aja mel
ㅤㅤㅤ ㅤ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🦆͜͡ 𝐀⃝🥀✰͜͡v᭄
km udh siap mel menikah sama Bryan jngn sampai menyesal nanti nya
ㅤㅤㅤ ㅤ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🦆͜͡ 𝐀⃝🥀✰͜͡v᭄
kalau bnr Arun mau menyakiti Sri ya sudah tolongin dong Mel jngn sampai kenapa²
🦆͜͡⍣⃝ꉣꉣᵘᵐᵐᵘᏦ͢ᮉ᳟🤎𝐀⃝🥀●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Sebaiknya kamu cari Arunaka dulu Melody biar tau apakah yg merencanakan penculikan dia atau bukan dan biar tau keadaan Sri bagaimana masih hidup atau tidak dan bersama siapa
☠ᵏᵋᶜᶟ Fiqrie Nafaz Cinta🦂
mungkin hamil muda.... kan sakit kepala dan mual....
☠ᵏᵋᶜᶟ Fiqrie Nafaz Cinta🦂
kalau cowo melihat cewe ea gak lumrah pasti ada hawa hawa tirrr tirrrr tirrrr serrrr gitu... kan beda jenisssss ayyyy
𓆉︎ᵐᵈˡMurni𝐀⃝🥀
sepertinya ciri" orang yang menjemput Sri itu bukan seperti ciri" fisik Arunakha deh. Kok Melody nggak paham ya🤔😜
🦆͜͡⍣⃝ꉣꉣᵘᵐᵐᵘᏦ͢ᮉ᳟🤎𝐀⃝🥀●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Yg jemput Sri beneran atau orang suruhan ya, kalo Arunaka darimana dia tau Melody dan Sri tinggal di hotel itu, apakah Arunaka punya no nya Sri ya
ㅤㅤㅤ ㅤ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🦆͜͡ 𝐀⃝🥀✰͜͡v᭄
apa yg akan dilakukan melody selanjutnya tentang sri
ㅤㅤㅤ ㅤ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🦆͜͡ 𝐀⃝🥀✰͜͡v᭄
betul tuh lebih baik acara nya sederhana dari PD mewah² nanti bnyk pengeluaran
☠ᵏᵋᶜᶟ Fiqrie Nafaz Cinta🦂
setiap sesuatu yang di dapat karna kelicikan maka takkan bertahan lama
𓆉︎ᵐᵈˡMurni𝐀⃝🥀
Ayo buka mata dan telingamu lebar lebar Melody. Orang yang telah merencanakan penculikan dan menebusnya adalah orang yang sama yaitu ibu tirimu dan calon suamimu itu.
🦆͜͡⍣⃝ꉣꉣᵘᵐᵐᵘᏦ͢ᮉ᳟🤎𝐀⃝🥀●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Semoga segera terkuak akal bulus Brian & Julianti, kasihan Melody yg hati nya lembut gampang goyang dengan sikap baik seseorang
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!